Sebuah artikel menarik telah ditulis oleh Ansar dan disebarluaskan di Forum Jihad Ansar Al Mujahidin. Artikel ini akan memberikan gambaran kepada kita, khususnya kaum Muslimin di Barat akan arti pentingnya pengorbanan dan keberanian untuk meraih kemuliaan kembali Islam dan kaum Muslimin. Semoga bermanfaat!
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, Tuhan pencipta ; Tuhan dan Yang Maha Esa, penolong dari yang tertindas; Pematah dan Penakluk ketidak adilan para tiran. Salawat dan salam atas penutup para Nabi dan pemimpin mereka; Imam dan pemimpin para Mujahidin; dan atas keluarganya dan para sahabatnya dan atas mereka semua yang dituntun dengan bimbingannya; menjalankan Sunnahnya hingga hari kiamat.
Perbedaan yang besar diantara rakyat umum dengan mereka semua yang telah menjual nyawa mereka kepada Rabb mereka
Mereka membawa senyuman pada kematian, ketika pedang-pedang terhunus dengan memberengut pada mereka
Mereka memutar dada mereka ke dalam perisai di jalan Islam
Syaikh Usamah Bin Laden (Rahimahullah)
Saudara-saudariku tercinta,
Kita telah mengalami banyak peristiwa-peristiwa bersejarah dalam 10 tahun terakhir. Yang pertama, kita menyaksikan serangan yang luar biasa terhadap sumber kekafiran dan kecurangan (korup). Serangan terhadap Manhattan, Washington dan Pennsylvania telah menyembuhkan dada ummat Islam. Pada saat 2 pesawat terbang menabrak gedung World Trade Center (WTC) kita merasakan kehormatan dan kemuliaan. Beberapa dari kita terlalu muda untuk memahami apa yang sedang terjadi, namun kita merayakannya karena keluarga-keluarga kita merayakannya. Tuhan palsu Amerika Serikat telah diserang oleh cucu-cucu para sahabat (Radhiallahu’anhum). 19 lelaki pemberani menyerang Amerika dan mereka bukan 19 tentara.
Allah mengatakan dalam Al-Qur’an yang mulia :
“Ingatlah, ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhan-mu, lalu Diperkenankan-Nya bagimu, “Sungguh, Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut. Dan tidaklah Allah menjadikannya melainkan sebagai kabar gembira agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” {QS. Al-Anfal ayat 9-10}
Pada tanggal 7 Oktober 2001, kekuatan kafir dan korup menyerang Afghanistan. Dengan tentara mereka yang besar dalam kerjasama dengan para pengkhianat, mereka membunuh dan membantai ribuan kaum Muslimin. Kegembiraan selama 4 minggu berbalik menjadi kesedihan. Kekuatan kafir dan korup tidak membedakan antara penduduk sipil dengan orang bersenjata. Setiap Muslim dengan janggut dan turban dipertimbangkan sebagai ancaman yang memungkinkan.
Allah mengatakan dalam Al-Qur’an :
“Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi!” mereka menjawab, “Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.” {QS. Al-Baqarah ayat 11}
Dua tahun setelah penyerbuan ke Afghanistan, pemerintahan Amerika Serikat dalam perjanjian dengan pengkhianat-pengkhianat Arab menyerbu Iraq. Tentara salibis dan tentara boneka kotor membunuh dan memenjarakan ribuan kaum Muslimin. Dengan kabar-kabar keliru yang kami dengar dari pemerintahan Amerika Serikat, kami mengharapkan beberapa perlawanan dari tentara Iraq. Tentara Saddam Hussein disingkirkan tanpa ada kesulitan. Apa yang kita harapkan dari sebuah pasukan yang dibangun atas ide-ide menyimpang Micheal Aflaq dan Salah al-Batar (tokoh-tokoh pendiri partai sosialis Ba’ats)?!
“Orang-orang yang beriman, mereka berperang di jalan Allah dan orang-orang yang kafir berperang di jalan Thaghut, maka perangilah kawan-kawan setan itu, (karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” {QS. An-Nisa ayat 76}
Penerintah salibis bertindak seperti banteng-banteng yang sedang mengamuk. Mereka berpikir bahwa tidak ada orang Muslim yang akan berani untuk berperang melawan mereka. Mereka lupa bahwa Ummat Islam adalah sebuah bangsa yang mana memberikan kelahiran kepada rakyatnya (para pahlawan) seperti Shalahuddin Al Ayyubi, Tariq bin Ziad, Ahmad ibn Taymiyyah dan pelayan-pelayan berbudi lainnya, Semoga Allah senang dengan mereka.
