Sunday, July 29, 2012

ADA ISRA-HELL DI BALIK KONFLIK SURIAH


Konflik yang terjadi di Suriah membuat ummat Islam dunia sangat marah. Apalagi sampai kini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum juga turun untuk membantu di Negara ini. Padahal jelas-jelas konflik sudah berlangsung selama 11 bulan dan sejak Maret 2011, tercatat 10.117 warga sipil telah tewas.

Tahukah Anda? Di balik kejahatan atas kemanusiaan dan kekejaman yang terjadi di bawah Presiden Suriah, Bashar al-Assad ini ada Israel. Setidaknya ini ditegaskan lagi oleh Kepala Biro stasiun televisi Aljazeera di Jakarta, Dr. Suaeb yang semalam (14/06) datang ke tempat pengajian yang saya ikuti di Ar-Rahman Quranic Learning (AQL) Center, jalan Tebat Utara, Jakarta Selatan.

“Ayah Bashar telah membuat perjanjian dengan Israel, yang intinya jika ingin jadi Presiden Suriah, jangan serang Israel,” ujar Dr. Suaeb.

Mengapa Israel ber-kongkalikong dengan Suriah? Menurut Dr. Suaeb, Suriah bukanlah Negara sebagaimana Mesir, Libia, atau negara di Timur Tengah lain. Bagi Israel, secara lokasi Suriah itu sangat strategis jika ingin menyerang Israel. Ada sebuah bukit di Suriah, dimana jika kita berada di atas bukit tersebut akan jelas melihat kota-kota Israel. Bukit itu bernama bukit Golan. Bukit ini memang wajib dikuasai oleh Zionis-Israel demi keselamatan rakyat Israel.


“Jadi, selain Aljazeera, berita-berita di televisi tentang konflik Suriah itu bohong semua,” tambah pria ini.

Tentang keberpihakan televisi pada sebuah rezim atau Owner yang memiliki kepentingan, bukan basa-basi. Untuk stasiun televisi sekelas CNN saja berpihak, apalagi televisi di Indonesia yang hampir semua -boleh dikatakan- dikuasi oleh golongan SEPILIS. Setelah Blok Timur pecah, musuh utama golongan SEPLIS ini adalah Islam. Mereka takut Islam kuat dan menguasai peradaban dunia kembali.

Kompasianers, selain dukungan Israel, yang tak bisa dilupakan adalah kolompok Syiah yang kini menguasai Pemerintah. Meski di Suriah golongan Sunni masih mayoritas, yakni 87%, namun sejak dipegang oleh Presiden Bashar al-Assad, giliran kelompok Syiah membuat revolusi. Bashar sendiri dari sekte Alawi yang sudah keluar dari Islam.

Dalam situs Wikipedia dijelaskan, sekte Alawi itu merupakan sebuah komunitas agama, sub-etnis dan budaya, yang merupakan cabang dari Syiah. Ibadah Alewi berlangsung dalam perkumpulan (cemevi), daripada masjid. Upacara (CEM Ayin-i, atau hanya CEM), fitur musik dan tari (Semah), dimana baik perempuan dan laki-laki berpartisipasi.

Sebelum berubah menjadi Alawi, sekte ini bernama Nusawi. Namun oleh Negara penjajah Suriah, Perancis, nama sekte tersebut diganti sebagai bentuk pencitraan baru dengan nama Alawi. Ajaran-ajaran Alawi ini tertutup. Awalnya hanya hidup di atas gunung. Namun yang pasti, sekte ini berkaitan terhadap pemujaan Ali bin Abi Thalib yang berlebihan.

“Sekte cabang Syiah ini sangat berbahaya,” jelas Dr. Suaeb.

Kompasianers, tentang berbahayanya sekte cabang Syiah ini bukan omong kosong. Sejak Presiden Bashar naik tahta. Tentara dan milisi pro pemerintah langsung secara rutin menyiksa dan menangkap warga sipil. Tak cuma para remaja yang dianiayai dan sampai dibunuh, tetapi mereka yang sakit, warga lanjut usia, ibu, dan anak-anak tak luput dari kekerasan dan pembunuhan.


Jadi, Israel dan sekte cabang Syiah telah membunuh warga sipil. Kelompotan pembunuh ini belum termasuk Rusia, Cina, dan Iran. Dua negara ini melindungi Presiden Bashar. Menurut Dr. Suaeb, Rusia mendukung revolusi Suria, karena Negara ini punya kepentingan politik. Setelah Negara-Negara Timur Tengah pecah dan sempat dikuasai oleh Rusia, giliran Suria yang menjadi target. Namun Cina kepentingannya bukan politik, tetapi sekadar perdagangan. Lalu Iran? Kita tahu, Iran dikuasi oleh golongan Syiah.

“Kami menganggap Rusia, Cina dan Iran sebagai kaki tangan langsung untuk keterlibatan mereka dalam pembantaian mengerikan yang dilakukan terhadap rakyat kami,” kata juru bicara Ikhwan Muslimin, Zuhair Salim yang penulis kutip dari situshttp://www.globalmuslim.web.id/.

Video pembunuhan yang tidak pernah diputar banyak di televisi, termasuk CNN adalah bukti otentik yang bisa menyeret rezim pemerintah di bawah komando Presiden Bashar al-Assad ke Pengadilan Kriminal International. Berbagai temuan di 23 lokasi yang dilakukan Amnesty International (AI) telah mendata, sejak Maret 2011, kejahatan pemerintah Suriah telah menewaskan lebih dari 14.476 orang, yang terdiri dari 10.117 warga sipil, 3.552 tentara, dan 807 tentara pembelot.


http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/06/15/ada-isreal-di-balik-konflik-di-suriah/

No comments:

Post a Comment