Monday, May 6, 2013

kicik2 lembu jaga...

bangla ka nigeria?

Seorang Pengundi Hantu berbangsa cina yang rentung. kiki...

“Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai tanah Arab kembali dipenuhi tumbuh-tumbuhan dan Sungai-sungai (HR. Muslim)

“Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai tanah Arab kembali dipenuhi tumbuh-tumbuhan dan Sungai-sungai (HR. Muslim)

Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam telah mengkaitkan kebenaran hari Kiamat dengan fakta Ilmiyah yang akan ditemukan oleh para ilmuwan setelah empat belas abad supaya menjadi bukti atas kebenaran Risalah yang dibawahnya… Dan yang menjadi Pertanyaannya adalah: Siapa yang memberitahukan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam tentang penemuan ilmiah tahun 2012 tersebut ?

“Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai tanah Arab kembali dipenuhi tumbuh-tumbuhan dan Sungai-sungai (HR. Muslim)



“Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai tanah Arab kembali dipenuhi tumbuh-tumbuhan dan Sungai-sungai (HR. Muslim)

Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam telah mengkaitkan kebenaran hari Kiamat dengan fakta Ilmiyah yang akan ditemukan oleh para ilmuwan setelah empat belas abad supaya menjadi bukti atas kebenaran Risalah yang dibawahnya… Dan yang menjadi Pertanyaannya adalah: Siapa yang memberitahukan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam tentang penemuan ilmiah tahun 2012 tersebut ?

“Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai tanah Arab kembali dipenuhi tumbuh-tumbuhan dan Sungai-sungai

 “Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai tanah Arab kembali dipenuhi tumbuh-tumbuhan dan Sungai-sungai (HR. Muslim)

Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam telah mengkaitkan kebenaran hari Kiamat dengan fakta Ilmiyah yang akan ditemukan oleh para ilmuwan setelah empat belas abad supaya menjadi bukti atas kebenaran Risalah yang dibawahnya… Dan yang menjadi Pertanyaannya adalah: Siapa yang memberitahukan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam tentang penemuan ilmiah tahun 2012 tersebut ?
 

Media Kufar Bakal Juluki Al Mahdi : Teroris


Oleh : Ustad Ihsan Tanjung
Sebagian orang masih bertanya-tanya apa perlunya seorang Muslim memahami tanda-tanda Akhir Zaman? Ia tidak menyadari bahwa kejahilan atau ketidak-pedulian seseorang akan tanda-tanda tersebut bisa berakibat fatal bagi kehidupannya.

Misalnya, masalah datangnya Imam Mahdi. Sebagaimana disebutkan di dalam banyak hadits, Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam telah memprediksi akan diutusnya seorang lelaki yang bakal menjadi pemimpin ummat Islam di Akhir Zaman. Lelaki ini akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah tadinya dipenuhi dengan kezaliman dan kesewenang-wenangan. Artinya, ia akan menjadi panglima kaum muslimin dalam mengalihkan kehidupan dewasa ini di babak keempat –yakni babak kepemimpinan Mulkan Jabriyyan (para penguasa diktator)- menuju ke babak kelima –yakni babak tegaknya kembali khilafatun ’ala minhaj an-Nubuwwah (ke-Khalifahan yang mengikuti metode Kenabian). Ia akan mengajak kita meninggalkan sistem jahiliyyah modern penuh kezaliman menuju sistem Islam penuh keadilan di penghujung umur dunia fana menjelang hari Kiamat.

لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا

“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah ta’aala akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR Abu Dawud 9435)

Dari hadits di atas sebagian Ulama menyimpulkan bahwa Imam Mahdi akan memiliki nama Muhammad bin Abdullah. Sebab kata Nabi namanya mirip nama Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sedangkan nama ayahnya mirip nama ayah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam . Itulah sebabnya para pejuang Palestina, khususnya kelompok Hamas mempunyai slogan perjuangan yang berbunyi:

خيبر خيبر يا يهود جيش محمد سوف يعود

“Wahai kaum Yahudi, Khaibar, Khaibar… Pasukan Muhammad pasti akan kembali.”

Khaibar merupakan nama sebuah benteng kokoh bangsa Yahudi yang berhasil dijebol dan dihancurkan oleh pasukan Islam di masa lampau sekian belas abad yang lalu. Pasukan Hamas seringkali melaungkan semboyan di atas untuk menggentarkan fihak pasukan Zionis Yahudi. Agar kaum Yahudi ingat selalu bahwa sekuat apapun benteng mereka sesungguhnya semua kekuatan itu akan bisa dihancurkan oleh pasukan Islam bila dikehendaki Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Selanjutnya pasukan Islam mengingatkan bahwa ”pasukan Muhammad” pasti akan datang kembali untuk membuat perhitungan. Dan istilah ”Pasukan Muhammad” mengisyaratkan ke masa lampau, yaitu pasukan pengikut Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam , dan sekaligus ke masa yang akan datang, yaitu pasukan pengikut Muhammad bin Abdullah lelaki yang kelak datang berpredikat Imam Mahdi...!

Jika seorang Muslim tidak memiliki kecukupan pengetahuan mengenai Imam Mahdi, bisa saja fihak musuh-musuh Islam mempromosikan seorang Imam Mahdi gadungan ke pentas dunia. Lelaki tersebut mengaku bernama Muhammad bin Abdullah. Media milik kaum kuffar kemudian mengorbitkannya sedemikian rupa sebagai lelaki yang pantas memimpin ummat Islam, padahal ia adalah Imam Mahdi palsu yang akan menyesatkan ummat Islam, terutama generasi mudanya. Lalu berbondong-bondonglah ummat Islam mem-bai’atnya padahal ia akan menyesatkan setiap muslim dari jalan lurus yang diridhai Allah.

Sebaliknyapun demikian. Pada saat Imam Mahdi yang sejati telah datang, media kaum kuffar segera memberikan label seperti teroris, ekstrimis dan sejenisnya. Lalu setiap Muslim yang bodoh dan tidak pernah mempelajari hadits-hadits mengenai kemunculan dan kriteria Imam Mahdi segera mencapnya sebagaimana diinginkan oleh media kuffar tersebut. Akhirnya jangankan si Muslim tadi berbai’at dengan Imam Mahdi, malah sebaliknya ia akan mendaftarkan dirinya ke dalam pasukan yang siap memerangi Al-Mahdi. Padahal Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam jelas-jelas memerintahkan setiap orang beriman di Akhir Zaman untuk mempersiapkan diri menghadapi kedatangan Imam Mahdi. Dan bilamana kedatangannya sudah nyata Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam memerintahkan kita untuk segera mendaftarkan diri ke dalam pasukannya betapapun sulitnya keadaan ketika itu.

فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ

“Ketika kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju.” (HR Ibnu Majah 4074)

Bila seorang Muslim pengetahuannya cuma sebatas bahwa Imam Mahdi bernama Muhammad bin Abdullah, maka tentunya dengan mudah fihak musuh akan mempermainkan pengetahuannya yang terbatas itu untuk mengorbitkan Imam Mahdi palsu. Ia tidak cukup rajin untuk mempelajari hadits-hadits lainnya soal Imam Mahdi agar ia memiliki pemahaman yang relatif utuh.

Lalu si Muslim tadi malah akan berseberangan jalan dengan Imam Mahdi yang sebenarnya karena terbiasa mengikuti kemauan para penguasa diktator yang sedang digdaya di zaman penuh fitnah dewasa ini. Bila media penguasa diktator menjuluki Imam Mahdi yang asli sebagai teroris, maka si Muslim pandir tadipun akan membeo dengan menjuluki Imam Mahdi sebagai teroris. Bahkan ia akan penuh kesungguhan turut berfihak kepada kelompok yang memerangi Imam Mahdi dengan dalih sedang menjalankan proyek mulia ”War on Terror.”

Saudaraku, sungguh merugilah barangsiapa yang menganggap remeh pemahaman akan tanda-tanda Akhir Zaman. Padahal hari demi hari berlalu sedangkan tanda demi tanda semakin tersingkap di hadapan kita bersama. Bersiap-siagalah, saudaraku. Segeralah belajar mumpung masih ada waktu. Jangan sia-siakan umur padahal Kiamat semakin dekat...!


(KabarDuniaIslam/eramuslim)

Masjid Beijing, Rantau Panjang, Kelantan. Tahu mengapa Beijing? Semuanya 'dakwah Islamiyah'..

NASIHAT SEORANG ULAMA' UMMAH KEPADA KERAJAAN, PEMBANGKANG DAN SELURUH RAKYAT...



fahamilah kata-kata alMufassir Syeikh Mutawalli Sya'rawi rahimahullah :

"Aku ingin memberitahu kepada ummat semuanya, sama ada daripada pihak kerajaan atau parti pembangkang dan pendokong, dan kepada semua rakyat. Aku minta maaf jika aku ucapkan suatu yang kamu semua tidak suka..

