Saturday, March 16, 2013

Risalah Dari Nusakambangan (Bagian Kedua)

 Risalah Dari Nusakambangan (Bagian Kedua) : Janji Allah “Fathun Qarib” Lewat Pintu Tauhid Wal Jihad!


Azza Jamilah Untuk Al-Mustaqbal.net

Kalau beberapa waktu yang lalu kami telah mendapat dan memuat risalah dari seorang saudara Muslim yang kini tertawan di penjara thoghut, maka kali ini kami akan memuat lanjutan dari risalah tersebut yang kami terima beberapa hari lalu dalam tulisan tangan yang tersurat dalam kertas putih terlipat dua. Dan berikut adalah versi ketik ulang dari risalah tersebut ;

“Kepada yang berjiwa besar, muwahhid-mujahid di mana saja…

Perang Global/Jihad Global di era kita serasa apa yang terjadi di era awal pada masa assabiqul awwalun, era pertarungan iman, pendobrak dan penaklukan dunia. Dengan Islam sebagai ideologi dan kemurnian iman yang terpatri menjiwai mereka (generasi awal) sehingga waktu yang tersingkat dalam catatan sejarah penaklukan mereka berhasil keluar sebagai pemenang, pemenang tunggal antara dua raksasa peradaban kala itu (Romawi dan Persia).

Jihad Global yang diusung generasi awal, haruslah menjadi kiblat dan pakar untuk mendulang kesuksesan Jihad Global di era kita. Semangat Tauhid dan Jihad yang tergambar di lembah Badar dan bukit Uhud, Madinah di tengah kepungan Ahzab (PBB kala itu), Mu’tah dll…Bahkan di Yarmuk seorang yang paling buruk di masa jahiliyahnya, seorang yang membuat hati Nabi saw remuk lantaran ulahnya, namun keislamannya dan ruh Tauhid wal Jihadnya di Yarmuk sehingga mampu membuat Abu Shofyan dll kembali bangkit dan maju (hampir saja terkalahkan) setelah dipukul mundur. Itulah shahabiyah Hindun, sang Muwahhidah-Mujahidah ulung di masanya.

Mendulang kesuksesan, meraih harapan dan cita-cita tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, sejarah awal yang kita baca dan hendak kita jadikan barometer tidaklah lahir secara gratis, tanpa keringat dan darah…Sungguh…sekali-kali tidak. Melainkan nyawa dan darah menjadi taruhannya… Sebelum ayat qital turun, jihad diproklamirkan dari langit (pra-futuh Makkah), sungguh semua itu belum ada, tapi apa yang terjadi ? Nyawa dan darah jawabannya. Lalu, apa gerangan setelah ayat qital turun, berapa ribu bahkan ratusan ribu yang menjadi tumbal dalam pertarungan Jihad Global kala itu. Shiroh Nabi dan sejarah para generasi awal bukanlah isapan jempol dan karangan fiktif, bukan pula apa yang disebut oleh orientalis sebagai “Sejarah usang” padang pasir si Muhammad sang pedophilia, dll. Akan tetapi sejarah riil yang dicatat dengan tinta emas dan termaktub dalam kalam Ilahi itulah moment Rahmatan lil’aalamin yang berakar dari pertarungan/Jihad Global antara kutub Iman Vs Kutub Kafir, antara Madinah Vs Mekah, antara Jazirah Arab Vs Syam/Romawi dan Persia di sisi lain.

“Orang-orang yang beriman, mereka berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalah thoghut, maka perangilah kawan-kawan setan itu, (karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” (QS An-Nisa (4): 76)

Saudaraku, Ikhwah fillah…

Jihad Global yang diusung dan yang kita nyanyikan hari ini bahkan sudah menjadi semboyan hidup bagi aktifis dalam dan luar negeri…Haruslah sejalan dengan fakta iman dan tauhid di dada. Pemahaman dan manhaj yang lurus karena jihad itu sendiri berada di atas tauhid sebagai power, di atas manhaj sebagai tolok ukur yang syar’I, tanpa tauhid yang agung dan manhaj Nubuwah sudah barang tentu kita stagnan dan mundur (jauh dari kemajuan) dari jalan ini. Jalan ini tidak membutuhkan metode bumi hasil akal pikiran manusia tertentu atau hasil kedunguan jama’ah/partai kubangan syirik demokrasi dll…Wal ‘iyadzubillah. Oleh karena itu, metode langit harga mati, manhaj syarat atas keberkahan perjuangan dan pertolongan Allah.

