Abul-Laits
meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa’ bin Aazib r.a. berkata:
“Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda:
“Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.”. Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali.” Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
“Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda:
“Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.”. Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali.” Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
“Sesungguhnya
seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati),
turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa
kafan dari syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya,
kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil:
“Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya.”
“Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya.”
“Bagaimana
pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengahtengah kamu?” Dijawab: “Dia
utusan Allah”. Lalu ditanya:
“Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya” Maka terdengar suara: “Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata.”
Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata:
“Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya” Maka terdengar suara: “Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata.”
Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata:
“Terimalah
kabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah
kepadamu.”
Lalu bertanya: “Siapakah kau?” Jawabnya: “Saya
amalmu yang baik.” Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat
supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan kawanku.”
Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata:
kepadamu.”
Lalu bertanya: “Siapakah kau?” Jawabnya: “Saya
amalmu yang baik.” Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat
supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan kawanku.”
Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata:
“Hai
roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah.” Maka tersebar
disemua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?”
Dijawab: “Roh fulan bin fulan.” dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat: “Laa tufattahu lahum abwabus samaa’i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath.” (Yang Bermaksud) “Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum.”
disemua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?”
Dijawab: “Roh fulan bin fulan.” dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat: “Laa tufattahu lahum abwabus samaa’i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath.” (Yang Bermaksud) “Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum.”
Kemudian
diperintahkan: “Tulislah orang itu dalam sijjin.” Kemudian dilemparkan rohnya
itu bagitu sahaja sebagaimana ayat “Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro
minassama’i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq.”
(Yang
bermaksud) “Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit
lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam.”
Kemudian
dikembalikan roh itu kedalam jasad didalam kubur, lalu didatangi oleh dua
Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: “”Siapa Tuhanmu?” Maka dijawab:
“Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?”
Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?” Dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya:
Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?” Dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya:
“Bagaimanakah
kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya tidak
tahu” Maka terdengar suara seruan dari langit: “Dusta hambaku,
hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka,
maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya
sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: “Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu.” Lalu ia bertanya:
tahu” Maka terdengar suara seruan dari langit: “Dusta hambaku,
hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka,
maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya
sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: “Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu.” Lalu ia bertanya:
“Siapakah
kau?” Jawabnya: “Aku amalmu yang jelek.” Lalu ia
berkata: “Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan
percepatkan kiamat.”
berkata: “Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan
percepatkan kiamat.”
Abul-Laits
dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: “Nabi Muhammad
s.a.w bersabda: “Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat
dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga,
lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil:
“Ya ayyatuhannafsul muth ma’innatur ji’i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah.”
(Yang
bermaksud) “Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela
dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah.” Maka jika telah
keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat
dengan sutera dan dibawa keilliyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut
didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang
didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil
dikatakan kepadanya:
“Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka
Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah
keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu
yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin.”
didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil
dikatakan kepadanya:
“Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka
Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah
keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu
yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin.”
Alfaqih
Abu Ja’far meriwayatkan dengan sanadnya dari
Abdullah bin Umar r.a. berkata:
“Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas.
Abdullah bin Umar r.a. berkata:
“Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas.
Adapun
orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang
rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk
leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata,
lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan
bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya, sedang
Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya
supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap
pagi dan petang.”
Abu-Laits
berkata: “Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi
empat dan meninggalkan empat yaitu:
1. Menjaga sembahyang lima waktu
2. Banyak bersedekah
3. Banyak membaca al-quran
4. Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal’aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)
1. Menjaga sembahyang lima waktu
2. Banyak bersedekah
3. Banyak membaca al-quran
4. Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal’aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)
Semua
yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya.
Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:
1. Dusta
2. Kianat
3. Adu-adu
4. Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah
bersabda: “Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab
umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah
dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)
Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:
1. Dusta
2. Kianat
3. Adu-adu
4. Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah
bersabda: “Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab
umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah
dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)
Nabi
Muhammad s.a.w bersabda: “Innallahha ta’ala kariha lakum
arba’a: Al’abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira’ati, warrafatsu
fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud)
Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam
sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur.”
arba’a: Al’abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira’ati, warrafatsu
fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud)
Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam
sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur.”
