M Fachry untuk Al-Mustaqbal.net
JAKARTA-Alhamdulillah, pada hari Selasa (31/07/2012) atau bertepatan dengan tanggal 12 Ramadhan 1433 Hijriyah, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (ABB) dijenguk Bapak H.Chep Hernawan dan ikhwan-ikhwan dari GARIS Cianjur serta ikhwan-ikhwan dan Ummahat dari Bekasi dan Jakarta. Alhamdulillah, kondisi Ustadz ABB dalam keadaan sehat wal 'afiyat.
Sebagaimana biasa, Ustadz ABB langsung memberikan taushiyah kepada para tamunya, dan diantaranya beliau mengatakan : "Umat Islam agar berusaha supaya hidupnya sesuai dengan Pimpinan Allah dan Rasul Nya. Yakni dengan mengamalkan Syariat Islam secara murni dan Kaffaah.
Beliau melanjutkan, Syariat Islam secara murni Kaffah tidak bisa diamalkan tanpa Daulah Islamiyyah. Oleh kerananya Umat islam harus meluruskan (memperjuangkan) Negaranya agar menjadi Daulah Islamiyyah meskipun Thaghut dan orang Kafir tidak suka dan menentangnya, namun harus terus dilawan sampai menang dengan Izin Allah atau mati Syahid, tidak boleh menyerah dan memilih damai kepada Thagut dengan mengorbankan tegaknya Daulah Islamiyyah.
Allah SWT berfirman:
"Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama (Dien)itu semata mata untuk Allah.." (QS Al-Anfal (8) :39).
Jadilah Ulama Rabbani, Jangan Ulama Syaitan!
Sebagaimana biasa, para tamu Ustadz ABB bergantian untuk bisa menjenguk, sekaligus berbuka puasa bersama dengan beliau. Di sesi berikutnya, Ustadz ABB kembali memberikan taushiyah kepada para tamunya.
Ustadz ABB meminta seorang ikhwan untuk membacakan pernyataan sikap ulama Robbani, yang ditulis oleh Syekh Abu Dujanah Ash Shamy yang berada dalam buku beliau yang terbaru yang dibagikan pada saat itu. Demikian isi pernyataannya :
“Jika kami mengatakan kebenaran pasti kami akan mati dan jika kami tidak mengatakan kebenaran pasti kamipun akan mati, maka kami akan mati dengan mengatakan kebenaran, dan kami tetap akan mengatakan kebenaran meskipun taring-taring anjing mencabik-cabik daging kami, meskipun paruh-paruh burung mematuk-matuk kepala kami, hidup kami hanya untuk Allah, kami mati kerana membela agama Allah!”
Kemudian Ustadz ABB menjelaskan perbedaan antara Ulama Rabbani dengan Ulama Syaitan, mengutip keterangan dari Syekh Abu Dujanah Ash Shamy. Ustadz ABB juga meminta ikhwan tadi membacakan firman Allah SWT di dalam surat Al A’raaf, ayat 175-176.
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang-orang yang telah kami berikan kepadanya ayat-ayat kami (pengetahuan tentang isi Al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia ikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), Maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.”
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikianlah itu perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (QS Al-A’raaf (7) : 175-176)
Di akhir taushiyahnya Ustadz ABB menasehati para pengunjung agar jadilah atau ikutilah ulama Rabbani yang berani mendakwahkan al haq (kebenaran) dan jangan menjadi atau mengikuti ulama Syaitan yang tidak berani mendakwahkan al haq dan malah menentang perjuangan umat Islam untuk menegakkan Daulah Islam (Khilafah). Allahu Akbar!
sumber: http://
No comments:
Post a Comment