Wednesday, March 6, 2013

Syi'ah Berbuka Puasa Dengan Tanah Kuburan!!!




Disebutkan oleh dedengkot mereka, Asy-Syaikh Muhammad Hasan Al-Ishfahani dalam kitabnya Nurul 'Aini hal. 416 sbb:

الباب الثالث و الخمسون والمئتان

استحباب الأفطار على التربة الحسينيّة

عن علي بن محمد النوفلي قال لأبي الحسن عليه السلام : اني أفطرت يوم الفطر على طين القبر و تمر ؟ قال له جمعت بين بركة و سنّة

فقه الرضا : أفضل ما يُفطر عليه طين من قبر الحسين عليه السلام

Bab 253
Disunnahkannya Berbuka Puasa Dengan Tanah Kuburan Husain

Dari 'Ali bin Muhammad An-Naufaliy berkata, berkata kepada Abi Al-Hasan 'alaihis salam : "Sesungguhnya aku berbuka puasa di harinya berbuka dengan tanah kuburan dan korma (bagaimana menurut anda) ?" Beliau menjawab "engkau telah menggabungkan antara berkah dan Sunnah" [Terdapat juga di : Al-Faqih 2/174, Al-Kafi 4/170, Al-Wasail 5/114, Al-Wafi 5/192, Jami' Ahadits Asy-Syi'ah 6/247]

Fiqh Ar-Ridha : "Seutama-utamanya sesuatu untuk dimakan tatkala berbuka puasa adalah tanah dari kuburan Husain 'alaihis salam" [Terdapat juga di Al-Mustadrak 1/429, Jami' Ahadits Asy-Syi'ah 6/248]


Foto : scan kitab


(KabarDuniaIslam/jaser-leonheart.blogspot)

Lagi, 17 Polisi Afghanistan Tewas Ditembak Mujahidin, Allahu Akbar!




Ibnu Subandi untuk Al-Mustaqbal.net

GHAZNI, AFGHANISTAN –Banyaknya polisi yang bertaubat dan bergabung dengan mujahidin Imarah Islam Afghanistan, membuat rezim thaghut Afghanistan yang menjadi budak salibis Amerika Serikat kebingungan. Kepolisian Afghanistan kembali menyatakan, bahwa seorang anggota mereka telah menjadi kaki tangan – bergabung dengan mujahidin Taliban dan membantu melakukan pembunuhan terhadap 17 polisi di sebuah pos polisi di timur Provinsi Ghazni, Selasa (26/2/2013) malam waktu setempat. Alhamdulillah!

Pembunuhan tersebut merupakan serangan terbaru yang melibatkan kerjasama antara mujahidin Taliban dengan unsur di dalam tubuh pasukan keamanan Afghanistan – yang kemungkinan besar sudah bergabung dengan mujahidin.

“Seorang polisi lokal telah membius 17 rekannya di ALP. Ia lalu memanggil Taliban untuk menembak para polisi itu secara bersama-sama,” ungkap Mohammad Hassan, Kepala Detektif Kepolisian Provinsi Ghazni, seperti dilansir Reuters.

Hassan menambahkan, tujuh dari 17 polisi tersebut adalah polisi baru yang masih menjalani tahap pelatihan. Juru Bicara Taliban Afghanistan, Zabihullah Mujahid hafidzahullah mengklaim, bahwa mujahidin Taliban bertanggung jawab atas serangan pembunuhan tersebut.

Serangan ini semakin memperburuk kepercayaan antara pasukan koalisi salibis internasional dan pasukan Afghanistan yang bekerjasama menciptakan ‘perdamaian’ di wilayah itu jelang penarikan mundur semua pasukan salib pada 2014 mendatang.

ALP merupakan program yang dirancang oleh teroris Amerika Serikat. Program ini bertujuan untuk merekrut penduduk lokal sebagai pengganti penjajah salib dalam memerangi mujahidin. Namun, belakangan ini kabar tak sedap menerpa kelompok ini. Mereka dituding melakukan penyalahgunaan wewenang dan melakukan korupsi.


Sumber : sindonews,bbc Indonesia

(almustaqbal/KabarDuniaIslam)

Rekomendasi Buku dari Al Qaeda, "Inilah Aqidah Kami"


(KabarDuniaIslam) - Berikut dinukilkan resensi sebuah buku penting yang ditulis oleh seorang Ulama Tauhid, Syeikh Abu Muhammad Al-Maqdisi dari balik jeruji yang dimuat di Majalah terbitan Al Qaeda, INSPIRE edisi ke 10 Musim Semi 1434/2013. Buku ini juga di rekomendasikan oleh Mujahidin Al Qaeda in Arabian Peninsula (AQAP) untuk dibaca oleh kaum muslimin. Berikut resensi dari INSPIRE :

"Inilah Aqidah Kami". Siapa saja yang memiliki dua mata maka biarlah mereka membaca dan siapa saja yang memiliki pendengaran, maka dengarkanlah!”

Syeikh Abu Muhammad Al-Maqdisi (semoga Allah mempercepat pembebasannya), sebagai ulama yang cukup dikenal karenanya tidak diperlukan kata untuk memperkenalkan beliau. Karyanya, terutama di bidang aqidah (keimanan), telah diterima secara luas dengan baik oleh ummat Muslim di seluruh dunia secara umum dan khususnya oleh mujahidin.

Dalam buku ini, Syeikh Abu Muhammad Al-Maqdisi menjelaskan aqidah ahlu sunnah secara terperinci. Kata-katanya didasarkan dari Al Qur’an dan hadits-hadits sahih.

“Ini adalah ringkasan dari apa yang kami percayai, dan menyembah Allah adalah hal yang terpenting dari Dien ini.. Aku menulis dari balik jeruji karena telah sampai kepadaku sebagian orang menisbahkan kepada kami dengan menaruh kata-kata dalam mulut kami beberapa hal yang tidak pernah kami katakan; terutama, mengenai kufur dan iman.

Dalam buku ini, sang penulis membawa pembaca untuk menjelajah isi hatinya, menunjukkan pada kami apa yang harus dipercayai. Beliau memulai dengan menTauhid-kan Allah, nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya. Kemudian beliau menjelaskan pilar-pilar keimanan, pengakuan atas iman dan kufur. Beliau juga berbicara mengenai demokrasi dan hal itu adalah kekafiran. Beliau membuktikan bahwa demokrasi adalah agama yang dibuat oleh manusia untuk manusia. Beliau juga menjelaskan banyak topik mengenai keimanan seorang muslim.

Syeikh Abu Muhammad Al-Maqdisi mengakhiri tulisan di bukunya dengan bab Jihad dan aturan-aturan di dalamnya – sebuah isu yang belakangan ini nampak kontroversial bagi Muslim "moderat" yang "beradab" – “Jihad akan terus dilangsungkan oleh setiap jamaah dari ummat Islam, seseorang dapat mengobarkan Jihad seorang diri atau bersama para pemimpinnya yang taat atau yang korup, hingga Hari Pembalasan.”

Beliau kemudian menjelaskan aturan-aturan terkait dengan penguasa-penguasa sekarang yang memerintah dengan aturan selain apa yang telah Allah turunkan. Hal ini adalah topik penting di antara ulama di jaman sekarang. Sementara diperlukan kesepakatan di antara ulama salaf dalam persoalan pemerintahan, namun ulama pemerintah sekarang telah mengubah timbangan untuk menyenangkan hati atasan-atasan mereka.

Syeikh Abu Muhammad Al-Maqdisi saat ini ditahan di penjara Yordania karena aqidah yang beliau pegang. Kami mohon kepada Allah untuk memantapkan hatinya dan, bagi saudara-saudara kita agar menjadikannya panutan untuk mengikuti aqidah Islam yang murni.

Sebuah buku yang harus dibaca, mendidik, jelas, bermanfaat dan jujur. “Inilah Aqidah Kami” menuntun kejelasan bagi mereka yang mencari kebenaran. Sang penulis tidak menyembunyikan apa pun. Beliau hanya berbicara apa yang telah disepakati oleh ulama-ulama salaf terdahulu, karenanya Syeikh Abu Muhammad Al-Maqdisi telah menulis sebuah buku dengan kekuatan dan wawasan yang luar biasa. (KabarDuniaIslam/INSPIRE)

Inilah Orangnya ! Mustafha Kemal Attaturk




Aminah S.Rini & Ummu Fauzi Untuk Al-Mustaqbal.net

Disuruh bikin artikel tentang Musthafa Kamal Attaturk adalah tugas yang “menyebalkan”. Menyebalkan, karena mau tidak mau saya harus membaca buku yang membahas tokoh yang sangat menyebalkan ini. Bukan hanya menyebalkan, tetapi mendengar dan membaca tentang Musthafa Kamal Attaturk akan membuat darah mendidih, gigi gemeretuk dan amarah memuncak. Tapi saya sadar, tak kenal maka tak benci. Maka itulah saya tetap usahakan mencari bahan-bahan tulisan agar kita semua tahu siapa musuh Islam dan kaum Muslimin yang bernama Musthafa Kamal Attaturk itu dan bagaimana kita membangun baro’ atasnya.

Dan, satu tulisan ini adalah apa yang saya hadirkan untuk pembaca situs al-mustaqbal.net untuk mengetahui beberapa hal tentang Musthafa Kamal, seorang tokoh murtad yang telah menghancurkan khilafah Turki Utsmani.

Siapakah sejatinya Musthafa Kamal Attaturk ini ? Muslimkah ia ? Dari keturunan dan berdarah Turkikah ia sebenarnya sehingga ia menyandang gelar Attaturk ? Sosok yang memiliki mata berwarna biru, beralis sangat tebal, dan rambut berwarna kuning ini begitu menarik untuk ditelisik lebih jauh, karena keberadaannya yang hingga kini tidak terendus tentang siapa ia sesungguhnya. Kemudian, seberapa besar sesungguhnya pengaruh yang ditimbulkan oleh sosok yang sangat kontroversial ini ? Maka beberapa hal berikut layak kita simak ;

1880 (1296 H) Musthafa lahir di Salanik (kini Thessaloniki, Yunani). Ada yang berpendapat ia lahir 19 Mei 1881 dari ibu kandung bernama Zubaidah Hanim, sementara ayah kandungnya tidak jelas. Ayah tirinya bernama Ali Ridha Afandi.

1886. Ali Ridha Afandi meninggal dunia di kawasan Ishlah Khanah. Musthafa kemudian diasuh dan dibesarkan oleh ibunya.

1892. Musthafa masuk sekolah militer (setingkat SLTP) di Salanik dan Manastar (kini Bitola). Memperoleh nama “Kamal” dari guru matematikanya.

1895. Masuk sekolah militer (setingkat SLTA) di Manastar.

1898/1899. Musthafa masuk Akademi Militer di Istambul.

1905.Lulus Akademi Militer dan ditempatkan di Damaskus. Di kota ini ia bergabung dengan kelompok rahasia “Tanah Air dan Kemerdekaan” dan menjadi penentang aktif Turki Utsmani.