Aku ingin semua tahu bahawa KEKUASAAN ITU DI TANGAN ALLAH..!! Allah memberi KEKUASAAN kepada siapa yang Dia suka..

maka janganlah ada KOMPLOT untuk mendapatkan KEKUASAAN itu..

dan janganlah ada TIPU HELAH (PENIPUAN) untuk sampai kepadanya (KEKUASAAN)..

Sesungguhnya Allah SWT telah menceritakan dialog antara Namrud dan Nabi Ibrahim a.s. Apa kata Allah ta'ala...???

"Tidakkah engkau (pelik) memikirkan (wahai Muhammad) tentang orang berhujah menentang Nabi Ibrahim (dengan sombongnya) mengenai Tuhannya (sedangkan dia dalam kekafiran), kerana Allah memberikan orang itu kuasa pemerintahan (Namrud), maka KEKUASAAN itu Allah beri kepada sesiapa yang Dia mahu.."

Maka janganlah kamu melakukan TIPU HELAH terhadap Allah, dan janganlah kamu membuat KOMPLOT (PENIPUAN) terhadap ALLAH, kerana seseorang tidak akan mendapat KEKUASAAN di dalam KERAJAAN ALLAH kecuali dengan KEHENDAK ALLAH..!!

Kalau dia seorang yang ADIL, maka manusia akan mendapat manfaat dengan KEADILANnya...
dan sekiranya dia seorang yang JAHAT lagi ZALIM, MAKA RAKYATLAH YANG ZALIM..!!!

dia menjadi HODOH dengan kezalimannya, dan ALLAH akan menjadikan dia BURUK di dada-dada manusia, maka disebabkan ALLAH menjadikan dia buruk di dada manusia, rakyat akan membenci setiap orang yang ZALIM walaupun dia tidak terlintas membenci pemerintah itu.

Oleh sebab itu, aku berkata kepada kamu sekalian sesungguhnya kita Alhamdulillah telah jelas kebenaran pada firman Allah ta'ala, berdasarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Sesiapa yang terlintas dalam kepalanya untuk menjadi pemerintah, aku nasihatkan dia supaya JANGAN MEMINTA-MINTA..

Bagaimana kita hendak hendak mentafsirkan firman ALLAH :
"dan mereka merancang perkara yang JAHAT, dan ALLAH juga turut merancang juga.."

"Sesungguhnya mereka membuat TIPU DAYA, dan ALLAH juga membuat TIPU DAYA..."

maka aku nasihatkan siapa yang terlintas dalam kepalanya untuk menjadi PEMERINTAH, aku nasihatkan dia supaya JANGAN MEMINTA-MINTA.. akan tetapi menjadi kewajipannya menjadi pemerintah ketika mana dia dilantik.

Rasulullah SAW bersabda : "Siapa yang dilantik untuk sesuatu perkara, maka dia akan ditolong oleh ALLAH, dan sesiapa yang meminta-minta sesuatu perkara, maka perkara itu akan menjadi BEBAN kepadanya..."

Wahai Tuan Presiden (Husni Mubarak-bekas presiden Mesir), aku ingin katakan satu perkara kepada engkau, mungkin ini adalah pertemuan terakhir aku dengan engkau,

Jika nasib kami bergantung kepada engkau, moga-moga ALLAH memberi engkau taufiq (menunjukkan jalan yang benar).. dan jika nasib kamu bergantung kepada kami, moga-moga Allah menolong kamu untuk menanggung BEBAN (untuk menghadapi kami)..."

beliau berkata lagi : "apabila kamu melihat pertarungan antara kebenaran dengan kebenaran, tidak mungkin akan kamu dapati.. SESUNGGUHNYA KEBENARAN HANYALAH SATU..!!

Kamu tidak akan dapati dan tidak akan berpanjangan pertarungan antara kebenaran dan kebathilan, kerana kebathilan selalunya akan HANCUR..."

Sayyidi alHabib Umar hafizahullah pula berpesan : “Tinggalkan kancah panasnya pilihanraya di wilayah kalian, jadilah penyejuk dari jiwa yang berpecah-belah dan gundah, biarkan muslimin memihak pada pilihannya masing-masing, jangan mencaci siapapun dari calon pemimpin kalian dan jangan pula terlalu memuji-muji salah satunya, tetaplah bijaksana dalam kedudukan yang menghargai semua kelompok...

Jangan ternodai dengan permusuhan antara pendokong masing-masing. Ketahuilah dakwah Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam sudah ada sebelum kancah persaingan ini ada, dan dakwah Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam akan terus ada hingga seluruh kepemimpinan ini sirna, maka jangan larut dalam permusuhan dan jangan pula terpengaruh dalam keruhnya persaingan, rukunlah walau berbeza pendapat..

Tenanglah dengan keputusan Allah Subhanahu wa Ta’ala, teguhlah dalam niat agung dalam penjernihan ummat. Selalulah dalam tuntunan kedamaian bagi masyarakatmu...”
 

7 negeri blackout?

Malaysia negara maju..
Beberapa buah pusat pengiraan undi disabotage dan bergelap ketika waktu pengiraan undi dan peti2 undi dilarikan oleh pihak SPR yang dilindungi oleh anggota Polis..

Antara yg disabotage ;

1. Putrajaya.
2. Trangganu
3. Perlis
4. Perak
5. Kedah
6. Melaka.
7. Negari sembilan.

Duno melihat kepincangan Demokrasi Malaysia..

kuasa rakyat

Tahniah anak muda!

Nik Mohamad Abduh
Baru dapat jumpa ayahanda sejak semalam. Rehat pertama ayahanda selepas berpenat 23 tahun. Rehat, bukan berhenti.

Saya bawakan hidangan istimewa, 'mahsyi', merpati kukus yang diterbangkan khas dari Mesir oleh seorang pelajar al Azhar yang pulang ke tanah air semata-mata untuk mengundi pada PRU13.

Tahniah anak muda!

hantu myanmar kena tangkap



First hantu got caught! And he's from Myanmar!

Humanity descended to the lowest level...They were human beings!!!! Ras al Naba'a massacre - Banyas.

Humanity descended to the lowest level...They were human beings!!!!
Ras al Naba'a massacre - Banyas.

Sungai Tigris dan Eufrat Mulai Mengering, Tanda Telah Dekat Datangnya Imam Mahdi, Insya Allah


CALIFORNIA – Diterbitkan dalam New York Times, Selasa (12/2/2013) bahwa peneliti dari NASA dan Universitas California menyatakan Sungai yang terletak diantara Turki, Suriah, dan Irak yaitu sungai Tigris dan Eufrat mulai mengering.

Peneliti dari Universitas California, Jay Famiglietti mengatakan, “Sekitar 60 persen hilangnya air itu karena pemompaan air bawah tanah. Kami menemukan selama tujuh tahun dari 2003 bahwa cekungan sungai Tigris dan Eufrat di bagian Turki, Suriah, dan Irak kehilangan 144 kilometer kubik air tawar.”

“Tingkat penurunan air secara drastis terjadi setelah kekeringan pada 2007.” Tambahnya. Air semakin mengering ketika kebutuhan warga akan air meningkat. Para peneliti juga memprediksikan sungai itu akan semakin mengering hingga musim kemarau tahun mendatang.

Benarlah apa yang disabdakan Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, “Hari Kiamat tak akan terjadi sebelum Sungai Eufrat mengering dan menyingkapkan ‘Gunung Emas’ yang mendorong manusia berperang. 99 dari 100 orang akan tewas (dalam pertempuran), dan setiap dari mereka berkata, ‘Mungkin aku satu-satunya yang akan tetap hidup’.’’ (HR Bukhari).

Dalam hadits ini Rasulullah mengabarkan bahwa Sungai Eufrat mengering adalah tanda dekatnya Hari Kiamat. Namun Rasulullah juga mengabarkan sebelum terjadinya kiamat, akan ada peristiwa-peristiwa penting yang terjadi seperti kemunculan Imam Mahdi dan Dajjal.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Bersabda,”Sekiranya dunia ini tidak tersisa kecuali hanya sehari, Zaidah menyebutkan dalam haditsnya, “maka Allah akan memanjangkan hari itu, ” kemudian mereka bersepakat -dalam menyebutkan lafadz- hingga Allah mengutus seorang laki-laki dariku, atau dari keluargaku; namanya mirip dengan namaku, dan nama bapaknya juga mirip dengan nama bapakku. Dalam hadits Fithr ditambahkan, “Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan, sebagaimana kezhaliman dan kelaliman pernah memenuhinya.” (HR Abu Dawud no: 3733)

Dalam hadits yang lain juga dijelaskan, “Aku berikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya Al Mahdi, ia diutus kepada umatku ketika terjadi perselisihan dan kegoncangan di antara manusia, lalu bumi akan dipenuhi dengan keseimbangan dan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi oleh kejahatan dan kezhaliman. “ (HR Ahmad No: 10898)

Laki-laki yang disebutkan Nabi Shalallahu alahi wa sallam itu adalah Al-Mahdi, beliau seperti yang dikabarkan oleh Rasulullah sebagai orang yang memenuhi bumi dengan keadilan setelah kedzoliman melanda Dunia ini.

