Sunday, January 20, 2013

rohinya

Rohingya

#Rohingya children dying everyday. Pls help them by RT and sharing this picture. Let the world know.

Rohingya

Halima Ahmed, a #Rohingya woman with her daughter looking for green plants and weeds to cook and survive. This is what Burma did to the #Rohingya Muslims in Arakan. And the democracy champion Aung San sui Kyi is just ignoring

Rohingya

A #muslim #Rohingya woman cleans her pots by her burnt house ashes at a village in Minpyar in #rakhine state Burma

KRONOLOGI PEMBANTAIAN KAUM MUSLIMIN DI BEUTONG ACEH OLEH TENTARA THAGHUT INDONESIA LAKNATULLAH SI MUSYRIKIN PENYEMBAH BURUNG GEPENG GARUDA

Selain menguras habis kekayaan alam Aceh, rezim Suharto juga melancarkan genosida atas Muslim Aceh. Yang terkenal adalah masa DOM atau Operasi Jaring Merah (1989-1998). Banyak peneliti DOM sepakat jika kekejaman rezim ini terhadap Muslim Aceh bisa disetarakan dengan kekejaman yang dilakukan Milisi Serbia terhadap Muslim Bosnia di era 1990-an. Wilayah NAD yang sangat luas, sekujur tanahnya dijadikan kuburan massal di sana-sini. Muslim Aceh yang berabad-abad hidup dalam izzah Islam, dihinakan oleh rezim fasis Suharto serendah-rendahnya.

Jika Kamboja di bawah rezim Pol Pot dikenal memiliki The Killing Fields atau Ladang pembantaian, maka di Aceh dikenal pula Bukit Tengkorak. Di Aceh, jumlah ladang pembantaian yang besar ada 35 titik, ini jauh lebih banyak ketimbang ladang pembantaian yang ada di Kamboja.

Begitu banyak pameran kekejaman dan kebiadaban yang ditimpakan terhadap Muslim Aceh oleh rezim Suharto, sehingga jika dijadikan buku maka bukan mustahil, riwayat Tragedi Aceh akan menyamai tebalnya jumlah halaman koleksi perpustakaan Iskandariyah sebelum dibakar habis pasukan Mongol.

Dari jutaan kasus kejahatan HAM di Aceh, salah satunya adalah tragedi yang menimpa Tengku Bantaqiah, pemimpin Dayah (Pondok Pesantren) Babul Nurillah di Beutong Ateuh pada 23 Juli 1999. Ironisnya, walau secara resmi DOM sudah dicabut, namun kekejaman dan kebiadaban yang menimpa Muslim Aceh tidaklah surut. Tragedi yang menimpa Tengku Bantaqiah dan santrinya merupakan bukti.

Lengsernya Suharto pada Mei 1998 tidak berarti lengsernya sistem dan tabiat kekuasaan represif ala Orde Baru. Para presiden setelah Suharto seperti Habbie, Abdurrahman Wahid, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono, semuanya pada kenyataannya malah melestarikan sistem Orde Baru ini. Salah satu buktinya adalah KKN yang di era reformasi ini bukannya hilang namun malah tetap abadi dan berkembang penuh inovasi.

Sebab itulah, dicabutnya status DOM di Aceh pada 1998 tidak serta-merta tercerabutnya teror dan kebiadaban yang selama ini bergentayangan di Aceh. Feri Kusuma, salah seorang aktivis Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Aceh menulis secara khusus tentang Tragedi Tengku Bantaqiah ini. Dalam artikel berjudul ‘Jubah Putih di Beutong Ateuh’, Feri mengawali dengan kalimat, “Beutong Ateuh memiliki sejarah yang cukup panjang. Daerah ini dibangun sejak masa kolonial Belanda, begitu orang Beutong bersaksi. Kecamatan Beutong Ateuh terdiri dari empat desa yaitu Blang Meurandeh, Blang Pu’uk, Kuta Teungoh dan Babak Suak. Kondisi geografisnya cocok untuk bersantai sambil menikmati panorama alam yang indah. Di daerah yang terletak di antara dua gunung ini mengalir sungai Beutong yang sejuk dan jernih. Pegunungannya yang mengelilingi Beutong Ateuh termasuk gugusan Bukit Barisan…”

Eramuslim yang pernah mengunjungi hutan belantara ini di tahun 2001, dua tahun setelah tragedi, menjumpai kondisi yang sangat mengenaskan. Bukan saja di Beutong Ateuh, namun juga nyaris di seluruh wilayah Aceh. Kemiskinan ada di mana-mana, padahal tanah Aceh adalah tanah yang sangat kaya raya dengan sumber daya alamnya. Jakarta telah menghisap habis kekayaan Aceh!

Beutong Ateuh terletak di perbatasan Aceh Tengah dan Aceh Barat. Dari Ule Jalan ke Beutong Ateuh, kita akan melewati pos kompi Batalyon 113/Jaya Sakti yang terletak di areal kebun kelapa sawit. Di areal kompi ini, tepatnya di gapura, terpasang papan pengumuman berisi tulisan “TEMPAT LATIHAN PERANG TNI”. Sekitar 10 kilometer dari kompi itu terpancang sebuah petunjuk jalan yang bertuliskan “SIMPANG CAMAT”; tanda menuju ke sebuah pemukiman. Namun tidak ada sebuah rumah pun di daerah ini. Sejauh mata memandang hanya tampak rerimbunan pohon besar di atas bukit dan jurang yang menganga. Tak heran jika hutan Cut Nyak Dien dan pasukannya memilih hutan ini sebagai pertahanan terakhir.

Walau berjarak lebih kurang 15 kilometer dari hutan ini, namun Kecamatan Beutong Ateuh tidak berbeda dengan hutan Simpang Camat. Di tengah-tengah hutan, kain putih usang terlihat berkibaran di areal Dayah. Kubah mushola, atap beberapa rumah, dan bilik pengajian yang berhadapan langsung dengan sungai Beutong terlihat jelas.

Tengku Bantaqiah mendirikan pesantren di desa Blang Meurandeh pada 1982 dan memberinya nama Babul Al Nurillah. Abu Bantaqiah, begitu para murid memanggilnya, adalah alim ulama yang disegani dan dihormati. Disini, Dayah Babul Al Nurillah mengajarkan ilmu agama, seni bela diri, dan juga berkebun dengan menanam berbagai macam sayuran untuk digunakan sendiri.

Kegiatan di Dayah ini tidak berbeda dengan pesantren lainnya di berbagai daerah di Indonesia. Selain mereka yang menetap di Dayah, ada pula orang-orang yang sengaja datang dan belajar agama untuk mengisi libur kerja atau sekolah. Jumlahnya lebih banyak daripada santri yang tinggal di pesantren.

Di Dayah ini, para santrinya kebanyakan adalah mereka yang pernah melakukan tindakan-tindakan tak terpuji di masyarakat seperti mabuk-mabukan, mencuri atau kejahatan lain yang merugikan dirinya sendiri maupun orang banyak. “Menurut Tengku Bantaqiah, untuk apa mengajak orang yang sudah ada di dalam masjid, justru mereka yang masih di luar masjidlah yang harus kita ajak. Itulah dasar dari penerimaan orang-orang seperti mereka tadi menjadi murid di sini,” tulis Feri Kusuma.

Bantaqiah adalah ulama yang teguh pendirian, sederhana, dan tidak goyah dengan godaan dunia. Baginya, dunia ada di dalam genggamannya, bukan di hatinya. Mungkin sebab itu dia pernah menolak bergabung sebagai anggota MUI cabang Aceh. Bantaqiah juga tidak bersedia masuk ke dalam partai politik mana pun. Baginya, Partai Allah sudah lebih dari cukup, tidak untuk yang lain. Sebab itu, Bantaqiah sering difitnah oleh orang yang berseberangan dengan dirinya. Ia dituduh mengajarkan kesesatan dan pada 1985 dicap dengan sebutan Gerombolan Jubah Putih.

Pemerintah Aceh berusaha melunakkan sikap Bantaqiah dengan membangunkan sebuah pesantren untuknya, namun lokasinya di kecamatan Beutong Bawah, jauh dari Babul Al Nurillah. Ini membuatnya menolak “pesantren sogokan” tersebut. Hal ini membuat hubungan Bantaqiah dengan Pemerintah setempat kurang harmonis. Dia dituduh sebagai salah satu petinggi GAM pada 192 dan dijebloskan ke penjara dengan hukuman 20 tahun.

Ketika Habibie menggantikan Suharto dan menyempatkan diri ke Aceh, Bantaqiah dibebaskan. Namun hal ini rupanya tidak berkenan di hati tentara hasil didikan rezim Suharto.

Di mata tentara, Bantaqiah adalah sama saja dengan kelompok-kelompok bersenjata Aceh yang tidak mau menerima Pancasila. Sebab itu keberadaannya harus dienyahkan dari negeri Pancasila ini. Para tentara Suharto itu lupa, berabad-abad sebelum Pancasila lahir, berabad-abad sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia lahir, Nanggroe Aceh Darussalam sudah menjadi sebuah negeri merdeka dan berdaulat lengkap dengan Kanun Meukota Alam, sebuah konstitusi yang sangat lengkap. Bahkan jauh lebih lengkap ketimbang UUD 1945 yang diamandemen di tahun 2002.

Sebab itu, pada Kamis, 22 Juli 1999, pasukan TNI yang terdiri dari berbagai kesatuan seperti angkatan darat dan Brimob mendirikan banyak tenda di sekitar pegunungan Beutong Ateuh. Walau warga setempat curiga, karena pengalaman membuktikan, di mana aparat bersenjata hadir dalam jumlah banyak, maka pasti darah rakyat tumpah, namun warga tidak bisa berbuat apa-apa. Firasat warga sipil terbukti. Tiba-tiba di hari itu juga terjadi insiden penembakan terhadap warga yang tengah mencari udang. Satu luka dan yang satu lagi berhasil menyelamatkan diri masuk hutan. Teror ini meresahkan warga.

Sedari subuh keesokan harinya, Jumat pagi, 23 Juli 1999, TNI dan Brimob sudah bergerak diam-diam mendekati pesantren dengan perlengkapan tempur garis pertama, yang berarti senjata api sudah terisi amunisi siap tembak. Pukul 08.00 tentara dan Bribom sudah berada di seberang sungai dekat pesantren. Dengan alasan mencari GAM, pada pukul 09.00 mereka membakar rumah penduduk yang letaknya hanya 100 meter di timur pesantren. Satu jam kemudian, pasukan tersebut mulai bergerak ke pesantren. Dengan seragam tempur lengkap dengan senjata serbu laras panjang, wajah dipulas dengan cat kamuflase berwarna hijau dan hitam, mereka mengepung pesantren dan berteriak-teriak mencaci-maki Tengku Bantaqiah dan memintanya segera menemui mereka.