1908. Kaum “Turki Muda” merebut kekuasaan dari Sultan Abdul Hamid II dan Musthafa Kamal menjadi tokoh militer seniornya.

1 Februari 1915. Memperoleh kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal.

1916. Memperoleh kenaikan pangkat menjadi Basya (setingkat Jenderal).

1917. Diangkat menjadi wakil Panglima Pasukan Kedua.

1917 & 1918. Ditugaskan ke front Kaukasus (Kafkaslar) untuk berperang melawan Rusia. Ia kemudian ditugaskan ke Hijaz untuk meredakan “Pemberontakan Arab” (dukungan Inggris). Ia kembali berdinas dalam mempertahankan Palestina, namun gagal.

23 Agustus 1919. Berlangsung “Pertemuan Ardhrum” dan ia diangkat menjadi Gubernur Ardhrum.

1922. Setelah perang Shaqariya, ia meminta gelar “Ghazi” kepada Majelis dan uang hadiah 4 juta Lira Turki. Namun, yang dikabulkan hanya gelar “Ghazi” di depan namanya.

29 November 1923. Musthafa terpilih sebagai Presiden pertama Turki.

3 Maret 1924. Melalui sidang Dewan Perwakilan Nasional, ia memecat Khalifah , membubarkan sistem Khilafah, dan menghapus sistem Islam dari Negara Turki.

24 November 1934. Melalui keputusan Majelis, ia memasang gelar “Attaturk” pada namanya yang berarti “Founding Father Turki” atau dapat bermakna “Leluhur Turki”.

10 November 1938. Musthafa meninggal dunia di istana Dulamah Baghjah, Istambul karena penyakit radang hati (lever cyruz).

Begitulah biografi singkat Musthafa. Dan jika apa yang dia lakukan bersama “Turki Muda” dengan merebut kekuasaan sah Khalifah terakhir Daulah Islam Turki Utsmani, Sultan Abdul Hamid II serta berlindung di balik Dewan Perwakilan Nasional untuk menghancurkan Khilafah itu belum cukup membangun kebencian kita, maka simaklah kebejatan-kebejatan lain si murtad Musthafa itu lewat penuturan tokoh-tokoh berikut ;

“Dikisahkan pula bahwa suatu hari Musthafa mengangkat gelas berisi minuman keras di depan umum dan berbicara kepada khalayak ramai, ‘Sesungguhnya minuman ini biasa diminum oleh para Sultan dan Khalifah, namun mereka menyembunyikannya dari pandangan umum. Adapun aku sekarang meminumnya secara terang-terangan.”

Dhabith Tarki Sabiq

“Mabuk di setiap acara pesta merupakan pemandangan biasa dari Attaturk yang tidak mungkin dihitung lagi. Pundi-pundi yang digunakan untuk mengisi dan menuangkan minuman keras juga tidak terhitung jumlahnya.”

Falih Rifqi dalam bukunya ‘Janqaya’.

“Pada suatu malam yang larut, Musthafa Kamal datang bersama salah seorang pengawalnya,Shalih, ke pintu gerbang sekolah mengendarai mobilnya. Lantas mereka berdua membawa paksa seorang putri murid sekolah tersebut dengan mobilnya untuk berbuat keji dengannya.”

Syahanadah Hanim, Kepala sekolah Darul Mu’allimat Ankara.

“Perilaku keji Musthafa Kamal tidak terbatas dengan dua cara ini saja ; mengambil murid perempuan dari sekolah atau disuguhkan dan dihadiahkan wanita oleh mereka yang menginginkan jabatan, kewibawaan, kedudukan, dan keistimewaan lainnya, tetapi juga bisa ditambahkan bahwa ia mengambil istri orang, anak perempuan atau saudara perempuan orang lain dengan jalan paksa.”

Dhabith Tarki Sabiq.

“Sementara itu, Menteri Pendidikan Turki, Syukri, ketika mulai diputus tali gantungannya, ia tidak dapat menahan untuk mengucapkan kalimat terakhirnya, ‘Sungguh, tali engkau (Musthafa Kamal) ini jelek dan hina seperti semua perbuatan engkau.”

-[ ]-

Setahun atau setahun lebih sebelum meninggal, yakni di tahun 1937, beberapa gejala penyakit mulai mendera tubuh Musthafa Kamal Attaturk. Di antara gejala penyakit itu adalah seringnya keluar darah dari hidung Musthafa Kamal dan rasa gatal yang menghinggapi sekujur tubuhnya.

Attaturk tidak kuat lagi menahan rasa gatal yang dideranya sehingga sering dalam sebuah rapat atau pertemuan penting, dia terpaksa harus memiringkan tubuh dan menggaruk kedua belah pahanya. Suatu saat dia berkata, “Di rumah ini banyak hewan merah kecil yang tidak terlihat oleh mata.” Sebenarnya, selain dirinya, tidak ada seorang pun yang merasakan gangguan hewan merah kecil itu, hanya saja ada satu orang yang mengaku merasakan hal yang sama sekedar sebagai upaya untuk menghiburnya.

Karena penyakit gatalnya semakin menjadi-jadi, maka ketika suatu saat akan melakukan perjalanan, Attaturk memerintahkan agar melakukan penyemprotan tempat tinggalnya dengan obat yang sangat kuat dan manjur. Tindakan terhadap “hewan merah” ini tidak pernah dilakukan oleh pemimpin yang paling gila dan bodoh sekalipun.

Dalam buku ar-Rajul al-Auhad karya Syaukat Tsurayya, halaman 549, disebutkan ;

Kepala Sekretariat khusus menulis sebuah memo kepada Kementerian Kesehatan seperti berikut, ‘Mengingat adanya serangan semut di istana dan tubuh Attaturk yang gagah disengat hewan kecil ini sampai menimbulkan rasa gatal hingga di wajahanya.’

Sebagai jawaban, Penasihat Kementerian Kesehatan memberi pernyataan seperti berikut, ‘Memang benar ada semut di beberapa bagian istana. Para pakar yang kami kirim melaporkan bahwa semut tersebut berasal dari jenis semut yang hijrah dari Cina ke Eropa.’

Lalu, satuan khusus didatangkan dari kapal perang Yawuz untuk berburu semut di istana saat Musthafa pergi ke Ankara. Sekelompok satuan khusus dari kapal perang Yawuz itu datang untuk berburu semut seperti sebuah satuan besar sedang mengamankan sebuah bangunan istana.

Setibanya dari Ankara, Penasihat Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa ia menyaksikan Attaturk tampak sangat menderita, sedangkan penyakit gatal dan darah yang sering mengalir dari hidungnya semakin parah dari sebelumnya.

Betapa menggelikannya hal ini, sosok besar yang bahkan pernah merasa menjadi Tuhan itu merasa rapuh dan runtuh karena gigitan semut. Lalu, orang-orang di sekitarnya yang seharusnya masih waras, ikut terseret kegilaannya, mengirim pasukan khusus dari kapal perang untuk berburu semut dan membuat analisa semut dari penelitian pakar-pakar yang dikirim Penasihat Kementerian Kesehatan.

Sementara itu, pengaruh penyakit lever terus berlanjut dalam tubuh Attaturk tanpa dapat dihentikan. Selain penyakit gatal, darah terus mengalir dari hidungnya.Coba perhatikan hikmah Allah swt ; Sekalipun Attaturk dikelilingi oleh sekian banyak dokter professional, spesialis dan pakar kedokteran, namun tak ada satupun dari mereka menyadari bahwa apa yang dirasakan Attaturk itu adalah gejala-gejala penyakit yang dideritanya. Tidak satupun dari dokter itu mencoba memberi perhatian serius dengan mendiagnosis secara lebih teliti atau merasa curiga dan khawatir dengan semua gejala yang diderita Attaturk. Mereka cuma sibuk menghibur akan menghentikan pendarahan di hidungnya dan berupaya menyenangkannya dengan memburu semut di istananya dengan mengirim satuan khusus dari kapal perang untuk berburu semut. Padahal , pelayanan untuk diagnosis kesehatan itu dapat diperoleh oleh orang desa sekalipun. Attaturk tidak mendapat pelayanan kesehatan yang semestinya dapat diperoleh dengan mudah oleh rakyatnya yang paling miskin sekalipun asalkan orang tersebut mau datang ke Rumah Sakit Pemerintah karena ada banyak fasilitas di sana.

Semua itu tidak lepas dari dari hikmah dan kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Akhirnya, pada tahun 1938, Attaturk mengetahui penyakit yang sebenarnya telah dideritanya sejak tahun 1936. Dan ketika dia tahu, penyakitnya sudah sangat parah.


Sumber : “Kamal Attaturk, Pengusung Sekulerisme dan Penghancur Khilafah Islamiah” . Penulis ; Dhabith Tarki Sabiq. Penerbit ; Senayan Publishing. & DBS


(KabarDuniaIslam/al-mustaqbal.net)

89 Tahun Hidup Tanpa Khilafah, Sampai Kapan?




Kembali, umat Islam hidup tanpa naungan Khilafah, selama 89 tahun, tepat di tanggal 3 Maret 2013. Di tanggal 3 Maret 1924 itulah atau bertepatan dengan tanggal 28 Rajab 1342 Hijriyyah, Musthafa Kamal Attaturk, antek barat keturunan yahudi yang lahir di Salanik atau Salonika (1880 M/1296 H) memecat khalifah, membubarkan sistem khilafah, dan menghapus sistem pemerintahan (kenegaraan) dan kepemimpinan Islam yang telah berjalan ribuan tahun tersebut dari Khilafah Ustmaniyyah di Turki.

Sejak peristiwa 3 Maret 1924, kaum Muslimin hidup tanpa naungan Khilafah, terpecah belah menjadi sekitar 60-an negara nasionalis yang tidak terikat satu sama lain dengan ikatan yang shahih (aqidah Islam), dihinakan, wilayahnya diduduki penjajah, darahnya ditumpahkan, kehormatannya dilecehkan, dan agamanya dinistakan. Sampai kapankah umat Islam rela hidup tanpa naungan Khilafah?

Bagaimana Khilafah Islam Diruntuhkan ?
==========================
Syekh Abdullah Azzam rahimahullah dalam bukunya ‘Al Manarah Al Mafqudah’ (Pelita Yang Hilang) menjelaskan penyebab runtuhnya kekhilafahan. Menurut beliau, orang-orang Eropa berpendapat bahwa cara yang paling mudah untuk mematikan Islam adalah melayangkan pukulan mematikan memlalui tangan putra-putranya yang mengaku sebagai kaum Muslimin.

Musthafa Kamal Attaturk datang mewujudkan impian yang belum pernah terbayangkan sebelumnya oleh orang-orang Eropa yakni memecat Khalifah, membubarkan sistem Khilafah, dan menghapus sistem pemerintahan Islam yang telah berjalan ribuan tahun dari Khilafah Ustmaniyyah di Turki.

Menurut Syekh Abdullah Azzam dalam ‘Al Manarah Al Mafqudah’ buku beliau yang diterbitkan di Shada, perbatasan Afghanistan pada 26 Juni 1987 tersebut, Musthafa Kamal Attaturk lahir di kota Salonika atau kota Yahudi, yang berpenduduk 140.000 jiwa, dimana 80.000 diantaranya adalah orang-orang Yahudi Espana dan 20.000 lagi adalah orang-orang Yahudi Aldunama, yakni kaum Yahudi yang berpura-pura masuk Islam (dokumen duta Inggris, Lother, tanggal 29-5-1910), diterbitkan oleh Majalah Al-Mujtama’ no. 425-529, 1978.)