Muhammad
bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: “Kamu jangan tertipu kerana
tenangnya dan diamnya kuburkubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah
bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah
jauh berbeza antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang
yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya.”
Sufyan
Atstsauri berkata: “Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan
mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka
akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka.”
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: “Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubunubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segerasegera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur,
ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat.”
Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari
dimana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang
mabuk, bahkan ibu yang meneteki lupa terhadap bayinya dan wanita
yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat
orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah s.w.t. yang sangat ngeri dan dahsyat.
Ingatlah
bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat
panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah
bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah s.w.t. disana. Maka kaum
muslimin yang menangis. lalu ia berkata: “Dan disamping itu ada
syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orangorang yang takwa. Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna’iem (Syurga yang serba kenikmatan).
panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah
bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah s.w.t. disana. Maka kaum
muslimin yang menangis. lalu ia berkata: “Dan disamping itu ada
syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orangorang yang takwa. Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna’iem (Syurga yang serba kenikmatan).
Usaid
bin Abdirrahman berkata: “Saya telah mendapat
keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia
berkata: “Segerakan aku.”, dan bila telah dimasukkan dalam lahad
(kubur), bumi berkata kepadanya: “Aku kasih padamu ketika diatas
punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu.” Dan bila orang kafir
mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: “Kembalikan aku.” dan bila
diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: “Aku sangat benci
kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi
kepadamu.”
keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia
berkata: “Segerakan aku.”, dan bila telah dimasukkan dalam lahad
(kubur), bumi berkata kepadanya: “Aku kasih padamu ketika diatas
punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu.” Dan bila orang kafir
mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: “Kembalikan aku.” dan bila
diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: “Aku sangat benci
kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi
kepadamu.”
Usman
bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur: “Engkau
jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana
kubur?” Jawabnya: “Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: “Alqabru awwalu
manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba’dahu aisaru minhu, wa in lam yanju
minhu fama ba’dahu asyaddu minhu.” (Yang bermaksud)”Kubur itu pertama tempat
yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya
lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih
berat daripadanya.”
Abdul-Hamid
bin Mahmud Almughuli berkata: “Ketika aku duduk bersama Ibn Abbas r.a.,
tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: “Kami rombongan haji dan
bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah,
tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya, dan ketika menggali
kubur untuknya, tiba-tiba ada ular sebesar lahad, maka kami
tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan dan kini kami bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu?”
Jawab Ibn Abbas r.a.: “Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur sajan demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular didalamnya.” Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam salah satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil bertanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oelh suaminya?
Jawab isterinya: “Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkaitangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu.”
tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan dan kini kami bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu?”
Jawab Ibn Abbas r.a.: “Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur sajan demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular didalamnya.” Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam salah satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil bertanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oelh suaminya?
Jawab isterinya: “Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkaitangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu.”
Abul-Laits
berkata: “Berita ini menunjukkan bahawa kianat itu salah satu sebab siksaan
kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai kianat.”
Ada
keterangan bahawa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:
1. Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan
kembalimu didalam perutku.
2. Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas
punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.
3. Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan
menangis didalam perutku.
4. Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan
berduka didalam perutku.
5. Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka
akan tersiksa didalam perutku.
1. Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan
kembalimu didalam perutku.
2. Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas
punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.
3. Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan
menangis didalam perutku.
4. Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan
berduka didalam perutku.
5. Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka
akan tersiksa didalam perutku.