Menjelang waktu sholat Jumat, para santri biasa berkumpul dengan Tengku Bantaqiah guna mendengar segala nasehat dan ilmu agama. Mendengar teriakan dari tentara yang menyebut-nyebut namanya, Bantaqiah pun datang bersama seorang muridnya. Aparat bersenjata itu tidak sabaran. Mereka merangsek ke dalam dan memerintahkan semua santri laki-laki untuk berkumpul di lapangan dengan berjongkok menghadap sungai.

Aparat dengan suara keras dan mengancam meminta agar Bantaqiah menyerahkan senjata apinya. Tengku Bantaqiah bingung karena memang tidak punya senjata apa pun, kecuali hanya pacul dan parang yang sehari-hari digunakan untuk berkebun dan membuka hutan. Aparat tidak percaya dengan semua keterangan Bantaqiah. Sebuah antena radio pemancar yang terpasang di atap pesantren dijadikan bukti oleh aparat jika selama ini Bantaqiah menjalin komunikasi dengan GAM. Padahal itu antene radio biasa.

“Komandan pasukan memerintahkan agar antena tersebut dicopot, dengan menyuruh putra Bantaqiah yang bernama Usman untuk menaiki atap pesantren. Usman langsung berjalan menuju rumahnya untuk mengambil peralatan, namun sebelum ia mencapai rumah yang jaraknya hanya tujuh meter dari tempat tentara mengumpulkan para santri, seorang anggota pasukan memukul Usman dengan popor senapan,” tulis Feri Kusuma, aktivis Kontras Aceh, berjudul “Jubah Putih di Beutong Ateuh”.

Melihat anaknya terjatuh, secara refleks Bantaqiah berlari mendekatnya hendak menolong. Tiba-tiba tentara memberondongnya dengan senjata yang dilengkapi pelontar bom. Bantaqiah dan puteranya syahid. Dengan membabi-buta, aparat murid dari Jenderal Suharto ini mengalihkan tembakan ke arah kumpulan santri. Lima puluh enam santri langsung syahid bertumbangan. Tanah Aceh kembali disiram darah para syuhadanya. Santri yang terluka dinaikkan ke truk dengan alasan akan diberi pengobatan dan yang masih hidup diminta berbaris lalu naik ke truk yang sama. Truk ini bergerak menuju Takengon, Aceh Tengah, yang berada di tengah rimba.

Di tengah perjalanan menuju Takengon, para santri diturunkan di Kilometer Tujuh. Mereka diperintahkan berjongkok di tepi jurang. Tiba-tiba salah seorang santri langsung terjun ke jurang dan menghilang dalam rimbunan hutan lebat di bawah sana. Para tentara mengguyur jurang itu dengan tembakan. Nasib para santri yang tersisa tak diketahui sampai kini. Kuat dugaan, para santri ini dibantai aparat Suharto dan dibuang ke jurang.

Sore hari, tentara memerintahkan warga setempat untuk menguburkan jasad yang ada. Para perempuan digiring menuju mushola yang ada di seberang sungai dan dilarang melihat prosesi penguburan. Aparat bersenjata ini kemudian mengamuk di pesantren. Mereka merusak dan menghancurkan semua yang ada, mereka membakar kitab-kitab agama termasuk kitab suci al-Quran dan surat Yasin yang ada di pesantren. Setelah puas membakar ayat-ayat Allah, aparat bersenjata didikan Suharto ini, kemudian kembali ke barak dengan sejumlah truk, meninggalkan warga yang tersisa yang hanya bisa menangis dan berdoa.

Setelah tragedi tersebut, warga Beutong Ateuh hanya bisa pasrah berdiam diri. Dengan segenap daya dan upaya, para santri yang tersisa—kebanyakan perempuan tua dan anak-anak kecil—membangun kembali pesantren tersebut dan meneruskan pendidikan dengan segala keterbatasan. Sampai kini, pesantren ini belum memiliki cukup dana untuk mengganti seluruh al-Quran, kitab-kitab kuning, dan surat-surat Yassin yang dibakar aparat. Juga barang-barang lain seperti seluruh pakaian, kartu tanda pengenal, dan sebagainya yang musnah terbakar. Sampai detik ini, tidak ada seorang pun pelaku pembantaian terhadap Tengku Bantaqiah dan santri Beutong Ateuh yang diseret ke pengadilan. Tidak ada satu pun komandan tentara yang dimintai pertanggungjawaban atas ulahnya membakar kitab suci Al-Qur’an dan surat Yassin, sampai hari ini. Para pelakunya masih bebas berkeliaran. Mungkin tengah menanti hukum Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas ulah mereka. Sama seperti guru mereka: Jenderal Suharto.

Tragedi Beutong Ateuh hanyalah satu di antara jutaan tragedi kekejaman rezim Suharto terhadap Muslim Aceh. Anehnya, sampai detik ini tidak ada satu pun pejabat pemerintah, sipil maupun militer, yang terlibat kejahatan HAM sangat berat atas Muslim Aceh


Sumber :
http://acehdalamsejarah.blogspot.com/2011/08/menguak-tragedi-beutong-ateuh.html


==========

PULUHAN RIBU LITER DARAH KAUM MUSLIMIN TUMPAH OLEH TENTARA THAGHUT INDONESIA LAKNATULLAH (TNI/POLRI) SI MUSYRIKIN PENJAGA, PENYEMBAH DAN PEMBELA BERHALA GARUDA NAJIS DENGAN BESI DAN API (SENJATA) DI NEGERI INI.

BEGINILAH KELAKUAN TENTARA TENTARA WARISAN KNIL BELANDA..! YANG HANYA BERANI PADA ORANG2 LEMAH GAK BERSENJATA..! DASAR BANCI KALENG TAMAN LAWANG..!!!!
TERLAKNATLAH SELURUH TENTARA THAGHUT INDONESIA PENJAGA DAN PEMBELA BERHALA BURUNG GEPENG GARUDA..!

AJARAN BERHALA GARUDA SUDAH WAKTUNYA DI RUNTUHKAN DAN DI GANTI DENGAN AJARAN LAA ILAAHA ILLALLAH DARI SANG PEMILIK BUMI INI...!! 

Rohingya

Picture taken on December 30, 2012, shows #Rohingya refugees from Burma in the custody of Malaysian security officials on Langkawi island. About 500 Rohingyas were forced to swim the last 500 meters to shore after a grueling 15-day boat journey. One person died in the sea, police said on January 1, 2013. (PHOTO: AFP)

pengkhianat negara

kita tertipu

Rohingya

A Muslim #Rohingya woman sits outside her temperary shelter at a village in Minpyar in Rakhine state on October 28, 2012. PHOTO: AFP

Rohingya

#Rohingya children were helped by Muslim brothers and sisters in Thailand. They were given food and cloths.

Rohingya

#Rohingya muslim men waiting to be sent back to Burma praying in Thailand temporary shelter where they were helped by Thai Muslim community. May Allah bless you brothers and sisters.

siapa arah....

 

Propaganda UMNO

Syi'ah Nigeria




Lebih dari 40 ribu penganut syi'ah nigeria datang dari kano menuju kota zaria dengan berjalan kaki dengan menempuh jarak selama 6 hari dalam acara peringatan arbain imam Husein pada tanggal 20 safar 1434 H (4-1-13).

Dimanakah Akal Mereka?




Setelah mengotori diri dengan tanah karbala,
orang orang syi'ah berjalan merangkak menuju kuburan imam mereka.

http://inilah-bukti-kesesatan-syiah.blogspot.com/
 

Tahukah anda?

Perkahwinan "Pejuang Wanita Melayu"

Perkahwinan "Pejuang Wanita Melayu" Akhirnya Berlangsung Malam kelmarin dengan Tema "SYURGA KHAYALAN" (Orang Nak Syurga Betul-Betul, Dia Nak Yang Khayal Pula) Antara Ummi Hafilda & Dr Zaman... Tetamu Terhormat Yang Hadir Adalah bos dia selama ini... Najib & Rosmah... tidak lupa juga ulama kita Sheikh Hasan Al Ali

Putaq belit punya worang


Sharifah maafkan semua termasuk Bawani
Syarifah Zohra: 'Saya akan jelaskan'
Sharifah Zohra Jabeen akan menjawab kritikan berkenaan 'listen, listen, listen' dalam waktu terdekat. - Foto ihsan
SHAH ALAM -  Pengerusi Suara Wanita 1Malaysia (SW1M), Sharifah Zohra Jabeen Syed Shah Miskin menegaskan, beliau sudah pun memaafkan KS Bawani, yang menjadi tumpuan ekoran kemunculan satu klip video kontroversi melibatkan mereka, yang dikatakan telah mengaibkan penuntut jurusan undang-undang Universiti Utara Malaysia (UUM) itu, baru-baru ini.
Dalam kenyataan terbuka yang pertama sejak munculnya isu itu awal minggu lalu, Sharifah Zohra berkata, selain Bawani, beliau turut memaafkan kenyataan pemimpin-pemimpin politik negara yang mengutuknya dengan pelbagai dakwaan, yang dibuat secara sengaja atau tidak sengaja.
"Saya amat kesal kenyataan-kenyataan yang mengkritik saya secara peribadi dibuat tanpa menyiasat dengan lebih lanjut.
“Bagi saya kenyataan-kenyataan seperti ini adalah amat tidak profesional, namun saya maafkan mereka,” kata beliau dalam satu kenyataan hari ini.
Katanya, ekoran penyebaran klip video tersebut, ada pihak cuba mengambil kesempatan dengan memutarbelitkan fakta tanpa mengambil gambaran yang lebih besar.
Katanya lagi, ekoran dari persepsi negatif ini, ramai tidak melihat video tersebut sepenuhnya, yang mempunyai empat bahagian, tetapi malangnya hanya bahagian terakhir yang menjadi ‘fenomena’.
“Isu ini telah diputar belit bagi mendapatkan sokongan emosi, oleh itu saya tidak mahu lagi memanjangkan isu ini demi masa depan SW1M.
“Video sensasi yang bermotif politik ini telah menyebabkan saya dan keluarga tertekan, terutamanya anak kecil saya.
"Saya bimbang dengan keselamatan keluarga saya kerana saya telah menerima ancaman SMS tidak bertanggungjawab dari individu, kumpulan dan parti politik,” katanya.
Kata Sharifah Zohra lagi, beliau turut mempersoalkan kenapa sumpah pelajar UUM seperti di dalam klip video itu tidak menjadi sensasi seperti ‘listen, listen, listen’.
“Sumpah itu berbunyi: Kami anak anak bangsa peneraju negara, dengan ini berikrar, menentang budaya songsang perosak bangsa, menentang demonstrasi jalanan penghancur keamanan, menentang anasir luar yang menjadi barah perosak anak-anak bangsa, kami menyokong keamanan, keharmonian dan kesejahteraan sesama rakyat Malaysia berbilang bangsa tanpa campur tangan pihak ketiga,” katanya.
Katanya lagi, pihak yang mempunyai kepentingan tertentu telah berjaya menjadikan isu ini sebagai fenomena sehingga menyebabkan pelajar dan pihak-pihak lain membencinya tanpa sebarang alasan.
“Pada masa sama, fenomena video ini yang menyebabkan saya terkenal dalam satu hari sebenarnya bertujuan mengalihkan pandangan yang lebih penting terutamanya penyalahgunaan hak pelajar, kanak-kanak dan wanita dalam demonstrasi jalanan serta jenayah lain seperti dadah, masalah sosial, pembuangan bayi, HIV, Aids dan rogol.
“Jangan lupa juga, isu-isu politik semasa seperti isu keagamaan, hak lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) dan krisis air di Selangor yang turut melibatkan kaum wanita dan kanak-kanak,” katanya.