Musthafa Kamal Attaturk adalah agen dan antek orang-orang kafir Eropa, terutama Inggris. Musthafa mengawali pengkhianatannya ketika berada di Palestina, dengan mengadakan perjanjian dengan Allenby, panglima pasukan Inggris. Dari pengkhianatan itu disepakati Musthafa menarik pasukannya dari Palestina dan memberi kesempatan kepada Allenby untuk masuk bersama pasukannya dalam keadaan tenang dan damai. Pasukan Allenby akhirnya memukul mundur pasukan ke IV Turki dengan pukulan yang mematikan. Akibat dari pengkhianatan awal Musthafa, kekuatan Turki hancur untuk selama-lamanya dimana hasil pertempuran sangat memilukan, jumlah tawanan mendekati seratus ribu tentara, di luar jumlah mereka yang mati oleh peluru orang-orang Druze dan Armenis (Ar Rajulu Ash-Shanamu).

Syekh Abdullah Azzam membeberkan dalam ‘Pelita yang Hilang’ bukti-bukti pengkhianatan Musthafa Kamal Attaturk dan kesepakatannya dengan Inggris.

1. Mundurnya Musthafa Kamal dari posisi strategis yang terlindung kuat, yakni di timur Nabulus, yang dilakukan persis di malam masuknya pasukan Allenby, 19 September 1917, dengan mendadak dan dalam waktu yang singkat.

Dhabith Tarki Sabiq, mantan jenderal Turki, penulis buku Ar Rajulu Ash-Shanamu, Kamal Attaturk (Manusia Berhala, Kamal Attaturk), menyatakan : “Di sini terjadi kesepakatan antara Mustafa Kamal dengan panglima pasukan Inggris, Jenderal Allenby, secara rahasia. Isi kesepakatan tersebut ialah Musthafa Kamal akan menarik mundur pasukannya secara mendadak, sehingga tentara Turki tidak mampu melakukan pertahanan. Tentu saja hal itu menyebabkan mereka jatuh ke tangan musuh.

2. Inggris mengadakan hubungan dengan Musthafa Kamal pada waktu dia masih menjadi panglima pasukan di Palestina. Mereka membujuk Musthafa Kamal untuk mengadakan pemberontakan terhadap Sultan dan Inggris berjanji untuk membantu rencana tersebut.

3. Setelah Allenby merebut kemenangan, maka ia datang ke Istambul. Dia meminta Daulah Turki yang kalah untuk mengangkat Musthafa Kamal sebagai panglima pasukan ke IV dekat wilayah Maushil (kota di Iraq), dimana pengaruh Inggris dan daerah minyak terletak. Tujuannya supaya Musthafa Kamal dapat melindungi berbagai kepentingan Inggris dan mengamankan mereka di sana.

4. Musthafa Kamal, setelah kekalahan besar yang diderita Turki dan sesudah kembali ke Turki, mempunyai hubungan rahasia dengan pastor yang dikenal dengan nama Frid, seorang kapala intelejen Inggris di Turki.

5. Sandiwara kemenangan yang gemilang di Anatolie, khususnya di wilayah Sicoria, Azmir, dan Avion yang menjadikan Musthafa Kamal melambung ketenarannya bagaikan sebuah lagenda. Maka sempurnalah sandiwara tersebut dengan penampilan yang menghipnotis dan merampas perasaan hati itu. Inggris telah menekan Khalifah sedemikian rupa sehingga dia nampak lemah dan tak berdaya. Sementara di sisi lain mereka berpura-pura lemah menghadapi Musthafa Kamal agar nampak bahwa dia adalah pahlawan satu-satunya di Turki.

Akhirnya pada tanggal 3 Maret 1924, Musthafa Kamal, sang agen dan antek Inggris turunan Yahudi tersebut mengusulkan rencana untuk menghapus, membubarkan khilafah, memisahkan antara agama dan negara, serta mengganti Mahkamah Syariah dan Undang-Undang Syariah dengan Mahkamah Modern (Thaghut) dan Undang-Undang Modern (Thaghut).

Syekh Abdullah Azzam mengomentari tindakan keji Musthafa Kamal tersebut: “Sungguh Musthafa Kamal telah mencabut bangunan yang tinggi dari pondasinya. Bangunan yang selama lima abad menjadi menara petunjuk bagi kaum Muslimin, menjadi pelita yang menerangi kaum Muslimin di bumi Turki.”

Syekh Abdul Qadim Zallum, dalam bukunya “How The Khilafah Destroyed” (Kaifa Hudimat al-Khilafah) menceritakan detik-detik dimana Khilafah Islam terakhir di Turki diruntuhkan oleh antek dan agen Inggris, Musthafa Kamal Attatruk.

“Pada pagi hari tanggal 3 Maret 1924, diumumkan bahwa Majelis Nasional telah menyetujui penghapusan Khilafah dan pemisahan agama dari urusan-urusan negara. Pada malamnya, Musthafa Kamal mengirimkan perintah kepada gubernur Istambul yang menetapkan bahwa Khalifah Abdul Majid harus meninggalkan Turki sebelum fajar hari berikutnya. Pada tengah malam, gubernur bersama satu pasukan dari kesatuan polisi dan militer mendatangi istana Khalifah. Khalifah dipaksa masuk ke dalam mobil yang kemudian membawanya melintasi perbatasan menuju Swiss. Setelah ia dibekali satu kopor berisi beberapa potong pakaian dan sejumlah uang. Dua hari kemudian, Musthafa mengumpulkan seluruh pangeran dan putri Sultan, kemudian mendeportasinya ke luar negeri. Seluruh peran agama dihapuskan dan waqaf kaum Muslimin menjadi milik negara. Sekolah-sekolah agama diubah menjadi sekolah umum di bawah pengawasan kementerian pendidikan. Demikianlah bagaimana caranya Khilafah diruntuhkan. Khilafah benar-benar runtuh, dan ikut runtuh pula Islam dalam kapasitasnya sebagai konstitusi negara, sebagai sumber perundang-undangan umat, serta sebagai pedoman hidup. Semuanya itu adalah perbuatan Inggris melalui kaki tangan dan agen mereka, si pengkhianat Musthafa Kamal Pasha.”

Lihat apa yang diucapkan Musthafa Kamal dalam pidatonya yang disampaikan pada anggota dewan:

“Dengan harga apa yang harus dibayar untuk menjaga Republik yang terancam ini dan menjadikannya berdiri kokoh di atas prinsip ilmiah yang kuat? Jawabannya Khalifah dan semua keturunan keluarga Utsman harus pergi (dari Turki), pengadilan agama yang kuno dan undang-undangnya harus diganti dengan pengadilan dan undang-undang modern, sekolah-sekolah kaum agamawan harus disterilkan tempatnya untuk dijadikan sekolah-sekolah negeri yang non agama.”

Dan Umat Islam pun Tercerai Berai
=======================
Pasca diruntuhkannya Khilafah Islam yang terakhir di Turki, umat Islam tercerai berai, bagai anak ayam kehilangan induknya. Kaum Muslimin terpecah belah menjadi sekitar 60-an negara nasionalis yang tidak terikat satu sama lain dengan ikatan yang shahih (aqidah Islam).

Setelah Khilafah Islam diruntuhkan, kaum Muslimin berpecah belah dan menyebar pada jalan yang berbeda-beda laksana domba di malam hujan, dimana kemudian kawanan serigala menerkam kaum Muslimin yang tercerai berai tersebut. Semua musuh mencabut senjatanya dan menghunuskan pedangnya untuk menyembelih siapapun dan dengan cara bagaimanapun yang mereka sukai. Khilafah Islam, sang pelindung umat sudah tiada lagi.

Syekh mujahid, Usamah bin Ladin rahimahullah dalam “Taujih Manhajiyah 2” menggambarkan derita umat akibat tercerai berai dan tidak memiliki pemimpin.

“ Pada saat darah orang-orang Islam mengalir dan ditumpahkan, di Palestina, Chechnya, Philipina, Kashmir dan Sudan, dan anak-anak kita mati lantaran embargo Amerika di Irak. Dan ketika luka-luka kita belum sembuh, sejak serangan-serangan salib terhadap dunia Islam pada kurun yang lalu, dan yang merupakan hasil dari kesepakatan Saix-Piccot antara Inggris dan Prancis, yang menyebabkan dunia Islam terbagi-bagi menjadi potongan-potongan, sedangkan para kakitangan salib masih berkuasa di dalamnya sampai hari ini, tiba-tiba keadaan yang serupa menghadang kita dengan kesepakatan Saix-Piccot, yaitu kesepakatan Bush-Blair, akan tetapi kesepakatan itu di bawah bendera yang sama, dan tujuannya juga sama. Benderanya adalah bendera salib, dan tujuannya adalah merampas dan menghancurkan umat Nabi kita shollallohu ‘alai wa sallam yang dicintai.

Sesungguhnya kesepakatan Bush-Blair mengaku ingin menghancurkan teroris, namun tidak samar lagi, meskipun bagi orang awam sekalipun, bahwa kesepakatan itu bertujuan untuk menghancurkan Islam, namun demikian para penguasa negara-negara kawasan timur tengah tetap saja menyatakan dukungan mereka, melalui berbagai ceramah dan tulisan, terhadap terhadap Bush di dalam memerangi teroris, yaitu memerangi Islam dan kaum muslimin, dalam sebuah pengkhianatan yang jelas terhadap Islam dan umatnya, dengan dukungan restu dari para ulama’ pemerintah dan para menterinya.”

Kesepakatan atau Perjanjian Saix-Piccot adalah kesepakatan rahasia yang berlangsung pada tahun 1334 H ketika perang dunia pertama antara Inggris dan Prancis, atas persetujuan Rusia untuk memecah-belah Daulah ‘Utsmaniyah dan membagi daerah - daerah yang tunduk di bawah kekuasaan ‘Utsmaniyah — yaitu Suriah, Irak, Lebanon dan Palestina — ke daerah-daerah yang tunduk kepada kekuasaan Prancis, sedangkan yang lainnya tunduk kepada kekuasaan Inggris. Kesepakatan tersebut dinamakan dengan nama tersebut karena dinisbatkan kepada pelakunya yaitu Marlk Saix orang Inggris dan George Piccot, orang Perancis.

Syekh Usamah rahimahullah melanjutkan :

“Dan sesungguhnya diantara tujuan terpenting dari serangan salibis baru ini adalah mempersiapkan kondisi negara-negara di wilayah timur tengah, setelah dilakukan pembagian, untuk mendirikan negara Israel Raya, yang mencakup sebagian besar Irak dan Mesir melewati Suria, Lebanon, Yordan, seluruh daerah Palestina dan sebagian besar dari negeri haromain (dua tanah suci).

Lalu, bagaimana caranya agar umat Islam yang tercerai berai tersebut bisa bersatu kembali di bawah naungan Khilafah Islamiyyah? Bagaimana pula caranya menahan keganasan orang-orang kafir yang membantai kaum Muslimin ?

