( Jawaban kepada artikel Taufan Haiyan melanda Filipina )
Allah Yang Maha Mengawasi segala sesuatu dan Maha Adil dalam hukumanNya akan selalu merakam setiap gerak hati, langkah dan perbuatan kita, kemudian Dia akan membuat perhitungan dan mengadili kita dengan seadil-adilnya.
Perlu diketahui bahwa pahala setiap amal saleh dan akibat buruk dari semua jenis dosa yang dilakukan oleh seorang hamba tidak akan dia peroleh di akhirat nanti saja, tetapi di dunia inipun pasti ia mendapatkan hasil dari perbuatanya serta merasakan sendiri akibat baik ataupun buruk daripada amal-amalnya. Allah SWT berfirman: "Tidak ada balasan kebaikan kecuali (kebaikan) pula" (QS.Ar-Rahman:60).
Orang-orang beriman dan meyakini bahwa Allah tidak pernah ingkar janji serta ikhlas dalam ibadahnya, mereka akan selalu berpedoman pada satu formula yang pasti bahwa "Air susu hanya dibalas dengan air susu" dan "Air tuba hanya dibalas dengan air tuba". Dalam AlQur'an tidak pernah ada istilah "Air susu dibalas dengan air tuba", sebab ungkapan seperti ini hanya terlontar dari mulut orang-orang yang tidak yakin terhadap janji dan ancaman Allah SWT atau mereka tidak ikhlas dalam beramal.
Rasulullah saw bersabda:"Dan sebagaimana engkau berhutang, maka engkau juga harus melunasi", demikian juga sebuah pepatah Arab mengatakan: "Siapa yang menceroboh pintu rumah orang lain, maka berhati-hatilah kerana suatu saat pintu rumahnya juga akan dicerobah orang".
Allah telah menunjukan kepada manusia dua jalan yang teramat jelas; kebajikan dan kejahatan, kebenaran dan kesesatan.
Kita diberi kebebasan untuk memilih jalur manakah yang mau ditempuh, ke syurgakah atau ke neraka?. Manusia akan memperoleh kemuliaan ataupun kenistaan tergantung kepada dirinya masing-masing. Sebab, takdir Allah tidaklah muncul dan terjadi begitu saja, melainkan sesuai dengan keinginan, pilihan serta peranan manusia itu sendiri.
Pada setiap zaman dan peradaban, selalu ada manusia-manusia paling hebat yang menjadi sample dan mewakili dua kekuatan yang tidak akan pernah kompromi atau berdamai hingga bila bilapun, iaitu kebenaran dan kebatilan.
Siapakah diantara kedua orang ini yang telah menggapai kemenangan yang sesungguhnya, Nabi Ibrahimkah atau Namrud Si Raja Zalim dari Babylon?
Kekuatan mana yang senantiasa dikenang dan lebih dicintai oleh umat manusia, Musa as ataukah Firaun yang sombong itu?
Banyak sekali bangsa, generasi dan kaum-kaum yang sudah diluluh-lantakan dan dimusnahkan oleh Allah SWT karena keingkaran dan kedurhakaan mereka, yang tersisa hanyalah puing-puing atau bahkan tinggal nama dan ceritanya saja yang sekadar dijadikan bahan rujukan pada perpustakaan-perpustakaan sekolah, padahal mereka telah mencapai kejayaan dan peradaban yang sangat tinggi dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Orang-orang jahat, para pendurhaka dan penguasa-penguasa yang zalim bukan hanya di akhirat saja mereka akan memperoleh siksa, tetapi di dunia inipun mereka pasti bakal merasakan derita dan akibat buruk daripada perbuatannya. Kerana manusia tidak bisa mengingkari hati nurani dan fitrahnya sendiri yang selalu mencintai keadilan dan membenci kejahatan.
Satu kumpulan pencuri yang telah berhasil melakukan operasinya, ketika pembahagian hasil, maka setiap anggota dari mereka menuntut keadilan dan ingin memperoleh imbuhan yang memuaskan. Manusia walau sejahat apapun, pasti tidak akan pernah menerima kalau dirinya atau keluarganya dijahati dan dizalimi oleh orang lain.
Ada suatu Pengadilan yang berada dalam jiwa setiap manusia (Mahkamatul Qalb) yang akan menghukum dan mengadili setiap jenis kejahatan manusia yang tidak dapat disentuh oleh pihak polis atau mahkamah. Ahli maksiat, para penguasa yang rakus, yang berbuat sewenang-wenang ataupun para pejabat yang korup, setiap saat mereka selalu dihantui oleh rasa takut dan kecemasan yang sangat menyiksa atas pelanggaran undang undang yang telah diperbuatnya. Banyak diantara mereka yang mengalami stress, stroke atau serangan jantung mendadak akibat rasa takut dan gangguan jiwa yang disebabkan dosa-dosanya.
Andaikata ada seseorang yang boleh lolos dari pengadilan manusia di dunia ini, paling tidak ketika menjelang sekaraul maut dia akan menerima tamparan dan cambukan Malaikat Maut yang wajahnya saja lebih mengerikan dari monster yang paling buruk.
Pada saat itulah ia mendapatkan hukumannya berupa rasa sakit dan penderitaan yang sangat dahsyat, sebelum nanti ia bakal dilemparkan dan dipanggang di dalam tungku neraka Jahanam yang menyala-nyala. Imam Ali kw berkata: "Pengadilan Ilahi di depan kita sungguh sangatlah dekat, sedangkan kehidupan bersama diantara kita sungguh teramat singkat".
Sumber : Luqmanul Hakim
No comments:
Post a Comment