Di negeri dua sungai kami mendengar nama Abu Mus’ab Al Zarqawi rahimahullah. Bagaimana tentang Abu Mus’ab Al Zarqawi ?! Kami mendengar sebuah suara yang mana dipenuhi dengan cinta untuk orang-orang beriman dan kebincian terhadap orang-orang kafir. Kami mendengar sebuah suara terisi dengan rahmat Allah. Kami mendengar suara Al-Qa’qaa Ibn ‘Amr At-Tamiimi radhiallahu’anhu.
Abu Bakar radhiallahu’anhu mengatakan : “Suara Al-Qa’qaa saja dalam tentara adalah lebih baik dari seribu pejuang.”
Semoga Allah menerima Syaikh Abu Mus’ab kita yang tercinta dalam Surga yang tertinggi.
Di negeri para pelajar kita menyaksikan arti sesungguhnya dari kesabaran dan ketabahan. Para pelajar dan Muhajirin menunjukkan ke suluruh dunia bahwa kemenangan hanya datang dari Allah. Mullah Muhammad Umar Mujahid –Semoga Allah melindunginya- mengatakan: “Allah telah menjanjikan kita kemenangan dan Bush menjanjikan kita kekalahan dan kita akan melihat janji yang mana yang benar”.
“… Dan tidak ada kemenangan itu, selain dari Allah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana” {QS. Ali Imran ayat 126}
Saudara-saudari-ku tercinta,
Aku akan menanyakan kepadamu sebuah pertanyaan, apa yang dilakukan oleh putera-putera Washington, Ottowa, Brussels, Kopenhagen, Paris, Berlin, Roma, Amsterdam, Warsawa dan London di belahan bumi lainnya ?
Banyak dari engkau akan menjawab. “Membunuh kaum Muslimin dan menyebarkan kecurangan (korupsi).” Benar ?
Jadi, pertanyaanku selanjutnya adalah, “Apa yang jutaan kaum Muslimin lakukan di dalam kota-kota di atas ? “
Aku pikir dari engkau semua mengetahui jawabannya !
Hal ini mengingatkanku sebuah kisah ketika kaum Muslimin menaklukkan Andalusia. Kekuatan salib terbiasa mengirimkan para mata-mata untuk operasi-operasi khusus. Seorang mata-mata kembali dari perjalanannya dan mengatakan kepada pemimpin kemusyrikan bahwa belum tiba saatnya untuk merebut kembali Spanyol. Pemimpin menanyakan kepadanya mengapa ?
Mata-mata mejawab “Ketika aku tiba di gerbang negeri Islam aku melihat seorang anak lelaki menangis”.
Lalu terjadilah Percakapan diantara mata-mata dengan seorang anak lelaki Muslim :
MATA-MATA : Mengapa engkau menangis ?
ANAK LELAKI : Aku kehilangan 1 dari 10 target pada tembak menembak panah.
MATA-MATA : Disana tidak ada alasan untuk menangis. Aku bahkan tidak dapat mengenai 5 target.
ANAK LELAKI : Hal itu membuatku bersedih jika aku (hanya) membunuh 9 salibis dari 10 salibis !
Mata-mata itu pun terkejut dan mengatakan kepada anak lelaki tadi bahwa ia sedang terburu-buru.
Pemimpin salibis tidak dapat mempercayai apa yang mata-mata katakan padanya dan bertanya pada mata-mata lain jika hal ini adalah benar. Mata-mata lainnya menegaskan kepada pemimpin bahwa mata-mata (sebelumnya) telah berkata benar. Setelah bertahun-tahun pemimpin salibis memerintahkan para mata-matanya untuk berkeliling ke negeri Islam. Mata-mata yang sama melakukan perjalanan menuju Andalusia. Ketika mereka tiba di gerbang negeri Islam, mereka melihat seorang pemuda sedang menangis.
Percakapan antara mata-mata dengan seorang pemuda Muslim :
MATA-MATA : Mengapa engkau menangis ?
PEMUDA : Kekasihku membuangku !
MATA-MATA : Jangan menangis, engkau mungkin akan menemukan kesasih yang lain.
PEMUDA : (Tangisan sirna dari matanya … )
MATA-MATA : Aku harus pergi !
Mata-mata (itu pun) melakukan perjalanan kembali dan mengatakan kepada pemimpinnya dengan suara yang nyaring.
