“Tentara-tentara sering memperkosa Muslimah, mereka datang ke rumah para muslimah, para tentara ini tidak segan-segan menggoda para muslimah, memperkosanya lalu terus dibunuh,” kata Umi Madinah, perwakilan Muslimah Pattani dari Pattani United Liberation Organization.
Tragisnya, jumlah Muslimah korban perkosaan tentara Thailand, bukan dalam pengiraan jari. Akan tetapi, mencapai ratusan orang.Ramai anak-anak nikah hasil perkosaan tentara Tahiland di bumi Pattani.
“Keadaan ini sering terjadi. Banyak para anak di Patani tidak tahu siapa ayahnya, karana mereka hasil dari perkosaan tentara Thailand dan para tentara tidak mau bertangung jawab. Kalau boleh dikatakan sudah ratusan anak yang tidak tahu siapa bapaknya,” ujarnya.
Tentara Thailand Ragut Kehormatan Muslimah Pattani
Aktivitas muslimah Patani sendiri biasanya menjadi tenaga pengajar dan Menjemur ikan di tepi laut. Sedangkan muslimah di daerah pedalaman mereka bekerja pada sektor perkebunan. Namun permasalahannya, kini mereka tidak lagi berani keluar untuk berkebun.
“Mereka masih trauma dan khawatir akan diperkosa tentara Thailand di luar rumah,” sambung Umi Madinah.
Permasalahannya kemudian adalah para tentara Thailand juga membuat semacam karantina bagi para janda beserta anaknya. Di sana mereka mendapati pencucian otak untuk mendukung pemerintah Thailand dan membenci mujahid Pattani.
“Di sana tentara Thailand melakukan brainwash dengan mengatakan ‘suami kamu jahat, bapak kamu jahat’, jadi diberi pertolongan tapi dicuci otaknya,” tukasnya
“Umi mewakili muslimah Patani meminta kepada muslimah Indonesia untuk selalu mendoakan kami. Kuatkan iman kami agar kami bisa terus berjuang,” ungkap Umi Madinah.
Sekitar 5000 janda dan anak yatim menanti bantuan kaum muslimin. Mereka harus bertahan dalam keadaan ditinggal suaminya. “ Suami ditangkap. Istri mereka tidak tahu ke mana suami-suami mereka pergi. Banyak dari para suami dibunuh,” ujarnya.
Anak-anak yang ditinggal oleh ayahnya ini pun mendapat ancaman baru. Simpati dan kecintaan mereka terhadap para pejuang Pattani ingin dihancurkan penjajah Thailand. Banyak dari para anak ini Diberikan dadah. Mereka dikuarantinkan di sebuah tempat lalu diajar tentara Thailand untuk membenci perjuangan.
“Mereka diajar bahwa yang membunuh ayahnya adalah para pemberontak. Maka kami khawatir ketika besar mereka akan membenci pejuang Pattani dan balik melawan kami. Inilah politik adu domba,” Jelas Umi Madinah.
No comments:
Post a Comment