JAKARTA (Arrahmah.com) – Sebelum melakukan pawai Milad FPI ke 15, dari Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta, Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Shihab menggarisbawahi hasil Munas III FPI yang di adakan di Kota Bekasi, 22-24 Agustus 2013 lalu.
Pertama, soal tuntutan FPI membubarkan Densus 88 dan BNPT. Kenapa harus dibubarkan? “Karena Densus sering salah tangkap, salah tembak, salah bunuh, tidak mengindahkan aturan hukum dan prosedur yang berlaku di Indonesia. Kita di Indonesia tidak butuh koboi-koboi jahat yang suka membunuh dan menembak orang tak bersalah,” kata Habib.
Densus 88 dan BNPT bukan hanya dibubarkan, ungkap Habib, tapi juga harus harus diajukan ke Pengadilan HAM internasional. Mereka sudah membunuh orang yang tidak bersalah, dan banyak melakukan pelanggaran berat Hak Asasi Manusia (HAM).
“Jika Pemerintah Indonesia  tidak segera membubarkan Densus 88 dan BNPT, jangan salahkan umat Islam bila ke depan nanti akan menjadikan Densus 88 musuh bersama bagi umat Islam. Juga jangan salahkan umat Islam jika nanti akan angkat senjata untuk melawan Densus 88. Takbir!!” seru Habib tegas dan penuh semangat. Habib meminta Pemerintah RI agar segera mengevaluasi dan membubarkan Densus 88.  
Tolak Miss World
Selain menuntut pembubaran Densus 88 dan BNPT, Habib Rizieq juga mengingatkan Pemerintah Indonesia untuk tidak memberi izin bagi pagelaran Miss World 2013 di Indonesia. “Umat Islam Indonesia menolak digelarnya kontes kecantikan dunia di negeri ini. Kita peringatkan panitia Miss World yang sering mengiklankan program di media-media nasional dengan menunggangi sejumlah tokoh, bahkan oknum kiai. Umat Islam siap membubarkan acara Miss World.”
Habib mengingatkan Pemerintah Indonesia untuk jangan coba-coba berkilah, bahwa yang protes Miss World hanya yang mayoritas berpenduduk muslim, sehingga pemerintah memberi izin pagelaran tersebut di Bali karena Bali dianggap bukan penduduk mayoritas muslim.
“Pemerintah harus paham, Bal adalah bagian dari NKRI, Bali bukan negeri sendiri. Karenanya, jangan coba-coba jadikan Bali pulau maksiat, kemungkaran, dan kebatilan, kita tidak rela itu. FPI serukan kepada tokoh-tokoh yang ada di Pulau Bali untuk menolak Miss World.”
FPI juga menyerukan kepada seluruh aktivis FPI di setiap daerah agar menggelar demo besar-besaran, menyampaikan kepada pemerintah setempat untuk menolak diadakannya Miss World. “Kepada FPI Jatim, Madura dan Banyuwangi agar melakukan pendekatan kepada masyarakat disana untuk menolak Miss World. Kita tidak mau ajang Miss World akan mengundang kemungkaran Allah di negeri ini,” pesan Habib.
Habib siap pasang badan untuk mempertanggungjawab apa yang diserukannya kepada umat Islam dan aktivis FPI di manapun berada untuk menolak ajang maksiat tersebut. “Saya siap bertanggungjawab dunia-akhirat, bahkan saya siap ditangkap. Ayo kita rapatkan barisan dan bersatu untuk menggagalkan acara tersebut. 
(voa-islam.com/arrahmah.com)