Askar Kachin ragui gencatan senjata kerajaan



Naypyidaw (Myanmar): Pemberontak Kachin semalam menyatakan keraguan terhadap rayuan kerajaan Myanmar untuk mengakhiri serangan tentera selepas beberapa minggu pertempuran sengit yang mencetuskan kebimbangan antarabangsa.

Keputusan kerajaan kelmarin dibuat selepas Parlimen negara itu menggesa agar pertempuran yang menyebabkan puluhan orang maut di utara negeri Kachin terbabit dihentikan. Konflik antara tentera kerajaan dan Askar Pembebasan Kachin (KIA) semakin tegang sejak beberapa minggu lalu dengan penggunaan serangan udara oleh tentera, menggesa Amerika Syarikat dan Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu menyuarakan kebimbangan mereka. - AFP

Thailand kecam isu Rohingya



Bangkok: Ketua Tentera Thai, Jeneral Tanasak Patimapragorn semalam mengecam masyarakat antarabangsa kerana lepas tangan terhadap isu pelarian Rohingya.

Menurutnya, sementara organisasi antarabangsa menekankan perlunya bantuan disalurkan kepada pelarian Rohingya, mereka tidak memberikan bantuan secara langsung dan akhirnya Thailand terpaksa memikul beban untuk menjaga kebajikan pelarian berkenaan. Beratus-ratus pelarian Rohingya ditahan di Songkhla, Narathiwat, Trang, Pattani dan Phangnga di selatan negara itu minggu lalu ketika dalam percubaan untuk memasuki Malaysia.


Seramai 949 pelarian berkenaan ditahan di Thailand semalam.

Patimapragorn berkata, sama ada kem pelarian perlu dibina di negara itu bagi pelarian terbabit terserah kepada keputusan kerajaan. Dia berkata, Thailand merasa bertanggungjawab untuk menyediakan perlindungan jangka pendek dan bantuan kepada pelarian itu atas dasar kemanusiaan, tetapi untuk jangka panjang mereka perlu meninggalkan negara itu.


Menurutnya, Thailand bukan negara sasaran pelarian Rohingya, tetapi hanya sebagai persinggahan digunakan mereka untuk melarikan diri ke negara dunia ketiga.


Perdana Menteri Yingluck Shinawatra kelmarin berkata, kerajaan Thailand akan mengadakan perbincangan dengan Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu mengenai strategi terbaik untuk membendung pelarian Rohingya daripada meninggalkan Myanmar secara beramai-ramai, selain mengenal pasti negara dunia ketiga yang bersesuaian untuk pelarian itu tinggal. - AFP

Algeria: Malaysia jalin kerjasama dengan CIA, MI-6, perisikan Mesir



KUALA LUMPUR: Malaysia menjalin kerjasama dengan tiga agensi perisikan iaitu di Amerika Syarikat, Britain dan Mesir untuk mengetahui keadaan dua lagi rakyat negara ini, yang belum dikenali, dalam insiden tebusan di timur Algeria, Afrika, Rabu lalu.

Menteri Dalam Negeri, Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein berkata kerjasama itu melibatkan Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Syarikat, MI-6 Britain dan agensi perisikan Mesir.
Beliau berkata maklumat terkini masih tidak nyata, menyebabkan kerajaan memilih untuk mendapatkan maklumat daripada pelbagai pihak termasuk agensi perisikan, demi mengetahui keadaan rakyat negara ini yang menjadi tebusan di sana.

"Saya pantau secara dekat dan kita mempunyai rangkaian dengan badan-badan risik tak semestinya di Algeria, tapi berdekatan dengannya (Algeria). Saya tak nafikan laporan yang datang itu tak begitu jelas bergantung kepada sumber maklumat yang kita terima.


"Saya juga dapat laporan daripada unit anti keganasan kita. Tapi saya akui bahawa maklumat yang kita terima itu ada yang bercanggah. Kita tidak tahu apa yang jelas dalam insiden ini tetapi kedudukan rakyat kita sentiasa menjadi pertimbangan," katanya pada sidang media selepas program Rondaan bersama Unit Rondaan Bermotosikal (URB) di kawasan Ampang di sini, hari ini.


Dalam kejadian itu, lima rakyat Malaysia antara 130 pekerja dari pelbagai negara di Kompleks Pengeluaran Gas dan Minyak (OGPC) Amenas, di Timur Algeria menjadi mangsa tebusan kumpulan militan.

Insiden tebusan itu percayai berpunca daripada balas dendam terhadap tindakan kerajaan Algeria membenarkan ruang udaranya digunakan pesawat tempur Perancis untuk menyerang pemberontak Islam di Mali.

Sehingga kini tiga daripada lima rakyat Malaysia berada dalam keadaan selamat iaitu K Ravi, Lau Seek Chiang, dan Patrict Purait Awang yang akan kembali ke tanah air dalam waktu terdekat manakala dua lagi belum dikenal pasti.

Terbaru, Kedutaan Malaysia di Algiers, Algeria mendapat maklumat tentang kemungkinan seorang daripada dua rakyat Malaysia yang tidak dapat dikesan berikutan serangan kumpulan militan di kilang pemprosesan gas di In Amenas, maut, manakala nasib seorang lagi belum diketahui. - Bernama

In Amenas: BP masih hilang empat pekerja



LONDON 20 Jan. - Syarikat minyak BP semalam mendakwa, empat daripada pekerjanya yang bekerja di kompleks pemprosesan gas di In Amenas, Algeria masih hilang, setelah ia ditawan pemberontak Rabu lalu.
Ketua Pegawai Eksekutifnya, Bob Dudley berkata, beliau khuatir akan keselamatan nyawa pekerjanya itu.
14 pekerja yang `terperangkap’ dalam serangan itu kini selamat dan namun tidak ada pihak yang mampu mengesahkan status empat lagi pekerja syarikat tersebut. - AFP


Artikel Penuh: http://www.utusan.com.my/utusan/Luar_Negara/20130120/lu_10/In-Amenas-BP-masih-hilang-empat-pekerja#ixzz2IWJhO5ru
© Utusan Melayu (M) Bhd 

Drama padang pasir Sahara

pix_toprightAlgiers: Kumpulan militan Islam semalam mendakwa, mereka masih menahan sejumlah warga asing sebagai tebusan di loji gas terpencil di padang pasir Algeria, hampir 48 jam selepas operasi cubaan menyelamat membunuh sekurang-kurangnya 12 daripada rakan mereka.
Sumber keselamatan Algeria berkata, tujuh warga asing dijadikan tebusan kumpulan berkenaan, membabitkan tiga warga Belgium, dua Amerika Syarikat dan masing-masing seorang dari Jepun dan Britain.

Seorang anggota keselamatan mendakwa ada 10 warga asing masih menjadi tebusan di kompleks loji gas di Padang Pasir Sahara di timur laut Algeria itu. Kawasan berkenaan terletak berhampiran sempadan Libya. Kata sumber itu, selain 10 warga asing terbabit, lebih ramai pekerja loji berkenaan masih gagal dikesan, termasuk sekurang-kurangnya 10 warga Jepun dan lapan Norway. “Tiada sebarang perubahan sejak semalam (kelmarin) dan situasi di loji itu masih sama,” katanya. Sementara itu, media Algeria menyelar pihak berkuasa negara itu yang enggan memberikan butiran mengenai insiden berkenaan.
Menurut mereka, kebanyakan maklumat drama tebusan itu diperoleh dari media antarabangsa melalui agensi berita Mauritius, ANI.

Agensi berita ANI pula mendapat banyak maklumat daripada kumpulan yang menyerang loji berkenaan. Jurucakap kumpulan itu berkata, 34 tebusan maut apabila komando Algeria menyerbu loji berkenaan kelmarin, sehari selepas mereka menawannya.

Bagaimanapun, agensi berita Algeria, APS, mendakwa operasi ketenteraan itu mengorbankan 12 tebusan dan 18 penculik.
Namun, kata APS, 100 daripada 132 tebusan warga asing telah berjaya dibebaskan. - AFP

Lakonan Amerika dan Iran

PARADE SYI'AH NIGERIA


سؤال بريء: لمن ولاء الشيعة ؟ 

Fakta penting yang harus diketahui oleh para pemimpin negara muslim di manapun mereka berada, bahwa 'LOYALITAS PEMELUK SYI'AH HANYA UNTUK IRAN'. 

Artinya Syi'ah dari etnis apa pun dan di negara manapun mereka berada, maka loyalitas mereka hanya buat Iran dan Waliyy Faqihnya, AyatusSyi'ah Ali Khamane'i.

Jika suatu saat mereka disuruh memilih, maka mereka akan mendahulukan maslahat Iran dari pada maslahat negeri tumpah darahnya !

Sadarlah wahai para pemimpin Muslim, sebelum terlambat.

JIKA DEMIKIAN, DIMANA KEAGUNGAN ALLAH ?



Sekelompok sekte Syi'ah berfoto bersama, sambil memegang spanduk bertuliskan : "Innaa Lil Husain Wa Innaa Ilaihi Raaji'uan".
Artinya: Kami adalah milik Husein, dan hanya kepada Husein kami kembali.

Sedang orang-orang beriman, dengan yakin mengatakan : " Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi Raaji'aun." Sebab inilah akidah yang benar, dan inilah yang diperintahkan Allah dalam firman-Nya:

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Innaa lillahi wa innaa Ialihi Raaji'uun."

Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al- Baqarah:155-157).

Inilah faktanya, ghuluw terhadap Husein menjatuhkan mereka kepada ungkapan2 syirik. Inilah hasil didikan Syi'ah, dan jika demikian; di mana lagi keagungan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa.

Semoga Allah memberi hidayah kepada mereka yang telah termakan tipu daya AyatusSyi'ah, dan telah menelan racun-racun ideologi Rafidhah Imamiyah.
 

REVOLUSI SUNNI IRAK, TAK TERBENDUNG LAGI

Setelah kurang lebih 9 tahun diam, memendam sesak di dada, menahan kezaliman dengan berbagai bentuknya. Kini InsyaAllah revolusi sunni Irak tak kan terbendung lagi.

Apapun kata media musuh, Ahlus sunnah di Irak tetaplah mayoritas, dan mereka adalah pribumi asli Irak. Berbangsa Arab dan beragama Islam sunni.

Jum'at ini mereka mengangkat motto : "Jangan Mau Ditipu."
Motto ini diangkat, setelah rezim Syi'ah Nouri al-Maliki, menggunkaan taktik 'adu domba' antara sesama sunni Irak. Begitu juga Muqtada Shadr, yg berpura-pura kontra al-Maliki.