Imam Mahdi akan membawa Umat ini menuju masa Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah melalui jalan yang telah ditempuh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam dan para sahabatnya, yaitu melalui al-jihad fi sabilillah. Bukan melalui parlemen Thoghut dan buka pula dengan mengemis kepada pemerintah Thoghut agar didirikan khilafah.

Imam Mahdi akan mengawali umat ini ke jalan Jihad, beliau akan memerangi para Mulkan Jabriyyan (Para Penguasa Diktator) yang memakai Ideologi selain Islam yang selama ini memimpin Dunia dan juga menguasai negeri-negeri kaum muslimin. Dan Allah akan memenangkan pertempuran ini, seperti dalam Hadits:

“Kalian akan memerangi Jazirah Arab kemudian Allah menaklukkannya untuk kalian. Kemudian kalian akan memerangi Persia dan Allah menaklukkannya untuk kalian. Kemudian kalian akan memerangi Romawi dan Allah menaklukkannya untuk kalian. Kemudian kalian akan memerangi Dajjal dan Allah menaklukkannya untuk kalian.” Nafi’ berkata; Jabir berkata; “Dajjal tidak akan keluar sampai Romawi ditaklukkan.” (HR. Ahmad No : 1458)

Wallahu ‘alam Bish Shawab


(KabarDuniaIslam/al-mustaqbal.net)

Indon.. dah selasai pon mengundi... SPR CELAKA!!! Kalau warga asing ini penuh di metropolitan mungkin tidak mengejutkan... Tapi jika beratur untuk mengundi di dungun, semua orang rasa marah...

 

Mengapa tidak dikira terus???

Apa berlaku?


Michelle Ding Sue Yean

What happened?
Why did the unofficial results vary so much from the final announced ones?

I was a counting agent yesterday. Every candidate should have a Counting Agent (CA) to observe and verify the final count in the Saluran he/she is in. 

This final count, recounted as many times as necessary, in front of witnesses (CA)s fr all parties contesting - is then put in a form. The Borang 14. The final count is written plainly there, and is agreed, approved and signed by reps from all parties.

And this is supposed to be final, brought to the main EC centre to be tallied. All ballot papers are sealed in bags and then in boxes. Because all the necessary recounts have already been done at each saluran. Really. We were very careful. 

Now each Counting Agent will also bring this signed copy back to their party base, and the count from all the different salurans are tallied there. This is how 'unofficial' results come about. 

Yesterday, by adding up all the 'scores' - it seemed like PR has won, and won big. 

But no announcements were made. At the EC's main counting centres, recounts were requested on seats that BN lost in (even after all the different saluran had already confirmed the count), blackouts happened, mystery boxes appear - and then suddenly - BN candidates are winning. And then and only then, The EC comes out with official result statements: BN has won this seat, BN has won this other seat. Too dodgy. 

When our country was born, the EC was formed independent from the executive, as it must be. Today, it answers to the Prime Minister Department. (Kinda like you organizing a contest, you make the rules, terms & conditions, and you are also contesting in it. After that you influence the judge's decision, and all judge's decisions are final. )

The EC has therefore, for a long time lost its voice and might I say, raison d'être. Depressing. 
This is Mahathir's doing. It was during his 'far too long' reign that he constitutionally made the EC slave of the PMO. 

FYI: It takes a 2/3 majority in Parliament to amend the constitution. Except for 1969, 2008, and now 2013, BN has always won 2/3 of Parliament, Sometimes even 90%. And here you don't really go against your supreme party or you get kicked out. 

This is also why our constitution has been amended way too many times and usually for the benefit of a select few. BN. UMNO. And all their cronies. 

The fact is: 
Democracy didn't die yesterday in Malaysia, it died a long time ago. The moment the EC ceased to be independent.

We are finally realizing it, which means we are in motion to reclaim it. There is some form of respite in that, I guess. But we also know the journey ahead will not be easy. The way things are going, it looks like it will have to get a lot harder before it becomes better. For our sakes, and for our children and country - The people need to be resilient. We need to persevere. 

And we need to take important steps. 

Paramount to that is to urgently demand a complete reform of the Election Commission (SPR), detach it from the jurisdiction of the PMO, and give it back it's voice.

That, I think, would be a very crucial first step to resuscitate our democracy. 

#BattleForMalaysia

Kepimpinan baru kelantan

TERKINI : Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat Menyerahkan Jawatan MB Kelantan Kepada Timbalannya, Datuk Ahmad Yakcop Hari ini Setelah Memerintah Kelantan Selama 22 Tahun... Tahniah Rakyat Kelantan Kerana Mendapat MB Baru... Takbir!!!!

#Jasa Tok Guru Akan Dikenang Oleh Rakyat Kelantan... Sebak Bila Dengar Tapi Apa Juga Keputusan Tok Guru, Itulah Yang Terbaik Buat Rakyat. Semoga Tok Guru Dapat Berehat Setelah Berjuang Dan Memimpin Kerajaan Kelantan Dengan Cemerlang Selama 22 Tahun......

#Tok Guru..Tok Guru sentiasa dihati saya selamanya..saya bangga bilamana pangkah pertama saya milik Tok Guru..Moga Allah memberi kesihatan dan panjang umur buat Tok Guru untuk melihat kemenangan Islam di Malaysia

#Buat Dato' Ahmad Yakob..Tahniah dan takziah atas lantikan ini..saya mengenali Dato' seorang yang terbuka dan santuni masyarakat dengan bijaksana..Moga kepimpinan di bawah Dato terus maju kehadapan

#Kekal Kelantan Dan Kita Menuju ke Putarajaya PRU 14..
 

Bangladesh

http://www.dailyprimenews.com/details.php?id=8665

Islamic Revolution begins in Bangladesh Students of All Madares in Bangladesh starts long march towards Dhaka, Bangladesh As Islamists in Bangladesh gear up for a 'long march' to Dhaka seeking death for 'anti-Islam' bloggers, among other things, many fear the situation in the country could become much more volatile. Please remember them in ur prayers Reported by: Jamia Banori town, Karachi

Bangladesh

Demonstration against atheist (who badly insult Allah and prophet(sw) )
Dhaka.06.04.2013.

Bangladesh #Bangladesh #savebangladesh

BANGLADESH

 BANGLADESH, Dhaka : Bangladeshi Hefajat-e-Islam activists attend a rally in Dhaka on May 5, 2013. "At least one person was shot dead and 35 people were injured," police sub-inspector Rokon, who uses one name, told AFP. Deputy Commissioner of Dhaka police Sheikh Nazmul Alam would only confirm that they fired rubber bullets to disperse unruly protesters. Hundreds of thousands of hardline Islamists demanding a new blasphemy law blocked major highways cutting off the Bangladeshi capital Dhaka from the rest of the country, police said. AFP PHOTO

Saudi benar pelajar perempuan bersukan



6 Mei 2013
Saudi benar pelajar perempuan bersukan
Kumpulan bola sepak wanita Saudi sedang melakukan latihan di lokasi rahsia di Riyadh.
RIYADH - Arab Saudi akan membenarkan pelajar perempuan di sekolah swasta bersukan untuk pertama kali dalam sejarah di negara itu.

Dipetik AP, bagaimanapun, menurut laporan agensi berita SPA, kebenaran tersebut perlu diselaraskan mengikut undang-undang Islam dan mematuhi kod pakaian ditetapkan Kementerian Pendidikan.

Jurucakap Kementerian Pendidikan, Mohammed al-Dakhini berkata, susulan daripada keputusan itu sekolah swasta di Saudi diarahkan untuk menyediakan tempat dan peralatan sukan sesuai serta sebarang aktiviti perlu dipantau guru wanita.

Difahamkan, kebenaran itu mungkin akan diperluaskan ke sekolah awam dan universiti pada masa akan datang.

Sementara itu, Profesor di Universiti Raja Saud, Aziza Youssef menyifatkan keputusan tersebut seperti mengembalikan semula hak golongan wanita di negara yang masih mengamalkan peraturan konservatif.

Ahmad Yaakob MB Kelantan ganti Nik Aziz


WARTAWAN SINAR HARIAN
6 Mei 2013
Nik Aziz
Nik Aziz
KOTA BAHRU - Kelantan akan mempunyai seorang Menteri Besar yang baru selepas satu tempoh selama 23 tahun bagi menggantikan Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat.

Datuk Ahmad Yaakob dijangka mengangkat sumpah di hadapan Sultan Kelantan jam 4.30 petang ini.

Nik Aziz, 82, mengetuai kerajaan negeri sebagai Menteri Besar sejak 1990.

Pengorbanan Tuan Guru Nik Aziz kepada rakyat sepanjang menjadi MB Kelantan.. Subhanallah!



Assalammu alaikum warahmatullah

Pernah tak dengar ttg khalifah Islam terkenal , Umar b Ab Aziz ra yg disifatkan oleh Imam Syafiiy sebagai mujaddid islam yg pertama ?

