Wednesday, August 8, 2012

Uzbekistan mengusir 8 misionaris Kristen AS





TASHKENT – Negara Muslim sekuler Uzbekistan telah mengusir delapan warga negara AS atas tuduhan mencoba untuk mengkristenkan warga Uzbek, sebuah situs yang dikelola negara mengatakan pada hari Selasa (9/8/2011).
Dengan menyamar sebagai pengusaha atau guru bahasa Inggris, delapan orang itu “melakukan kegiatan misionaris dengan merekrut para siswa Uzbekistan untuk memeluk agama Protestan,” kata situs berbahasa Rusia, gorizont.uz.
“Orang-orang asing itu fasih berbahasa Uzbekistan dan menyebut diri mereka dengan nama Uzbekistan seperti Jahongir, Husan, Jasur, Farhod,” kata laporan itu.
Kedutaan Besar AS di Tashkent menolak berkomentar mengenai hal ini, dan mengatakan bahwa ini adalah masalah yang sangat privasi bagi warga negaranya.
Semua pekerjaan misionaris agama dilarang negara Asia Tengah yang merupakan pecahan republik Soviet dan berpenduduk 28 juta orang (90 persennya adalah Muslim).
Berita pengusiran itu datang hanya beberapa minggu setelah hakim di negara bagian AS, Alabama, mendakwa warga negara Uzbek atas tuduhan mengancam untuk membunuh Presiden Barack Obama. Padahal ia hanyalah seorang pelajar yang ditangkap hanya karena menggunakan visa yang telah habis masa waktunya.
Amerika Serikat memiliki hubungan tidak nyaman dengan Presiden Uzbekistan, Islam Karimov, yang telah menjabat sebagai kepala negara sejak tahun 1990.
Meski demikian, Washington memuji Uzbekistan karena bekerjasama dalam operasi NATO di Afghanistan.
Pemerintah setempat berpendapat bahwa keamanan Uzbekistan secara langsung terancam oleh kelompok-kelompok Islam dan sekte agama yang dianggap mengganggu kestabilan masyarakat.
Uzbekistan telah mendeportasi satu warga negara AS dan tujuh warga Korea Selatan atas tuduhan serupa sejak 2010. (althaf/arrahmah.com)


 —

No comments:

Post a Comment