Sebelumnya diberitakan sunni Irak sudah membentuk 'Jaisy al-Iraqi al-Hurr (Tentara Pembebsan Irak), mengikuti jejak saudara mereka di Suria.

Semoga, Kejayaan Islam kembali nyata.

Foto : revolusioner sunni Irak shalat jum'at bersama. Di perkirakan jutaan Sunni ikut aksi ini, di beberapa Kabupaten, seperti Anbar, Kirkuk, Diyala, Moshul, Shalahuddin, dan Baghdad.

Mahathir Biadap, Buta Sejarah- Prof Dr Aziz Bari

KeadilanDaily

Kenyataan Tun Dr Mahathir Mohamad bahawa Tunku Abdul Rahman Putra Al Haj memberi kewarganegaraan kepada pendatang asing, menerima kecaman pelbagai pihak termasuk pakar perlembagaan, Profesor Dr Abdul Aziz Bari.

Menyifatkan kenyataan itu biadap dan mengarut, Aziz berkata, kewarganegaraan yang diberi oleh bapa kemerdekaan itu berbeza ketika Mahathir berkuasa sebagai perdana menteri.

“Tunku beri kewarganegaraan bukan dengan tujuan menipu pilihan raya. Apa yang Tunku buat sebahagian tuntutan dan persetujuan kemerdekaan. Ada syarat tertentu yang diakui undang-undang sebagaimana negara-negara lain,”

“Mereka tidak datang ke sini sebagaimana Pendatang Tanpa Izin (PATI) sekarang, tetapi kesan pentadbiran British. Faktor menipu dalam pilihan raya, tidak ada dalam kes Tunku,”

“Tunku mengenakan syarat tertentu yang sebahagiannya dimasukkan dalam peruntukan perlembagaan. Ia dilakukan secara terbuka, bukan mencuri-curi dan berselindung sebagaimana Mahathir,” ujarnya dalam satu kiriman emel kepada Keadilan Daily.

“Mahathir bukan sahaja biadab dan buta sejarah, tetapi mempersoalkan kedudukan orang Cina dan India yang diakui oleh perlembagaan,” tambah beliau.

Menurut pakar undang-undang ini, berbeza di zaman Tunku, kerakyatan diberi berasaskan kontrak sosial, dan syarat kewarganegaraan pula menjamin kedudukan istimewa orang Melayu.

“Kedudukan dan kuasa Majlis Raja-Raja juga diperkuatkan oleh isu tersebut. Ertinya, tolak ansur antara Melayu dan bangsa lain ketika kemerdekaan dirundingkan.

“Ia diperincikan dengan jelas oleh Bahagian III Perlembagaan Persekutuan dan jadual yang berkenaan. Perkara ini juga perlu dipantau oleh Majlis Raja-Raja,” tambah bekas Pensyarah Undang-undang Universiti Islam Antarabangsa (UIAM) ini.

Ketika ditanya sama ada kerakyatan diberi Tunku selepas merdeka sah mengikut perlembagaan, beliau berkata “Soal lama atau baru tak timbul; ia boleh diberi kepada sesiapa pun. Yang penting ia mengikut prosedur ditetapkan perlembagaan.

“Tidak timbul ia diberi selepas merdeka asalkan ia mengikut prosedur berkenaan dan telus. Almarhum Prof Ahmad Ibrahim (seorang ahli politik Singapura) sendiri pun jadi warga Malaysia selepas merdeka. Beliau orang Singapura. Perkara ini berlaku di seluruh dunia,” tegas Aziz.

“Namun apa yang menjadi masalah dengan Mahathir adalah kewarganegaraan diberi secara borong, ribuan dan secara sembunyi.

“Seperti yang kita tahu dia sendiri nafikan sebelum ini. Baru sekarang setelah semua orang bercakap dan Suruhanjaya Siasatan Diraja (RCI) ditubuhkan, baru lah Mahathir mengaku. Tetapi seperti biasa, dia akan seret orang lain seperti Tunku,” ujarnya yang turut menyentuh isu itu dalam bukunya, Malaysian Constitution: A Critical Introduction.

BASYAR ASAD, BERHASIL MENJEBAK MUSLIM SURIA

Photo: BASYAR ASAD, BERHASIL MENJEBAK MUSLIM SURIA
MLEHA -SURIA : Rabu ,2/1/2013 

Setelah Beberapa minggu Basyar menghentikan suplai minyak ke daerah Mleha- Ghauthah Damaskus, maka ia memutuskan 'menjebak' muslim di daerah tersebut.

Caranya?
Basyar, melalui tentaranya mengirim satu Tangki minyak ke Mleha. Maka penduduk langsung berdatangan dan mengerumuni Mobil tangki tersebut. Apalagi, kebutuhan bahan bakar di musim dingin kian menigkat.

Setelah banyak orang berkumpul, maka Pesawat tempur Mig-Rusia, langsung memborbardir mereka...,  Mobil tangki meledak..puluhan orang hangus terbakar...dan beberapa bangunan ikut runtuh.

Pantas saja, Yahudi (Israel) terobsesi untuk 'belajar membantai' kepada Basyar Asad.

Yaa Rabb, kami mengharap pertolongan-Mu bagi saudara kami muslim Suria.

Sumber berita: http://www.facebook.com/Mleha.Revolution
Video : http://awda-dawa.com/Pages/Articles/Default.aspx?id=14370
MLEHA -SURIA : Rabu ,2/1/2013 

Setelah Beberapa minggu Basyar menghentikan suplai minyak ke daerah Mleha- Ghauthah Damaskus, maka ia memutuskan 'menjebak' muslim di daerah tersebut.

Caranya?
Basyar, melalui tentaranya mengirim satu Tangki minyak ke Mleha. Maka penduduk langsung berdatangan dan mengerumuni Mobil tangki tersebut. Apalagi, kebutuhan bahan bakar di musim dingin kian menigkat.

Setelah banyak orang berkumpul, maka Pesawat tempur Mig-Rusia, langsung memborbardir mereka..., Mobil tangki meledak..puluhan orang hangus terbakar...dan beberapa bangunan ikut runtuh.

Pantas saja, Yahudi (Israel) terobsesi untuk 'belajar membantai' kepada Basyar Asad.

Yaa Rabb, kami mengharap pertolongan-Mu bagi saudara kami muslim Suria.

Sumber berita: http://www.facebook.com/Mleha.Revolution
Video : http://awda-dawa.com/Pages/Articles/Default.aspx?id=14370

TANDA QIYAMAH KUBRO (KIAMAT BESAR) : DAJJAL


Bismillah
Beberapa gejala menjelang munculnya Dajjal
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imaam Abu Daawud di dalam Sunnan-nya no: 4294 dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Jubair bin Nufair رضي الله عنه dari salah seorang Shohabat Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, ia berkata “Aku mendengar Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
Artinya:
“Kalian berdamai dengan Romawi dengan perdamaian yang aman. Lalu kalian akan berperang sedangkan mereka adalah musuh dari balik kalian. Lalu kalian akan menang dan mendapatkan ghonimah (rampasan perang), dan kalian akan selamat, kemudian akan kembali.Lalu akan sampai di suatu daerah yang bernama Dzitulul, dimana ada seorang dari kalangan Nasrani yang mengangkat salib dan mengatakan bahwa salib menang. Seorang dari kalian (kaum Muslimin) marah ketika dikatakan bahwa salib yang menang sehingga orang Nasrani itu pun dibunuhnya. Lalu orang-orang Romawi itu akan menyalahi hasil kesepakatannya dari kaum muslimin dan berkumpul untuk peperangan.”.
Dalam riwayat Imaam Abu Daawud yang lain no: 4293 dikatakan:
Artinya:
“Ketika ada berita bahwa orang Nasrani mengatakan bahwa mereka lah yang menang, maka kaum Muslimin pun melakukan suatu protes karena tidak puas terhadap mereka, sehingga kaum Muslimin berjatuhan terbunuh maka Allooh سبحانه وتعالى memuliakan kelompok ini dengan mati syahid”.
Ciri-ciri Dajjal
Di dalam Sunnan Abu Daawud no: 4321, dari ‘Imroon bin Hushoin رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
Artinya:
“Barangsiapa yang mendengar munculnya Dajjal, menghindarlah. Demi Allooh, sungguh seorang laki-laki akan mendatangi Dajjal tersebut dengan anggapan bahwa ia orang yang beriman, lalu ia akan mengikuti Dajjal itu karena syubhat yang dimunculkannya”.
Ciri-ciri yang detail dijelaskan oleh Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar رضي الله عنه, sebagaimana diriwayatkan dalam Hadits Shohiih oleh Imaam Al Bukhoory no: 7128, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم dalam mimpinya melihat Dajjal, lalu beliau صلى الله عليه وسلم menjelaskan Dajjal yang dilihat dalam mimpinya itu dengan sabdanya :
Artinya:
“Ketika aku tidur, aku mimpi berthowaf di Ka’bah, lalu tiba-tiba aku bertemu denganseseorang yang berbadan besar (– maksudnya: berbadan gemuk – pent.), berkulit merah(– maksudnya: bule –pent.) rambutnya kriting (kecil-kecil), matanya buta (sebelah)dan menonjol ke depan. Orang-orang berkata bahwa ini adalah Dajjal, mirip dengan Ibnu Qothon (– nama seseorang yang ketika itu mirip dengan Dajjal – pent.) yang berasal dari Bani ‘Khuzaa’ah.”
Dijelaskan pula dalam Sunnan Abu Daawud no: 4322 dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Kitab “Misykatul Mashoobih” no: 5485, dari Shohabat ‘Ubaadah Ibnu Shommit رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِنِّى قَدْ حَدَّثْتُكُمْ عَنِ الدَّجَّالِ حَتَّى خَشِيتُ أَنْ لاَ تَعْقِلُوا إِنَّ مَسِيحَ الدَّجَّالِ رَجُلٌ قَصِيرٌ أَفْحَجُ جَعْدٌ أَعْوَرُ مَطْمُوسُ الْعَيْنِ لَيْسَ بِنَاتِئَةٍ وَلاَ جَحْرَاءَ فَإِنْ أُلْبِسَ عَلَيْكُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
Artinya:
“Aku akan beritakan kepada kalian tentang Dajjal, tetapi aku khawatir kalian tidak bisa mencerna dengan akal kalian. Sesungguhnya Al Masiih atau Dajjal itu seorang yang berbadan pendek gemuk, langkahnya jauh, rambutnya kriting, matanya buta, mata sebelah (kanan)-nya terhapus, tidak menonjol sekali dan tidak masuk sekali. Jika kalian tersamarkan, maka ketahuilah bahwa Robb kalian tidak buta sebelah. ”
Selanjutnya Imaam As Suyuuthy dalam Kitab “Al Jaami’ush Shoghiir”, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany no: 4224, dari Shohabat ‘Ubaadah bin Shommit رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
إني حدثتكم عن الدجال حتى خشيت أن لا تعقلوا إن المسيح الدجال رجل قصير أفحج جعد أعور مطموس العين ليست بناتئة و لا حجراء فإن ألبس عليكم فاعلموا أن ربكم ليس بأعور و أنكم لن تروا ربكم حتى تموتوا
Artinya:
“Aku akan beritakan kepada kalian tentang Dajjal, tetapi aku khawatir kalian tidak bisa mencerna dengan akal kalian. Sesungguhnya Al Masiih atau Dajjal itu seorang yang berbadan pendek, langkahnya jauh, rambutnya kriting, matanya buta, mata sebelah (kanan)-nya terhapus, tidak menonjol sekali dan tidak masuk sekali. Jika kalian tersamarkan, maka ketahuilah bahwa Robb kalian tidak buta sebelah dan sesungguhnya kalian tidak akan melihat Robb kalian sehingga kalian mati.
Maksudnya, Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم menjelaskan tiga hal :
1. Dajjal itu terlihat oleh manusia di dunia ini, sedangkan Allooh سبحانه وتعالى tidak akan terlihat oleh manusia di dunia.
2. Allooh سبحانه وتعالى tidak cacat, sedangkan Dajjal itu cacat.
3. Pada dahi Dajjal itu tertulis kata: Kaafir (Kaaf-fa-ro). Dan itu jelas sekali, setiap orang beriman akan bisa membacanya.