Hingga kan Harun al Rasyid khalifah islam di kalangan Abbasiy pernah berkata , aku tak pernah rasa cemburu melebihi cemburuku pada Umar di kalangan Bani Umayyah yg menjadi khalifah Islam yg telah membawa kebaikan & keadilan buat umat.
Hidupnya utk yg maha hidup, bukan utk mngumpul harta mcm pemimpin yg lain..
Bahkan barang kemas koleksi isterinya juga telah dikembalikan pd Baitul mal kerana Umar merasa ragu tentang kaedah pemerolehannya oleh pak mentuanya yg dulu merupakan pemimpin sebelumnya..

Itulah Umar b Ab Aziz & yg semisal dgnnya yg melihat kepimpinan adalah amanah..
Harta rakyat adalah amanah, bukan utk digunakan utk kepentingan peribadi dibahagi sama sendiri pada kroni, proksi & anak isteri..

Sementelahan pula kalangan pemimpin lain dari planet lain melihat jawatan politik utk bikin harta..

baru jer jadi ketua wilayah da memiliki bukan ratusan mil. lagi malah bil. hingga tak boleh nak ditutup lagi sampai luar negara pun tahu..

Apa nak buat, bila ditanya nanti dilabel tukang fitnah , pengkhianat, tak neutral dan macam2 lagi...

Kadang2 kita yg tak belajar tinggi terfikir , harta banyak camtu dimakan tujuh keturunan pun tak habis..

Makan roti canai pun sama dgn kita, teh tarik yg sama..
Tapi apalah tamak sangat sampai gitu banyak kumpul harta..
Takut jika kalah pilihanraya nak sembunyi kat mana ..

Apa nak jadi ???

Ada pula yg lebih 'tak sekolah' kata jika anda jadi ahli politik pun anda akan buat macam mereka ???

Tengok !!!
Betapa golongan ini memenjarakan diri dgn kejahilan & kepandiran yg ekstrem..

Pergilah berjalan luar negara & lihat cara org maju berfikir..

Hak rakyat adalah utk mempersoalkan para pmimpin apa keprluan buat projek itu & ini..
Berapa banyak wang negara dibelanjakan..
Siapa yg menerima, apakah kelayakannya dpt projek , mngapa dia dipilih ??

Jangan ada orang jahil yg membandingkan urusan kpimpinan kerajaan macam urusan bisnes sbb kerajaan prinsipnya guna harta rakyat utk kepentingan rakyat sdgkn perniagaan utk jaga kpntingan pemilik bisnes..

Jika nak komen tlg gunakan akal bukan 'kebodohan' & emosi ..

Gambar di bawah adalah bukti masih ada pemimpin yg berusaha ikut petunjuk khulafa rasyidin mcm Umar b Ab Aziz, tulah sebab kepimpinannya bertahan lebih dua puluh tahun ..
Tak dinafikan ada kkurangan dlm pentadbirannya tapi kenapalah rakyat masih terus mmilihnya ..

Jika ada yg lain tolong maklumkan krn saya amat mmrlukannya , tk.

Tawasul Syar’i versus Tawasul Syirik


Penulis: Adika Mianoki

Tawasul artinya mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya, beribadah kepada-Nya, mengikuti petunjuk rasul-Nya, dan mengamalkan seluruh amalan yang dicintai dan diridhoi-Nya. Atau dengan kata lain seseorang melakukan suatu ibadah dengan maksud mendapatkan keridhaan Allah dan surga-Nya. Namun, sebagian kaum muslimin salah dalam memahami tawasul. Mereka bertawasul dengan orang-orang shalih dan wali yang sudah mati. Inilah yang mereka anggap sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah. Padahal hal tersebut dapat menjerumuskan mereka ke lembah kesyirikan.

Tawasul yang Diperbolehkan
==================

Pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah. Perlu diketahui bahwa tawasul dibagi menjadi dua yaitu tawasul syar’i dan tawasul bid’i.

Tawasul syar’i adalah tawasul yang ditetapkan oleh syariat, yakni yang memiliki dalil dari Al Qur’an dan Hadits Nabawi. Maksudnya mengambil wasilah (perantara) untuk terkabulnya doa, yakni seseorang yang berdoa mengambil sebab-sebab yang dapat menjadikan terkabulnya doa. Sedangkan tawasul bid’i adalah tawasul yang tidak terdapat dalil yang membolehkannya, bahkan di antaranya merupakan perbuatan kesyirikan.

Jenis tawasul syar’i, yaitu:
================

1. Bertawasul dengan zat Allah yang Maha Suci, dengan nama-nama-Nya yang baik, dengan sifat-sifat-Nya, atau dengan perbuatan-Nya.

Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Hanya milik Allah asmaa-ul husna , maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu…” (QS. Al A’raf:180).

Dalilnya juga adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam doa beliau, “… Aku memohon dengan setiap nama-Mu, yang Engkau memberi nama diri-Mu dengannya, atau yang Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau Engkau sembunyikan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu…” (H.R Ahmad. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih, Silsilah Ash Shahihah no. 199).

2. Bertawasul dengan amal shalih.

Bertawasul dengan amal sholih juga diperbolehkan.

Dalilnya adalah firman Allah (yang artinya), “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui“ (QS. Al Baqarah:127).

Adapun dalil dari hadits yakni dalam kisah tiga orang yang terperangkap dalam gua. Mereka bertawasul dengan amal shalih yang mereka lakukan berupa berbuat baik kepada kedua orangtua, meninggalkan perbuatan zina, dan menunaikan hak orang lain, maka Allah mengabulkan doa mereka sehingga mereka dapat keluar dari goa karena sebab tawasul dalam doa yang mereka lakukan. Ini menunjukkan diperbolehkannya sesorang bertawasul dengan amal sholih.

3. Bertawasul dengan doa orang lain.

Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala ketika mengkisahkan anak-anak Nabi Ya’qub ‘alaihis salaam (yang artinya), “Mereka berkata: “Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)“ (QS. Yusuf:97).

Sedangkan dalil dari hadits adalah doa Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk ‘Ukasyah bin Mihson radhiyallhu ‘anhu. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon kepada Allah agar menjadikan ‘Ukasyah termasuk tujuh puluh ribu golongan yang masuk surga tanpa hisab.

Para Sahabat Bertawasul dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salaam
============================================

Semasa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup, di antara para sahabat ada yang bertawasul dengan beliau. Seorang arab badui pernah menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di saat beliau sedang berkhotbah dan ia meminta didoakan oleh beliau.

Demikian pula yang dilakukan sahabat ‘Ukasyah bin Mihson adalah contoh bertawasul lewat perantaraan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun yang perlu diingat, yang dilakukan oleh para sahabat tersebut adalah saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup. Adapun setelah wafatnya beliau, maka hal ini tidak diperbolehkan.

Oleh karena itu, ketika di masa khalifah ‘Umar radhiyallahu ‘anhu terjadi kekeringan, mereka tidak meminta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar berdoa kepada Allah untuk meminta hujan karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah tiada. Namun ‘Umar meminta kepada ‘Abbas rodhiyallahu ‘anhu, paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

‘Umar berkata, “Ya Allah, sesungguhnya kami dulu bertawasul kepada-Mu dengan Nabi kami maka Engkau menurunkan hujan kepada kami. Sekarang kami bertawasul kepada-Mu dengan paman Nabi kami maka turunkanlah hujan kepada kami” (H.R Bukhori). Akhirnya, Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan hujan kepada mereka melalui perantaraan do’a Abbas.

Bertawasul dengan Doa, Bukan Dengan Zat
===========================

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan, “Adapun yang dimaksud tawasul dengan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam perkataan para sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah bertawasul dengan doa dan syafaat Nabi”.
Beliau melanjutkan lagi, “ Adapun tawasul dengan doa dan syafaat sebagaimana yang dilakukan ‘Umar adalah bertawasul dengan doa, bukan bertawasul dengan zat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Seandainya itu merupakan tawasul dengan zat beliau, maka tentu bertawasul kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih utama daripada dengan ‘Abbas rodhiyallahu ‘anhu. Ketika mereka berpaling dari bertawasul dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun mereka bertawasul dengan ‘Abbas, maka dari sini kita ketahui bahwa bertawasul dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya berlaku ketika beliau masih hidup dan terlarang setelah wafatnya beliau.”

Maka nyatalah kebatilan perbuatan sebagian kaum muslimin yang bertawasul dengan zat dan kedudukan orang-orang shalih yang telah meninggal.

Tawasul Terlarang
===========

Tawasul yang terlarang adalah tawasul yang dilakukan oleh kaum musyrikin, sebagaimana Allah sebutkan dalam Al Quran (yang artinya), “Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”” (QS. Az Zumar:3).

Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman, “Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfa’atan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah” (QS. Yunus:18).

