Friday, December 28, 2012

BEGITULAH TABIAT DAKWAH TAUHID


Kepada segenap ikhwan dan akhwat serta ma’aasyiral muwahhidin dimana saja berada Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh.

Amma ba’du

Tidak ragu lagi bahwa Laa Ilaaha Illallaah adalah awal dan akhir hidup kita. Dan di atas dasarnya ridlo Allah didapatkan. Namun ikhwani fillah sungguh kalimat itu adalah berat sekali, sehingga tanpa taufik ilahi banyak sekali manusia yang berguguran dan jatuh semangat di tengah jalan, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang menjadi munafik.

Ikhwani fillah, ana mencintai antum karena Allah SWT. Dan semoga Allah mengumpulkan kita ditempat yang penuh nikmat dan karunia-Nya.

Pada kesempatan ini ana mau mengajak antum merenungi perjalanan yang dilalui oleh beberapa Rasul saat mendakwahkan Laa Ilaaha Illallaah. Mereka diancam dan dituduh dengan tuduhan-tuduhan keji. Allah SWT berfirman :

“Dan orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul (yang diutus kepada)mereka,’Sungguh kami akan mengusir kalian dari negeri kami atau kalian kembali kepada ajaran kami.’(Ibrahim:13)

Coba bayangkan saat mereka mendakwakan TAUHID, yang mereka dapatkan bukannya sambutan tapi ancaman pengusiran. Alangkah sedihnya seandainya kita hidup ditengah mereka. Pengusiran adalah kata-kata yang mengandung penghinaan terhadap keyakinan. Mereka (para rasul) bukanlah orang hina dina di tengah mereka, sehingga layak diusir. Mereka bukanlah penebar kerusakan, sehingga perlu diusir. Mereka adalah orang-orang terpandang di tengah kaumnya, tapi saat Laa Ilaaha Illallaah mereka gulirkan, maka ancaman pengusiran yang didapatkan. Coba lihat perjalanan nabi Syuaib alahis salam, Allah berfirman :

“Pemuka-pemuka dari kaumnya yang menyombongkan diri berkata:”Sungguh kami akan uji kamu Hai Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari desa kami atau kamu sekalian mau kembali kepada ajaran kami”.(Al-A’raf:88)

Jadi kalau ada orang yang tidak suka dengan apa yang kita pegang, ya karena mereka adalah musuh Laa Ilaaha Illallaah.

Kalau antum, merasa selalu terancam oleh orang-orang musyrik, maka pendahulu antum adalah para rasul, sedang para pendahulu mereka adalah musuh para rasul.

Memang hidup ditengah negeri syirik adalah sangat berat. Saat pertama Rasulullah Shalallah alahis sallam menerima wahyu, beliau dibawa oleh istrinya tercinta Khodijah kepada Waroqah ibnu Naufal. Rasulullah Shalallah alahis sallam menceritakannya maka Waraqah mengabarkan bahwa kalau ada usia sedangkan Rasulullah diusir oleh kaumnnya, dia akan menjadi pembelanya, maka Rasulullah Shalallah alahis sallam bertanya kaget”Apakah mereka akan mengusir saya?”, maka Waraqah berkata:”Tidak ada seorang pun mendakwahkan apa yang engkau dakwahkan melainkan pasti disakiti dan diusir”.

Dan memang Rasulullah Shalallah alahis sallam disakiti dan diusir. Memang kalau sekedar membaca sejarah itu, seolah hal yang ringan, tapi saat menimpa diri sendiri barulah sadar begitu beratnya Laa Ilaaha Illallaah.

Ya Allah begitu beratnya hidup ditengah kaum musyrikin sekarang ini. Kami hanya mohon pertolongan-Mu agar kami bisa istiqomah di atas TAUHID ini.

Karena TAUHID ini, orang tua kami menjauh, karib kerabat kami tak lagi peduli dengan kami, dan orang disekitar menuduh kami sesat. Begitu asingnya kami, ya Rabb gabungkanlah kami dengan kafilah Ghuraba yang hanya menuju-Mu.

Ikhwani fillah, Syaikh Muhammad ibnu Abdil Wahhab rahimahullah, beliau terusir saat mendakwahkan TAUHID ini, namun Allah memenangkan beliau atas musuh-musuhnya.

Saudaraku, bila hidup ditengah fenomena kemusyrikan terasa berat, maka ada jalan untuk menyelamatkan TAUHID kita ini, yaitu hijrah. Tapi kita saat ini bingung dan tidak mengetahui dimana keberadaan Darul Iman. Ada solusi lain dari Rasulullah Shalallah alahis sallam

“Orang yang punya dien, diennya tidak bisa selamat kecuali orang yang lari dari lereng gunung ke gunung yang lain”.

Rasulullah bersabda juga:

“Hampir tiba saatnya, dimana harta terbaik orang muslim adalah kambing-kambing yang dia gembalakan di lereng-leremg gunung.”

