Friday, September 7, 2012

Allahu Akbar, Unit dari FSA Terus Bergabung Dengan Mujahidin




Elite Janisary untuk Al-Mustaqbal.net

ALEPPO - al-Qarqa Brigade dalam stementnya yang dipublikasikan di youtube pada pertengahan Agustus seperti dilansir UmmaNews mengatakan bahwa mereka telah meninggalkan berjuang untuk bendera Demokrasi dan sekularisme dan berbaiat (sumpah setia) kepada Amir Mujahidin Jubhat al-Nusra

Beberapa saat setelah unit FSA yaitu al-Qaqa Brigade memberikan sumpah setia kepada al-Jubhat Nusra, ada beberapa operasi militer gabungan dari gerakan Islam dengan unit lain FSA yaitu Ahrar-al-Sham.

berdasarkan informasi dari Video yang diposting di YouTube pada akhir Agustus. kolom komentar klip mengatakan video tersebut difilmkan di kota Aleppo. Ini menunjukkan sebuah operasi gabungan dari Mujahidin Jubhat al-Nusra dan Brigade FSA dari Ahrar al-Sham.

Menurut NationalPost, Aktivitas Mujahidin di suriah meningkat pesat dan sekarang telah terbangun jaringan yang terorganisir dengan baik.

Badan intelijen Amerika takut bahwa pendukung Syariah akan menciptakan suatu benteng yang kokoh, terutama dalam konteks penggabungan FSA dengan gerakan Jihadi.

Selama beberapa bulan, Relawan muslim dari berbagai negara setiap hari berdatangan ke Suriah. ada aliran yang tidak terbendung dari pejuang Al-Qoidah di Irak yang berpengalaman dalam Jihad melawan Amerika. Mujahidin telah berjuang berdampingan dengan para pemberontak, terutama di kota-kota besar seperti Aleppo.

Komandan FSA yang Pro Demokrasi memperingatkan jika Barat (AS dan Eropa) tidak meningkatkan pengiriman senjata baru untuk oposisi, maka pemberontak akan berpihak secara massal kepada Mujahidin. Seperti pernyataan yang dibuat oleh seorang komandan pemberontak di Aleppo pekan lalu, "Kami tidak ingin Al-Qaeda di sini, tapi jika tak ada orang lain membantu kita, kita akan membuat aliansi dengan mereka", kata Abu Ammar.

Menurut Abu Ammar, sangat sulit bagi para pejuang oposisi FSA untuk menolak pasukan Alawit yang terorganisir dan bersenjata dengan dukungan Rusia dan Iran, termasuk pasukan dan senjata.

"Kami ingin mereka [negara-negara Barat] memberi kami senjata untuk membela diri atau untuk campur tangan dalam militer. Orang-orang Suriah masih berharap kepada negara-negara Eropa, tetapi jika tidak terus seperti itu, Anda akhirnya akan membenci mereka", tambah Abu Ammar.

Sumber terpercaya mengindikasikan bahwa baik para mujahidin dan pemberontak telah bersama-sama berjuang dalam pertempuran melawan Alawit di Aleppo, dan pengaruh pendukung Syariah akan mendapatkan kekuatan. Pemerintah AS khawatir dan benar-benar tidak tahu apa langkah yang harus diambil dalam situasi ini, karena Washington sebelumnya menghitung bahwa kekuatan sekuler masih berkuasa di Suriah, seperti dilansir The National Post.

"Para pemimpin oposisi meyakinkan kami bahwa mereka telah waspada dan tidak mau berurusan dengan al-Qoidah atau dengan ekstremis", Departemen Luar Negeri koordinator kontra terorisme Daniel Benjamin mengatakan kepada wartawan.

Namun, hanya Pemimpin FSA pro-demokrasi yang sejalan dengan pendapat itu. Adapun pejuang biasa, mereka cenderung untuk pro kepada Mujahidin.

Bukti paling nyata dari hal ini adalah media oposisi. Misalnya, tidak begitu lama, gerakan Islam Levant al-Islam menyelenggarakan distribusi bantuan pangan kepada yang membutuhkan di Maaret al-Nuaman. Dan meskipun Mujahidin yang ditampilkan pada foto, logo FSA berada di sudut kiri atas foto.


http://www.al-mustaqbal.net/beranda/mujahideen-frontline/item/552-allahu-akbar-unit-dari-fsa-terus-bergabung-dengan-mujahidin

No comments:

Post a Comment