Kedua ayat di atas menggambarkan kondisi kaum musyrikin di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka menyembah selain Allah sebagai perantara, mendekatkan mereka kepada Allah dan memberi syafaat bagi mereka. Mereka tidak semata-mata meminta kepada sesembahan mereka, namun sesembahan mereka hanyalah sebagai perantara dan pemberi syafaat. Kondisi ini sama persis dengan yang dilakukan kaum musyrikin zaman kita. Mereka menganggap wali yang sudah meninggal dapat menjadi perantara dan pemberi syafaat bagi mereka.

Bertawasul dengan Kedudukan Orang Shalih
===========================

Sebagian orang melakukan tawasul dengan jah (kedudukan) orang shalih yang sudah meninggal. Mereka mengatakan, “Demi kehormatan Nabi-Mu atau demi kehormatan wali fulan…” Tawasul yang demikian ini terlarang, ditinjau dari dua sisi.

Pertama, berarti dia telah bersumpah dengan selain Allah, sedangkan bersumpah dengan selain Allah adalah haram, bahkan termasuk syirik yaitu syirik asghar (syirik kecil). Kedua, orang itu berarti mempunyai keyakinan bahwa seseorang memiliki hak atas diri Allah. Padahal seseorang itu tidaklah memiliki hak selain yang telah Allah anugerahkan kepadanya.

Inilah beberapa fenomena tawasul yang tersebar di masyarakat. Sebagiannya salah dalam memahami dan mengamalkan tawasul sehingga terjerumus dalam keharaman, bahkan kesyirikan. Wallahul musta’an.

[Diringkas dengan sedikit perubahan dan tambahan dari Kitab Al Mufiid fii Muhammaati at Tauhid hal 215-222 karya Dr. ‘Abdul Qodir as Shufi, Penerbit Daar Adwaus Salaf, cetakan pertama 1428/2007]


(KabarDuniaIslam/muslim.or.id)

Wanita yang Meratapi Mayat


oleh: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husein Al-Atsariyyah

Bersedih saat mendapat musibah kematian orang yang dicintai merupakan keadaan yang lumrah bagi setiap orang. Yang menjadi masalah adalah ketika kesedihan itu diungkapkan dengan cara yang tidak semestinya, yang menunjukkan ketidaksabaran dalam menerima musibah tersebut. Bagaimana bentuk kesedihan yang dibolehkan saat mendapat musibah kematian orang yang kita cintai? Apakah menangis termasuk bentuk yang dilarang?

Dunia Tempat Ujian dan Cobaan
============

Sudah menjadi sunnatullah bahwasanya dunia adalah tempat ujian dan cobaan, sehingga datangnya merupakan suatu kepastian. Seorang hamba yang mengaku beriman kepada Allah swt. dan hari akhir harus bersiap diri menghadapi ujian dan cobaan tersebut, karena seorang hamba tidak dibiarkan dengan pengakuan keimanan dari lisannya sampai datang pembuktian berupa ujian. Dia yang Maha Suci menyatakan dalam Al Qur'an yang agung:

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka belum diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, agar Allah sungguh-sungguh mengetahui siapa orang-orang yang benar (dalam keimanannya) dan benar-benar mengetahui siapa orang-orang yang dusta.” (QS. ‘Al-Ankabut: 2-3)

Ujian dan cobaan yang menghampiri hamba beragam macam dan bentuknya, bisa berupa kekurangan harta, hilangnya jiwa, kelaparan, dan sebagainya. Allah swt. berfirman:

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

Hikmah Cobaan yang Menimpa Hamba
============

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa‘di berkata ketika menafsirkan ayat di atas: “Allah swt. mengabarkan Dia pasti menguji hamba-hamba-Nya agar menjadi jelas orang yang jujur dari orang yang dusta, orang yang berkeluh kesah dari orang yang sabar. Demikianlah sunnatullah kepada hamba-hamba-Nya. Karena kelapangan bila terus-menerus ada pada ahlul iman dan tidak ada ujian serta cobaan bersama kelapangan tersebut, niscaya akan bercampur-baur antara ahlul iman dengan selainnya (tidak dapat dibedakan). Hal ini jelas merupakan kerusakan. Sementara hikmah Allah swt. mengharuskan terpisahnya orang yang baik dari orang yang jelek. Ini merupakan faedah ujian dan cobaan, karena tujuan ujian dan cobaan bukanlah menghilangkan keimanan yang pada kaum mukminin dan bukan pula untuk memurtadkan mereka dari agama mereka. Allah swt. tidaklah menyia-nyiakan iman kaum mukminin. 

Dia mengabarkan dalam ayat ini bahwa Dia akan menguji hamba-hamba-Nya: “Dengan sedikit ketakutan” dari musuh-musuh mereka, “kelaparan”, yakni sedikit dari rasa takut dan sedikit kelaparan. Karena bila Dia menguji mereka dengan ketakutan seluruhnya atau kelaparan seluruhnya niscaya mereka akan binasa, sementara ujian itu untuk menyaring bukan untuk membinasakan. “Kekurangan harta” meliputi seluruh kekurangan yang menimpa harta berupa bencana yang turun dari langit, tenggelam, hilang, dirampas oleh orang yang zalim dari kalangan raja/penguasa yang zalim dan perampok/pembegal jalanan dan selainnya. “(Kekurangan) jiwa” yakni meninggalnya orang-orang yang dicintai, baik anak-anak, karib kerabat atau sahabat. Temasuk kekurangan jiwa adalah berbagai macam penyakit yang menimpa pada tubuh hamba atau tubuh orang yang dicintainya. “Dan (kekurangan) buah-buahan” berupa biji-bijian, buah kurma, pepohonan seluruhnya, sayur mayur, karena musim dingin yang sangat atau terbakar atau hama yang diturunkan dari langit berupa belalang dan semisalnya.

Perkara-perkara ini mesti terjadi karena Dzat yang Maha Mengetahui Maha Mengabarkan telah memberitakannya, maka terjadilah sebagaimana diberitakan-Nya. Bila musibah ini terjadi, manusia terbagi dua: orang-orang yang berkeluh kesah dan orang-orang yang sabar. Orang yang berkeluh kesah terjadi pada dirinya dua musibah, yaitu hilangnya apa yang dicintainya karena adanya musibah tersebut dan luput darinya perkara yang lebih besar daripada musibah tersebut yaitu pahala dengan berpegang pada perintah Allah swt. berupa perintah bersabar. Maka dia merugi dengan penyesalan dan terhalang dari pahala ditambah dengan berkurangnya imannya. Terluput dari dirinya kesabaran, keridhaan dan kesyukuran.

Adapun orang yang diberi taufik oleh Allah swt. ketika terjadi musibah, maka ia menahan dirinya dari murka dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dia berharap pahala musibah tersebut di sisi Allah sswt. Dia tahu pahala yang akan diperolehnya dengan kesabarannya lebih besar daripada musibah yang menimpanya. Bahkan musibah menjadi kenikmatan bagi dirinya karena musibah tersebut menjadi jalan untuk memperoleh perkara yang lebih baik baginya dan lebih bermanfaat. Sungguh ia telah berpegang dengan perintah Allah swt. dan beruntung memperoleh pahalanya. 

Karena itulah Allah swt. berfirman: “Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” Yakni berilah kabar gembira kepada mereka bahwa akan ditunaikan pahala mereka tanpa perhitungan/batasan. Orang-orang yang sabar adalah mereka yang beruntung mendapatkan kabar gembira yang besar ini dan anugerah yang tiada terkira.” (Taisir Al-Karimir Rahman, hal. 76)

Wajib Bersabar ketika Ditimpa Musibah
============

Salah satu ujian/cobaan yang disebutkan dalam ayat Allah swt. di atas adalah hilangnya jiwa atau meninggalnya orang yang dicintai, baik anak, suami, istri, orang tua, karib kerabat atau sahabat yang dekat. Dan ini satu kemestian. Maknanya, seseorang tidak mungkin hidup langgeng selama-lamanya bersama orang-orang yang dicintainya. Bisa jadi dia yang lebih dahulu “meninggalkan” mereka, atau mereka yang “meninggalkan”-nya, karena Allah swt. berfirman:

“Setiap yang bernyawa mesti akan merasakan mati.” (QS. Ali ‘Imran: 185)

Kewajiban bagi yang ditinggal adalah bertakwa kepada Allah swt. dan bersabar. Anas bin Malik berkata: “Nabi saw. melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi sebuah kuburan. Beliaupun berkata:

“Bertakwalah kepada Allah[1] dan sabarlah.” Wanita itu menjawab dalam keadaan ia belum mengenali siapa yang menasehatinya: “Biarkan aku karena engkau tidak ditimpa musibah seperti musibahku (tidak merasakan musibah yang aku rasakan –pen.).” Dikatakanlah kepada si wanita: “Yang menasehatimu adalah Nabi Allah” Wanita itu (terkejut) bergegas mendatangi Nabi dan tidak didapatkannya penjaga pintu di sisi (pintu) Nabi. “Aku tadi tidak mengenalimu”, katanya menyampaikan uzur. Nabi bersabda: “Hanyalah kesabaran itu pada shadmah-shadmah (goncangan) yang pertama.” (HR. Al-Bukhari no. 1283 dan Muslim no. 926). Kesabaran yang dimaksudkan dalam hadits di atas adalah sabar yang sempurna yang membuahkan pahala yang besar karena besar pula kesulitan yang dihadapi. (Syarhu Muslim, 6/227)

Al-Khaththabit berkata: “Maknanya adalah kesabaran yang dipuji pelakunya adalah kesabaran ketika musibah datang tiba-tiba. Beda halnya dengan kesabaran yang ada setelah itu, karena dengan berlalunya hari-hari maka musibah itu akan terlupakan.” (Fathul Bari, 3/185)

Usamah bin Zaid berkata: “Putri Nabi mengirim utusan menemui Nabi untuk mengabarkan bahwa anaknya (yang berarti cucu Nabi –pen.) sedang menjelang ajal dan Nabi dimohon bersedia datang ke rumahnya. Maka Nabi n pun mengirim orang untuk menyampaikan salam beliau disertai pesan:

“Sesungguhnya milik Allah-lah apa yang diambilnya dan milik-Nyalah apa yang Dia berikan. Dan masing-masing orang di sisi Allah memiliki ajal yang telah ditentukan, maka hendaklah ia bersabar dan mengharap pahala dari Allah.”

