Ibuku yang kehilangan tempat bergantung, bapaku yang pergi entah kemana, kakakku yg tergadai maruahnya, dan abangku yg terkorban di medan JIHAD, sekarang hanya ada kami, kami anak Patani dan kami sangat bangga jadi anak Patani.
Restuilah langkah kami.Wahai Ibu Pertiwi, tidak lama lagi kamu akan berhenti menangis karena kami sudah lihat kemerdekaan itu ada tepat didepan kami, kami dapat merasainya, dan kami telah mencium baunya yaitu bau yang seperti darah yang terbakar oleh tembakan peluru dan bom. Menurut apa yang kami tahu, darah lah harga sebuah kemerdekaan.
Wahai Ibu Pertiwi, walaupun sekarang langkah kami belum cukup kukuh memijak bumi, tapi kami tidak gentar dan kami tidak pernah kenal arti ketakutan. Yakin lah dengan langkah kami karena kami tidak akan diam dan kami akan sentiasa bergerak.Ibu Pertiwi, walau kami masih kecil, tapi kami punya cita-cita yang besar, kami punya kebolehan, dan yang paling penting kami punya keyakinan.
Walau suatu hari kami gugur, Ibu tidak perlu bimbang, karena kami akan tumbuh sebelum patah, dan kami akan berganti sebelum hilang.Ini janji kami, ini janji kami, dan hanya ini janji kami.
No comments:
Post a Comment