Di mana tepatnya akan muncul Dajjal ?
Menurut Hadits yang diriwayatkan oleh Imaam At Turmudzy no: 2237, Imaam Ibnu Maajah no: 4072, dan Imaam Ahmad no: 12, dan dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Abubakar As Siddiq رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
Artinya:
“Sesungguhnya Dajjal akan keluar dari bumi arah sebelah timur yang disebut Khurosan (– Persia, Iran – pent.), dan akan diikuti oleh kaum yang pada mukanyaseolah terdapat tanda berwarna hitam dan keras.”
Berapa lama Dajjal akan tinggal di bumi ?
Di dalam Hadits Shohiih diriwayatkan oleh Imaam Muslim no: 7560, dari Shohabat An Nawwas bin Sam’an رضي الله عنه, bahwa ketika ditanya oleh para Shohabat tentang berapa lama Dajjal akan tinggal di bumi, maka Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
“40 (empatpuluh) hari. Dari 40 (empatpuluh) hari itu ada satu hari atas kehendak Allooh سبحانه وتعالى, dipanjangkan sampai lamanya sama dengan tigaratus enam puluh hari (360 hari). Setelah itu ada satu hari, yang lamanya seperti 30 (tiga puluh) hari. Lalu setelah itu ada satu hari yang lamanya seperti 7 (tujuh) hari. Lalu sisa harinya adalah seperti hari-hari kalian sekarang”.
Lalu para Shohabat bertanya, “Ya Rosuulullooh, pada saat satu hari seperti setahun itu, cukupkah kami sholat seperti sholat kami sekarang ini?”
Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda, “Tidak, tetapi perhitungkanlah sepantasnya”.
Siapakah yang akan mengikuti Dajjal ?
Dalam Hadits riwayat Imaam Muslim no: 7579, dari Shohabat Anas bin Maalik رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda,:
“Orang yang mengikuti Dajjal dari kalangan Yahudi Asbahan tidak kurang dari 70.000 (tujuhpuluh ribu) orang, diatas pundak mereka mengenakan syal.”
Terdapat pula penjelasan, bahwa yang mengikuti Dajjal itu adalah Yahudi, Wanita dan A’rob (Arab Gunung) sebagaimana diriwayatkan oleh Imaam Ath Thobrony dalam Kitabnya “Al Mu’jam Al Kabiir” no: 19903, dari Shohabiyyah ‘Asma binti Yaziid رضي الله عنها, sebagaimana berikut ini:
“Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal itu adalah Yahudi, Wanita dan A’rob (Arab Gunung).”
Juga terdapat keterangan melalui Abu Waa’il رضي الله عنه sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Kitabnya “Al Mushonnaf” no: 38682, bahwa terbanyak pengikut Dajjal adalah Yahudi dan anak-anak para Wanita pezina terang-terangan, sebagaimana berikut ini:
Artinya:
“Kebanyakan pengikut Dajjal adalah Yahudi dan anak-anak para wanita pezina terang-terangan”.
Lalu dari Hadits Shohiih riwayat Imaam Al Bukhoory no: 1881 dan Imaam Muslim no: 2943, dari Shohabat Anas bin Maalik رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda,
Artinya:
“Tidak ada suatu negeri pun kecuali akan diinjak oleh Dajjal, terkecuali Makkah dan Madinah. Dan tidak ada satu gerbang (pintu masuk) pun menujunya kecuali terdapat para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian bergetarlah Madinah tiga kali, lalu Allooh keluarkan darinya setiap orang kaafir dan munaafiq.”
Surga Dajjal adalah neraka dan neraka Dajjal adalah surga.
Dalam Hadits Shohiih riwayat Imaam Muslim no: 7551, dari Shohabat Hudzaifah Ibnul Yaman رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
Bersama Dajjal itu ada surga dan neraka. Neraka Dajjal adalah surga dan surga Dajjal adalah neraka.”
Bila Dajjal muncul, apa yang harus kita lakukan ?
Sebagaimana diberitakan dalam Hadits yang telah kita kaji diatas secara panjang lebar, yakni Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 7560, dari Shohabat An Nawwas Ibnu Sam’an رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Bukan Dajjal yang paling kutakuti pada kalian. Sesungguhnya jika dia (Dajjal) itu keluar sedang aku ditengah-tengah kalian, maka aku akan menjadi pembela kalian. Tetapi jika dia (Dajjal) itu keluar sedangkan aku tidak ditengah-tengah kalian, maka setiap orang hendaknya menjadi pelindung terhadap dirinya. Karena Allooh سبحانه وتعالى menjadi penggantiku terhadap setiap Muslim. Sesungguh dia (Dajjal) itu adalah seorang pemuda, yang rambutnya keriting, matanya menonjol ke depan. Aku perumpamakan dengan Abdul ‘Uzza Ibni Qothn. Maka barangsiapa yang sempat menemuinya dari kalian, maka bacakanlah padanya beberapa ayat pembuka dari Surat Al Kahfi. Sesungguhnya dia (Dajjal) itu akan keluar dari satu jalan diantara negeri Syam (– sekarang Syria – pent.) dan Iraq, maka dia akan merusak dengan cepatnya ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba-hamba Allooh سبحانه وتعالى, teguhlah kalian.”
Ahlus Sunnah meyakini seperti tersebut diatas, bahwa Dajjal akan muncul dan Dajjal itu berwujud manusia. Adapun yang mengingkari akan munculnya Dajjal adalah Khawarij,Jahmiyah, dan Mu’tazilah.
Mudah-mudahan Allooh سبحانه وتعالى senantiasa menghindarkan kita dari Fitnahnya Jahannam, dari Fitnahnya adzab kubur, dari Fitnahnya Al Masih Ad Dajjal serta dari Fitnahnya hidup dan mati
Barokallahu fiikum
Abu Muhammad@
Ustadzrofii.wordpress.com
 

DALIL GERAKAN SHOLAT SESUAI AL QUR’AN DAN AS SUNNAH


Bismillah
Nabi bersabda:“Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah sholatnya. Robb kita ‘Azza wa Jalla berfirman kepada para malaikat-Nya -sedangkan Dia lebih mengetahui-, “Perhatikan sholat hamba-Ku, sempurnakah atau justru kurang?”[[ Hadits Riwayat Al Imaam Abu Daawud no: 864, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Abu Hurairoh]]
Sekiranya sempurna, maka akan dituliskan baginya dengan sempurna, dan jika terdapat kekurangan maka Allooh berfirman, “Perhatikan lagi, apakah hamba-Ku memiliki amalan sholat sunnah?”Jikalau terdapat sholat sunnahnya, Allooh berfirman, “Sempurnakanlah kekurangan yang ada pada sholat wajib hamba-Ku itu dengan sholat sunnahnya.”Kemudian semua amal manusia akan dihisab dengan cara demikian.”
Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 631, dari Shohabat bernama Maalik bin Al Huwairits ketika beliau bersama rombongan 20 orang menginap 20 hari di Madinah untuk mempelajari tentang Islam dan selanjutnya agar diajarkan kepada kaumnya, lalu disela-sela itu Rosuulullooh bersabda :
“Dan sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.”
Oleh karena itu hendaknya kaum Muslimin mengikuti gerakan-gerakan sholat sebagaimana yang dituntunkan Rosuulullooh, karena itu adalah amalannya yang pertama kali akan dihisab di hari Kiamat.

1. SHOLAT DENGAN BERDIRI / DUDUK / BERBARING :
Apabila seseorang hendak memulai sholat, maka ia berdiri menghadap Kiblat atau kearah Kiblat, sebagaimana Allooh berfirman dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 238-239 :
(238) “Peliharalah segala sholat-(mu), dan (peliharalah) sholat wusthoo. Berdirilah karena Allooh (dalam sholatmu) dengan khusyu`.
(239) Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka sholatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allooh (sholatlah), sebagaimana Allooh telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”
Apabila ia tidak sanggup untuk berdiri akibat suatu udzur (antara lain sakit, dan sebagainya) maka ia dapat sholat dengan duduk ataupun berbaring, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 1117, dari Shohabat ‘Imron bin Hushoin رضي الله عنه, beliau berkata:
“ “Aku menderita wasir, maka aku bertanya pada Rosuulullooh, kemudian beliau menjawab, “Sholatlah engkau dengan berdiri. Jika kamu tidak mampu maka duduklah. Dan jika kamu tidak mampu maka berbaringlah.”


2. MENGHADAP KIBLAT :
Jika seorang Muslim berada di kawasan atau belahan dunia dimana dia tidak memungkinkan untuk melihat Ka’bah, maka hendaknya dia mengetahui persisarah Kiblat, dimana dia harus mengarahkan sholatnya kearah Kiblat tersebut, sebagaimana dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 115 berikut ini: “Dan kepunyaan Allooh-lah timur dan barat, maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allooh. Sesungguhnya Allooh Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Ayat ini ditafsirkan oleh Imaam Mujaahid رحمه الله, beliau berkata, “Dimanapun kalian berada, hadapkanlah wajah kalian pada Kiblat Allooh سبحانه وتعالى. Karena kalian memiliki Kiblat yang kalian berkiblat padanya, yaitu Ka’bah.” (Tafsir Imaam Ibnu Katsir Jilid I halaman 391)

Akan tetapi jika seorang Muslim sedang berada dihadapan Ka’bah, maka dia wajib menghadapkan tubuh dan wajahnya ke Ka’bah, sebagaimana Allooh سبحانه وتعالى berfirman dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 144 berikut ini: “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Robb-nya; dan Allooh sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”

Juga sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Al Bukhoory no: 6251 dan Imaam Muslim no: 397, dari Shohabat Abu Hurairoh, bahwa Rosuulullooh bersabda:
“Jika kamu berdiri sholat, maka sempurnakanlah wudhu kemudian menghadaplah ke Kiblat, kemudian bertakbirlah.”

