Seorang terroris dengan jujur mengaku saat ditanya wartawan NYtimes:
“Bapak Pendeta dalam membakar kitab suci al Qur’an, apakah sudah memahami isi al Qur’an?
Dengan jujur dijawab "Saya tidak punya pengalaman dengan itu apapun (al Qur’an). Aku hanya tahu apa yang Alkitab katakan. "
(Terry Jones, Kepala Pendeta Dove World Outreach Center Gainesville, mantan manager hotel, pernah sensasi mencari popularitas pencalonan diri sebagai presiden Amerika dengan rencana membakar Al Quran, 11/9/10).
Text Asli:
“Asked about his knowledge of the Qur’an, he said plainly: “I have no experience with it whatsoever (al Qur’an). I only know what the Bible says.” Terry Jones, the evangelical pastor.
Journalis Islam melaporkan dari Newyorktimes
http://www.nytimes.com/ 2010/08/26/us/ 26gainesville.html?_r=1#h[]
Hikmah yang bisa diambil, jangankan pakar teologi nonmuslim, siapapun yang tidak memahami makna kitab suci al Qur’an, maka akan tersesat ke radikalisme, terrorisme, liberal, khawarij, murji’ah, syi’ah, mu’tazilah, ahmadiah atau munculnya aliran baru lainnya. Justru mereka orang-orang yang terlihat paling sholeh dan taat beribadah. Namun aliran itu punah terseleksi alam oleh kekuasaan Allah.
"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah sudah mendaki ke langit. Begitulah Allah melimpahkan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman." (QS al-An'am : 125)
“Bapak Pendeta dalam membakar kitab suci al Qur’an, apakah sudah memahami isi al Qur’an?
Dengan jujur dijawab "Saya tidak punya pengalaman dengan itu apapun (al Qur’an). Aku hanya tahu apa yang Alkitab katakan. "
(Terry Jones, Kepala Pendeta Dove World Outreach Center Gainesville, mantan manager hotel, pernah sensasi mencari popularitas pencalonan diri sebagai presiden Amerika dengan rencana membakar Al Quran, 11/9/10).
Text Asli:
“Asked about his knowledge of the Qur’an, he said plainly: “I have no experience with it whatsoever (al Qur’an). I only know what the Bible says.” Terry Jones, the evangelical pastor.
Journalis Islam melaporkan dari Newyorktimes
http://www.nytimes.com/
Hikmah yang bisa diambil, jangankan pakar teologi nonmuslim, siapapun yang tidak memahami makna kitab suci al Qur’an, maka akan tersesat ke radikalisme, terrorisme, liberal, khawarij, murji’ah, syi’ah, mu’tazilah, ahmadiah atau munculnya aliran baru lainnya. Justru mereka orang-orang yang terlihat paling sholeh dan taat beribadah. Namun aliran itu punah terseleksi alam oleh kekuasaan Allah.
"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah sudah mendaki ke langit. Begitulah Allah melimpahkan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman." (QS al-An'am : 125)
No comments:
Post a Comment