Wednesday, April 24, 2013

Thaghut Yordania Izinkan Wilayah Udaranya Dimasuki Pesawat Drone Israel


YORDANIA (KabarDuniaIslam) - Yordania telah membuka dua koridor wilayah udaranya bagi angkatan udara Israel untuk operasi pesawat tanpa awak (drone) guna memonitor konflik di Suriah. Demikian laporan Le Figaro untuk French Daily pada Ahad (21/04/2014) mengutip sumber militer di Timur Tengah.

Menurut laporan tersebut Thoghut Yordania, raja Abdullah, membuat keputusan tersebut pada Maret saat kunjungan Presiden AS, dajjal Obama ke Yordania setelah kunjungan pertamanya sebagai presiden AS ke Israel.

Meski Pesawat udara tanpa awak (UAV) tersebut membawa misi pengawasan namun "Pesawat tersebut juga dipersenjatai dan dapat membidik setiap target di Suriah," menurut sumber tersebut.

Laporan ini keluar karena meningkatnya kekhawatiran Israel akan elemen-elemen jihadi dalam tubuh oposisi Suriah yang diketahui menargetkan Dataran Tinggi Golan dan artileri Suriah yang kerap memberi tembakan pada perbatasan Palestina-Suriah ke arah Israel. Pejabat Israel juga berulang kali menunjukkan kekhawatiran akan berpindahnya senjata kimia milik pemerintah Suriah ke tangan kelompok-kelompok jihadi.

Keputusan thoghut Abdullah untuk membuka wilayah udara bagi pesawat tanpa awak angkatan udara Israel juga datang setelah kerajaan Yordania bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada awal Maret dengan harapan untuk membendung gelombang pengungsi Suriah ke Yordania. Menurut Le Figaro, pertemuan rahasia tersebut tidak membawa hasil.

Minggu lalu, Assad mengeluarkan peringatan untuk Yordania bahwa ratusan pejuang memasuki Suriah dari Yordania untuk memerangi pasukan pemerintah dan konflik dapat meluas ke wilayah Yordania.

"Api permusuhan tidak akan berhenti pada perbatasan di sisi Suriah, dan semua mengetahi bahwa Yordania juga terkena dampak (dari konflik)," ujar Assad dalam sebuah wawancara yang ditayangkan televisi Al-Ikhbariya.

Laporan Intelejen Al Qaeda

Laporan utama persiapan militer Israel yang dikumpulkan hanya untuk menyerang kelompok-kelompok jihadi Suriah menjadi semakin kuat karena kerjasama jaringan intelejen Yordania dan Israel. Laporan intelejen yang bocor yang diterima melaporkan bahwa penyerangan dan pelumpuhan pasukan jihadi Suriah telah disetujui AS dengan alasan "situasi yang tidak terkendali terkait dengan pergerakan senjata kimia."

Keputusan Yordania memberi izin Israel menggunakan wilayah udaranya juga diketahui dan disetujui oleh rezim Suriah untuk melucuti kekuatan mujahidin Al Qaeda dan pejuang lainnya.


(KabarDuniaIslam/jabhatalnusrah.blogspot)

No comments:

Post a Comment