Syekh mujahid, Usamah bin Ladin menjawabnya:

“Maka jalan untuk menahan kekuatan orang-orang kafir adalah jihad fi sabilillah, sebagaimana firman Alloh SWT:

” Maka berperanglah kamu pada jalan Alloh, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mu’min (untuk berperang). Mudah-mudahan Alloh menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Alloh amat besar kekuatan dan amat keras siksaan (Nya).” (An Nisa’: 84)

Sesungguhnya umat Islam pada hari ini, atas karunia Alloh SWT, mempunyai kekuatan yang sangat besar yang cukup untuk menyelamatkan Palestina dan menyelamatkan negeri-negeri umat Islam yang lain. Akan tetapi kekuatan ini terbelenggu, maka kita harus berusaha untuk melepaskannya. Selain itu, sebenarnya umat ini telah mendapat janji kemenangan, sehingga jika kemenangan itu tertunda maka hal itu disebabkan oleh dosa-dosa kita dan berpangkutangannya kita dari membela Alloh SWT. Alloh SWT berfirman:

“… jika kamu menolong (agama) Alloh, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Muhammad: 7)

Bahkan umat ini juga dijanjikan kemenangan atas orang-orang Yahudi, sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu ‘alai wa sallam:

“Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum muslimin memerangi orang-orang yahudi, lalu kaum musliminpun membunuh mereka, sampai-sampai ada seorang yahudi yang bersembunyi dibalik batu dan pohon, lalu batu atau pohon itu berkata: ‘wahai orang Islam, wahai hamba Alloh ini orang yahudi dibelakangku, kemarilah bunuhlah dia!. Kecuali pohon ghorqod, sesungguhnya ghorqod itu pohon orang-orang yahudi.” (HR. Muslim)

Maka di dalam hadits ini juga terdapat peringatan bahwasanya pertarungan yang menentukan dengan musuh itu, terjadi dengan cara pambunuhan dan peperangan, bukan dengan cara membuang-buang kekuatan umat selama puluhan tahun, dengan melalui jalan lain, seperti tipu daya demokrasi dan yang lainnya.

Revolusi Islam Menuju Penegakan Khilafah Islam
===============================
Kini, setelah 89 tahun berlalu, gaung kebangkitan Islam yang sejak lama diperjuangkan mulai menampakkan hasilnya. Kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia melihat secercah harapan kembalinya kejayaan dan keberkahan hidup di bawah naungan syariat Islam di bawah sistem pemerintahan Islam, Khilafah Islamiyyah.

Nubuwwah dari Rasulullah SAW., yang memberitakan akan berakhirnya masa kepemimpinan para diktaktor yang kejam dan bengis dan menjadi awal kemunculan sistem Khilafah Islamiyyah yang mengikuti metode kenabian mulai terlihat tanda-tandanya.

Keruntuhan rezim diktaktor Tunisia, disusul Mesir, Libya, dan kini Suriah menjadi tanda dan bukti benarnya berita kenabian Rasulullah SAW. Sementara itu, fenomena kemunculan negara-negara Islam atau yang lebih dikenal dengan Imarah Islam, seperti Imarah Islam Afghanistan, Imarah Islam Kaukasus, Imarah Islam Somalia, dan Daulah Islam Iraq menjadi penanda dan bukti yang menguatkan bahwa masa kedatangan Khilafah Islamiyyah yang mengikuti metode kenabian sudah semakin dekat. Karena seluruh Imarah Islam yang ada bercita-cita mewujudkan Khilafah Islamiyah mengikuti metode kenabian.

Nubuwwah dari Rasulullah SAW., yang memberitakan akan berakhirnya masa kepemimpinan para diktaktor yang kejam dan bengis dan menjadi awal kemunculan sistem Khilafah Islamiyyah yang mengikuti metode kenabian mulai terlihat tanda-tandanya.

“Dari Nu’man bin Basyir dari Hudzaifah bin Yaman radliallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (KHILAFAH ‘ALAA MINHAJIN NUBUWWAH), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Kerajaan yang Diwariskan (MULKAN ADLON), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Pemerintahan Diktaktor yang bengis (MULKAN JABARIYYAH), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (KHILAFAH ‘ALAA MINHAJIN NUBUWWAH)”. Kemudian beliau (Nabi) diam.” (H.R. Ahmad dan Al Baihaqi. Misykatul Mashabih: Bab Al Indzar wa Tahdzir, Al Maktabah Ar Rahimiah, Delhi, India. Halaman 461. Musnad Ahmad, juz 4, halaman 273)

Syekh Hasan Umar hafizhahullah dalam artikelnya yang berjudul “Ruha al-Islam Dairah” (Roda Islam terus berputar) menjelaskan fase-fase dari Nubuwwah Rasulullah SAW., secara panjang lebar dan terperinci.

“Nabi SAW., memberitahukan, pada saat itu masa kenabian, bahwa masa kenabian beliau akan berlangsung di tengah umatnya ini sampai masa beliau wafat. Setelah itu datang masa khilafah rasyidah yang akan bertahan di tengah umat ini selama masa waktu tertentu. Kemudian Allah SWT., akan mengangkat masa tersebut.

Hal itu ternyata benar-benar terjadi. Kemudian muncul masa raja ‘adhun, yaitu kerajaan yang diwariskan. Masa tersebut terjadi sejak era Mu’awiyah bin Abi Sufyan RA, saat ia mengambil baiat untuk anaknya Yazid bin Mu’awiyah padahal saat itu Mu’awiyah masih hidup. Kerajaan yang diwariskan menjadi milik Bani Umayyah, lalu menjadi milik daulah Abbasiyah sampai selesai, kemudian daulah Mamluk, dan daulah Utsmaniyah. Daulah Utsmaniyah kemudian berakhir di tangan seorang sekuleris militeris, Musthafa Kamal Attaturk. Negara-negara Eropa berperan besar dalam menjatuhkan daulah Utsmaniyah, sehingga khilafah Utsmaniyah runtuh pada bulan Maret 1924 M.

Era kerajaan yang diwariskan (monarchi) telah berakhir, digantikan oleh pemerintahan militer atas negeri-negeri Islam pada abad 20 M. Bahkan, meski pihak militer yang tidak naik ke kursi kekuasaan, namun sisa-sisa kerajaan yang diwariskan seperti Arab Saudi, Yordania, dan Maroko mempergunakan bantuan kekuatan militer yang besar, dengan peralatan dan persenjataan modern untuk memberangus pihak oposisi dan siapa pun yang membenci penguasa tersebut. Pemerintahan tersebut secara realita adalah pemerintahan diktator, meski secara nama masih berupa kerajaan yang diwariskan.

Kekuasaan sepenuhnya digenggam oleh pemerintahan-pemerintahan diktator tersebut dengan banyak metode. Metode yang paling penting adalah: – aparat keamanan yang kuat yang menjaganya, memberangus para oposisi, mempergunakan media massa dan para jurnalis untuk ‘mencetak’ (membentuk) akal pemikiran rakyat sesuai kehendak para penguasa, suatu cara yang bisa disebut ‘operasi pencucian otak’. Mereka memenuhi otak rakyat dengan pemikiran-pemikiran yang mendukung para penguasa atau melalaikan rakyat dari dien Allah dan problematika-problematika umat yang paling menentukan nasib mereka, yaitu media massa memberikan porsi yang sangat besar untuk aspek seni, olahraga, lagu-lagu (musik), lawakan, dan seterusnya.

Para tokoh agama yang berubah menjadi para pegawai pemerintahan. Ketika melihat kemungkaran, mereka memegang prinsip: ‘Saya tidak melihat, tidak mendengar, dan tidak mengatakan’. Mereka berperan seperti para pendeta yang menganggap suci para penguasa, bukan berperan sebagai tokoh iman yang mengingkari kemungkaran penguasa dan meluruskan kekeliruannya, bukan pula berperan sebagai pemimpin umat yang mengembalikan hak-hak umat yang hilang.

Diantara metode terpenting para penguasa diktator tersebut adalah mengikuti kemauan Barat di bidang politik dan militer, dengan mencampakkan persoalan Palestina dari realita perjuangan, karena mereka semua sibuk menjalin perdamaian dengan Israel.

Maka kekuatan militer Amerika dipersilahkan bercokol di Kuwait, Teluk, dan Arab Saudi. Sikap politik negara-negara kawasan Teluk berada di bawah payung politik Amerika. Amerika bahkan melakukan intervensi sangat dalam, sampai taraf menentukan para penguasa di beberapa negeri Islam. Para penguasa tersebut meminta bantuan kekuatan adidaya (salibis Amerika dan Eropa) ini dan mereka menindas rakyat mereka sendiri. Maka mereka layak menyandang nama ‘Pemerintahan Diktator’.

Kini nasib para pemerintahan diktator ini mulai sempoyongan dan hendak roboh, dengan dimulainya revolusi rakyat di Tunisia, lalu di Mesir, lalu demonstrasi-demonstrasi dan bentrokan-bentrokan terjadi di Yaman, Libya, dan lain-lain. Semuanya terjadi secara berentetan, dengan kecepatan yang mengagumkan. Semuanya memiliki kemiripan dan beraksi secara cepat.

Kita tidak melihat ada penafsiran atas berbagai kejadian ini yang lebih jujur dari penafsiran Nabi SAW, yang telah memberitahukan kepada kita bahwa pemerintahan diktator akan menguasai umat ini selama masa yang Allah kehendaki. Allah kemudian akan mengangkatnya jika Allah telah menghendakinya.”

Metode Menegakkan Khilafah
===================
Pertanyaan penting yang muncul kemudian adalah, bagaimana metode yang shahih (syar’i) untuk menegakkan khilafah ?

Dalam Deklarasi Daulah Islam Irak, terdapat penjelasan ringkas mengenai metode syar’i mengangkat pemimpin. Ahli ilmu sepakat bahwa Imamah (kepemimpinan) diangkat berdasarkan tiga cara (kitab Al Ahkam Ash Sulthaniyah tulisan Imam Al Mawardi, dan Ghiyats Al Umam karya Imam Al Juwaini), yaitu :

Pertama : Melalui baiat dari sekelompok kaum Muslimin yang diangkat sebagai Ahlul Halli wal ‘Aqdi (AHWA) terhadap orang yang mereka pilih, yang menurut mereka orang itu memiliki kriteria-kriteria kelayakan standar yang diperlukan seorang pemimpin (imam).

Kedua : Imam menunjuk (memberi wasiat) salah seorang dari kaum Muslimin sepeninggalnya, atau Ahlus Ahli wal ‘Aqdi (AHWA) menunjuk beberapa orang yang salah satunya akan dipilih sebagai imam.

Ketiga : Melalui kudeta dan pemberontakan bersenjata di zaman terjadinya fitnah dan kosongnya suatu zaman dari seorang imam, sedangkan Ahlul Halli wal ‘Aqdi lamban untuk mengangkatnya. Maka di saat seperti ini, kaum Muslimin yang berhasil mengambil alih kekuasaan dengan pedangnya, lalu menyeru untuk berbaiat, menampakkan kekuatan dan pengikut, dia menjadi Amirul Mukminin secara sah menurut syariat. Dia wajib ditaati dan diabiat dan tidak boleh ada yang menentangnya.

