Thursday, January 10, 2013

Baitur Ridwan Sumpah Setia Para Pemuda Islam




Baitur Ridwan atau pembai’atan Ridho Ilahi adalah perjanjian atau sumpah yang merupakan janji setia para sahabat-yang sebagian besar kaum pemuda-yang berjumlah sekitar 1400 orang, yang dilakukan di bawah pohon, yang terletak di Hudaibiyah. Rasulullah SAW., saat itu mengumpulkan semua sahabatnya untuk diminta dukungan dan janji kesetiaan masing-masing (maka disebut dengan bai’at atau sumpah).


Saat itu beliau berdiri di bawah sebatang pohon rindang, lalu semua sahabat datang mengitari beliau untuk menyatakan bai’atnya masing-masing, bahwa mereka bersedia mati, akan terus berperang dan tidak akan lari. Allahu Akbar!

Sebuah Sumpah Setia Yang Agung

Allah berfirman di QS Al Fath ayat 10 :

“Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barang siapa yang melanggar janjinya niscaya akibat dia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar”

Janji setia yang disebutkan dalam ayat ini adalah janji Baitur Ridhwan yang dilakukan di bawah sebuah pohon yang terletak di Hudaibiyah. Dan para sahabat r.a yang ikut berjanji setia kepada Nabi Muhammad SAW ketika itu berjumlah 1400 orang.

Ayat ini turun karena suatu peristiwa. Dimulai saat Rasulullah SAW memanggil Umar bin Khattab r.a dengan maksud mengutusnya ke negeri Mekkah untuk menyampaikan pesan beliau kepada para pembesar Quraisy tentang keinginan beliau dan para sahabatnya untuk berziarah ke Baitullah. Kemudian Umar mengatakan “Wahai Rasulullah, aku takut orang-orang Quraisy akan menimpakan sesuatu terhadap diriku. Sedangkan di kota Mekkah tidak ada seorang pun dari Bani Adi yang akan menolongku. Sedangkan orang-orang Quraisy telah mengetahui bagaimana kebencian dan amarahku pada mereka. Akan tetapi aku akan menunjukkan kepada engkau seseorang yang lebih terhormat di kalangan mereka daripada aku, yaitu Utsman bin Affan r.a.


Kita utus dia untuk menemui Abu Sufyan dan para pembesar Quraisy lainnya untuk memberi kabar kepada mereka bahwa dia tidak datang kepada mereka untuk berperang, akan tetapi dia datang untuk menziarahi Baitullah dan mengagungkan kehormatannya”. Maka Utsman pun pergi menuju kota Mekkah. Utsman bin Affan r.a bertemu dengan Aban bin Sa`id bin Ash yang kemudian menemaninya hingga beliau dapat menyampaikan surat dari Rasulullah SAW.


Kemudian Utsman bin Affan datang menjumpai Abu Sufyan dan para pembesar Quraisy yang lain seraya memberitakan kepada mereka tentang surat yang dikirimkan kepada mereka. Mereka lalu mengatakan kepada Utsman bin Affan “Bila anda hendak berthawaf di Baitullah, maka berthawaflah”, Utsman mengatakan “Aku tidak akan melakukannya hingga Rasulullah SAW berthawaf”. Orang-orang Quraisy kemudian menahan Utsman bin Affan di sisi Kakbah. Maka sampailah berita kepada Rasulullah SAW dan kaum muslimin bahwa Utsman telah dibunuh. Ibnu Ishaq mengatakan”Abdullah bin Abu Bakar telah menceritakan kepadaku bahwa ketika sampai berita terbunuhnya Utsman kepada Rasulullah SAW maka beliau bersabda “Kita tidak akan tinggal diam sehingga kita berperang dengan kaum itu”


Kemudian Rasulullah SAW berseru kepada orang banyak untuk mengadakan janji setia. Janji mereka itu kemudian dinamakan Baitur Ridhwan yang dilaksanakan di bawah pohon. Orang-orang pun mulai melaksanakan janji setia. Dan tidak ada orang yang enggan untuk melaksanakannya kecuali Al Jad bin Qais, saudara Bani Salamah. Jabir bin Abdillah mengatakan “Demi Allah, sungguh aku seolah-olah melihatnya merapat dengan ketiak untanya yang dia tuju. Dengan untanya itu ia bersembunyi dari orang banyak.Kemudian datanglah berita kepada Rasulullah SAW bahwa berita tentang kematian Utsman itu dusta belaka. Sedangkan telah terdapat di dalam perjanjian itu bahwa mereka yang berjanji tidak akan lari dari berperang untuk selamanya. Hal itu telah membuat Kaum Musyrikin ketakutan. Dan merekapun mengirimkan orang-orang muslim yang ada bersama mereka dan mereka meminta untuk mengadakan gencatan senjata dan perdamaian”


Mereka Adalah Penduduk Bumi Terbaik
========================

Abu Bakar Al Hamidi meriwayatkan bahwa Jabir r.a berkata “Pada peristiwa Hudaibiyah itu kami berjumlah 1400 orang. Maka bersabdalah Rasulullah SAW kepada kami `Kalian semua adalah penduduk bumi yang paling baik`”

Imam Ahmad meriwayatkan dari Jabir r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda “Tidak akan masuk neraka seseorang yang pernah mengikat janji setia di bawah pohon ini”


Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir r.a “Seorang budak kepunyaan Hathib bin Abi Balta`ah datang mengadukan tuannya yaitu Hathib. Si Budak berkata “Wahai Rasulullah, pastilah Hathib itu akan masuk neraka”, kemudian Rasulullah SAW bersabda”Engkau telah berdusta. Dia tidak akan masuk di didalamnya, karena dia telah ikut dalam Perang Badar dan Perjanjian Hudaibiyah.”

Itulah sebabnya Allah SWT berfirman dengan memberikan sanjungan kepada mereka “Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barang siapa yang melanggar janjinya niscaya akibat dia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar”.

Allah juga berfirman di ayat yang lain:


“ Sesungguhnya Aku telah ridho terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu dibawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat”(QS Al Fath ayat 18)


Kini, pohon dimana sumpah setia Baitur Ridwan itu sudah tidak ada lagi, dan telah dilupakan orang. Itu memang lebih baik, namun semangat sumpah setia Baitur Ridwan yang diridhoi Allah SWT., harus tetap ada dan menyala dalam dada pemuda kaum Muslimin.


Ketika Rasul SAW., menerima sumpah setia Baitur Ridwan tersebut di Hudaibiyah, beliau menepukkan tangan yang satu ke tangan yang lain seraya berkata : “Pembai’atan ini untuk Utsman!”

Wallahu’alam bis showab!

M Fachry

(al-mustaqbal.net)

No comments:

Post a Comment