Ya, memang memisahkan diri dari masyarakat yang syirik adalah pilihan. Namun perlu kesadaran dan kesiapan. Kita harus ringankan beban materi yang bisa menjadi penghalang untuk gapai kehidupan di pengasingan. Apakah kita hidup dengan suasana kembali ke alam. Apakah para akhwat sudah siap?. Jawabannya : Harus siap demi keselamatan dien kita ini. Cobalah pikirkan dan renungi baik-baik.

Kalau itu tidak kita jalani, artinya kita harus berupanya keras menampakan TAUHID ini di tengah masyarakat dan itu artinya siap dengan resiko pengusiran dan berpindah-pindah. Ini juga perlu kesiapan dan ringannya beban materi yang dibawa pindah.

Semenjak ini mari kita tinggalkan pembeliaan barang-barang berat yang bisa menjadi beban saat pindah. Dan yang telah ada sebaiknya dijual dan dipakai untuk yang lebih bermanfaat lagi ringan. Ini bukan artinya menghalangi menikmati dunia, tapi kondisi yang memberikan pelajaran bagi kita. Dan TAUHID lebih segalanya dari dunia ini. Berapa kali kita terusir?, bagaimana kalau diusir secara mendadak?. Tempat tinggal kita untuk menetap di akhirat kelak, sedang disini hanya persinggahan sementara waktu. Maka saat kamu singggah untuk berlayar, kamu membawa barang yang berat yang bisa menghalangi perjalanan? Apalagi diperjalanan ini banyak perampok dan pembegalnya. Tentu engkau berbekal sekedarnya saja seraya membawa senjata.

Kalau kita hidup ditengah masyarakat syirik, minimal kita mnghindari berbagai kemusyrikan dan kekufuran yang ada. Ini saja sulit setengah mati.

Lihat saja realita yang ada. Banyak orang yang sudah paham dan mengerti akan TAUHID, tapi mereka masih rela menyekolahkan anaknya di lembaga yang mana materi kekufuran (PMP/PPKN) merupakan materi wajib lagi menentukan. Ujung-ujungnya dari alasan yang mereka lontarkan adalah khawatir masa depan anak-anaknya. Seolah rizki itu dijamin dengan ijazah. Mana TAUHID tawakkal mereka kepada Allah?. Rizki itu ditangan Allah dengan lantaran kerja keras.

Ini yang sudah mengerti TAUHID, maka apa gerangan dengan yang tidak?
“Siapa yang dijauhkan dari api nereka dan dimasukan kedalam syurga, maka dia telah beruntung. Dan kehidupan dunia ini tidak lain adalah perhiasan yang menipu.(Q.S.3:185)

Ya Rabb selamatkan kami dan saudara-saudara kami

Lebih dari itu kita diwajibkan menampakan penyelisihan atas setiap ajaran mereka yang menyimpang. Sedangkan hal ini adalah sangat berat sekali…sungguh sangat berat…tapi itu adalah pintu syurga yang harus kita buka.

Ya Allah, bantulah kami untuk menggapainya….

Wahai para ikhwan perjalanan yang kita tempuh samgat terik lagi gersang. Apa bekal yang sudah kita persiapkan?. Jangan sampai para pembegal TAUHID merampas TAUHID ini.

Cepat cari jalan selamat….

Di dalam hadist qudsiy Allah berfirman:

“Wahai hamba-hambaKu, setiap kalian ini adalah sesat, kecuali orang yang telah Aku berinya petunjuk, maka mintalah hidayah kepada-Ku, tentu Aku beri kalian petunjuk”.(HR.MUSLIM)

Saudaraku bersyukurlah dengan karunia TAUHID ini. Sungguh Demi Allah, ana setelah mengenal TAUHID ini, tak ada nikmat yang paling nikmat kecuali hal itu. Mata tak kuasa menahan air mata dan hati selalu bergelora lagi bergetar bila menjelaskan makna Laa Ilaaha Illallaah.

Jangan hiraukan tuduhan orang-orang yang sesat lagi dengki. Sungguh para nabi juga dituduh dengan tuduhan yang sama. Orang-orang kafir berkata tentang Rasulullah Shalallah alahis sallam:

“Apakah kami harus tinggalkan ilah-ilah kami karena(ajakan) penyair gila”.(Ash-shaaffat:36)

Beliau dituduh sebagai tukang syair lagi gila, tidak waras. Mereka juga menuduh beliau sebagai pesihir lagi pendusta

“Dan orang-orang kafir berkata,’(orang) ini adalah tukang sihir lagi pembual”.(Shad:4)

Mereka menuduh nabi Nuh alaihis salam sebagai orang sesat

“Para pembesar dari kaumnya mengatakan,”Sesungguhnya kami menilai kamu dalam kesesatan yang nyata”.(Al-A’raf:60)

Mereka menuduh Hud alahis sallam sebagai orang bodoh lagi dungu

“Para pembesar yang kafir dari kaumnya berkata”Sesungguhnya kami melihat kamu ini dalam kebodohan dan sesungguhnya kami mengira kamu ini tergolong orang-orang yang dusta”.(Al-A’raf:66)

Dan tuduhan-tuduhan lainya yang Allah cantumkan dalam Al-qor’an.

