Wednesday, November 28, 2012

MUHAMMAD SHALIH AL-UTSAIMIN MENGINGKARI KEUTAMAAN RASULULLAH

MUHAMMAD SHALIH AL-UTSAIMIN MENGINGKARI KEUTAMAAN RASULULLAH
========================================
MUHAMMAD SHALIH AL-UTSAIMIN MENGINGKARI KEUTAMAAN RASULULLAH
محمد بن صالح العثيمين يقول لا يعلم دليل على أن النبي صلى الله عليه وسلم أفضل الخلق مطلقاً, أو بعبارة أخرى فهو ينفي أن يكون النبي صلى الله عليه وسلم أفضل الخلق مطلقاً (شاهد الصورة من كتاب المناهي اللفظية ص 161

Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan tidak menemukan bukti bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mutlak sebagai makhluk terbaik. Atau dengan kata lain ia menyangkal bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mutlak sebagai makhluk terbaik.

Lihat Scan Kitab Al-Manahi Al-Lafzhiyah hal.. 161 seperti dalam gambar.

Sementara ayat Al-Qur’an, hadits Nabi dan pendapat ulama menjelaskan bahwaRasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebaik-baik makhluk ciptaan Allah.

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS.Al-Qalam: 4)

روى مسلم (4223) عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، وَأَوَّلُ مَنْ يَنْشَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ ، وَأَوَّلُ شَافِعٍ ، وَأَوَّلُ مُشَفَّعٍ) .

Diriwayatkan oleh Muslim (4223) dari Abu Hurairah ra. dia berkata: Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku adalah penghulu keturunan Nabi Adam pada hari kiamat, dan yang pertama bangkit dari kubur, pemberi pertolongan yang pertama kali, dan yang pertama mendapatkan pertolongan.”

وقد فهم العلماء من هذا النص وغيره من النصوص الواردة في فضائل نبينا صلى الله عليه وسلم أنه أفضل الخلق .
قال النووي رحمه الله في "شرح صحيح مسلم :
وهذا الحديث دليل لتفضيله صلى الله عليه وسلم على الخلق كلهم ، لأن مذهب أهل السنة أن الآدميين أفضل من الملائكة ، وهو صلى الله عليه وسلم أفضل الآدميين وغيرهم"

Pemahaman para ilmuwan 'dari teks dan teks-teks lain yang terkandung dalam nilai-nilai KEUTAMAAN Nabi Shallallhu ‘alaihi wa sallam bahwa yang terbaik dari penciptaan.

Al-Nawawi mengatakan dalam "Syarah Shahih Muslim":
Hadits ini menunjukkan keutamaan Nabi Shallallhu ‘alaihi wa sallam mengalahkan keutamaan semua makhluk (ciptaan Allah), karena menurut pemahaman Ahlussunnah bahwa manusia lebih baik dari malaikat, dan dia Nabi Muhammad Shallallhu ‘alaihi wa sallam adalah manusia terbaik dan terbaik dari makhluk lainnya."

جاء في البداية والنهاية - (ج 6 / ص 302)
وسيأتي الحديث في صحيح مسلم عن أبي بن كعب أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إني سأقوم مقاما يوم القيامة يرغب إلى الخلق كلهم حتى أبو هم إبراهيم الخليل *
فدل على أنه أفضل إذ هو يحتاج إليه في ذلك المقام، ودل على أن إبراهيم أفضل الخلق بعده

Datang dari Kitab Bidayah Wa An-Nihayah - (juz 6 / hal. 302)
Pembicaraan ini akan datang dalam Shahih Muslim dari Abu bin Ka'ab bahwa Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku akan menempati suatu tempat yang diinginkan semua makhluk pada Hari Kebangkitan sampai termasuk bapakmu Ibrahim yang dikasihi Allah *

Hal ini menunjukkan bahwa Nabi lebih utama jika tempat belia sangat dibutuhkan di tempat itu, dan menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim adalah makhluk terbaik berikutnya.

وقد قال بذلك جل علماء الامة الإسلامية فنبينا صلى الله عليه وسلم أفضل الخلق فراجع مثلا

الإمام الشافعي في "الأم" (4/167) .
الإمام عبد الرازق الصنعاني في مصنفه (2/419) .
الإمام السبكي والخفاجي في نسيم الرياض ج (3) ص (531)
الإمام السخاوي في التحفة اللطيفةالصفحة : 12
حاشية أنوار البروق فى أنواع الفروق ج4 ص 330
فيض القدير ج 6 ص 343
ابن حجر في "فتح الباري" شرح حديث رقم (6229) .
المرداوي في " الإنصاف" (11/422) .
الألوسي في"روح المعاني" (4/284) .
حتي شيخ اسلامهم ابن تيمية في "مجموع الفتاوى" (1/313) و (5/127، 468) .
وتلميذه ابن القيم في تهذيب السنن حديث رقم (1787) من عون المعبود ابن القيم بدائع الفوائد ج3 ص655

Dan sungguh telah mengatakan hal yang demikian itu adalah mayoritas ulama bahwa Nabi Shallallhu ‘alaihi wa sallam adalah sebaik-baik makhluk, merujuk pada beberapa pendapat, misalnya:

1. Imam Syafi'i dalam "Al-Uum" (4/167).
2. Imam Abdul Razzak Ash-Shan'aani dalam karyanya (2/419).
3. Imam Subki dan al-Khafaji dalam Nasim Ar-Riyadh juz (3) hal. (531)
4. Imam Sakhawi dalam At-Tuhfah Al-Lathifah hal. 12
5. Al-Qadiir juz 6 hal. 343
6. Ibnu Hajar dalam Fath Al-Bari’ syarah hadits (6229).
7. Mardaawi dalam "Al-Inshaf" (11/422).
8. Al-Alusi dalam "Ruh Al-Ma’ani" (4/284).
9. Bahkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam "Majmu’ Al-Fatawwsa" (1/313) dan (5/127, 468).
10. Dan Muridnya Ibnu Qaiyim Al-Jauzi dalam Tahdzib As-Sunan hadits nomor (1787) Ibnu Qayyim dalam Bada-i’ Al-Fawaid juz 3, hal. 655
==========================================
Wallahu a’lam bish-Shawab. Semoga bermanfa’at.
 

No comments:

Post a Comment