Friday, February 8, 2013

Teknologi Reverse Osmosis



Teknologi Reverse Osmosis sebagai salah satu sistem pengolahan air telah dikembangkan lebih dari 40 tahun yang lalu. Proses Reverse Osmosis pertama kali digunakan untuk mengolah air laut agar dapat dikonsumsi. Setelah metode pengolahan air minum menggunakan Reverse Osmosis terbukti efektif, selanjutnya teknologi tersebut diaplikasikan untuk tujuan produksi bagi kebutuhan rumah tangga. Sistem Reverse Osmosis telah digunakan masyarakat Amerika Serikat sejak tahun 1970an. Dikarenakan biaya produksinya yang lebih murah jika dibandingkan dengan teknologi Destilasi, Reverse Osmosis menjadi pilihan yang rasional bagi pengolahan air minum.

Proses dari teknologi Reverse Osmosis menggunakan membran semi-permeable yang diameternya lebih kecil dari 0.0001 mikron (500,000 kali lebih kecil dibandingkan dengan sehelai rambut atau sama dengan penyaring mikron, berfungsi membuang berbagai kotoran, bahan mikro, bakteri, virus dan sebagainya) dan diberikan tekanan tinggi agar proses penyaringan dapat berjalan. Proses ini dapat menghilangkan partikel garam dan partikel-partikel pencemar lainnya dimana ukuran dari partikel-partikel tersebut lebih besar dari membran Reverse Osmosis. Karena itu, Reverse Osmosis disebut sebagai metode pemurnian air yang paling efektif.

Jika air yang diinginkan adalah air yang bebas mineral untuk air minum, proses Reverse Osmosis merupakan sistem yang paling tepat. Hal ini dikarenakan sebagian besar mineral (co: garam, lead, besi, dan kalsium) yang terkandung di dalam air, secara fisik, berukuran lebih besar dari molekul air sehingga proses Reverse Osmosis dapat memberikan menyaring mineral-mineral tersebut. Reverse Osmosis juga dapat menghilangkan kandungan kimia berbahaya yang terkandung di dalam air seperti fluoride. Secara visual, Gambar 2 memberikan perbandingan antara air minum dengan proses filtrasi dan air minum dengan proses reverse Osmosis.

No comments:

Post a Comment