Saudaraku janganlah engkau bersedih hati, engkau tidak sendiri. Sebelum engkau banyak orang-orang muwahhidun dituduh sesat, gila, bodoh, nyeleneh, dan seabrek tuduhan.

Jadikan tuduhan itu sebagai simpanan kebaikan disisi Yang Maha Kuasa nan Adil.

Tak kuasa diri ini menceritakan kepedihan orang-orang pendahulu kita saat memegang TAUHID ini.

Namun yang harus diingat adalah bahwa tidak mungkin keadaan itu selalu sempit selama-lamanya, pasti setelahnya ada kemudahan yang sudah menanti.

Syurga sudah rindu memanggil calon penghuninya, dan bidadari menanti penyuntingnya, sedang maharnya adalah TAUHID ini.

Saya serukan kepada orang yang masih mengulur-ulur waktu dan penangguhan perealisasian tauhid dan penanggalan akan syirik dan kekafiran sampai masa waktu tertentu. Siapa yang menjamin kalian bisa menggapai masa yang kalian tunggu itu?. Saudara kita tercinta Usman-semoga Allah merahmatinya-telah meningggalkan kita diusia yang masih muda, dia sebelumnya berazam akan menikah, tapi ajal menjemputnya lebih cepat. Manusia hanya bisa berencana, tapi usia ada di tangan Yang Maha Kuasa.

Jauhilah teman yang buruk, sebelum ada di antara kita orang yang mengatakan:

“Oh celakalah diri ini, seandainya dulu tidak menjadikan si fulan sebagai kekasih. Sunggguh dia telah menyesatkan akau dari peringatan ini, setelah (peringatan itu) datang kepadaku”. Dan sesungguhnya syaitan itu suka mengecewakan manusia.(Al-Furqon:28-29)

Kepada orang tua yang masih berat mencabut anaknya dari lembaga kekafiran. Apakah kalian tidak sayang kepada diri kalian dan anak kalian?. Apakah masih ragu akan rizki Allah?, apakah kalian dan anak kalian berTAUHID lagi jauh dari syirik, apakah Allah tidak memberi rizki?

Kepada remaja yang masih berat meninggalkan sekolah yang dicekoki kekafiran. Yakinlah akan rizki Allah. Dia tidak akan membuat hamba-Nya yang berTAUHID kelaparan padahal sudah berusaha sedangkan orang-orang musyrik kekenyangan.

Pelajarilah TAUHID, niscaya kalian menemukan pintu rizki terbuka lebar selain bertani, berdagang dan bisnis. Pintu itu akan kalian temukan saat kalian mengkaji TAUHID.

Rasulullah Shalallah alahis sallam bersabda:

“Siapa yang mengucapkan laa ilaaha illalaah dan dia kafir terhadap segala sesuatu yang diibadati selain Allah, maka haramlah darah dan hartanya, sedangkan perhitungannya atas Allah Ta'ala”.(HR. Muslim)

Sabdanya:

“Saya diutus dengan pedang”

Sabdanya:

“Dan rizkiku dijadikan dibawah naungan tombakku”

Belajarlah berenang, memanah, olah fisik dan yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratmu, tapi bukan kekafiran dan kemusyrikan.

Belajaralah hidup perih dan hemat. Tawakkallah kepada Yang Maha Kuasa.

Para akhwat, antunna harus mengerti tugas dan kewajiban suami kalian bagi Islam. Islam butuh pengorbanan waktu-waktu kalian. Suami-suami dalam kondisi seperti ini dituntut banyak keluar meninggalkan kalian. Bersedekalah dengan waktu kalian untuk Islam. Kemesraan abadi hanya ada di syurga sana. Para sahabat pergi meninggalkan anak dan istri dalam rangka menyebarkan risalah TAUHID ke negeri yang jauh dalam waktu yang sangat lama.

Istri-istri dan para akhwat, antunna adalah pemegang amanah di rumah. Memang kami akui bahwa kami adalah orang yang miskin materi. Kalian tidak mendapatkan apa yang bisa kalian dapatkan dari laki-laki lain. Bukan kami tidak punya gelar atau keahlian untuk menjadi pegawai yang bergaji tinggi, tapi kondisi yang menyisihkan kami karena keyakinan yang kami pegang. Pada kondisi seperti ini banyak orang mukmin yang meninggal dengan keringat di kening saking beratnya kehidupan. Rasulullah Shalallah alahis sallam bersabda”

“Orang mukmin meninggal dengan keringat di kening”

Memegang TAUHID ini bagaikan memegang bara api. Bila tidak dipegan bara itu, maka nanti di akhirat kitalah yang menjadi bara api. Na’uudzu billah.

Ikhwani fillah bersabarlah………

Akhawati fillah bersabarlah….

Wahai para ummahaat bantulah kami untuk TAUHID ini….

Sabar itu pahit rasanya Tapi enak akibatnya


Janganlah kalian bersedih wahai saudara-saudaraku

Sesungguhnya aku saksi ujian ini

Ajal kita sudah ditentukan

Sedang perjumpaan kita di syurga sana



Aman Abdurrahman/Abu Sulaiman
Orang yang mencintai kalian karena Allah

No comments:

Post a Comment