“SEKARANGLAH SAATNYA UNTUK MEREBUT KEMBALI SPANYOL DARI KAUM MUSLIMIN”
Apa yang aku coba katakan dengan contoh ini adalah bahwa kita telah menjadi lemah seperti pemuda yang sedang menangis (di atas). Kita seharusnya menjadi seperti anak lelaki (di atas). Wallahi ! Jika kita memiliki motivasi yang sama seperti anak lelaki (tersebut), kita akan merebut kembali semua negeri-negeri Islam termasuk Spanyol (dengan kehendak Allah).
Saudara-saudari-ku tercinta,
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan dalam Al-Qur’an :
“Maka berperanglah engkau (Muhammad) di jalan Allah, engkau tidaklah di bebani melainkan atas dirimu sendiri. Kobarkanlah (semangat) orang-orang beriman (untuk berperang) …” {QS. An-Nisa ayat 84}
“Imam Ahmad meriwayatkan Sulayman Bin Dawud mengatakan bahwa Abu Bakar bin ‘Ayyash mengatakan bahwa Abu Ishaq mengatakan, “Aku bertanya pada Al-Bara’, “Jika seorang lelaki menyerang barisan berhala-berhala (thoghut dan tentaranya), akankah ia melemparkan dirinya sendiri kepada kebinasaan.” Ia mengatakan, “Tidak, karena Allah telah mengirim Rasul-Nya dan memerintahkannya”.
Maka berperanglah engkau (Muhammad) di jalan Allah, engkau tidaklah di bebani melainkan atas dirimu sendiri. Kobarkanlah (semangat) orang-orang beriman (untuk berperang), dengan mendorong dan memperkuat ketetapan hati mereka dalam kehormatan ini. Sebagai contoh, Nabi mengatakan kepada orang-orang beriman pada perang Badar, sementara (beliau) mengorganisir barisan mereka, (Bangkit dan bergeraklah menuju Surga yang luasnya seluas langit dan bumi).
Disana terdapat banyak Hadits yang menganjurkan Jihad. Al-Bukhari meriwayatkan bahwa Abu Hurayrah mengatakan bahwa Rasulullah mengatakan,
(Siapa saja yang beriman kapada Allah dan Rasul-Nya, melaksanakan Shalat, membayar Zakat dan berpuasa di bulan Ramadan, akan berhak dianugerahi Surga oleh Allah, tidak jadi soal apakah ia berhijrah dalam jalan Allah atau menetap di tanah dimana ia dilahirkan) orang-orang mengatakan, ‘Oh Rasulullah! Bolehkah kami (mengabarkan) orang-orang dengan berita baik ini’. Beliau mengatakan,
(Surga memiliki seratus derajat yang mana telah Allah sediakan bagi para Mujahidin yang berjuang di jalan-Nya, jarak antara dua derajatnya seperti jarak antara langit dan bumi. Jadi, ketika engkau meminta pada Allah, mintalah akan Al-Firdaus, yang mana adalah surga yang terbaik dan tertinggi, diatasnya adalah singgasana Yang Maha Pemurah (Allah) dan darinya sungai-sungai di Surga berasal).
Hal terbesar yang diharapkan Mujahidin di Afhanistan, Iraq, Yaman, Somalia dan medan-medan Jihad lainnya, adalah untuk mengadakan perjalanan menuju negeri-negeri kafir dan membiarkan mereka merasakan apa yang kaum Muslimin rasakan…..
Apa Yang Sedang Engkau Tunggu?
Ya Allah, anugerahi kemenangan kepada Mujahidin atas musuh mereka…jangan menjadikan Mujahidin mempercayai apa yang para kuffar katakan dan lakukan dan bermurah hatilah atas para Mujahidin dan iringilah mereka dan tidak bersebrangan dengan mereka….
Ya Allah, jadikan dari orang-orang yang beriman yang mengingat-Mu dan takut pada-Mu dan sungguh-sungguh mempercayai-Mu, dan jadikan mereka Ya Allah, dari para penyembah-mu yang bertobat yang takut dan mentaati-Mu….
Ya Allah, jadikanlah mereka yang (memperoleh) kemenangan (dari-Mu) .. Ya Allah, ungkapkanlah kepada mereka kemenangan Mu, ya Tuhan semesta alam … Ya Allah, ungkapkanlah kepada mereka kemenangan-Mu dan buat mereka tabah dan mengguncang bumi dari bawah kaki musuh-musuh mereka, (Ya Yang memiliki Kemenangan dan Pertolongan)
Allah Yang Maha Mengetahui dan shalawat serta salam atas Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Wassalamu’alaikum
Hamba Allah yang fakir dan lemah
ANSAR
(KabarDuniaIslam/
No comments:
Post a Comment