Oleh :
Syaikh Al-Ustadz Faris bin Ahmad Alu Syuwail Az Zahroni
Pada hari Jumat tanggal 26 Robiuts Tsani 1410 H bertepatan dengan 14 November 1989, Syaikh rohimahulloh pergi ke Masjid Sab‘ul Lail, Peshawar, untuk memberikan khutbah Jumat. Lalu mobil yang ia kendarai melindas sebuah ranjau seberat 20 kg yang berbahan peledak TNT. Ranjau itu dipasang oleh orang-orang yang dengki dan jahat. Ledakan itu mengakibatkan beliau syahid dengan izin Alloh, beliau menjadi syahidul ummah, DR. Abdulloh Azzam. Beliau tewas bersama dua buah hatinya, Muhammad (putera sulung) dan Ibrohim.
Menurut musuh-musuh Alloh, ada banyak faktor yang menyebabkan beliau dibunuh, di antara sebab terpenting adalah:
Pertama: Beliau adalah pendiri Madrasah Jihad yang nyata.
Asy-Syahid datang ke medan jihad Afghanistan tahun 1982. Beliau mulai mengobarkan semangat kaum mukminin untuk berperang dan membangkitkan semangat para pemuda untuk datang ke medan tempur, beliau menggugah perasaan para ulama dengan mengatakan, “Bangunlah kalian dari tidur kalian, karena agama Alloh tidak akan mungkin tegak di muka bumi dan menjadi kuat melainkan dengan jihad fi sabilillah.” Fatwa syaikh yang pertama muncul mengenai hukum jihad di Palestina, Afghanistan dan setiap jengkal bumi kaum muslimin mana pun yang diinjak orang-orang kafir adalah jihad tersebut hukumnya fardhu ain bagi setiap muslim, baik dengan harta mau pun secara fisik. Tidak ada alasan untuk tidak ikut selain mereka yang memiliki udzur.
Mereka yang memiliki kekuasaan bergetar urat-urat nadinya mendengar suara ini, yang telah menggema ke seluruh penjuru bumi. Apalagi, ulama satu ini telah mempraktekkan langsung ucapannya, ia memanggul senjatanya dan membuang dunia dari dua pundaknya. Engkau benar-benar akan merasa heran ketika melihatnya mendaki puncak-puncak gunung di antara gundukan salju, di sana ia membuka jalan dan mempersiapkannya untuk mengembalikan menara yang hilang (khilafah Islam yang lurus). Maka dari itu, musuh-musuh Alloh sangat berambisi untuk terbebas darinya dengan cara apapun. Dalam hal ini, salah seorang komandan jihad di Afghanistan mengatakan, “Syaikh kami yang mulia, adalah sosok yang jika namanya didengar oleh musuh, maka mereka akan merasa gelisah dan gemetar. Dan musuh-musuh kita lebih tahu tentang syaikh daripada kami sendiri, dan syaikh adalah musuh utama kaum komunis, zionis dan para diktator.”
Kedua: Syaikh adalah tameng bagi jihad Afghanistan
Musuh-musuh umat ini belum pernah mendapati contoh seorang ulama yang membawa senjata sendiri untuk memerangi orang-orang kafir atheis demi menegakkan agama Alloh di muka bumi pada zaman sekarang, seperti yang mereka lihat pada diri syaikh dan kekasih kami yang mulia. Imam Abdulloh Azzam merupakan perisai jihad, yang berjihad di jalan Alloh dengan tulisan sekaligus pedangnya. Beliau adalah suara kebenaran yang bersuara atas nama jihad di seluruh dunia. Maka, musuh-musuh jihad ingin membuatnya diam dari suara ini. Setelah jihad meraih kemenangan di Afghanistan mengalahkan beruang merah dan memaksanya kembali ke kandang, dan setelah para mujahidin “memotong kuku”nya, terjadi konspirasi untuk mengatur barisan antara blok Timur dan Barat, supaya jangan sampai Islam yang menjadi pengganti pasca terusirnya Rusia. Maka, muncullah berbagai perencanaan yang susul menyusul. Setiap kali syaikh rohimahulloh melihat ada satu anak panah yang akan menyerang jihad, atau ada syubhat yang dihembuskan seputar jihad dari musuh-musuh Alloh, beliau maju untuk mematahkannya dengan semua hujjah dan penjelasan yang beliau miliki. Atas sebab inilah blok Timur dan Barat merasa gusar tapi tidak mampu berhadapan secara langsung, baik di medan jihad atau dalam majelis dialog.
Ketiga: Pemikirannya yang telah mengekspor jihad ke luar Afghanistan.
Syaikh rohimahulloh berusaha untuk mentransfer jihad dari Afghanistan ke setiap jengkal bumi lain yang diinjak olah orang-orang kafir. Akibatnya, dunia sangat takut dengan jihad, mereka memperhitungkan jihad Afghanistan dengan seribu perhitungan, apalagi jihad itu telah terbentang hingga mencapai sebagian besar wilayah yang diperangi musuh-musuh Alloh. Atas dasar ini, musuh-musuh Alloh sangat berambisi membebaskan diri dari sosok jihad ini, di mana ia mulai mengalihkan jihad ke negeri-negeri Islam yang terjajah dan mengalihkannya kepada kaum tertindas di muka bumi. Sehingga, symbol jihad ini harus dihabisi.
Keempat: Syaikh telah merubah Jihad Afghan yang tadinya lokal menjadi Jihad Global (mendunia)
Syaikh rohimahulloh menyuarakan persatuan umat Islam di bawah panji jihad, dan beliau berjuang untuk itu. Beliau terus berjuang hingga akhir hayatnya, yaitu menyatukan kalimat para mujahidin. Sering sekali beliau berkata, “Kematian semua anakku lebih kusukai daripada para komandan jihad berselisih.”
Asy-Syahid telah menyeru perasaan umat Islam di berbagai belahan dunia, beliau mendorong para pedagang di negara-negara Arab dan negara-negara Islam untuk mempersembahkan hartanya di jalan Alloh. Beliau juga meneriakkan suaranya yang lantang kepada para ulama di negara-negara arab dan Islam untuk berangkat ke medan jihad, dan hendaknya setiap muslim turut andil semampunya dalam jihad penuh berkah ini, dengan nyawa atau pun ilmunya. Seruan ini mendapatkan sambutan, maka datanglah kelompok-kelompok pemuda dari seluruh penjuru dunia. Kelompok ini saling bertemu dan terjalin dalam ikatan akidah yang dibangun di atas asas jihad fi sabilillah. Dan tiba-tiba saja umat Islam yang tadinya tercerai berai di seluruh belahan bumi, kini bersatu kembali dalam satu tubuh yang sempurna. Maka dari itu, musuh-musuh umat begitu berambisi untuk membunuh syaikh dan berlepas diri darinya. Dalam hal ini, negara-negara murtad punya peran besar. Semoga Alloh merahmati Imam Abdulloh Azzam, pembentuk kemuliaan Islam abad 20.
http://shoutussalam.com/
—
No comments:
Post a Comment