3. TAKBIIROTUL IHROM :
3.1. Membarengkan niat sholat dalam hati bersamaan (berdekatan dengan) gerakan Takbirotul Ihrom.
A) NIAT SHOLAT KARENA ALLOOH, DIDALAM HATI:
“Sesungguhnya seluruh amalan itu (hendaknya) dibarengi oleh niat dan sesungguhnya setiap orang berhak mendapat dari apa yang diniatkannya.”[H.R Bukhoory no: 1, dari Shohabat ‘Umar bin Khoththoob]
Artinya setiap orang yang hendak sholat, usahakan membarengkan niat sholatnya dengan awal sholatnya; dalam hal ini Takbiirotul Ihroom.
Dan tidak perlu melafadzkan “Usholli….” melalui mulutnya, akan tetapi niat tersebut cukup digerakkan dan disengajakan oleh hatinya bahwa dia akan sholat.

B) MENGANGKAT KEDUA TANGAN:
“Bahwa Rosuulullooh jika memasuki sholat, maka beliau mengangkat kedua tangannya sembari menjulurkannya.”[ Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 753 dan Imaam At Turmudzy no: 240, dari Shohabat Abu Hurairoh]
3.2. Adapun posisi tangan saat Takbiirotul Ihrom, bisa dengan 2 pilihan cara:

C) MENGANGKAT KEDUA TANGAN HINGGA UJUNG JARI SEJAJAR BAHU:
“Adalah Rosuulullooh jika berdiri sholat, beliau MENGANGKAT kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya.”[ Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 722,]
Juga beliau berkata,
“Aku melihat Rosuulullooh apabila membuka sholat, maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya, dan ketika akan ruku,’ dan ketika bangun dari ruku’. Tetapi tidak mengangkat kedua tangannya diantara dua sujud.”(Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 390, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar)

D) MENGANGKAT KEDUA TANGAN HINGGA UJUNG JARI SEJAJAR KEDUA DAUN TELINGA:
Akan tetapi terdapat Hadits yang dikeluarkan oleh Ibnu Al Jaruud dalam Kitab “Al Muntaqo” no: 202, dari Waa’il bin Hujr. Bahwa beliau berkata:
“Sungguh aku melihat Sholat Rosuulullooh dimana ketika beliau MEMBUKA sholat, beliau bertakbir dan mengangkat kedua tangannya sehingga aku lihat kedua ibu jarinya dekat dengan kedua telinganya.”
Dan juga sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Ahmad no: 18869, dari Shohabat Waa’il bin Hujr, dishohiihkan oleh Syaikh Syu’aib Al Arna’uuth, bahwa beliau melihat: “Rosuulullooh mengangkat kedua tangannya ketika membuka sholatsehingga kedua ibu jarinya sejajar dengan daun kedua telinganya.”
Jadi ada 2 pilihan bagi posisi mengangkat tangan tersebut, boleh sejajar dengan bahu, dan boleh pula sejajar dengan kedua daun telinga.
3.3. Posisi jari-jemari tangan tidak rapat dan tidak terlalu renggang (biasa saja).
3.4. Hadapkan telapak tangan kearah Kiblat.
3.5. Posisi tangan setelah Takbiirotul Ihroom :

A) MELETAKKAN TANGAN KANAN DIATAS TANGAN KIRI, DIATAS DADA
“Aku sholat bersama Rosuulullooh dan beliau meletakkan tangan kanannya diatas tangan kirinya DIATAS DADANYA.”[ Hadits Riwayat Imaam Ibnu Hudzaimah no: 479]

B) 3 POSISI PELETAKAN TANGAN KANAN DIATAS TANGAN KIRI
Hal ini dilakukan dengan 3 pilihan cara, sesuai dengan kondisi kepadatan jama’ah sholat, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 727 dan Imaam Ahmad no: 18890, dari Shohabat Waa’il bin Hujr berikut ini:
“… Kemudian beliau (Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم) meletakkan tangan kanannyadiatas punggung telapak tangan kirinya dan atau pada pergelangan tangan kirinya dan atau pada punggung tangan kirinya…”
Bahkan terdapat dalam riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 740 dari Sahl bin Sa’adرضي الله عنه bahwa beliau رضي الله عنه berkata,
“Adalah orang-orang diperintahkan agar meletakkan tangan kanannya diatas siku tangan kirinya dalam sholat…”
Adapun meletakkan kedua tangan dibawah dada (di pusar / di pinggang sebelah kiri), maka semua itu adalah Haditsnya LEMAH.

ARAH MATA SAAT SHOLAT :
Imaam Muhammad bin Siriin رحمه الله berkata, “Para Shohabat mengangkat pandangan mereka ke langit dalam sholat. Akan tetapi ketika ayat ini (QS Al Mu’minuun (23) ayat 1-2) turun, maka mereka menundukkan pandangan mereka ke tempat sujud mereka.” (Tafsiir Imaam Ibnu Katsiir Jilid 5 halaman 461)
Dan sebagaimana terdapat keterangan dari ‘Aa’isyah bahwa sebagaimana diriwayatkan oleh Imaam Al Haakim dalam Kitab “Al Mustadrok” no: 1761 dan kata beliau keterangan itu disebutnya sebagai Hadits yang Shohiih, memenuhi syarat Imaam Al Bukhoory dan Al Imaam Muslim, hanya saja mereka tidak mengeluarkannya; juga diriwayatkan oleh Al Imaam Al Baihaqy dalam “As Sunnan Al Kubro” no: 9726, dan syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam “Sifat Sholat Nabi” Jilid 1 halaman 232 menyetujui penshohiihan keduanya. Bahwa ‘Aa’isyah mengagumi seorang Muslim ketika masuk Ka’bah mengangkat pandangannya kearah atap Ka’bah, berdoa sebagai bentuk pengagungan terhadap Allooh, lalu ketika itu Rosuulullooh masuk, sedangkan Rosuulullooh tidak meninggalkan pandangannya dari tempat sujudnya sehingga dia keluar dari Ka’bah.

Syaikh Al ‘Utsaimiin رحمه الله menjelaskan dalam Syarah beliau terhadap Kitab Zaadul Mustaqni’Jilid 3 halaman 15, bahwa mengarahkan pandangan kearah tempat sujud adalah menjadi sikap kebanyakan ahlul ‘Ilmu.
Demikian pula Syaikh Nashiruddin Al Albaany رحمه الله dalam Kitab “Sifat Sholat Nabi” Jilid 1 halaman 233 mengatakan bahwa pendapat inilah yang benar dari madzab Hanafi; yaitu bahwa beliau menganjurkan agar seseorang yang sholat mengarahkan pandangannya ke tempat sujudnya, karena yang demikian itu adalah lebih dekat kepada khusyu’ dan itulah yang benar.

4. RUKUU’ :

A) GERAKAN TANGAN KETIKA RUKUU’
“Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya ketika memulai sholat dan ketika bertakbir untuk rukuu’ dan ketika beliau صلى الله عليه وسلم bangun dari rukuu’.”[ Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 735 dan Imaam An Nasaa’I no: 1059, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar]

B) LETAK TANGAN DISAAT RUKUU’
“Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم mengajari kami sholat, lalu beliau صلى الله عليه وسلم bertakbir dan mengangkat kedua tangannya, dan ketika rukuu’ beliau صلى الله عليه وسلم meletakkan kedua tangannya diatas lututnya.”[ Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 747]
Dimana yang demikian itu dibenarkan oleh Sa’ad رضي الله عنه, dengan mengatakan, “Kami mengerjakan ini, kemudian kami diperintahkan dengan ini, yaitu memegang kedua lutut.”

C) KEADAAN TUBUH PADA SAAT RUKUU’
Hal ini adalah dijelaskan dalam dalil-dalil berikut ini:
Gerakan tubuh ketika rukuu’ adalah sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 1138, dari ‘Aa’isyah رضي الله عنها, bahwa beliau رضي الله عنها berkata:
“Adalah Rosuulullooh membuka sholat dengan Takbir dan membuka bacaan dengan “Alhamdulillaahirrobbil ‘aalamiin”. Dan jika beliau rukuu’, beliau tidak menengadahkan kepalanya keatas, akan tetapi tidak juga menundukkannya, tetapi diantara keduanya (rata). Dan jika beliau صلى الله عليه وسلمbangun dari rukuu’, beliau صلى الله عليه وسلم tidak langsung bersujud sehingga berdiri tegak terlebih dahulu. Dan apabila beliau mengangkat kepalanya dari sujud, belum sujud lagi sehingga duduk dengan lurus. Dan beliau صلى الله عليه وسلم pada setiap dua rokaat membaca Tahhiyyat dimana beliau menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya. Dan beliau melarang dari duduk syaithoon. Dan melarang seseorang menghamparkan kedua sikunya sebagaiman terkaman binatang buas. Dan beliau صلى الله عليه وسلمmenutup sholatnya dengan Salam.”
Dan beliau صلى الله عليه وسلم meratakan punggungnya pada saat rukuu’. Hal ini sebagaimana terdapat Hadits diriwayatkan oleh Imaam Ibnu Maajah no: 872, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dari Waabishoh bin Ma’bad رضي الله عنه, bahwa beliau berkata: “Aku melihat Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم sholat, beliau صلى الله عليه وسلم meratakan punggungnya sehingga kalau ditumpahkan air niscaya air tersebut tidak tumpah.”

D) LAMANYA RUKUU’
Sedangkan lamanya seseorang rukuu’ adalah dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 1085, dari Baroo’ bin ‘Aazib رضي الله عنه, beliau berkata:
“Aku sholat bersama Muhammad صلى الله عليه وسلم lalu aku dapati berdirinya, rukuu’nya, i’tidaal-nya setelah rukuu’, dan sujudnya, dan duduknya diantara dua sujud, dan sujudnya dan duduknya diantara Salam dan berpaling; adalah mendekati sama (lamanya).”

5. I’TIDAAL :
Jika kita selesai melaksanakan rukuu’ sebagaimana penjelasan diatas, maka gerakan berikutnya adalah I’tidaal; yaitu gerakan yang dilakukan antara rukuu’ dan sujud. Dimana kita bangun dari rukuu’, kemudian berdiri tegak lurus sejenak, kemudian berikutnya sujud.
Hal ini sebagaimana kita dapati Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم melaksanakan dan mencontohkannya sebagai berikut:
5.1. PERINTAH UNTUK BERDIRI TEGAK LURUS SAAT I’TIDAAL
Meluruskan seluruh sendi tubuh, terutama punggung ke tempat semula, sehingga kita berada dalam posisi berdiri tegak. Hal ini ditegaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Ahmad no: 10812, dan Syaikh Syu’aib Al Arnaa’uth meng-Hasankannya. Bahkan Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Kitab “Shohiih At Targhiib wat Tarhiib” no: 531 mengatakan Hadits ini Shohiih Lighoirihi, dari Shohabat Abu Hurairoh رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Allooh tidak akan memandang pada sholat seseorang yang tidak menegakkan tulang rusuknya antara rukuu’-nya dan sujud-nya.”

