Saturday, January 26, 2013

Medan

Umat Islam Bentrok Pertahankan Beberapa Masjid Yang Dirobohkan, FUI Medan:“Jangan coba pancing kami. Kami semua rindu syahid mempertahankan masjid ini,”

Medan - Perang batu terjadi di kawasan Masjid Raudhatul Islam yang berada di Jalan Putri Hijau Gang Peringatan Kecamatan Medan Barat, Rabu (23/1/2013). Di lokasi masjid yang pernah dirobohkan pengembang, PT Jatisamindo itu, Ikatan Pemuda Karya (IPK) dan Forum Umat Islam (FUI) Sumut terlibat bentrok. Masalah Masjid Raudhatul Islam adalah penyebabnya.

FUI yang mendukung Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Raudhatul Islam tak ingin ada IPK di sana. Pasalnya, IPK dianggap antek Hotel Emerald Garden yang ingin membangun tembok di kawasan Masjid Raudhatul Islam. “IPK diduga diperalat PT Jatimasindo, kami tidak akan gentar melakukan pertahanan,” tegas Sekretaris Forum Umat Islam Sumut, Indra Suheri.

Perang batu antara dua kubu memang tidak menyebabkan korban. Namun, ketegangan dan mencekam sangat terasa. Dilaporkan Sumut Pos, kejadian bermula ketika puluhan massa beratribut IPK tampak berada di pos perumahan Putri Hijau, tepatnya di belakang Hotel Emreald. Diduga kehadiran IPK mengawal dan pengamanan pembangunan tembok.

Umat Islam yang berada di lokasi berang. Pasalnya, masjid itu pada 11 April 2011 lalu telah dirobohkan pihak PT Jatisamindo. Warga melawan, masjid itu berstatus wakaf. Artinya, tidak bisa dirobohkan dan dipindahkan. Kasus ini telah dikasuskan dan hingga kemarin belum ada penyelesaian.

Pada 15 Juli 2012, warga pun membangun kembali masjid yang telah dirobohkan tersebut. Namun, pada 10 Januari 2013, pihak pengembang malah ingin memindahkan dan membangun masjid itu ke jarak 100 meter dari posisi awal. Sontak hal itu kembali membangkitkan amarah warga.

Keberadaan IPK diduga untuk mengawal pembangunan tembok menutup akses ke masjid. “Jangan coba pancing kami. Kami semua rindu syahid mempertahankan masjid ini,” kata Ketua FUI Sumut Sudirman Timsar Zubil.

Aksi saling lempar batu berhenti setelah polisi tiba di lokasi dan menenangkan kedua kelompok. Setelah dilerai, FUI, massa penyokong Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Raudhatul Islam bertahan di sekitar masjid.

Sementara IPK berkumpul di perumahan belakang Hotel Emerald Garden. Meski sempat terjadi saling tentang antara kedua pihak, potensi bentrok susulan langsung dieliminasi. Polisi berhasil membujuk massa IPK membubarkan diri. Sementara massa pembela masjid berjaga-jaga sambil memegang tongkat. Polresta Medan yang dipimpin Wakapolresta Medan AKBP Pranyoto melakukan negosiasi.

“Dalam negosiasi Wakapolresta dengan IPK, IPK diwajibkan angkat kaki dari areal Masjid Raudhatul Islam. Negosiasi itu pun disetujui IPK dan akhirnya pergi,” kata Indra Suheri.

Penghancuran dan pemindahan Masjid Raudhatul Islam oleh pengembang properti PT Jatimasindo terus ditentang sejumlah ormas. Mereka menyatakan, lahan masjid itu tidak bisa dihancurkan atau dipindahkan tanpa cara yang benar karena berstatus wakaf dan memiliki sertifikat wakaf.


Persoalan Masjid Raudhatul Islam:
11 April 2011: Dirobohkan oleh Pengembang PT Jatisamindo.
15 Juli 2012 : Dibangun kembali oleh warga di tapak lahan masjid yang dirobohkan.
10 Januari 2013 : Pematokan lahan untuk membangun Masjid Raudhatul Islam yang baru oleh PT Jatisamindo. Lokasinya 100 meter dari masjid yang lama.
23 Januari 2013 : Bentrok antara IPK dan pendukung Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Raudhatul Islam - FUI.

Beberapa Masjid di Medan yang Dirobohkan
1. Masjid Al-Hidayah di komplek PJKA Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur
2. Masjid Al-Ikhlas di jalan Timor kecamatan Medan Timur
3. Masjid Raudhatul Islam di Jalan Putri Hijau Gang Peringatan Kecamatan Medan Barat
4. Masjid Al Khairiyah di Jalan Bekiun Kecamatan Medan Barat
5. Masjid Jendral Sudirman di Komplek Kavaleri Padangbulan
6. Masjid At Thoyyibah di Jalan Multatuli Kecamatan Medan Maimun
7. Masjid Ar-Ridho di Komplek Kodam Polonia.*

sumber : hidayyatulloh.com dan kompas
 —

No comments:

Post a Comment