Wednesday, June 6, 2012

Yang Tersembunyi Dibalik Peringatan 1 Mei (May Day) Dan 2 Mei (Hardiknas)



Peringatan May Day

Tanggal 1 Mei diperingati oleh kaum buruh di seluruh dunia sebagai Hari Buruh Sedunia. Di Indonesia kaum buruh ikut memperingati dengan melakukan demo menuntut penghapusan sistem outsourcing yang diterapkan oleh perusahaan, karena dirasakan sistem tersebut tidak adil bagi kaum buruh.

Di balik hingar bingarnya peringatan Hari Buruh Sedunia tidak banyak yang tahu bahwa bertepatan pada tanggal 1 Mei 1776 lahir sebuah organisasi yang memiliki rencana untuk menguasai dunia. Organisasi tersebut bernama Illuminati. Illuminati adalah sebuah organisasi bentukan Freemasonry. Freemasonry adalah sebuah organisasi persaudaraan (brotherhood) sekuler yang terbesar di dunia yang beranggotakan sekitar 6 juta orang dari kurang lebih 120 negara. Organisasi Freemason tidak memunyai pusat, setiap negara memunyai organisasi yang berdiri sendiri. Sekalipun demikian setiap organisasi Freemason di mana pun akan memunyai nomor pendirian dan berhubungan satu dengan lainnya. Freemason juga mempunyai Master tertinggi yang merupakan master tertinggi dari seluruh Master Freemason yang bertugas melakukan koordinasi seluruh Freemason yang ada di dunia. Freemason merupakan organisasi tertutup dan ketat dalam penerimaan anggota barunya. Organisasi ini bukan merupakan organisasi agama dan tidak berdasarkan pada teologi apapun. Tujuan utamanya adalah membangun persaudaraan dan pengertian bersama akan kebebasan berpikir dan menguasai dunia. Sejarah berdirinya Freemasonry tidak bisa lepas dari Ksatria Templar pada saat terjadinya Perang Salib memperebutkan Yerusalem.

Freemasonry berasal dari dua kata, yakni free yang berarti bebas, dan mason yang berarti tukang batu atau tukang bangunan. Namun demikian, freemasonry diartikan sebagai ‘pembangun kebebasan’, dan organisasi ini menamakan gedung tempat organisasi dikelola dengan lodge (loji). Loji ini sering digunakan oleh anggota Freemasonry untuk ritual penyembahan kepada berhala. Orang kampung halaman saya menyebut Loji dengan Gedung Setan, karena tempat itu sering digunakan untuk ritual mengundang setan. Beberapa kebijakan Freemasonry adalah :

Penghapusan dan penguasaan seluruh penguasa pemerintahan negara-negara dunia yang berpengaruh.
Penghapusan dan pengusaaan seluruh lahan pribadi
Penghapusan dan penguasaan kekayaan keturunan.
Penghapusan dan penguasaan terhadap jiwa pejuang.
Penghapusan dan penguasaan terhadap ikatan keluarga.
Penghapusan dan penguasaan terhadap agama-agama dunia.
Untuk menguasai dunia mereka menciptakan Tatanan Dunia Baru atau The New World Order dimana mereka sebagai penguasanya. Pada 1773, menurut buku Knights Templar Knigths of Christ, salah seorang pentolan Freemasonry yang juga seorang miliuner berdarah Yahudi, Mayer Amshell (Rothschild I), mengundang duabelas rekannya sesama tokoh Yahudi Masonik ke kediamannya di Frankfurt, Jerman. Dalam kesempatan itu, Mayer memberitahu kalau dia telah menemukan seseorang yang dinilai sangat cocok untuk menjalankan suatu organisasi yang akan dibentuk untuk mewujudkan rencana menguasai dunia. Nama orang itu adalah Adam Weishaupt, seorang Yahudi yang lahir di Ingolstadt, Jerman, pada 6 Februari 1748. Organisasi yang dibentuk bernama Perfectibilisen (Kelompok Yang Sempurna), namun pada 1 Mei 1776 berubah menjadi Illuminati. Hebatnya, setiap 1 Mei kini diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia.

Siapa itu Adam Weishaupt ?

Adam Weishaupt adalah seorang professor hukum berkebangsaan Jerman lahir di di Ingolstadt, 6 Februari 1748 – meninggal di Gotha, 18 November 1830 pada umur 82 tahun. Dibesarkan di lingkungan Katholik Roma Ordo Jesuit yang kemudian dia tinggalkan. Setelah keluar dari Katolik Roma dia mendirikan Luciferian Conspiracy serta Gereja Setan (The Synagogue of Satan).

Selama lima tahun dia menyusun buku yang berjudul [[The Novus Ordo Seclorum]] yang berisi konsep-konsep, doktrin, serta teori tentang pemerintahan global. Buku tersebut selesai pada tanggal 1 Mei 1776. Sebagai penghormatan terhadap dirinya, tanggal 1 Mei dijadikan sebagai hari perayaan Komunis di seluruh dunia. Jadi 1 Mei adalah Hari berdirinya Illuminati sekaligus Hari Perayaan Komunis sedunia yang kemudian diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia. Untuk mewujudkan tujuannya menguasi dunia Adam Weishaupt mengemukakan gagasannya antara lain :