Putri beliau kembali mengirim orang untuk menemui beliau dan bersumpah agar beliau bersedia datang ke rumahnya. Akhirnya Nabi bangkit menuju rumah putrinya disertai Sa‘d bin Ubadah, Mu‘adz bin Jabal, Ubai bin Ka‘ab, Zaid bin Tsabit dan beberapa orang lainnya. Anak itu lalu diangkat kepada Nabi dalam keadaan napasnya berbunyi tersengal-sengal. Mengalirlah air mata beliau. Melihat hal itu, Sa‘d bertanya: “Wahai Rasulullah, kenapa engkau menangis?[3]” Beliau menjawab: “Ini adalah kasih sayang dan iba yang Allah berikan di hati-hati para hamba. Allah hanyalah merahmati hamba-hamba-Nya yang punya rasa kasih sayang.” (HR. Al-Bukhari no. 1284 dan Muslim no. 923)

Haramnya Niyahah
============

Banyak kita saksikan di masyarakat kita, ketika musibah kematian menimpa suatu keluarga, anggota keluarga yang ditinggalkan khususnya kalangan wanitanya ataupun orang-orang yang dekat dengan si mayit meratapinya, dengan menangis meraung-raung, berteriak-teriak menyebutkan kebaikan orang yang meninggal tersebut, memukul-mukul pipi, merobek baju dan perbuatan jahiliyah semisalnya. Meratapi mayit dengan menangis meraung-raung inilah yang dikenal dengan istilah niyahah.

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata: “Niyahah ini adalah ratapan yang dilakukan oleh laki-laki dan wanita, akan tetapi hal ini banyak dilakukan oleh wanita.” (Al-Qaulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid, 2/25).

Bahkan di zaman jahiliyah (mungkin juga ada di zaman sekarang), ada di antara wanita yang menjadi tukang ratap bayaran. Ia menyediakan dirinya untuk dipanggil guna meratapi orang yang meninggal. Dan karenanya ia mendapatkan upah.

Ulama sepakat niyahah ini haram hukumnya (Syarhu Muslim 6/236) bahkan termasuk dosa besar, karena datang nash yang berisi ancaman di akhirat berupa azab bagi pelakunya (Al-Kaba`ir, Al-Imam Adz-Dzahabi, hal. 10).

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata: “Dosa niyahah ini tidak akan diampuni kecuali dengan bertaubat. Adapun kebaikan-kebaikan yang dilakukan tidak dapat menghapuskannya, karena niyahah termasuk dosa besar. Sementara dosa besar hanya dihapuskan dengan taubatnya si pelaku.” (Al-Qaulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid, 2/25)

Rasulullah saw. bersabda:

“Ada empat hal dari umatku yang termasuk perkara jahiliyah yang mereka tidak meninggalkannya, yaitu berbangga-bangga dengan kebanggaan keluarga, mencela nasab, minta hujan kepada bintang-bintang dan niyahah.” Dan beliau menyatakan: “Wanita yang melakukan niyahah apabila tidak bertaubat sebelum meninggalnya, maka kelak di hari kiamat dia akan diberdirikan dengan memakai pakaian panjang dari ter dan pakaian dari kudis.” (HR. Muslim no. 934)

Al-Imam Adz-Dzahabi menyatakan bahwa wanita yang berbuat niyahah mendapatkan azab yang demikian karena ia memerintahkan untuk berkeluh kesah dan melarang dari kesabaran. Sementara Allah swt. dan Rasul-Nya shalallahu 'alaihi wasalam telah memerintahkan untuk bersabar dan mengharap pahala serta melarang dari keluh kesah dan murka ketika datang musibah. (Al-Kaba`ir, hal. 203)

Abdullah bin Mas‘ud berkata: “Nabi shalallahu 'alaihi wasalam bersabda:

“Tidak termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul pipi (karena meratap ketika ditimpa musibah –pen.), merobek kantung dan menyeru dengan seruan jahiliyah.” (HR. Al-Bukhari no. 1294 dan Muslim no. 103)

Yang dimaksud dengan “menyeru dengan seruan jahiliyah” adalah melakukan niyahah, menyebut-nyebut kebaikan si mayat dan mendoakan kecelakaan menimpa diri. Demikian kata Al-Imam An-Nawawi menukil dari Al-Qadhi ‘Iyadh. (Syarhu Shahih Muslim, 2/110)

Abu Musa pernah menderita sakit yang parah hingga ia pingsan dan kepalanya berada di pangkuan salah seorang wanita dari kalangan keluarganya. Maka menjeritlah wanita tersebut, sementara Abu Musa tidak mampu mengucapkan satu katapun kepada si wanita. Tatkala Abu Musa siuman ia berkata:

“Aku berlepas diri terhadap apa yang Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam berlepas diri darinya. Sesungguhnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam berlepas diri dari wanita yang meninggikan suaranya (berteriak) ketika terjadi musibah, wanita yang mencukur rambutnya ketika terjadi musibah (untuk berduka, red), dan wanita yang merobek pakaiannya ketika terjadi musibah.” (HR. Al- Bukhari no. 1296 dan Muslim no. 104)

‘Aisyah radhiyallahu anha mengabarkan: “Tatkala datang berita kematian Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib dan Abdullah bin Rawahah, Nabi shalallahu 'alaihi wasalam duduk dan tampak kesedihan pada diri beliau. Aku melihat hal itu dari celah pintu. Lalu datanglah seseorang menemui beliau dengan membawa kabar: “Wahai Rasulullah, istri dan kerabat wanita Ja’far meratap,” katanya sembari menceritakan bagaimana tangisan mereka. Nabi pun memerintahkan orang itu agar melarang mereka dari berbuat demikian. Orang itu pun pergi untuk menunaikan perintah tersebut. Namun kemudian orang itu kembali lagi dengan berkata: “Demi Allah, sungguh kami tidak mampu mendiamkan mereka.” Nabi shalallahu 'alaihi wasalam berkata:

“Taburkan pasir di mulut-mulut mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 1305 dan Muslim no. 935)

Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam syarahnya terhadap hadits di atas membawakan ucapan Al-Imam Al-Qurthubi berikut ini: “(Adanya perintah Nabi shalallahu 'alaihi wasalam yang demikian –pen.) menunjukkan para wanita itu menangis dengan suara keras, maka ketika mereka tidak berhenti dari perbuatan demikian, beliau shalallahu 'alaihi wasalam memerintahkan agar menyumpal mulut-mulut mereka dengan pasir. Dikhususkan mulut dalam hal ini karena dari mulutlah keluar ratapan tersebut, beda halnya dengan mata misalnya.” (Fathul Bari, 3/207).

