Wednesday, January 9, 2013

Satu Lagi Kebrutalan KACUNG ANJING AMERIKA & ZIONIS Densus 88 Terhadap Umat Islam || Kronologi Penembakan di Dompu Membuktikan Densus 88 Bertindak Brutal





Lima orang mati ditembak oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, di dua tempat di Bima dan Dompu.

Informasi dari pihak kepolisian, penyergapan pertama berlangsung di sebuah gubuk di Desa Rora Kecamatan Donggo, daerah perbatasan antara Kabupaten Bima dengan Dompu. Dari penyergapan Pukul 18.00 Wita ini, Densus menembak mati terduga teroris diketahui bernama Roy alias Rois asal Makassar Sulawesi Selatan dan Bahtiar asal Desa Timu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.

Sedangkan TKP kedua, penyergapan berlangsung di belakang Terminal Ginte, Kelurahan Kandai Dua Kabupaten Dompu, Sabtu Pukul 06.00 Wita. Dari penyergapan ini, tiga terduga teroris tewas di tempat. Mereka menurut kepolisian diketahui sudah melengkapi diri dengan bom di tubuh karena mengetahui akan disergap aparat. Ketiganya belum diketahui identitasnya karena masih menunggu hasil identifikasi Mabes Polri. Dari tangan mereka diamankan barang bukti bahan peledak high explosive. Bahkan tim Gegana Brimob terpaksa meledakkan (Disposal) tiga bahan peledak tersebut.


Namun terkait kejadian di dua TKP tersebut, sumber an-najah.net di lapangan menyebutkan kronologi yang berbeda dengan pernyataan dari pihak kepolisian.

Terkait TKP pertama, Bakhtiar dan temannya sempat ditangkap, lalu disiksa, lalu dibunuh.

Ketika keduanya turun dari bus, polisi sudah menunggu di lokasi. Sebelum akhirnya ditembak mati, keduanya dipukuli dan ditendangi, sedangkan warga yang menyaksikan diancam agar tutup mulut. Warga banyak yang tahu karena TKP di dekat perumahan warga yang sedang beraktivitas.

Sementara itu, TKP kedua Densus 88 lebih kejam dan brutal:

Lima orang ditangkap di persawahan belakang terminal Binte.
Mereka ditangkap berdasarkan informan lepasan kasus UBK.
Lima orang tersebut dibawa tanpa perlawanan ke Bima.
Di tengah jalan tepatnya di jembatan Manggenae, Dompu, Densus melepas mereka dengan alasan tidak terbukti apa-apa.
Begitu mereka turun, langsung dihujani tembakan, tiga terbunuh dan dua selamat dengan luka tembak setelah terjun ke jurang bawah jembatan.

Menantu pemilik pondok di bagian Utara Kelurahan Kandai II Kecamatan Woja itu, Julkifli, membenarkan dan menyaksikan ada tiga bungkus kantung mayat yang diduga teroris itu dibawa oleh tim Densus menggunakan ambulans. “Memang saya melihat ada tiga terduga mayat yang dibawa Polisi,” ujar Julkifli, Sabtu (5/1) lalu di Dompu.

Keterangan sumber kami dikuatkan oleh data yang dikumpulkan bimakini.com yang menyebutkan bahwa di lokasi pasca penggerebekan itu memang terlihat bercak darah pada tiga titik, selain di lokasi dekat sungai. Selain bercak darah, juga terlihat selongsongan peluru pada beberapa tempat di sekitar lokasi penggerebekan.

Dari keterangan tersebut, pantaslah bila Densus khawatir akan serangan balik dan meminta agar Dompu dan Bima polisi Siaga I. Sebab polisilah yang telah memulai menebar badai permusuhan.



Sumber: http://www.an-najah.net/berita/kronologi-penembakan-di-dompu-membuktikan-densus-88-bertindak-brutal/

==============================




Saatnya Revolusi Islam Seperti di Suriah !!!



-
 — with Nurul Hakiki Damanique.

No comments:

Post a Comment