Abu Ammar, penyusun buku Jama’ah Imamah Bai’ah, menjelaskan cara pemilihan dan pengangkatan imam. Ahlus sunnah bersepakat bahwa imam diangkat melalui tiga cara:

Al-Ikhtiyar (Pemilihan). Pemilihan dan pengangkatan oleh Ahlus Halli wal ‘Aqdi (AHWA), yaitu para ulama, tokoh-tokoh masyarakat, dan para pakar berbagai bidang kehidupan. Ahlul Halli wal ‘Aqdi merupakan lembaga (panitia) yang mewakili umat Islam, bertugas memilih seorang Muslim yang memenuhi syarat-syarat imamah, lalu mengangkatnya dan membai’atnya sebagai imam yang sah.
Al-Istikhlaf (Penunjukan). Penunjukan dan wasiat oleh imam yang sah saat ia merasakan telah dekat kematiannya. Ia menunjuk seorang sebagai calon penggantinya, atau ia menunjuk beberapa calon yang kemudian Ahlul Halli wal ‘Aqdi memilih salah seorang di antara calon-calon tersebut sebagai imam yang sah. Catatan, kedua cara (cara 1 dan 2) di atas adalah cara yang berdasar nash syarriat, yaitu sunnah khulafaur rasyidin yang kedudukannya disejajarkan dengan sunnah Nabi SAW.
Al-Qahru wa Al-Ghalabah (Perebutan kekuasaan, kudeta). Perebutan kekuasaan dengan kekuatan senjata. Cara ini dilakukan oleh pejuang Muslim dalam masa-masa kekacauan. Pejuang Muslim yang menggulingkan imam yang sah dengan kekuatan senjata, lalu ia memerintah dan menegakkan syariat Allah, maka ia dihukumi sah sebagai imam dan wajib ditaati demi menjaga kemaslahatan yang lebih besar bagi umat Islam.
89 Tahun Tanpa Khilafah : From Imarah To Khilafah

Kini kita melihat dengan jelas permulaan hilangnya pemerintahan diktator, dan dengan izin Allah semua pemerintahan diktaktor tersebut akan lenyap. Jika pemerintahan diktator telah hilang, niscaya akan digantikan oleh fase khilafah yang berjalan di atas minhaj (metode) kenabian, seperti yang telah diberitahukan oleh nabi Muhammad SAW.

Gelombang tsunami revolusi Islam yang awalnya muncul di Tunisia telah melanda Timur Tengah dan kini menghantam kekuasaan pemerintahan diktaktor. Keruntuhan rezim diktaktor Tunisia, disusul Mesir, Libya, dan kini Suriah menjadi tanda dan bukti benarnya berita kenabian Rasulullah SAW.

Sementara itu, fenomena kemunculan negara-negara Islam atau yang lebih dikenal dengan Imarah Islam, seperti Imarah Islam Afghanistan, Imarah Islam Kaukasus, Imarah Islam Somalia, dan Daulah Islam Iraq menjadi penanda dan bukti yang menguatkan bahwa masa kedatangan Khilafah Islamiyyah yang mengikuti metode kenabian sudah semakin dekat. Karena seluruh Imarah Islam yang ada bercita-cita mewujudkan Khilafah Islamiyah mengikuti metode kenabian.

Imarah Islam, seperti Imarah Islam Afghanistan, Imarah Islam Kaukasus, Imarah Islam Somalia, dan Daulah Islam Iraq, dalam timbangan syar’i masuk dalam kategori “Imarah Khos” atau Imarah Khusus, yakni sebuah kekuasaan spesifik (Khusus) dari sebuah kepemimpinan Islam atas wilayah yang khusus pula, dimana syariat Islam diterapkan di wilayah tersebut.

Imarah Khos (Imarah Khusus) ini suatu saat bisa berkembang dan akhirnya mampu bi idznillah untuk menegakkan “Imarah Aam” (Imarah Umum) atau yang kita kenal dengan nama Khilafah untuk seluruh kaum Muslimin di dunia yang akan mewujudkan ketentraman, kesejahteraan, dan turunnya rahmat Allah SWT., tidak hanya kepada umat Islam, melainkan juga kepada umat non Muslim, bahkan kepada seluruh alam semesta.

Di saat itulah Nubuwwah Rasulullah SAW., kembali terbukti, dengan munculnya masa atau fase Khilafah ala Minhajin Nubuwah, yakni Khilafah yang mengikuti metode kenabian pasca runtuhnya pemerintahan diktaktor, dan diawali dengan kemunculan Imarah Islam. From Imarah To Khilafah, Insya Allah!


Wallahu’alam bis showab!

M Fachry

International Jihad Analysis

Ahad, 20 Robiul Akhir 1434 H/3 Maret 2013 M

Al-Mustaqbal.net-Masa Depan Islam

http://al-mustaqbal.net/

Militer Khalifah Utsmaniyah Di Pasukan Diponegoro



Oleh Ustadz Fahmi Suwaidi

Struktur Militer Utsmani dalam Laskar Diponegoro

Penjajahan Belanda di Nusantara selama 350 tahun tidaklah berlangsung dengan mulus tanpa perlawanan. Bangsa Muslim yang memiliki kehormatan dan harga diri ini tak henti-hentinya melawan. Jihad mempertahankan negeri dari serangan penjajah kafir adalah jalan hidup mereka semenjak dahulu kala. Tapi siapa sangka, ternyata pengaruh khilafah Utsmaniyah sangat besar di dalamnya.

Salah satu perlawanan terbesar yang sangat merepotkan Belanda adalah Perang Jawa (Java Oorlog) yang berlangsung dalam kurun 1825-1830. Perlawanan yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro ini berlangsung di sebagian Pulau Jawa. Medannya membentang dari Yogyakarta di pantai selatan hingga perbatasan Banyumas di barat dan Magelang di utara. Meski wilayah ini relatif kecil dalam ukuran zaman sekarang, kawasan ini adalah pusat kerajaan Jawa yang mulai digerogoti oleh kekuasaan Belanda.

Perlawanan ini berkobar lama dan berdarah, ratusan ribu korban jatuh, terutama dari pihak Muslim. Belanda sendiri kehilangan ribuan prajurit dan kasnya hampir kosong untuk membiayai perang. Belanda menghadapi musuh berat yang menentangnya bukan semata sebagai kekuatan penjajah yang merampas hak, namun sebagai kekuatan kafir yang membahayakan akidah Islam.

Perlawanan Pangeran Diponegoro disusun dengan struktur militer Turki. Nama berbagai kesatuannya merupakan adaptasi dari nama kesatuan militer Khilafah Utsmani. Panglima tertingginya adalah Sentot Ali Basah, adaptasi dari gelar Ali Pasha bagi jenderal militer Turki. Sementara unit-unitnya antara lain bernama Turkiyo, Bulkiyo dan Burjomuah menunjukkan pengaruh Turki. Bulkiyo adalah adaptasi lidah jawa bagi Bölük, struktur pasukan Turki dengan kekuatan setara resimen. Sementara jabatan komandannya adalah Bolukbashi.

Susunan militer khas Turki ini membedakan pasukan Diponegoro dengan pasukan Mangkunegaran Surakarta yang menggunakan struktur legiun (mengadopsi sistem Perancis). Juga berbeda dengan kesultanan Yogyakarta yang menggunakan struktur bregodo (brigade, mengadopsi sistem Belanda).

Kiriman Senjata
===========
Tak hanya struktur militer ala Turki, Belanda bahkan mencurigai bahwa ada kiriman senjata dari Turki melalui pantai selatan Jawa. Karenanya pantai yang menghadap Samudera Hindia ini dijaga ketat. Deretan benteng kokoh dibangun Belanda menghadap lautan selatan. Sisanya antara lain masih bisa ditemukan di Cilacap, Jawa Tengah, dan Pangandaran, Jawa Barat. Penduduk lokal kini menyebutnya benteng pendhem (terpendam) karena sebagian strukturnya terpendam di bawah tanah.

Tak cukup dengan benteng berbentuk tembok fisik, benteng mitos agaknya juga dibangun oleh Belanda. Termasuk dengan menanamkan mitos tentang keramatnya pantai selatan. Belakangan muncullah mitos tentang Ratu Kidul yang hingga kini masih disembah dengan berbagai ritual oleh keraton maupun penduduk pesisir selatan.

Mitos tentang pantai selatan itu membuat penduduk lokal selalu dibayang-bayangi ketakutan pada kemurkaan Ratu Kidul. Mereka takut dan enggan mengeksplorasi potensinya. Termasuk potensinya sebagai gerbang hubungan internasional dengan dunia luar. Inilah yang diharapkan Belanda, perjuangan Muslim di Nusantara terisolir dari dunia Islam.

Dugaan penciptaan mitos oleh Belanda ini tidak berlebihan. Di antara program yang intens dilakukan oleh Belanda melalui sisi budaya adalah nativikasi. Upaya mengembalikan penduduk Muslim di Nusantara pada kepercayaan dan agama “asli” atau lokal. Program inilah yang mendorong Belanda tak segan mengeluarkan dana besar untuk mengkaji naskah-naskah kuno yang kini kebanyakan tersimpan di Leiden.

Hasil riset itu kemudian diwujudkan dalam tulisan-tulisan dan kitab-kitab yang kerap menjadi pegangan kelompok Kejawen seperti Darmogandhul dan Gathuloco. Isinya mengagungkan kehidupan Jawa pra-Islam, melecehkan syariat Islam dan mempromosikan teologi Kristen secara tersamar. Meski dianggap kitab kuno, penelitian sejarawan Muslim seperti Susiyanto dari Pusat Studi Peradaban Islam menunjukkan bahwa kitab-kitab itu dikarang pada era Belanda dan memuat ajaran teologi Kristen.

Sisa Laskar Diponegoro
================
Setelah Perang Diponegoro berakhir dengan kemenangan Belanda, pesisir selatan masih menjadi basis pasukan Diponegoro. Sisa-sisa laskarnya menyebar di pesisir selatan Kebumen dan Purworejo. Mereka biasa menyerang kepentingan Belanda di sekitar kota.

Oleh Belanda gerakan sisa laskar Diponegoro itu disebut sebagai para kecu (perampok yang bergerak siang hari) dan rampok (biasanya bergerak malam hari) yang terkenal di kawasan itu. Bisa jadi perkecuan dan perampokan itu dilandasi semangat terus berjihad melawan Belanda serta merampas ghanimah dan fa’i dari musuhnya. Wallahu a’lam


(KabarDuniaIslam/Eramuslim)

Tentara Thaghut Iraq Dibunuh oleh Mujahidin Suriah, Allahu Akbar..!


BAGHDAD (KabarDuniaIslam) - Seorang tentara thaghut Iraq dibunuh dan tiga orang, termasuk seorang tentara Iraq lainnya, terluka setelah terjadi aksi tembak-menembak antara pasukan rezim kafir syi'ah iraq dan mujahidin Suriah di utara Iraq. Hal ini dikonfirmasi oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Iraq, Mayor Jenderal Mohammed al-Askari, di Baghdad pada Minggu (03/03/2013).

Korban tewas karena "pertempuran di perbatasan pintu masuk Suriah, Yaarubiyeh," lanjut al-Askari pada AFP melalui saluran telepon.

Al-Askari melanjutkan, "Tentara Iraq ditembak dari jarak 600 meter dari pintu perbatasan" di Provinsi Nineveh, Iraq. Dan tentara rezim Suriah yang terluka akibat serangan pada Sabtu (02/03/2013) saat ini masih dirawat di rumah sakit di Iraq.

Kepala komisi pertahanan dan keamanan Provinsi Nineveh, Mohammed Rahim al-Shammari, mengatakan pada AFP bahwa tidak ada yang mengendalikan perbatasan antara Iraq-Suriah di sisi Iraq pada Minggu (03/03/2013) dan tidak ada kegiatan di lokasi.