Saudaraku, Ikhwah Fieddien…

Bumi sudah di ambang kesuburan, darah suci muwahhid-mujahid tertumpah, barang kali akan ada darah susulan yang tertumpah seiring keganasan musuh bertambah dll…

Tertumpahnya darah dan suburnya bumi, tertangkap, terpenjara dan penuhnya jeruji memang suatu Sunatullah yang tidak saja berlaku surut akan tetapi terus berputar dan silih berganti. Generasi awal, pertengahan dan generasi akhir, semua tidak terbebas darinya kecuali bagi generasi kecoa dan cecungut, generasi Tarbiyah wa Tashfiyah, generasi Tholabunushrah alal kufar, generasi Tarbiyah wa dimuqrathiyah. Itulah generasi pencari aman dan generasi dhiror dalam Islam. Generasi bobrok yang tersingkap dalam firman Allah swt ;

“Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, “Tahanlah tanganmu (dari berperang), laksanakanlah shalat, dan tunaikanlah zakat !” Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba sebagian mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih takut (dari itu). Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami ? Mengapa tidak Engkau tunda (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi ?” Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini hanya sedikit dan di akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa (mendapat pahala turut berperang) dan kamu tidak akan didzalimi sedikit pun.” (QS. An-Nisa (4): 77)

Sungguh…

Jalan jihad, jalan yang merontokkan keangkuhan Abu Jahal di Badar, jalan yang menutup kesombongan kafir Quraisy di Uhud, jalan yang mengubur paganisme Makkah, Jazirah Arab, Persia, Romawi dll di atas peta dunia…

Sungguh…

Jalan ini, jalan pencerahan untuk kita dan anak cucu kelak. Jalan perintis kemerdekaan, kemerdekaan dari Uni Soviet, kemerdekaan dari hegemoni iblis AS dan antek-anteknya, kemerdekaan dari thogut bajingan Basyar Asad dan thogut-state (negara) lainnya…

Sungguh…

Jihad Global, jihad persatuan kita di atas panji yang sama, Manhaj dan tujuan yang sama, Jihad timur dan barat yang saling bahu membahu untuk menghadang dan merontokkan musuh yang sama. Jihad Global, terus berjalan, terus menghadang dan melaju meski banyak makan tumbal dari anak-anak kaum Muslimin. Janji Allah “Fathun qarib” datang seiring seberapa banyak tumbal dan darah yang harus kita korbankan, bukan seberapa banyak kita berteori di balik meja dan arena “pertempuran” argumen, bukan pula setinggi apa gelar akademik yang kita miliki. Sekali lagi, semua yang sifatnya teoritis tidak banyak membantu untuk mendulang keberhasilan Jihad Global di era kita ini. Akan tetapi, hanyalah “bualan” dan buih yang mendatangkan tertawaan musuh.

Sungguh…

Begitulah kenyataannya. Begitulah hasil yang ditunjukkan oleh para klaimer hari ini.

Janji Allah “Fathun Qarib” lewat pintu tauhid wal jihad. “Jihad Global” akan terwujud oleh tangan-tangan yang kasar, tangan-tangan yang berteori sedikit tapi beramal banyak. Itulah mereka yang Allah sebutkan dalam firman-Nya ;

“Di antara orang-orang mu’min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya).” (QS Al Ahzab (33); 23)

Kemudian dalam ayat lain, setelah Allah menyebut keimanannya yang benar tidak ada keraguan di dalamnya, begitupun terhadap langkah jihad ditempuhnya, sedikitpun tidak goyah. Lalu Allah swt sebut mereka “Ulaaika humush-shaadiquun”, mereka itulah orang-orang yang jujur, dalam Al Qur’an,surah Al Hujurat ; 15.

Bersambung, InsyaAllah…

NK, 19/02/2013
Abu Irhab


(KabarDuniaIslam/al-mustaqbal.net)

No comments:

Post a Comment