Karena haramnya perbuatan niyahah ini maka Rasulullah n membai’at para wanita shahabiyah agar tidak melakukannya sebagaimana diceritakan Ummu ‘Athiyyah radhiyallahu anha. Ia berkata:

“Nabi shalallahu 'alaihi wasalam mengambil perjanjian dari kami (para wanita) ketika membai’at agar kami tidak melakukan niyahah. Tidak ada seorang wanita pun yang berbai’at ketika itu yang memenuhinya kecuali lima orang yaitu Ummu Sulaim, Ummul ‘Ala, putri Abu Sabrah istri Mu’adz dan dua wanita lainnya, atau putri Abu Sabrah, istri Mu’adz dan seorang wanita yang lain.” (HR. Al-Bukhari no. 1306 dan Muslim no. 936)

Niyahah Termasuk Amalan Kekufuran
==============

Niyahah termasuk amalan kekufuran karena Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam menggolongkannya ke dalam perbuatan jahiliyah dalam sabdanya:

“Ada empat hal dari umatku yang termasuk perkara jahiliyah yang mereka tidak meninggalkannya, yaitu berbangga-bangga dengan kebanggaan keluarga, mencela nasab, minta hujan kepada bintang-bintang dan niyahah.” (HR. Muslim no. 934)

Beliau shalallahu 'alaihi wasalam juga menyatakan:

“Ada dua perkara pada manusia yang menyebabkan mereka kufur yaitu mencela nasab dan niyahah terhadap orang yang meninggal.” (HR. Muslim no. 67)

Yang dimaksud dengan kufur di sini adalah kufur ashgar yakni kufur yang tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari agama Islam. (Fathul Majid hal. 424, I‘anatul Mustafid bi Syarhi Kitabit Tauhid, Asy-Syaikh Shalih Fauzan, 2/112)

Niyahah akan Menarik Setan
=================

Ummu Salamah radhiyallahu anha bertutur: “Ketika Abu Salamah meninggal, aku berkata: “Dia orang asing dan berada di negeri asing. Sungguh-sungguh aku akan menangisinya dengan satu tangisan yang akan diperbincangkan. Maka aku pun telah bersiap-siap untuk menangisinya. Tiba-tiba datang seorang wanita dari ‘Awali Madinah, ia ingin membantuku untuk menangisi Abu Salamah. Lalu datanglah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam dan berkata:

“Apakah engkau ingin memasukkan setan ke rumah yang Allah telah mengeluarkan setan itu darinya?” Beliau ucapkan hal itu dua kali. Aku menahan diri dari menangis hingga aku pun tidak menangis. (HR. Muslim no. 922)

Boleh Menangisi Mayit
==============

Hadits Usamah bin Zaid yang telah lewat penyebutannya menunjukkan bolehnya menangisi orang yang meninggal. Dan tidak hanya sekali Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam menangis seperti itu. Ketika putri beliau, Zainab radhiyallahu anha meninggal, beliau menangis di dekat kuburannya. Anas bin Malik berkata:

“Kami menghadiri (pemakaman) putri Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam sementara Rasulullah duduk dekat kuburannya. Maka aku melihat air mata beliau mengalir. Beliau bersabda: ‘Adakah salah seorang dari kalian yang tidak menggauli istrinya semalam?’ Abu Thalhah berkata: ‘Saya.’ ‘Turunlah ke dalam kuburnya,’ titah beliau. Maka Abu Thalhah pun turun ke kuburan Zainab radhiyallahu anha dan menguburkannya.” (HR. Al-Bukhari no. 1342)

Demikian pula ketika beliau menyampaikan kepada para shahabatnya berita syahidnya Zaid bin Haritsah, Ja‘far bin Abi Thalib dan Abdullah bin Rawahah dalam perang Mu‘tah, kedua pelupuk mata beliau basah berlinang air mata. (HR. Al-Bukhari no. 1246)

Semua ini menunjukkan bolehnya menangisi orang yang meninggal, tapi dengan ketentuan tidak dengan suara keras atau tidak disertai dengan perbuatan jahiliyah serta perkataan yang menunjukkan kemarahan dan kemurkaan terhadap apa yang Allah swt. taqdirkan. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam bersabda ketika meninggalnya putra beliau yang masih balita bernama Ibrahim.

“Sungguh air mata ini mengalir dan hati ini bersedih namun kami tidak mengatakan kecuali apa yang diridhai Rabb kami dan sungguh perpisahan denganmu wahai Ibrahim sangatlah menyedihkan kami.” (HR. Al-Bukhari no. 1303 dan Muslim no. 2315)

Dan beliau shalallahu 'alaihi wasalam menyatakan:

“Sesungguhnya Allah tidak mengazab (seorang hamba) karena tetesan air mata(nya) dan kesedihan hati(nya), akan tetapi Allah mengazab atau merahmati karena ini –beliau mengisyaratkan ke lidahnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1304 dan Muslim no. 924)

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin menyatakan bahwa menangis yang dibolehkan adalah menangis yang didorong oleh thabi’yah (secara wajar tidak dibuat-buat) bukan karena murka terhadap ketetapan takdir Allah swt. Tangisan yang seperti ini tidaklah dicela bila seorang hamba melakukannya. Seperti yang pernah terjadi pada Nabi ketika mendapati cucunya dalam keadaan sakaratul maut, maka beliau menangis karena iba dan kasihan melihat kepayahan anak tersebut ketika menjemput maut. Termasuk pula dalam hal ini menangis karena sedih berpisah dengan orang yang dicintai sebagaimana terjadi pada Nabi ketika meninggal putra beliau yang bernama Ibrahim. (Syarhu Riyadhish Shalihin 4/307-308)

Yang Semestinya Dilakukan ketika Terjadi Musibah
==================

Ketika musibah kematian datang menimpa, seorang hamba wajib untuk bersabar dan mengharapkan pahala dari Allah swt. Dia ucapkan kalimat istirja’; Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un. Dan berdoa kepada Allah swt. sebagaimana dituntunkan Rasulullah saw.:

“Ya Allah, berilah pahala kepadaku dalam musibahku ini dan gantikanlah untukku dengan yang lebih baik dari musibahku ini.”

Ketika Ummu Salamah RA ditimpa musibah dengan meninggalnya suaminya, Abu Salamah RA, ia pun mengucapkan doa ini. Saat masa ‘iddah-nya selesai, Nabi meminangnya dan mempersuntingnya sehingga Ummu Salamah menjadi salah seorang ummahatul mukminin (HR. Muslim no. 918). Allah swt. benar-benar menggantikan untuk Ummu Salamah dengan apa yang lebih baik dari musibah yang menimpanya karena kesabarannya dan keyakinannya.

Semoga apa yang tertuang dalam tulisan ini menjadi perhatian bagi para wanita agar mereka meninggalkan niyahah dan perbuatan yang diharamkan lainnya ketika terjadi musibah. Dan sebaliknya, mereka melazimi kesabaran dan berharap pahala dari Rabbul ‘Izzah.

Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

1 Al-Imam Al-Qurthubi t berkata: “Yang dzahir di sini, tangisan si wanita melebihi perkara yang dibolehkan berupa niyahah dan selainnya. Karena itulah Nabi n memerintahkannya untuk bertakwa (kepada Allah).” (Fathul Bari, 3/184)

2 makna asalnya adalah pukulan pada sesuatu yang keras, kemudian digunakan secara majaz pada segala yang dibenci/tidak disukai yang terjadi dengan tiba-tiba. (Syarhu Muslim, 6/227)

3 Sa’d menyangka seluruh macam tangisan (ketika menghadapi musibah kematian –pen.) itu haram, termasuk meneteskan air mata pun haram. Dan Sa’d menyangka Nabi lupa akan hal itu, karenanya ia ingin mengingatkan beliau. Maka Nabi mengajarkan kepada Sa’d bahwa sekedar menangis dan meneteskan air mata tidaklah haram dan tidaklah makruh, bahkan hal itu merupakan rahmat dan keutamaan. Yang diharamkan hanyalah niyahah dan meratap dengan menyebut-nyebut kebaikan si mayit. (Syarhu Muslim, 6/225)
(Foto: faktasyiah.blogspot)

(KabarDuniaIslam/asysyariah.com)

SHARE! Jom tukar pic profile kita sebagai tanda protes demokrasi di negara kita yang sudah gelap! dan KOTOR!

Kisah Kedatangan Usamah bin Ladin ke Afghanistan dan perjuangannya dengan Amirul Mukminin Mulla Muhammad Umar Mujahid


Pelajaran dari Masjid Kandahar

Bismillahirrahmanirrahim
Setelah sholat ashar, salah seorang Mulla yang sudah biasa mengajar di jami’ masjid Kandahar duduk bersandar pada salah satu sudut masjid, kemudian beberapa puluh pemuda kelihatan berebutan untuk duduk mendekatinya. Setelah melihat murid muridnya duduk dengan tertib, Mulla itu berkata sambil menunjukkan sebuah kitab yang di bawanya: Saya membawa Kitab Sejarah Kandahar, dan hari ini kita akan membaca sejarah Mujahid bernama Usamah.

Lalu beliau memberikan kitab itu kepada salah seorang murid yang duduk di pinggirnya sambil menyuruhnya untuk membaca kitab itu dan memperdengarkan suaranya kepada seluruh teman temannya, pemuda itu menerima kitab itu dengan penuh semangat dan sopan, ia kelihatan bangga mendapat tugas itu dari Mulla. Lalu ia mulai membuka daftar isi Kitab, dan memilih sebuah judul yang bertulis

“Kisah Kedatangan Usamah bin Ladin ke Afghanistan dan perjuangannya dengan Amirul Mukminin Mulla Muhammad Umar Mujahid” kemudian ia mulai membaca Basmalah dan puji pujian kepada Allah swt. Dan di teruskan dengan membaca buku itu dengan lantang:

“Pada tahun 1417H pada bulan Muharram, Usamah datang ke bumi Kandahar, kedatangannya adalah karena ia terusir dari kaumnya di sebabkan ia tegas menolak untuk ikut menyembah berhala yang bernama Amerika, ia bertekad untuk memerangi Amerika tetapi ia tidak mendapat sambutan kaumnya kecuali hanya segelintir dari mereka, dan ada juga beberapa gelintir dari negeri negeri lain yang sudi untuk ikut bersamanya … tetapi mereka semua asing dan lemah, mereka tidak punya kekuatan untuk membela diri.