Pemerintah Thaghut Syi'ah Iraq secara terbuka mengelak kejatuhan Presiden Suriah, Bashar al-Assad laknatullah, meskipun presiden penganut agama Syiah itu terjebak perang dengan Mujahidin yang memeranginya, sementara Baghdad mendesak untuk dihentikannya perang oleh semua pihak.

Ketakutan dari pemerintah kafir syi'ah iraq yang tidak lain adalah pemerintah boneka yang dibentuk oleh kafir salibis Amerika dalam perang salib di Iraq nampaknya makin jadi kenyataan. Seperti diungkap oleh Perdana Mentri Kafir Syiah Iraq al-Maliki dalam wawancara dengan The Associated Press pada Rabu (27/02/2013) bahwa kemenangan Mujahidin di Suriah akan merembet ke negaranya dan Libanon serta akan menciptakan tempat berlabuh baru bagi Al Qaeda. Ketakutannya ini sangatlah beralasan karena dikhawatirkan Agama kafir yang dia anut yakni Syi'ah hanya tinggal menunggu waktu untuk lenyap dari muka bumi ini, Allahu Akbar.! 

(KabarDuniaIslam/alrby)

Ketika Dunia dalam Genggaman Abdullah Ibnu Mubarak

Kalau saja semua ulama seperti Abdullah Ibnu Mubarak, maka orang akan menyaksikan sesosok panutan yang mahir ‘memainkan’ hiasan dunia di bawah kendali imannya. Seperti itulah di antara keteladanan dari seorang ahli hadits yang berasal dari tanah Khurasan ini.

Jika musim haji tiba, ulama yang juga seorang pengusaha ini, mengajak kerabat-kerabatnya yang berada di desa Marwa (tempat kelahiran Ibnu Mubarak) untuk bersama-sama menunaikan haji. Ulama kelahiran 118 Hiriyah ini pun meminta mereka yang mau ikut untuk mengumpulkan harta perbekalan kepadanya. Setelah dipisah dalam kantong yang berbeda, semua perbekalan tersebut ia masukkan kedalam sebuah peti yang aman.

Setelah perjalanan jauh dari Khurasan yang sekarang berada di antara wilayah sekitar tanah Iran dan Afghanistan, tibalah mereka di Baghdad. Di tempat itu, Ibnu Mubarak menjamu semua yang ikut dengan hidangan yang lezat. Mereka pun diberikan beberapa busana yang bagus. Kegembiraan itulah yang mereka rasakan hingga tiba di Madinah.

Di kota Nabi itu, guru Fudhail bin Iyadh ini berkata kepada semua yang ikut, “Silakan pilih dan pesan semua barang-barang yang kalian butuhkan, biar nanti aku yang bayarkan!” Semua pun sibuk mencari dan memilih barang-barang yang akan mereka bawa untuk keperluan haji dan untuk mereka bawa pulang sebagai hadiah kepada keluarga di rumah.

Begitu pun setelah tiba di Mekkah. Seusai menyempurnakan semua ibadah haji, Ibnu Mubarak mengungkapkan kalimat yang hampir sama ketika tiba di Madinah. Dan, mereka pun mencari dan memilih barang-barang yang mereka khususkan untuk dibawa pulang.

Sepanjang perjalanan pergi dan pulang, Ibnu Mubarak selalu menjamu rombongan dengan makanan yang lezat agar mereka tetap sehat dan gembira. Dan mereka pun tiba di tanah Khurasan dengan selamat. Beberapa sanak keluarga yang menyambut pun begitu gembira dengan hadiah yang mereka bawa.

Tak seorang pun dari rombongan yang mengira kalau semua pembiayaan itu tidak diambil dari harta perbekalan yang telah mereka kumpulkan. Hal tersebut mereka sadari ketika tiba-tiba Ibnu Mubarak membuka peti perbekalan, dan mengembalikan semua bungkusan yang mereka setorkan ketika akan berangkat, tanpa ada kekurangan sedikit pun. Subhanallah!

Dalam sebuah medan jihad ketika kaum barisan mujahidin berhadapan dengan tentara Romawi, seorang pendekar musuh maju ke depan barisan. Ia berteriak-teriak menantang untuk duel. Badannya yang tinggi besar membuat barisan mujahidin agak lambat menyambut.

Dan seorang mujahidin pun maju kedepan untuk menjawab tantangan duel. Sayangnya, sang mujahid syahid. Begitu pun dengan mujahid kedua, ketiga, hingga orang kelima.

Tiba-tiba, maju dari barisan mujahid seseorang yang mengenakan penutup wajah. Dan ia pun melakukan duel dengan si penantang kafir ini. Tentara kafir itu pun tewas. Begitu pun dengan tentara berikutnya yang maju satu persatu, hingga lima orang. Semuanya ikut tewas.

Barisan mujahidin merasakan sebuah ketakjuban dengan sosok berpenutup wajah ini. Kalau saja tidak karena sabetan senjata musuh yang merobek sebagian penutup wajah itu, mereka tidak akan tahu kalau si pemberani itu adalah Abdullah Ibnu Mubarak. Sosok ulama yang menyibukkan kesehariannya dengan menuntut ilmu dan mengajarkannya di beberapa kawasan: Yaman, Mesir, Syam, Bashrah, dan Kufah.

Seorang murid beliau, Muhammad bin Ibrahim pernah didiktekan sebuah bait syair yang ditujukan kepada murid beliau yang berada di Mekkah, Fudhail bin Iyadh. Kejadian itu terjadi sekitar tahun 170 Hijriyah.

Di antara isi syair itu adalah:

Wahai hamba Haramain, jika kamu melihat kami

Maka kamu akan mengetahui ibadahmu main-main

Orang yang membasahi pipinya dengan air mata

Maka kami menipu dengan darah kami agar kamu terpengaruh

Ketika surat yang berisi syair itu diterima Fudhail yang sedang berada di Masjidil Haram, ia pun membacanya dengan begitu serius. Fudhail tak kuasa menahan linangan air matanya. Ia pun berujar, “Abu Abdirrahman memang benar. Ia telah menasihatiku….”

Fudhail berkata, “Tulislah hadits berikut ini, sebagai balasan terhadap jerih payahmu yang telah membawa tulisan Abu Abdirrahman kepada kami.”

Dan, Fudhail pun mendiktekan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, dia berkata, “Seseorang bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku suatu ibadah yang pahalanya bisa menyamai pahala orang-orang yang berjihad di jalan Allah.”

Rasulullah saw. menjawab, “Mampukah kamu menunaikan shalat kemudian tidak berbohong, mampukah kamu berpuasa dan tidak membatalkannya?” Orang itu menjawab, “Wahai Rasulullah, aku tak sanggup untuk menjalankan itu semua.”
Kemudian, Nabi saw. bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada di dalam kekuasaan-Nya, seandainya kamu mampu menjalani hal di atas, sungguh kamu tidak akan bisa menyamai keutamaan orang-orang yang berjihad di jalan Allah, karena ketahuilah bahwa kuda yang dipakai untuk berjihad saja, maka akan ditulis dengan kebaikan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ulama yang meninggal di usia 63 tahun pada 181 Hijriyah ini pernah memberikan begitu banyak nasihat berharga. Antara lain, “Siapa yang bakhil terhadap ilmu, maka dia akan dicoba dengan tiga perkara: kematian, lupa, atau mengikuti kemauan penguasa.” 

(KabarDuniaIslam/Eramuslim)

Kaum Munafiqin Menolak Hukum Allah


Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya Telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka Telah diperintah mengingkari thaghut itu. dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah Telah turunkan dan kepada hukum Rasul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.(QS. An Nisa 60-61).

Imam Jalalain dalam tafsir Jalalain menerangkan, tatkala terjadi perselisihan antara seorang Yahudi dan seorang munafik, orang munafik itu mengajak kepada gembong Yahudi Ka’ab bin Al Asyraf untuk menghukumi masalah keduanya. Sedangkan orang Yahudi itu justru mengajak kepada Nabi Muhammad Salallahu Alaihi wasallam. Lalu keduanya mendatangi beliau Salallahu alaihi wasallam. Nabi lalu memutuskan bahwa yang menang dalam perkara tersebut adalah orang Yahudi itu. Orang munafik itu tidak rela. Lalu keduanya mendatangi Umar bin Khaththab radiallahu'anhu dan orang Yahudi itu menceritakan semua kejadian itu kepadanya. Lalu Umar bin Khaththab radiallahu'anhu bertanya kepada orang munafik: Apakah benar demikian?

Orang munafik itu menyatakan benar. Lalu Umar membunuhnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya Telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak berhakim kepada thaghut”.

Thagut dalam ayat ini menurut tafsir Jalalain adalah Ka’ab bin Al Asyraf. Padahal mereka telah diperintahkan untuk mengkufuri dia, yakni tidak berwala kepadanya. Dan setan hendak menyesatkan mereka dengan kesesatan yang jauh dari kebenaran. Dan bila dikatakan kepada mereka marilah kalian kepada hukum yang diturunkan Allah dalam Al Quran dan kepada Rasul agar dia menghukum di antara kalian maka engkau akan melihat orang-orang munafik benar-benar menghalang-halangi manusia untuk mendatangi engkau (wahai Rasul) sehingga datang kepada yang lain.

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan bahwa firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala di atas merupakan penolakan Allah Subnahahu Wa Ta'ala terhadap sikap orang munafik yang mengklaim bahwa mereka beriman kepada hukum yang diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya dan para Nabi terdahulu. Orang munafik itu ingin berhukum untuk memutuskan berbagai perselisihan dengan selain kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.

Imam Ibnu Katsir menerangkan bahwa sebab turunnya ayat ini adalah tentang seorang dari kalangan Anshar dan seorang dari kalangan Yahudi bersengketa. Yahudi berkata: antara aku dan anda adalah Muhammad. Sedangkan orang Anshar itu berkata: antara aku dan engkau adalah Ka’ab bin Al Asyraf. Ada yang mengatakan ayat tersebut turun berkenaan dengan sekelompok kaum munafik berhukum kepada hukum jahiliyah.

Ada juga menyatakan ayat itu turun berkenaan dengan yang lain. Namun ayat itu bersifat lebih umum dari semua itu. Ini merupakan celaan terhadap orang yang mengganti Kitabullah dan As Sunnah lalu berhukum kepada selain keduanya yang batil tentunya. Inilah yang dimaksud dengan thagut di sini. Oleh karena itu, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: “Mereka berkehendak untuk berhukum kepada thagut, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengkufurinya dan setan berkehendak menyesatkan mereka dengan kesesatan yang jauh. Dan bila dikatakan kepada mereka marilah kepada apa yang diturunkan Alalh dan kepada Rasul maka engkau melihat orang-orang munafik benar-benar menghalangi manusia darimu”

Firman Allah “mereka benar-benar menghalangi manusia darimu”, yakni menolakmu seperti orang-orang yang takabur. Sebagaimana penolakan orang-orang musyrik dalam firman-Nya:

Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang diturunkan Allah”. mereka menjawab: “(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya” (QS. Luqman 21).

Sikap kaum munafik dan kaum musyrik itu berbeda dari sikap orang-orang mukmin yang dikatakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam firman-Nya:

Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan kami patuh”. dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung.(QS. An Nuur 51).

