“Saya berbicara kepada Anda sebagai ulama juga sebagai seorang ayah. Saya harap Anda bisa melindungi nilai-nilai tradisional kita, melindungi putri dan cucu kami. Juga, melindungi masa depan negara yang besar dan indah di Eurasia ini,” tulis Ravil Gainutdin dalam surat terbuka yang diterbitkan awal pekan ini di website resmi Dewan Rusia seperti yang dilansir Islam Online, Ahad (8/2).
Ulama Gainutdin menjelaskan, suratnya itu dipicu oleh Mahkamah Agung yang berencana untuk membahas larangan jilbab di sekolah-sekolah yang sebelumnya diperkenankan. Pembahasan ini akan dilakukan Mahkamah Agung Rusia pada 11 Februari mendatang.
Para Sarjana juga mengingatkan pemimpin Rusia. Mereka memperingatkan pada 1 Februari lalu yang bersamaan dengan hari hijab internasional.
“Jilbab yang kami gunakan sudah ada di agama-agama Ibrahim lainnya dan budaya tradisional. Kami menilai pengaruh asing menjadi penyebab kontroversi yang menyerang pakaian wanita Muslim,” tambahnya.
Islam sendiri merupakan agama terbesar kedua di Rusia. Penganut agama ini mewakili sekitar 15 persen dari penduduk mayoritas Ortodoks yang berjumlah sekitar 145 juta. [ra/islampos]
No comments:
Post a Comment