Wednesday, March 6, 2013

Turki Ustmani Pasca Ditinggal Mustafa Kemal

Syekh Abdullah Azzam-rahimahullah-dalam bukunya Al Manarah Al Mafqudah, atau yang kemudian diterjemahkan menjadi “Pelita Yang Hilang” menceritakan bagaimana kondisi Turki Ustmani, khilafah terakhir umat Islam, pasca ditinggal At Taturk, Mustafa Kemal, sang pengkhianat.

Pasca diruntuhkannya Khilafah, Mustafa Kemal meninggalkan Turki dalam kondisi miskin, gersang dan menderita, yakni di tanggal 3 Maret 1924. Kemudian didatangkan wakilnya, yakni Ismat Inonu sebagai kepada negara yang baru, dan di tahun 1948, penjahat ini mengakui berdirinya negara Israel, dan mulailah kafir harby AS membuat pangkalan-pangkalan militer di sana. Nau’dzu billahi min dzalik!

Pihak barat sendiri hendak menguji berada dalam pengaruh percobaan yang telah dilakukan Mustafa Kemal serta antek-anteknya terhadap bangsa Turki, maka mereka memaksa Ismat Inonu melumpuhkan partai-partai politik dan mulailah kehancuran ekonomi mereka.

Setiap hari hutang negara Turki Ustmani ketika itu semakin bertambah, laju inflasi mencapai 42 – 60 % pada tahun 1970. Pengangguran mencapai 20 % dari keseluruhan penduduk. Pada tahun 1970 hutang negara sebanyak 21 Milyar Dollar US, kemudian pada tahun 1973 berkurang menjadi 17 Milyar Dollar US, hal ini dikarenakan pemerintahan Turki yang semula Daulah Islam, kemudian menjadi tunduk kepada Bank Ribawi yakni Bank Internasional.

Akhirnya mata uang Turki, yakni Lira, didevaluasi mejadi 8 kali, anjlok. Ini menjadi pelajaran berharga, bahwa ulah konspirasi Yahudi Israel, bersama antek mereka, Mustafa Kemal, yang meruntuhkan Daulah Ustamiyah, sebagai Khilafah yang terakhir, hanya membawa kesengsaraan bangi bangsa Turki khususnya dan umat Islam secara umum. Makanya aneh, jika masih ada pada saat ini orang yang tidak yakin bahwa Mustafa Kemal adalah pengkhianat bagi umat Islam, karena di tangan najis-nyalah, Khilafah Islam terakhir, Daulah Turki Ustami dihancurkan.

Mustafa Kemal, Keturunan Yahudi!
----------------------------------------
Mustafa sendiri telah diketahui adalah keturunan Yahudi, dan binaan free mansory, organisasi rahasia Yahudi. Mustafa merupakan anggota Jam’iyah Al-Ittihad wa At Taraqi, suatu kelompok yang anggotanya orang-orang non Turki dan orang-orang kafir.

Mustafa Kemal memegang tampuk kekuasaan setelah perjanjian Luzon, dimana Inggris dalam hal ini diwakili oleh Cirzon (penasehat bidang luar negeri Inggris) memberi syarat padanya supaya meruntuhkan Khilafah dan memadamkan setiap upaya yang berusaha mengembalikannya.

Mustafa juga diperintahkan untuk menghancurkan syiar-syiar Islam serta mengadopsi undang-undang kafir Eropa sebagai ganti dari hukum Islam. Mustafa telah mengabdikan hidupnya untuk kekuasaan sejak tahun 1922 sampai 1938, demi melaksanakan prinsip-prinsip menghancurkan Islam, misalnya dengan melarang adzan dengan menggunakan bahasa Arab, dan mengganti huruf Arab dengan bahasa latin.

Dia juga memerintahkan rakyat Turki untuk memakai topi (model barat) dan melarang pakaian syar’i serta mengubah masjid Aya Sofiya menjadi museum. Demikianlah, sejak saat itu, hingga kini, telah 89 tahun kaum Muslimin hidup tanpa naungan Khilafah Islam, karena dihancurkan oleh konspirasi salibis yahudi dan zionis, dengan menggunakan tangan najis Mustafa Kemal, laknatullah alaihim!

“Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh, dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah berapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwa Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya. Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kedzaliman mereka, Sesungguhnya pada demikian itu terdapat pelajaran bagi kaum yang mengetahui. Dan telah kami selamatkan orang-orang beriman dan mereka itu selalu bertaqwa.” .” (QS An Naml : 50-53)

Kini, setelah 89 tahun umat hidup tanpa khilafah, kini di bumi Syam, yang berdekatan dan bahkan berbatasan dengan Turki, telah terlihat cahaya kebangkitan dan akan tegaknya kembali Khilafah ala minhajin nubuwah, yang akan mengembalikan kejayaan umat Islam untuk kedua kalinya, Insya Allah. Mudah-mudahan perjuangan jihad Mujahidin di sana segera dimenangkan Allah SWT., sehingga Khilafah bisa ditegakkan kembali, Allahu Akbar!

Wallahu’alam bis showab!

M Fachry


(KabarDuniaIslam/Al-mustaqbal.net)

No comments:

Post a Comment