Sasaran hukum Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang diputuskan oleh Rasulullah Salallahu Alaihi wasallam dalam ayat di atas adalah untuk seluruh manusia yakni untuk mengatasi persolan di antara sesama kaum muslimin maupun antara kaum muslimin dengan orang kafir yang tinggal dalam Daulah Islamiyah Madinah waktu itu.

Kenapa terhadap orang kafir yang tinggal di Daulah Islamiyyah diterapkan hukum Allah Subhanahu Wa Ta'ala..? karena Itu adalah perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Sang Pemilik Bumi ini, Sebagaimana dalam firman-Nya:

Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. dan Sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. (QS. Al maidah 49).

Ibnu Abbas radiallahu'anhu dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kata “mereka” dalam ayat di atas maksudnya adalah kaum Yahudi Bani Quraizhah, Yahudi Bani Nadlir, dan Yahudi Khaibar yang minta keputusan hukum kepada Rasulullah Salallahu alaihi wasallam.

Dan dalam asbabun nuzul dari firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surat An Nisa di atas justru orang Yahudi merasa senang dan gembira dengan berhukum kepada Rasulullah salallahu alaihi wasallam yang berdasarkan Al Quran dan As-Sunnah. Salah satu sebabnya karena beliau tidak menerima suap dalam mengadili perkara. Dan Yahudi itu menolak berhukum kepada tokoh Yahudi, Ka’ab bin al Asyraf, karena suka menerima suap dalam mengadili perkara.


Adalah suatu hal yang wajar jika Allah memaksa seluruh makhluk yang tinggal di Bumi ini untuk tunduk pada hukumNYA karena Bumi ini adalah kepunyaan Allah dan manusia diciptakan oleh Allah dan akan kembali kepadaNYA dan juga akan di hisab di akhirat dengan hukum Allah juga dan tidak dengan hukum selainnya. Jika ada manusia yang menolak tunduk pada Hukum Allah maka sudah seharusnya dia keluar dari kolong langit ini dan mencari bumi lain karena bumi ini adalah kepunyaan Allah, manusia jenis ini jelas lebih rendah dari binatang ternak karena binatang saja tunduk pada Allah. 


Kabar Gembira untuk kaum Munafiqin
------------------------------------------

Berilah kabar gembira kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih (QS. An-nisaa :138)

Sungguh orang-orang munafik (ditempatkan) pada tingkat yang paling bawah dari neraka dan engkau tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka (QS.An-nisaa;145)

Allah telah menjanjikan (mengancam) orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka jahanam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknat mereka dan bagi mereka azab yang kekal (QS.At-taubah:68)


Penutup
--------
Orang-orang munafik menolak hukum Allah Subhanahu Wa Ta'ala berdasarkan Al Quran & SUnnah karena sesungguhnya mereka adalah kufur di dalam hatinya walaupun penampilan luarnya muslim. Ayat di atas mengungkap sikap mereka yang ironis, yakni menghalangi orang kafir yahudi untuk berhukum kepada Rasulullah Salallahu alaihi wasallam yang berdasarkan Al Quran & Sunnah. Na’udzubillahmindzalik. (KabarDuniaIslam/dbs)

Turki Ustmani Pasca Ditinggal Mustafa Kemal

Syekh Abdullah Azzam-rahimahullah-dalam bukunya Al Manarah Al Mafqudah, atau yang kemudian diterjemahkan menjadi “Pelita Yang Hilang” menceritakan bagaimana kondisi Turki Ustmani, khilafah terakhir umat Islam, pasca ditinggal At Taturk, Mustafa Kemal, sang pengkhianat.

Pasca diruntuhkannya Khilafah, Mustafa Kemal meninggalkan Turki dalam kondisi miskin, gersang dan menderita, yakni di tanggal 3 Maret 1924. Kemudian didatangkan wakilnya, yakni Ismat Inonu sebagai kepada negara yang baru, dan di tahun 1948, penjahat ini mengakui berdirinya negara Israel, dan mulailah kafir harby AS membuat pangkalan-pangkalan militer di sana. Nau’dzu billahi min dzalik!

Pihak barat sendiri hendak menguji berada dalam pengaruh percobaan yang telah dilakukan Mustafa Kemal serta antek-anteknya terhadap bangsa Turki, maka mereka memaksa Ismat Inonu melumpuhkan partai-partai politik dan mulailah kehancuran ekonomi mereka.

Setiap hari hutang negara Turki Ustmani ketika itu semakin bertambah, laju inflasi mencapai 42 – 60 % pada tahun 1970. Pengangguran mencapai 20 % dari keseluruhan penduduk. Pada tahun 1970 hutang negara sebanyak 21 Milyar Dollar US, kemudian pada tahun 1973 berkurang menjadi 17 Milyar Dollar US, hal ini dikarenakan pemerintahan Turki yang semula Daulah Islam, kemudian menjadi tunduk kepada Bank Ribawi yakni Bank Internasional.

Akhirnya mata uang Turki, yakni Lira, didevaluasi mejadi 8 kali, anjlok. Ini menjadi pelajaran berharga, bahwa ulah konspirasi Yahudi Israel, bersama antek mereka, Mustafa Kemal, yang meruntuhkan Daulah Ustamiyah, sebagai Khilafah yang terakhir, hanya membawa kesengsaraan bangi bangsa Turki khususnya dan umat Islam secara umum. Makanya aneh, jika masih ada pada saat ini orang yang tidak yakin bahwa Mustafa Kemal adalah pengkhianat bagi umat Islam, karena di tangan najis-nyalah, Khilafah Islam terakhir, Daulah Turki Ustami dihancurkan.

Mustafa Kemal, Keturunan Yahudi!
----------------------------------------
Mustafa sendiri telah diketahui adalah keturunan Yahudi, dan binaan free mansory, organisasi rahasia Yahudi. Mustafa merupakan anggota Jam’iyah Al-Ittihad wa At Taraqi, suatu kelompok yang anggotanya orang-orang non Turki dan orang-orang kafir.

Mustafa Kemal memegang tampuk kekuasaan setelah perjanjian Luzon, dimana Inggris dalam hal ini diwakili oleh Cirzon (penasehat bidang luar negeri Inggris) memberi syarat padanya supaya meruntuhkan Khilafah dan memadamkan setiap upaya yang berusaha mengembalikannya.

Mustafa juga diperintahkan untuk menghancurkan syiar-syiar Islam serta mengadopsi undang-undang kafir Eropa sebagai ganti dari hukum Islam. Mustafa telah mengabdikan hidupnya untuk kekuasaan sejak tahun 1922 sampai 1938, demi melaksanakan prinsip-prinsip menghancurkan Islam, misalnya dengan melarang adzan dengan menggunakan bahasa Arab, dan mengganti huruf Arab dengan bahasa latin.

Dia juga memerintahkan rakyat Turki untuk memakai topi (model barat) dan melarang pakaian syar’i serta mengubah masjid Aya Sofiya menjadi museum. Demikianlah, sejak saat itu, hingga kini, telah 89 tahun kaum Muslimin hidup tanpa naungan Khilafah Islam, karena dihancurkan oleh konspirasi salibis yahudi dan zionis, dengan menggunakan tangan najis Mustafa Kemal, laknatullah alaihim!

“Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh, dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah berapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwa Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya. Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kedzaliman mereka, Sesungguhnya pada demikian itu terdapat pelajaran bagi kaum yang mengetahui. Dan telah kami selamatkan orang-orang beriman dan mereka itu selalu bertaqwa.” .” (QS An Naml : 50-53)

Kini, setelah 89 tahun umat hidup tanpa khilafah, kini di bumi Syam, yang berdekatan dan bahkan berbatasan dengan Turki, telah terlihat cahaya kebangkitan dan akan tegaknya kembali Khilafah ala minhajin nubuwah, yang akan mengembalikan kejayaan umat Islam untuk kedua kalinya, Insya Allah. Mudah-mudahan perjuangan jihad Mujahidin di sana segera dimenangkan Allah SWT., sehingga Khilafah bisa ditegakkan kembali, Allahu Akbar!

Wallahu’alam bis showab!

M Fachry


(KabarDuniaIslam/Al-mustaqbal.net)

Sungguh Kesyirikan yang luar biasa.!!

Ini adalah punggung seorang Shabiha tentara Bashar Assad laknatulloh yang tertangkap oleh Mujahidin Suriah, yang artinya kurang lebih begini : 

"Kalaulah sekiranya tidak ada tuhan, aku akan menyembahmu wahai ALI". 

Sungguh Kesyirikan yg luar biasa.!!! naudzubillahimindzhalik..

Perbedaan 2 Jenazah antara Syi'ah (kaum musyrikin penyembah kuburan) dengan Muslim (Mujahidin Al Qaeda) di Yaman.

Perbedaan 2 Jenazah antara Syi'ah (kaum musyrikin penyembah kuburan) dengan Muslim (Mujahidin Al Qaeda) di Yaman.


Mayat dari Syi'ah Houthi di Yaman (atas) 

dan

Jenazah Asy-Syahid (Insya Allah) Mujahideen Al Qaeda in Arabian Peninsula (AQAP) di Yaman (bawah)

mengerikan sekali bentuk jenazah syi'ah tersebut.... 

Sultan Sulu: Kami bukan pengganas


Jamalul Kiram III
Jamalul Kiram III mendengar sesuatu yang diperkatakan oleh pengikutnya di Taguig, selatan Manila baru-baru ini. - Foto ihsan philstar.com/Nation
MANILA - Sultan Jamalul Kiram III menolak label pengganas yang dikenakan, oleh kedua-dua kerajaan Malaysia dan Filipina, ke atas pengikutnya yang menceroboh Lahad Datu, Sabah awal bulan lalu dan berkubu sehingga sekarang.

Label pengganas dikeluarkan beberapa jam selepas pasukan keselamatan Malaysia melancarkan serangan ke atas kumpulan yang berkubu di Lahad Datu.

Dalam temu bual berasingan di kediaman keluarga Kiram di Maharlika Village, anak sultan, Puteri Jacel Kiram pula berkata label pengganas dikeluarkan hanya bertujuan untuk menghalang campur tangan antarabangsa.

Beliau menambah, pihaknya sudah meminta bantuan Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu agar menyiasat pendekatan tentera Malaysia terhadap kumpulan bersenjata yang diketuai Raja Muda Agbimuddin Kiram.

Jacel menambah bahawa usaha tentera Sulu merupakan perjuangan seluruh Filipina.

“Tentera kami tidak akan menyerah kalah kepada pasukan Malaysia walaupun mereka menyerang kami pagi semalam dalam usaha menghentikan konflik yang berlanjutan sudah tiga minggu ini,” katanya dipetik ABS-CBNnews.

Jacel berkata, pihaknya akan cuba sedaya upaya untuk mendapatkan kembali hak mereka dan akan menyerahkan segalanya kepada ALLAH.

“Kami juga bagaimanapun tidak akan menghalang usaha rundingan diadakan dengan pihak kerajaan Filipina,” ujarnya.

Kata Jacel, pihaknya akan terus kekal berjuang di Sabah dan tidak akan kembali ke Filipina.

Beliau terus bertegas yang pihaknya sendiri tidak akan mengeluarkan sebarang arahan meminta pengikutnya kembali ke Filipina dalam masa terdekat ini.