Kemudian Usamah mendatangi pimpinan pimpinan Qabilah qabilah Arab, meminta mereka untuk membantunya dan memberi jaminan tempat tinggal baginya dan pengikutnya untuk mempersiapkan diri melawan kekuatan si Berhala Amerika.
Suatu hari ia mendengar bahwa hukum Islam di laksanakan di Sudan, ia mengirim utusan untuk menemui sang Raja umtuk meminta bantuan jaminan tempat tinggal baginya dan pengikutnya.

Sang Raja berkata “Pintu kami selalu terbuka dan bumi kami adalah milik kita bersama .. datanglah sebagai tamu terhormat…tanamkan hartamu di sini dan jika kau sudi ikutlah bersama kami berjihad” (melawan pemberontak Sudan yang di ketuai oleh John Garang)

Usamah sangat gembira mendegar jawaban itu dan segera mempersiapkan diri untuk berhijrah ke negeri Sudan, kemudian ia tinggal di sana dan mendirikan berbagai Mu’askar (camp) dan melatih Mujahidin bersama pejuang dari kalangan tentara Sang Raja, dan mereka gembira di sana untuk beberapa waktu sambil membina negeri… jalan jalan di perbaiki, pasar pasar menjadi ramai, dan negeripun makin makmur.

Suatu hari berhala Amerika membentak Sang Raja dan berkata “Keluarkan mereka dari negerimu” Sang Raja menjawab… “Daulat tuan… titahmu kami junjung tinggi, demi mencari ridho mu”. Sang Raja berbalik kepada Usamah seraya berkata: “Keluar dari negeri kami..!!!” Usamah menjawab “bukankah kita telah mengikat perjanjian untuk berjihad bersama?” Sang Raja menjawab “Ya... tetapi Jihad melawan John Garang dan bukan Amerika” Usamah menjawab “sejak dahulu aku berniat menghancurkannya dan teman temannya” Sang Raja menjawab “tiadalah kami mempunyai kekuatan … keluarlah dari negeri ini”.

Mulla memberi Isyarat kepada muridnya yang sedang asyik membaca untuk berhenti sejenak karena beliau ingin memberi sedikit keterangan, lalu Mulla berkata:

“dalam hal Usamah, Sudan ternyata lebih takut kepada Amerika berbanding kepada Allah swt. , dan ketika itu Sudan sempat kebingungan karena harus melepaskan harta Usamah yang telah banyak di tanamkan bagi perdagangan negeri itu, tetapi ketakutan Sang Raja Sudan kepada Amerika ternyata lebih besar dari kepentingan rakyatnya sendiri, hingga Sang Raja lebih memilih mengusir Usamah demi relanya sang berhala, walau Amerika tetap masih tidak rela kepada Sang Raja Sudan, karena Sang Raja enggan untuk turun dan di ganti oleh John Garang.” Kemudian Mulla berkata “baik lah… teruskan bacaanmu nak..!!!”

Si pemuda yang tenggelam dengan keterangan Mulla tersentak dan bergegas mencari baris terakhir yang di bacanya tadi..lalu ia meneruskan bacannya “Usamah terpaksa mencari siapa yang sudi menjamin dan menolongnya untuk menghancurkan sang berhala, lalu ia mendengar bahwa hukum Islam kembali di laksanakan di Kandahar oleh suatu kaum yang menamakan diri sebagai Taliban, mereka di pimpin oleh si pemberani bernama Mulla Muhammad Umar Mujahid yang di juluki sebagai sang Amir, lalu Usamah mengutus utusan kepadanya.

Amir Taliban berkata: “mari kita angkat senjata… melawan pemberontak dan perampok perampok di negeri kami”

Usamah menjawab “Tujuan kami menghancurkan sang berhala”

Amir menjawab “Allahu Akbar… menghancurkan berhala adalah Hobi kami”

Usamah menjawab “bukan sekadar hobi… tetapi demi Jihad Fi sabilillah”

Amir menjawab “kami memang Manusia Jihad dan anak anak yang lahir bersama desingan peluru, Peperangan adalah ibu yang menyusui kami”

Usamah berkata “Sanggupkah kamu bersamaku memerangi Pasukan Salib?”

Amir menjawab “berperang dan berdamailah kepada siapapun yang kau kehendaki, berhubunganlah dengan siapapun yang kau kehendaki, ambil seberapa banyak yang kau kehendaki dari harta kami, kami pasti sabar dalam berperang dan berani melangkah kedepan, walau kau ajak kami mengharungi lautan benua untuk memerangi sang Berhala, pasti kan kami harungi bersamamu”
Usamah berkata “tapi kau akan di tembak oleh seluruh kaum Arab dan Romawi dari busur panah yang sama”

Amir menjawab “yakinlah bahwa semua itu tiada akan terjadi kecuali jika telah di izinkan oleh yang maha Menjadikan”

Usamah berkata “tetapi sang berhala akan datang dan mengupah berbagai Kabilah untuk menghabisimu”

Amir menjawab “Allah pelindung kami … sedang mereka tiada memiliki pelindung”

Usamah masih belum yakin, dan berkata “tahukah engkau bahwa sang berhala mempunyai bala tentara dan pedang yang sangat tajam? Mereka akan datang dan menguasai negerimu”

Amir menjawab “Ya kami tahu, tetapi kami tidak akan berkata seperti perkataan kaum Musa as. Kepada Nabinya “pergilah engkau berperang bersama Robbmu, dan kami akan tetap tinggal di sini” sungguh wahai Usamah kami akan mengawalmu dari kanan dan kiri, depan dan belakangmu, dengan harapan semoga Allah memperlihatkan kepadamu apa yang menyenangkan hatimu, sungguh negeri ini belum pernah di jajah oleh suatu tentara, pasti mereka akan lintang pukang lari… kecuali tentara Qutaibah”

Usamah berkata “Umat manusia akan berlepas diri darimu dan penduduk bumi akan meninggalkanmu sendiri”

Amir menjawab “Cukuplah bagi kami keberadaan Allah, dan jika ia sudi akan menyatukan kami dengan penghuni Firdaus di Langit”
Usamah berkata “mereka akan memboikotmu dan membiarkanmu kelaparan”

Amir menjawab “Sesungguhnya Allah maha memberi Rezki dan maha mempunyai kekuatan yang besar”

Usamah berkata “mereka hanya ingin menangkapku”

Amir menjawab “tenanglah…mereka tidak akan menyentuhmu selagi mata kami belum tertidur”

Usamah berkata “apakah kalian akan menjagaku sebagaimana kalian menjaga anak dan Isteri kalian?”

Amir menjawab “Ya Demi Allah, bahkan mereka akan kami keluarkan dari rumah kami agar kau bisa tinggal di rumah kami, Darah harus di bayar darah, kehancuran pun begitu, Pukullah si berhala dan jangan lupa membaca Basmalah, pukullah..!!! akan kami korbankan anak anak dan ibu ibu kami, pukullah dan berlindunglah di belakang kami, biar leher kami mereka cekik asal lehermu selamat, teruskan pukulanmu semoga Rabbul Jabbar bersama kita”

Tiba tiba si pemuda berhenti membaca karena mendegar isakan dari Mulla, ia terkejut melihat Mulla telah menutupi mukanya dengan serban dan badannya bergoncang menahan isakan sambil terus menerus bertakbir, seluruh pemuda terdiam tanpa sepatah kata. Mulla mulai membersihkan matanya yang telah di penuhi genangan air, kemudian berkata : “aku telah banyak membaca buku buku sejarah, tetapi aku belum mendapati suatu kaum yang lebih jujur dari mereka ketika menolong seseorang, kecuali kaum Aus dan Khazraj, para Anshar yang menolong Rasul saw. Lihatlah kubur kubur mereka di lereng lereng pegunungan Tora Bora, Shahikot, Kandahar dan Kabul…sebagai bukti bahwa mereka benar benar pemberani…aku mendengar bahwa tentara Salib sempat menawan salah seorang dari mereka…kemudian ia di tawari agar memberi tahukan keberadaan Usamah yang bersembunyi… dengan imbalan ia akan di bebaskan kembali dan di beri uang…tetapi ia menjawab “Demi Allah kalau Usamah bersembunyi di bawah telapak kakiku, aku tidak akan mengangkatnya untuk menunjukkannya kepadamu”. Kemudian Mulla kembali terisak…dan kali ini terdengar makin keras..nampaknya Mulla sudah tidak bisa meneruskan pelajarannya lagi.. ia bangun meninggalkan kumpulan pemuda itu sambil terus menangis………

Sumber : jahizuna

~|[ Al-Malahim Islamic Pages ]|~



(KabarDuniaIslam)