DILEMA REVOLUSI ARAB
Dada ini semakin sesak setelah melihat perkembangan revolusi Arab sampai saat ini. Kontradiksi sikap politikus dunia, Arab khususnya, makin membuat kita bingung;
*Prinsip Al-Wala'(loylitas) terhadap sesama mukmin & muslim, serta al-Bara' (berlepas diri/memusuhi) dari kaum kuffar & musuh2 Islam, semakin kabur.
*Sikap tentang Hukum al-Khuruj/berontak-kudeta militer atas pemimpin Syar'i jadi rancu.
*Para pemimpin sebagian negara Islam bersikap arogan dalam mengambil keputusan atas nama negara, tidak mempedulikan suara ulama, du'at, dan umat.
Dan masih banyak sikap-sikap beberapa penguasa dan ulama Islam yang membuat kita bingung.
ERA ELIMINASI
Semenjak runtuhnya Khilafah Utsmaniyah, penjajah Barat telah berhasil memecah belah kaum muslim, dan menancapkan cakarnya di setiap negara bekas bagian Khilafah Islamiyah. Bahkan di seluruh negara dunia. Para pemerintah umumnya adalah kader-kader kaki tangan Barat, atau Pemerintah independen yang berkiblat ke Barat.
Mulai saat itu, kita sulit membedakan mukmin sejati dari kaum munafiq. Kaum munafiqin bermunculan dengan muka manis dan gelar-gelar Islamis.
Revolusi Arab yang baru terjadi, terkhusus revolusi Suria dan Mesir menjadi titik perubahan baru. Yakni era eliminasi kaum muslim. Dua revolusi ini kini telah mampu memilah kaum muslim.
Sekarang, mulai jelas terlihat siapa muslim sejati, siapa munafik. Siapa yang benar-benar memperjuangkan Islam, siapa yang hanya mempertahankan tahtanya dengan 1001 cara, meski dengan memerangi pejuang Islam sejati.
Perjuangan ini akan berjalan ditempat, jika kita tidak bisa membedakan mana kafir, munafik, dan mana muslim sejati.
Berbagai peristiwa dalam Sirah Nabawiyah, seperti perang Uhud dan perang Tabuk, menjadi momen eliminasi kaum munafik dari kaum muslim.
Jika musuh dalam selimut sudah ketahuan, selanjutnya kemulusan perjuangan akan lebih terjamin.
KARENA KONFRONTASI SELANJUTNYA ADALAH ANTARA MUKMINUN MELAWAN KUFFAR
Era ini adalah era pembersihan proyek perjuangan Islam dari noda-noda yang melekat padanya. Karena era selanjutnya adalah konfrontasi langsung antara kaum mukminin sejati melawan kuffar sejati.
Mirip seperti peristiwa kekalahan kaum mukminin di perang uhud, yang salah satu hikmahnya adalah pembersihan front perjuangan Islam dari kaum munafikin:
Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman. (QS. Ali Imran:166)
Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka berkata: "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu ". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan. (QS. Ali Imran:167)
Mungkin, era pembersihan ini akan berlangsung beberapa tahun ke depan. Jika kaum muslimin di bumi Syam dan bumi Mesir telah berjaya , berkuasa, dan berhasil membersihkan perjuangan Islam dari noda-nodanya. InsyaAllah akan tiba giliran Jazirah Arab; Negara-negara Teluk.
Jika kelak proyek perjuangan Islam di Jazirah Arab juga telah bersih dari semua noda, barulah kaum muslim bersatu menghadapi musuh bersama; Kuffar Yahudi dan Nashrani.
***
Marilah kita renungi ayat demi ayat berikut, agar kita sadar hakikat perjuangan ini:
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada . Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,
dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.
(QS. Ali Imran:139 -142)
--} Bagi saudara-saudara yang kurang mengerti maksud tulisan ini, tolong maafkan kami.