Laporan Bernama malam tadi menyebut Malaysia menganggap penceroboh bersenjata Sulu yang membunuh lapan anggota keselamatan Malaysia di Lahad Datu dan Semporna, Sabah, sebagai pengganas.

Pendirian itu turut dikongsi Setiausaha Luar Filipina, Albert F. Del Rosario.

"Setiausaha Rosario bersetuju kumpulan ini patut dilabelkan sebagai pengganas," kata Menteri Luar, Datuk Seri Anifah Aman.

Kedua-dua mereka mengadakan pertemuan di ibu negara Malaysia ini malam tadi untuk membincangkan perkembangan yang berlaku di kedua-dua pekan di Sabah itu.

"Kita menghargai pendirian kerajaan Filipina dan Presiden Benigno Aquino yang menggesa kumpulan Sulu itu menyerah diri dan pulang kepada keluarga dan rumah masing-masing di Filipina.

"Kumpulan itu bagaimanapun  memilih untuk mengabaikan seruan itu," kata Anifah.

FSA culik gabenor


FSA culik gabenor
Anggota FSA bertindak menyerang bandar Raqqa bagi menggulingkan kerajaan Assad.
BEIRUT - Kumpulan aktivis hak asasi kemanusiaan Syria melaporkan, anggota Tentera Pembebasan Syria (FSA) bertindak menculik gabenor wilayah utara bandar Raqqa, Hassan Jalili sewaktu menggempur kawasan berkenaan, semalam.

Menurut pegawai, Jalili dipercayai diculik sejurus berlakunya pertempuran antara tentera kerajaan dan anggota FSA, pada tengah malam berdekatan kediamannya.

Pengarah kumpulan pemerhati, Rami Abdul Rahman berkata, Jalili adalah individu teratas dalam senarai yang dijangka menjadi tahanan pemberontak sejak tercetusnya krisis menggulingkan Presiden Bashar al-Assad hampir dua tahun lalu.

"Walaupun pertempuran hanya tercetus di beberapa buah lokasi dalam bandar, tentera kerajaan tetap dikerah mengawal keseluruhan kawasan dalam wilayah," katanya.

Beliau tidak menolak, sekiranya keseluruhan wilayah Raqqa ditawan, ia akan menjadi kejayaan pertama bandar berkenaan jatuh ke tangan kumpulan pemberontak.

Sementara itu, satu video amatur yang disiarkan oleh aktivis menunjukkan penduduk Raqqa yang menyokong FSA bertindak memusnahkan tugu Presiden Syria terdahulu, Hafez al-Assad.  - AP

Empat suspek berkaitan penceroboh ditahan



06/03/2013 3:56pm

SEMPORNA — Polis menahan empat lelaki yang dipercayai mempunyai kaitan dengan kumpulan penceroboh yang terlibat dalam kejadian serangan hendap di Kampung Sri Jaya Simunul, di sini, Sabtu lepas.
Empat lelaki yang ditahan dalam operasi khas oleh sekumpulan anggota polis dari Jabatan Cawangan Jenayah Berat, Ibu Pejabat Polis Kontinjen Sabah itu berusia dalam lingkungan 20-an hingga 50-an.
Menurut polis, operasi yang dijalankan di Jalan Lapangan Terbang, kira-kira lima kilometer dari pekan Semporna bertujuan menangkap penceroboh yang didakwa menyamar sebagai penduduk kampung di beberapa kawasan di Semporna.
"Bertindak hasil maklumat awam dan maklumat risikan yang dikumpul sejak beberapa hari lepas, kami berjaya menahan empat lelaki untuk siasatan,” kata pegawai berkenaan.
Beliau berkata, operasi itu bermula pada pukul 12 tengah hari dan berakhir pada pukul 1.15 tengah hari.
Dalam pada itu, di lokasi operasi turut mendapati, dua rumah diperiksa dan polis berjaya menahan dua lelaki di rumah itu manakala seorang lagi lelaki ditahan ketika keluar dari belukar.
Turut ditahan ialah seorang lagi dalam pemeriksaan terhadap sebuah kenderaan yang mencurigakan.
Kejadian Sabtu lepas, enam anggota polis terkorban dalam serang hendap oleh kumpulan pengganas bersenjata. Kejadian pada pukul 8 malam itu turut menyebabkan enam pengganas terbunuh. — BERNAMA


Artikel Penuh: http://www.kosmo.com.my/kosmo/content.asp?y=2013&dt=0306&pub=Kosmo&sec=Terkini&pg=bt_09.htm#ixzz2Mls0navF 
Hakcipta terpelihara 

Timbalan Ketua Polis Negara nafi khabar angin



06/03/2013 4:46pm

KUCHING — Timbalan Ketua Polis Negara, Tan Sri Khalid Abu Bakar hari ini menafikan khabar angin yang memberi gambaran bahawa pergerakan di pesisiran pantai timur Sabah mempunyai kaitan dengan pengganas bersenjata dari Selatan Filipina.
Beliau berkata, sebaliknya, pemeriksaan polis mendapati ia adalah pergerakan biasa masyarakat tempatan di kawasan terbabit, termasuk di Lahad Datu dan Semporna.
"Saya menyeru orang ramai jangan terus mempercayai khabar angin yang boleh menggemparkan masyarakat.
“Polis mengambil berat sebarang kejadian atau maklumat yang diterima untuk disiasat. Jangan risau,” katanya kepada pemberita selepas istiadat pengkebumian negeri mendiang Deputi Supritendan Michael Padel Sano di Tanah Perkuburan Pahlawan di sini hari ini.
Beliau berkata, polis bersama Angkatan Tentera Malaysia (ATM) meningkatkan kehadiran anggotanya di seluruh negeri Sabah, khususnya di pantai timur dan pulau berhampiran bagi memastikan keselamatan penduduk dan orang awam juga boleh menyalurkan maklumat kepada bilik gerakan polis Sabah.
Abdul Khalid turut menyatakan rasa terharu terhadap penghormatan oleh kerajaan negeri Sarawak agar mendiang Michael disemadikan di perkuburan pahlawan bersama wira Sarawak, termasuk Datuk Temenggong Kanang Langkau.
Katanya penghormatan itu akan meningkatkan lagi semangat pasukan polis di negara ini. — BERNAMA


Artikel Penuh: http://www.kosmo.com.my/kosmo/content.asp?y=2013&dt=0306&pub=Kosmo&sec=Terkini&pg=bt_12.htm#ixzz2MlrAAHYo 
Hakcipta terpelihara 

Seorang musuh ditembak, pengganas menyamar



06/03/2013 4:38pm

KUALA LUMPUR — Seorang pengganas bersenjata dipercayai mati ditembak ketika cuba menyerang hendap pasukan keselamatan pada hari kedua Ops Daulat di Kampung Tanduo, Lahad Datu, Sabah, pagi ini.
Bagaimana pengganas yang ditembak itu sempat dibawa lari oleh rakan-rakannya yang lain, kata Ketua Polis Negara, Tan Sri Ismail Omar.
Ismail mengesahkan kumpulan pengganas kini menyamar dengan berpakaian seperti orang awam untuk melepaskan diri daripada kepungan pasukan keselamatan.
Dalam kejadian pada pukul 6.45 pagi itu, pasukan polis dan tentera yang meneruskan operasi susulan dan penggeledahan ditembak oleh kumpulan pengganas itu, sebelum pasukan keselamatan membalas tembakan.
"Seorang musuh telah ditembak,” kata Ismail, pada sidang akhbar bersama Panglima Angkatan Tentera, Jeneral Tan Sri Zulkifeli Mohd. Zin.
Ismail juga mengesahkan tiada anggota pasukan keselamatan negara yang terkorban atau cedera dalam operasi pagi ini.— BERNAMA


Artikel Penuh: http://www.kosmo.com.my/kosmo/content.asp?y=2013&dt=0306&pub=Kosmo&sec=Terkini&pg=bt_02.htm#ixzz2Mlr2Tni1 
Hakcipta terpelihara 

Penghormatan pengkebumian pahlawan buat Michael



06/03/2013 4:34pm

KUCHING — Jasa dan pengorbanan Asisten Supritendan yang kini dinaikkan pangkat kepada Deputi Supritendan, Michael Padel Sano, 36, seorang daripada lapan anggota polis yang terkorban dalam pertempuran dengan penceroboh di Semporna, Sabah, Sabtu lepas, mendapat pengiktirafan kerajaan negeri Sarawak untuk disemadikan di Makam Pahlawan, di sini hari ini.
Dalam suasana sedih, balunya Jabah Mingku, 35, dan anak tunggal mereka, Macluie, 11, mengucapkan salam perpisahan kepada Michael yang jenazahnya tiba dari Kampung Tebakang Bidayuh di Serian, kira-kira 70 kilometer dari sini, untuk dikebumikan di sisi perwira lain dari Sarawak, termasuk penerima pingat Seri Pahlawan Gagah Perkasa, Datuk Temenggung Kanang anak Langkau.
Bapa saudara mendiang, Morris Budit dalam ucapannya berkata, Michael terkorban ketika mempertahankan kedaulatan negara, sama seperti mendiang bapanya Padel Sano, yang pernah berkhidmat dalam Angkatan Tentera Malaysia (ATM).
Selain menyampaikan ucapan terima kasih bagi pihak keluarga mendiang kepada semua pihak yang memberi sokongan, mengutuskan ucapan takziah dan doa, yang membantu meringankan kesedihan dan keperitan rasa, Morris juga menyatakan penghargaan mereka kepada kerajaan negeri kerana memberi penghormatan pengkebumian perwira kepada Michael dan menyemadikan jenazah anak saudaranya itu di Makam Pahlawan. — BERNAMA


Artikel Penuh: http://www.kosmo.com.my/kosmo/content.asp?y=2013&dt=0306&pub=Kosmo&sec=Terkini&pg=bt_11.htm#ixzz2MlqcDomX 
Hakcipta terpelihara 

13 mayat pengganas ditemui di Kampung Tanduo



06/03/2013 6:51pm

LAHAD DATU — Sebanyak 13 mayat pengganas bersenjata ditemui di Kampung Tanduo dalam operasi susulan dan penggeledahan hari ini selepas gerakan ofensif dilancar pasukan keselamatan negara terhadap kubu kumpulan penceroboh di kampung itu.
Satu daripada mayat itu adalah pengganas yang ditembak mati dalam kejadian berbalas tembak dengan pasukan keselamatan pada pukul 6.45 pagi ini, kata Menteri Pertahanan, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi.
Bercakap pada sidang akhbar bersama Menteri Dalam Negeri, Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein pada pukul 4 petang ini, Ahmad Zahid berkata, sembilan daripada mayat itu ditemui dalam sebuah liang kubur yang ditutup dengan kepingan papan.
Beberapa keping gambar Ops Daulat yang dirakam pasukan keselamatan diedar kepada media, antaranya mayat pengganas yang di dalam sebuah kubur.
Turut diedar ialah gambar anggota forensik diserang pengganas ketika memeriksa sebuah kubur di kampung itu dan senjata yang dirampas pasukan keselamatan. - BERNAMA


Artikel Penuh: http://www.kosmo.com.my/kosmo/content.asp?y=2013&dt=0306&pub=Kosmo&sec=Terkini&pg=bt_18.htm#ixzz2Mlm6k1p1 
Hakcipta terpelihara