Illuminati harus menguasai para pejabat tinggi pemerintahan dari beberapa tingkatan jabatan, bila perlu dilakukan cara-cara kotor dengan menyogok, baik dengan uang maupun perempuan.
Illuminati melakukan perekrutan terhadap aktivis mahasiswa yang potensial, yang mempunyai bakat dan dari keturunan yang unggul untuk dilatih sebagai anggata Iluminasi yang prospektif di masa depan.
Mereka yang sudah terperangkap dalam jaringan Illuminati, termasuk mahasiswa yang telah dilatih dan diberikan pengetahuan khusus tentang dunia internasional, serta cita-cita Iluminasi akan dijadikannya sebagai agen Iluminasi di beberapa negara dan ditempatkan sebagai staf ahli atau spesialis yang mendampingi pejabat kunci pemerintah.
Illuminati akan menguasai seluruh saluran media massa, baik media elektronik maupun cetak, memiliki dan mengontrolnya pemerintah sedemikian rupa sebagai satu-satunya solusi sehingga mampu membentuk opini publik.
Sebuah rencana masif yang kotor bersembunyi di balik peringatan Hari Buruh Sedunia, tapi lebih aneh lagi ketika negara ini justru mengundang seorang artis yang mendapat julukan “Ratu Illuminati” yang di negara lain seperti Malaysia dan Koresel kedatangannya di tolak.

*******

Peringatan Hardiknas

Setiap tanggal 2 Mei Repubik Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Peringatan ini merujuk kepada hari lahir Tokoh Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara (Soerjadi Soerjaningrat), pendiri perguruan Taman Siswa. Tidak banyak diketahui dan disampaikan bahwa Perguruan Taman Siswa adalah lembaga pendidikan bercorak kebangsaan, kebatinan dan mengadopsi nilai-nilai barat.

Corak pendidikan Taman Siswa hampir sama dengan Arjuna School sebuah sekolah yang didirikan oleh kelompok Theosofi Indonesia. Salah satu tokoh pendidikan nasional adalah Ki Sarmidi Mengunsarkoro yang juga pendiri Taman Siswa adalah anggota Theosofi. Padahal pemerintah telah secara resmi melarang organisasi Theosofi.

Dalam buku ”Perkembangan Kebatinan di Indonesia” Allah yarham Buya Hamka menyatakan bahwa Taman Siswa adalah gerakan abangan, klenik, dan primbon Jawa, yang menjalankan ritual shalat daim. Dalam kepercayaan kebatinan, shalat di sini bukan bermakna ritual seperti yang dijalankan umat Islam, tetapi shalat dalam pengertian kebatinan, yaitu menjalankan kebaikan terus menerus. Inilah yang dimaksud dengan shalat daim.

Taman Siswa mengamalkan apa yang mereka sebut sebagai Panca Dharma alias Lima Pengabdian, yaitu: Kemerdekaan, Kodrat Alam, Kebudayaan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan. Tak adanya diktum yang menyebutkan pengabdian terhadap Ketuhanan inilah yang menyebabkan timbulnya kecurigaan dari kalangan umat Islam saat itu bahwa Taman Siswa jauh dari nilai-nilai Ketuhanan dan anti terhadap agama. Taman Siswa juga dinilai mengabaikan sila Ketuhanan yang tercermin dalam ideologi negara, Pancasila. Seorang residen Belanda, Janquire, juga dengan tegas menyatakan bahwa cita-cita Taman Siswa “anti-Tuhan” dan “anti-agama”. Taman Siswa menyatakan bahwa dalam menjalankan roda pendidikannya, mereka menggunakan “Tiga Sistem Among”, yaitu:Mengabdi kepada prikemanusiaan, membangun kepribadian sesuai kodrat alam, dan membangun kemerdekaan. Sekali lagi, tidak disebut sedikitpun tentang Ketuhanan. Mereka yang tergabung dalam Taman Siswa sering disebut “Keluarga Besar yang Suci” yang mempunyai sikap lahir dan batin. Dan Ki Hadjar Dewantara mendapat julukan sebagai “Bapak dari Keluarga Besar yang Suci.” Istilah-istilah ini jelas mengingatkan kita pada Theosofi. Taman Siswa, jelas lembaga pendidikan ini sesuai dan sejalan dengan cita-cita tertinggi Theosofi dan Freemason, yaitu menjadikan nilai-nilai kemanusiaan (humanisme) sebagai nilai tertinggi diantara nilai-nilai lain, bahkan nilai Ketuhanan.

Jika kita bandingkan dengan KH Ahmad Dahlan dengan Muhammdiyahnya maka kiprah KH. Achmad Dahlan dan Muhammadiyah lebih berperan dalam memajukan pendidikan nasional. Achmad Dahlan kental dengan corak pemikiran Islam dan nasionalis, anti kolonialisme, tidak terpengaruh paham barat, dan mengembangkan lembaga pendidikan untuk mengantisipasi besarnya arus Kristenisasi pada masa itu yang dibawa oleh lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan oleh pemerintah kolonial. Muhammdiyah dibentuk dalam upaya membendung arus Kristenisasi dan Freemasonry. Berdirinya Muhammadiyah juga sebagai respon dari berbagai pelecehan terhadap Islam yang dilakukan oleh para aktivis kebangsaan yang tergabung dalam Boedi Oetomo.

Tinta sejarah memang ditentukan oleh mereka yang berkuasa. Termasuk tentang siapa yang dianggap berperan dan pantas dijadikan acuan dalam pendidikan nasional. Padahal, Persyarikatan Muhammadiyah berdiri lebih dulu, yakni pada 1912, dibandingkan Taman Siswa yang berdiri sepuluh tahun kemudian, pada 1922. Muhammadiyah masih berperan penting dalam lembaga pendidikan hingga kini dan tersebar hampir di seluruh pelosok Nusantara, sementara Taman Siswa sudah meredup dan nyaris tak terdengar kiprahnya.

(Diambil dari beberapa sumber)

(nahimunkar.com)
 

No comments:

Post a Comment