5.2. POSISI BADAN TEGAK LURUS SAAT I’TIDAAL
Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 498 dari ‘Aa’isyah bahwa:
“Adalah Rosuulullooh apabila mengangkat kepalanya dari rukuu’, tidak bersujud sehingga berposisi berdiri tegak lurus.”
Bahkan lebih jelas lagi adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Imaam Al Bukhoory dalamShohiih-nya no: 828, dimana para Shohabat menggambarkan bahwa:
“Rosuulullooh apabila rukuu’ maka kedua tangan beliau صلى الله عليه وسلمmenggenggam kedua lutut, kemudian meluruskan punggungnya dan apabila mengangkat kepalanya dari rukuu’ beliau berdiri tegak sehingga setiap sendi kembali ke tempat semula.”

5.3. THUMA’NINAH DALAM I’TIDAAL
Thuma’ninah artinya berhenti sejenak (sejenak itu adalah lama waktunya sekedar seorang mengucapkan satu kali tasbih), antara satu gerakan ke gerakan yang lainnya.
Dimana thuma’ninah ini dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 6667 dan Al Imaam Muslim no: 397, dari Shohabat Abu Hurairoh رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Kemudian rukuu’-lah kamu sehingga thuma’ninah dalam keadaan rukuu’; kemudian bangkitlah kamu dari rukuu’ sehingga kamu I’tidaal dalam keadaan berdiri thuma’ninah, kemudian sujudlah sehingga kamu sujud dalam keadaan thuma’ninah.”


5.4. POSISI TANGAN SAAT I’TIDAAL
Tentang posisi tangan pada saat I’tidaal yang tepat adalah kembali meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri diatas dada (dengan 3 pilihan posisi sebagaimana telah dijelaskan diatas dalam masalah posisi tangan setelah takbiirotul ihroom).

Adapun yang menjadi dalil terhadap hal itu adalah apa yang diriwayatkan oleh Al Imaam Al Bukhoory dalam Shohiih-nya no: 740, dari salah seorang Shohabat bernama Sahl bin Sa’ad رضي الله عنه, beliau berkata:
“Adalah orang-orang (para Shohabat) diperintahkan (– tentunya oleh Rosuululloohصلى الله عليه وسلم – pen.) agar seseorang meletakkan tangan kanannya diatas siku kirinya dalam sholat.”

Hal ini tidak aneh, karena posisi tangan dalam sholat adalah asal muasalnya seperti ini, sebagaimana telah terdahulu penjelasannya. Ketika kita merubah posisi tangan kita, itu adalah disebabkan adanya dalil yang menyebabkan kita mengikuti tuntunannya, seperti saat rukuu’ dimana kedua tangan kita itu di lutut; dan ketika sujud maka kedua tangan kita itu menapak ke tanah; dan ketika duduk antara dua sujud; juga tasyahhud maka tangan kita itu diatas paha.
Semua posisi tangan kita itu adalah pada posisi tangan sebagaimana yang dijelaskan oleh Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, maka ketika tidak ada penjelasan dimana letak posisi tangan kita disaat I’tidaal, otomatis tangan kita itu adalah kembali ke posisi semula, karena kita sadari bersama bahwa saat ini kita sedang sholat. Sedangkan posisi tangan pada saat sholat adalah tangan kanan diatas tangan kiri diatas dada. Yang demikian itu lah yang menjadi jawaban Syaikh Al ‘Utsaimin dalam “Koleksi Fatwa dan Risalah”-nya no: 450.


6. SUJUD :
6.1. URUTAN GERAK MENUJU SUJUD
A) MENGANGKAT KEDUA TANGAN, SEBAGAIMANA GERAKAN TAKBIIROTUL IHROOM
Kemudian apabila seorang Muslim hendak bergerak menuju sujud maka ia mengangkat kedua tangan terlebih dahulu sebagaimana gerakan takbiirotul ihroom yang dijelaskan dalam Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 390, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar رضي الله عنه berikut ini bahwa beliau berkata:
“Aku melihat Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم apabila membuka sholat, maka beliaumengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya, dan ketika akan ruku,’ dan ketika bangun dari ruku’. Tetapi tidak mengangkat kedua tangannya diantara dua sujud.”

B) BERGERAK TURUN MENUJU SUJUD
Dan mengucapkan “Alloohu Akbar” ketika ia turun menuju sujud, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 803 dan Al Imaam Muslim no: 392, dari Shohabat Abu Hurairoh رضي الله عنه bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم :
“Mengatakan “Alloohu Akbar” ketika turun menuju Sujud.”

C) MELETAKKAN TANGAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM LUTUT
Ketika hendak sujud maka letakkanlah tangan terlebih dahulu sebelum lutut, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Abu Daawud no: 840, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Abu Hurairoh رضي الله عنه, beliau berkata bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Jika seorang dari kalian sujud maka janganlah kalian turun merunduk sebagaimana apa yang dilakukan oleh onta, akan tetapi letakkanlah kedua tangan sebelum kedua lutut.”

Adapun Hadits yang menyatakan hendaknya kedua lutut terlebih dahulu daripada kedua tangannya, maka Hadits itu tergolong Hadits yang lemah (dho’iif), sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imaam Abu Daawud no: 838, Al Imaam At Turmudzy no: 268 dan Al Imaam Ibnu Maajah no: 882 dan Al Imaam An Nasaa’i no: 1089, sebagaimana hal ini telah dinyatakan ke-dho’iif-annya oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany. Yaitu melalui Waa’il bin Hujr رضي الله عنه, beliau berkata: “Aku melihat Nabi صلى الله عليه وسلم apabila beliau sujud, maka beliau صلى الله عليه وسلم meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya. Dan apabila bangun, maka beliauصلى الله عليه وسلم mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya.”
Walaupun demikian, Ibnu Taimiyyah رحمه الله dalam Kitab “Majmu Al Fatawa” Jilid 22 halaman 449, berkata: “Adapun sholat dengan kedua cara ini (mendahulukan kedua tangan sebelum kedua lutut atau kedua lutut sebelum kedua tangan – pen.) adalah dibolehkan sesuai dengan apa yang disepakati para ‘Ulama, yaitu jika orang yang sholat mau, maka dia boleh meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya. Dan jika dia mau maka dia boleh meletakkan kedua tangannya kemudian kedua lututnya. Dan sholatnya sah dalam kedua keadaan ini, sesuai dengan kesepakatan para ‘Ulama.”
Sikap ini juga menjadi sikap yang diambil oleh Syaik ‘Abdul Aziiz bin Baaz dan Syaikh ‘Utsaimiin رحمهما الله.


D) IMAAM TERLEBIH DAHULU, BARU MA’MUM
Sebagai suatu catatan yang harus diperhatikan terutama ketika seseorang berposisi sebagai makmum adalah membiarkan Imaam sujud terlebih dahulu baru kemudian setelah itu makmum turun untuk sujud.
Hal ini sebagaimana terdapat dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 690 dan Al Imaam Muslim no: 474, dari riwayat Al Baroo’ bin Al ‘Aazib رضي الله عنه, bahwa:
“Apabila beliau (Nabi) صلى الله عليه وسلم mengatakan “Sami Alloohu liman hamidah” maka tidak seorangpun dari kami mencondongkan punggungnya sehingga Nabiصلى الله عليه وسلم sujud terlebih dahulu, baru kemudian kami bersujud setelahnya.”


E) POSISI TUBUH SAAT SUJUD
E-1) DIATAS 7 (TUJUH) ANGGOTA BADAN
Hal ini adalah dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 815 dan Al Imaam Muslim no: 490, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Abbas رضي الله عنه, beliau berkata:
“Bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم diperintahkan untuk sujud diatas 7 (tujuh) tulang dan tidak menyingkap bajunya dan rambutnya.”

E-2) KEPALA DIANTARA KEDUA TELAPAK TANGANNYA
Ketika sujud maka hendaknya seorang Muslim meletakkan kepala diantara kedua telapak tangannya, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 401 dari Shohabat Wa’il bin Hujr رضي الله عنه, dimana dijelaskan bahwa:
“Ketika beliau (Nabi) صلى الله عليه وسلم bersujud, beliau صلى الله عليه وسلم bersujud diantara kedua telapak tangannya.”

E-3) MERENGGANGKAN JARI DAN LENGAN
Adapun keadaan kedua tangan saat sujud dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 390 dan Al Imaam Muslim no: 495, dari Shohabat ‘Abdullooh bin Maalik bin Buhainah رضي الله عنه, bahwa:
“Nabiصلى الله عليه وسلمjika sholat, merenggangkan kedua tangannya hingga nampak putih ketiaknya.”

E-4) TEGAP DAN TIDAK MALAS
Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 822 dan Imaam Muslim no: 493, dari Shohabat Anas bin Maalik رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Luruslah kalian dalam sujud dan jangan lah seorang dari kalian menghamparkan kedua sikunya seperti anjing.”
Kemudian dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 494, dari Al Baroo’ bin Al Azib رضي الله عنه, beliau berkata, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Jika kamu sujud maka letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkat kedua sikumu.”
Juga dalam Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’i dalam As Sunnan Al Kubro no: 688 melalui Shohabat Abu Humaid As Saa’idy رضي الله عنه, berkata:
“Adalah Nabi صلى الله عليه وسلم jika turun ke tanah menuju sujud maka beliau merenggangkan kedua lengan tangannya dari dua ketiaknya. Dan membuka jari kedua kakinya.”

E-5) KEDUA TUMIT RAPAT
Hal ini dijelaskan melalui apa yang terjadi pada ‘Aa’isyah رضي الله عنها, sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imaam Muslim dalam Shohiih-nya no: 486, dimana ketika beliau رضي الله عنها terbangun di malam hari lalu mencari Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم (dalam keadaan gelap), maka ‘Aa’isyah رضي الله عنها berkata:
“Maka tanganku tiba-tiba menyentuh pada kedua telapak kaki Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم. Beliau صلى الله عليه وسلم sedang di masjid, dan kedua telapak kaki beliau صلى الله عليه وسلم itu tegak berdiri (dalam keadaan rapat).”

Hal serupa dikuatkan oleh riwayat lain sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imaam Hakim dalam Kitab Al Mustadrok no: 832, dimana beliau mengatakan, “Hadits ini Shohiih memenuhi syarat Shohiih Imaam Al Bukhoory dan Al Imaam Muslim, tetapi keduanya tidak mengeluarkannya dengan redaksi ini; dan saya tidak tahu seorangpun yang menyebutkan penggabungan kedua tumit dalam sujud, selain dalam Hadits ini.”

