Thursday, March 25, 2010

Racun Politik Yahudi Lenyapkan Hamas Dari Dunia Maya




PDF
PALESTIN (SuaraMedia News) – Situs jejaring sosial popular Facebook menyekat sebuah halaman fans (penggemar) milik perdana menteri terusir Palestin, Ismail Haniyah. Seluruh halaman yang mengandung nama dari pemimpin pejuang Hamas tersebut langsung dihapus.
Anehnya, pihak Facebook sama sekali tidak memberikan alasan apapun untuk mendukung dan membenarkan tindakannya, demikian kata pengelola halaman khusus bagi para penggemar Haniyah.
Pihak pengelola melontarkan peringatan bahwa Facebook mungkin saja melakukan tindakan serupa dan menyekat halaman penggemar milik para petinggi Hamas lainnya, seperti misalnya kepala biro politik Khaled Meshaal, yang halamannya sudah memiiliki lebih dari 17.000 orang penggemar.
Sementara halaman Haniyah tercatat memiliki lebih dari 10.000 orang penggemar.
Para aktivis meluncurkan sebuah kempen melalui halaman Facebook untuk menuntut dikembalikannya halaman milik Haniyah. Para aktivis tersebut juga mendesak agar pengelola situs jejaring sosial tersebut berhenti mengacak-acak halaman manapun yang berkaitan dengan para pemimpin perjuangan rakyat Palestin, demikian dilaporkan harian al-Hayat yang berpusat di London.
Dalam laporannya, harian tersebut menuliskan, “Ada kemungkinan kuat bahwa situs jejaring sosial terkemuka Facebook telah menerima tekanan dari pihak Israel, Amerika Syarikat, dan kelompok lobi Yahudi yang memang selalu menentang rakyat Palestin dan segala bentuk perjuangan perlawanan milik rakyat Palestin, dimana salah satu diantaranya adalah kelompok pejuang Hamas.”
Sejak halaman Haniyah dihilangkan, para pengelola Facebook telah menerima banyak sekali email yang menuntut agar halaman tersebut segera dikembalikan seperti sediakala, hal tersebut demi menghormati kebebasan berpendapat, demikian tulis surat kabar tersebut.
Mendengar kabar tersebut, kelompok Barat mengeluarkan pernyataan tandingan versi mereka:
“Ada banyak kelompok radikal Islam yang mempergunakan situs jejaring sosial seperti Facebook. Situs-situs tersebut dipegunakan untuk merekrut, menyebarkan propaganda, dan menggalang dana,” demikian kata Steve Emerson, pendiri dari kelompok penelitian nirlaba, The Investigate Project on Terror.
“Perang melawan para penebar teror adalah peperangan yang berlangsung dengan dua cara, salah satunya adalah peperangan langsung di lapangan, dan cara yang lainnya adalah perang propaganda, dan di sanalah situs jejaring sosial dipergunakan,” tambah Emerson.
Menurut Emerson, situs-situs jejaring sosial dipergunakan oleh kelompok-kelompok Islam untuk menggalang dukungan terhadap diri mereka dan perjuangan yang mereka lakukan. Situs jejaring sosial juga berperan penting sebagai alat komunikasi dalam kelompok.
“Ada pertempuran hati dan pikiran dari dunia Barat, dan mempergunakan situs jejaring sosial dapat meningkatkan jumlah pemerhati mereka, hal tersebut ditujukan untuk meraih apa yang mereka inginkan,” kata Emerson.
Di dunia Barat, The Investigate Project on Terror dikenal sebagai salah satu pusat yang paling komprehensif yang menyediakan informasi mengenai kelompok-kelompok pejuang Islam dan turut dipergunakan oleh sejumlah agen rahasia pemerintahan sebagai sebuah sumber untuk mendapatkan “bukti-bukti” di masa lalu, demikian dituliskan dalam situs resmi dari lembaga tersebut. (dn/aby/jp) Dikutip oleh www.SuaraMedia.Com 

No comments:

Post a Comment