Juga Hadits ini diriwayatkan oleh Al Imaam Ibnu Huzaimah dalam Shohiih-nya no: 654, dan Syaikh Al A’dzomy mengatakan Sanadnya Shohiih.Bahwa ‘Aa’isyah رضي الله عنها berkata:“Suatu malam aku kehilangan Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, padahal semula beliau صلى الله عليه وسلمseranjang denganku. Tiba-tiba aku temui beliau صلى الله عليه وسلمdalam keadaan sujud, merapatkan kedua tumit kakinya, menghadapkan jari-jemari kakinya kearah Kiblat.”


7. DUDUK ANTARA 2 SUJUD
Imaam Ibnul Qoyyim رحمه الله berkata dalam Kitab “Zaadul Ma’ad” Jilid I halaman 230: “Kemudian Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم mengangkat kepalanya (dari sujud) sembari bertakbir tanpa mengangkat kedua tangannya, dan beliau صلى الله عليه وسلم melalukan itu sebelum mengangkat kedua tangannya, kemudian duduk dengan menghamparkan kaki kiri, lalu mendudukinya dan menegakkan kaki kanannya.”
Dan sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh Al ‘Utsaimin, yang terdapat didalam “Koleksi Fatwa dan Risalah” beliau Jilid XIII halaman 144, beliau berkata: “Yang saya tahu tidak ada dalil yang menunjukkan adanya perbedaan antara Duduk Tasyahhud dengan Duduk antara Dua Sujud.”

8. DUDUK ISTIRAHAT
Adapun jika kita bangun dari rakaat ganjil, maka disunnahkan untuk melakukan Duduk Istirahat sejenak sebelum bangun. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 823, dari Shohabat Maalik bin Al Huwairits رضي الله عنه, bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم :
“Apabila dalam Sholat rakaat ganjil, maka beliau صلى الله عليه وسلم tidak langsung bangun sehingga beliau صلى الله عليه وسلم duduk lurus (duduk istirahat) terlebih dahulu.”
Juga dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 824, masih melalui Maalik bin Al Huwairits رضي الله عنه: “Dan apabila mengangkat kepalanya dari sujud kedua, maka beliau صلى الله عليه وسلمduduk (duduk istirahat) dan bertumpu pada bumi, kemudian bangun.”


9. TASYAHHUD
Adapun tentang Tasyahhud adalah sebagaimana dijelaskan berikut ini:
A) POSISI DUDUK SAAT TASYAHHUD
Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’i no: 889, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Wa’il bin Hujr رضي الله عنه, beliau berkata:
“Sungguh aku melihat pada sholat Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bagaimana beliau صلى الله عليه وسلمsholat lalu beliau صلى الله عليه وسلم berdiri, kemudian bertakbir, kemudian mengangkat kedua tangannya sehingga sejajar dengan kedua telinganya, kemudian meletakkan tangan kanannya diatas telapak tangan kirinya dan pergelangan dan punggung lengan bawah tangan kirinya. Dan ketika hendak rukuu’ beliau صلى الله عليه وسلم mengangkat kedua tangannya seperti itu, kemudian meletakkan kedua tangannya diatas kedua lututnya, kemudian ketika beliau صلى الله عليه وسلم mengangkat kepalanya dari rukuu’ melakukan hal yang sama, kemudian beliau صلى الله عليه وسلم sujud lalu mensejajarkan kedua telapak tangannya dengan telinganya, kemudianduduk dan ber-iftirosy (menghamparkan kaki kirinya) dan meletakkan telapak tangan kirinya diatas pahanya dan lututnya yang kiri, dan menjadikan siku tangan kanannya diatas paha kanannya, kemudian menggenggam dua dari jarinya dan membentuk lingkaran, kemudian mengangkat jarinya. Aku lihat menggerak-gerakkannya saat berdoa.”

B) DUDUK IFTIROSY SAAT TASYAHHUD AWAL
Dalam Tasyahhud Awal hendaknya seorang yang sedang sholat memposisikan dirinya dalam sikap Iftirosy, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 498, dari ‘Aa’isyah رضي الله عنها, bahwa:
“Nabi صلى الله عليه وسلم menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya.”

C) DUDUK TAWARRUK SAAT TASYAHHUD AKHIR
Dalam Tasyahud Akhir ini, seorang yang sedang sholat hendaknya memposisikan dirinya dalam sikap Tawarruk, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 579, dari Shohabat ‘Abdullooh bin Az Zubair رضي الله عنه, beliau berkata:
“Bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم apabila duduk dalam sholat (Tasyahhud Akhir), beliau صلى الله عليه وسلم mengedepankan kaki kirinya (mengeluarkan kaki kirinya) diantara pahanya dan betisnya, dan menghamparkan kaki kanannya dan meletakkan tangan kirinya diatas lutur kirinya. Dan meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya, sembari memberi isyarat dengan telunjuknya.”.

D) PANDANGAN MATA SAAT TASYAHHUD
Sedangkan pandangan mata saat duduk Tasyahhud tersebut adalah diarahkan ke jari telunjuk tangan kanan, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’i no: 1160, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Wa’il bin Hujr رضي الله عنه, bahwa beliau صلى الله عليه وسلم :
“Meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya dan memberi isyarat dengan telunjuknya kearah Kiblat sembari mengarahkan pandangannya padanya (pada telunjuk tangannya).”
Juga dalam Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’I no: 1275 dan Al Imaam Abu Daawud no: 990, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat ‘Abdullooh bin Az Zubair رضي الله عنه, beliau berkata:
“Bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم apabila duduk dalam Tasyahud maka beliau صلى الله عليه وسلم meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha kirinya dan memberi isyarat dengan telunjuknya dan pandangannya tidak melewati isyarat telunjuknya.”

E) POSISI PELETAKAN TANGAN SAAT TASYAHHUD
Sedangkan posisi peletakan tangan saat Tasyahhud tersebut adalah sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam At Turmudzy no: 294, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar رضي الله عنه:
“Bahwa Nabi صلى الله عليه وسلمapabila duduk dalam sholat, beliauصلى الله عليه وسلمmeletakkan tangan kanannya diatas lututnya dan mengangkat telunjuknya yang kanan ketika berdo’a dan menghamparkan tangan kirinya diatas lututnya.”

F) KEADAAN JARI-JEMARI TANGAN KANAN SAAT TASYAHHUD
Adapun keadaan jari jemari tangan kanan saat tasyahhud tersebut adalah membentuk angka 53, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Ahmad no: 6153, menurut Syaikh Syu’aib Al Arnaa’uth sanadnya Shohiih memenuhi syarat Al Imaam Muslim, para perowinya terpercaya, termasuk para perowi Al Imaam Al Bukhoory dan Al Imaam Muslim kecuali Hammad bin Salamah, beliau termasuk perowi Shohiih Muslim; dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar رضي الله عنه :
“Bahwa Nabi صلى الله عليه وسلمapabila duduk bertasyahhud beliau meletakkan tangan kirinya diatas lutut kirinya dan meletakkan tangan kanannya diatas lutut kanannya dan membentuk angka 53 kemudian berdoa.”

Atau menggenggamkan seluruh jemari tangan kanan dan menunjuk dengan telunjuknya, dan meletakkannya diatas paha kanannya; lalu meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha kirinya. Sebagaimana hal tersebut dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 580, dari ‘Abdullooh bin ‘Umar رضي الله عنه, dimana didalam riwayat itu dijelaskan bahwa:
apabila duduk dalam sholat maka beliau صلى الله عليه وسلمmeletakkan telapak tangan kanannya diatas paha kanannya dengan menggenggam seluruh jarinya dan menunjuk dengan telunjuknya, dan meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha kirinya.”

10. LAMANYA GERAKAN SHOLAT :
Gerakan sholat tersebut dilaksanakan dalam waktu yang mendekati sama lamanya. Hal ini adalah sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Al Imaam Al Bukhoory no: 801 dan Al Imaam Muslim no: 471, dari Shohabat Al Baroo’ bin Azib رضي الله عنه, beliau berkata:
“Adalah rukuu’ dan sujudnya Nabi صلى الله عليه وسلم itu dan ketika beliau صلى الله عليه وسلمmengangkat kepalanya dari rukuu’ dan duduk antara dua sujud; lamanya adalah mendekati sama.”
Juga sebagaimana dalam Hadits yang panjang yang diriwayatkan oleh Al Imaam Muslim no: 397, melalui salah seorang Shohabat yakni Abu Hurairoh رضي الله عنه, bahwa:
“Ada seseorang masuk kedalam Masjid kemudian sholat, kemudian datang kepada Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم memberi salam, kemudian Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم menjawab salamnya sembari berkata, “Ulanglah sholatmu, sesungguhnya kamu belum sholat.”
Maka kembalilah orang tersebut mengulang sholatnya, sebagaimana dia sholat pertama kali. Kemudian ia datang kembali kepada Nabi صلى الله عليه وسلم dan memberi salam. Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم pun menjawab salamnya, kemudian mengatakan, “Ulanglah sholatmu, sebab kamu belum sholat.”
Diulangnya lagi perbuatan itu hingga tiga kali, sehingga orang itu mengatakan, “Demi Yang mengutusmu dengan kebenaran, sungguh aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Maka ajarilah aku.”
Maka bersabdalah Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, “Jika kamu berdiri untuk sholat, maka bertakbirlah.
Kemudian bacalah apa yang mudah bagimu dari Al Qur’an.
Kemudian rukuu’-lah kamu sehingga kamu rukuu’ dalam keadaan thuma’ninah.
Kemudian bangunlah kamu dari rukuu’-mu sehingga kamu ber-I’tidaal dalam keadaan thuma’ninah.
Kemudian sujudlah kamu sehingga kamu bersujud dalam keadaan thuma’ninah.
Kemudian bangkitlah kamu dari sujud, sehingga kamu duduk dalam keadaan thuma’ninah.
Dan lakukanlah yang demikian itu dalam seluruh sholatmu.”


11. SALAM
Adapun ketika Salam, hendaknya seseorang memalingkan kepalanya ke kanan hingga putih pipinya terlihat, kemudian memalingkan kepalanya ke kiri hingga putih pipinya terlihat oleh orang dibelakangnya.Hal tersebut adalah sebagaimana dijelaskan dalam dalil berikut ini:
Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’i dalam As Sunnan Al Kubro no: 1248, dan dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Shohiih Sunnan An Nasaa’i no: 1324, dari Shohabat ‘Abdullooh bin ‘Umar رضي الله عنه:أ
“Bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersalam ke kanan dan ke kiri dengan mengatakan “Assalamu’alaikum Warohmatullooh”, “Assalamu’alaikum Warohmatullooh” sehingga terlihat putih pipinya dari sini dan putih pipinya dari sini.”

‘’Ya Muqolibbal qulub tsabit qolbi ala dinik’’
Ahsanalloohu ilaiya wa ilaikum wa Barokallahu fiikum
http://AbuMuhammadzz.wordpress.com/
Eto'o Samuel
Dadan Sagita
Abu Farhan AL Srageni
Abu Fauzan
Daily Save
Sandie Hidayat
Ahmad van Beted
Muhammad Zacky Nur Jihan
 —