Amr bin Dinar berkata: “Ada seorang penduduk kota
Madinah yang mempunyai saudara perempuan dihujung kota, maka
sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan
persiapannya dibawa kekubur, kemudian setelah selesai menguburkan dan kembali pulang kerumah, ia teringat pada kantongan yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali kubur itu maka bertemulah dia akan kantongannya itu, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: “Tolong aku ketepi sebentar sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini.” Maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya:
“Bagaimanakah
kelakuan saudaraku dahulu itu?” Ibunya berkata: “Mengapa kau menanyakan
kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?” Anaknya tetap meminta supaya
diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahawa
saudaranya itu biasanya mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga cuai dalam
kesucian dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengar
perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu domba
antara mereka, dan itulah sebabnya
siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari siksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier.
siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari siksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier.
Alabarra’
bin Aazib r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Seorang mukmin jika
ditanya dalam kubur, maka ia langsung membaca Asyhadu an laa ilaha illallah wa
anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah:
Yutsabbitullahul
ladzina aamanu bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah
menetapkan orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup
didunia dan diakhirat (yakni khalimah laa ilaha illallah, Muhammad Rasullullah)
Dan
ketetapan itu terjadi dalam tiga masa iaitu:
1. Ketika melihat Malakulmaut
2. Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakier
3. Ketika menghadapi hisab dihari kiamat
1. Ketika melihat Malakulmaut
2. Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakier
3. Ketika menghadapi hisab dihari kiamat
Dan
ketetapan ketika melihat Malaikulmaut dalam tiga
hal iaitu:
1. Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah
dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam
2. Diberi selamat oleh Malaikat bahawa ia mendapat rahmat
3. Melihat tempatnya disyurga sehingga kubur menjadi salah satu
kebun syurga.
hal iaitu:
1. Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah
dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam
2. Diberi selamat oleh Malaikat bahawa ia mendapat rahmat
3. Melihat tempatnya disyurga sehingga kubur menjadi salah satu
kebun syurga.
Adapun
ketetapan ketika hisab juga dalam tiga perkara
iaitu:
1. Allah s.wt. memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala
pertanyaan dengan benar
2. Mudah dan ringan hisabnya
3. Diampunkan segala dosanya
iaitu:
1. Allah s.wt. memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala
pertanyaan dengan benar
2. Mudah dan ringan hisabnya
3. Diampunkan segala dosanya
Ada
juga yang mengatakan bahawa ketetapan itu dalam
empat masa iaitu:
1. Ketika mati
2. Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa
gentar atau takut
3. Ketika hisab
4. Ketika berjalan diatas sirat sehingga berjalan bagaikan
kecepatan kilat
empat masa iaitu:
1. Ketika mati
2. Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa
gentar atau takut
3. Ketika hisab
4. Ketika berjalan diatas sirat sehingga berjalan bagaikan
kecepatan kilat
Jika
ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya, maka ulama telah
membicarakannya dalam berbagai pendapat. Sebahagiannya berkata pertanyaan itu
hanya kepada roh tanpa jasad dan disaat itu roh masuk kedalam jasad hanya
sampai didada. Ada pendapat berkata bahawa rohnyanya diantara jasad dan kafan
dan sebaiknya seorang mempercayai adanya pertanyaan dalam kubur tanpa
menanyakan dan sibuk dengan caranya.
Dan
kita sendiri akan mengetahui bila sampai disana, maka bila ada orang menolak
adanya soal Mungkar Nakier dalam kubur, maka penolakannya dari dua jalan iaitu:
1. Mereka berkata: “Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal,
sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam.”
2. atau mereka berkata: “Tidak ada dalil yang menguatkan.”
1. Mereka berkata: “Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal,
sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam.”
2. atau mereka berkata: “Tidak ada dalil yang menguatkan.”
Pendapat
pertama bahawa ia tidak mungkin dalam akal
kerana menyalahi kebiasaa tabiat alam. Pendapat ini bererti
menidakkan kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya
dari manusia biasa dan tabiatnya mereka sama, tetapi mereka telah
dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut
telah terbelah untuk Nabi Musa a.s., demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam. Jika ia berkata: “Tidak ada dalil.”, maka hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mau terima.
kerana menyalahi kebiasaa tabiat alam. Pendapat ini bererti
menidakkan kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya
dari manusia biasa dan tabiatnya mereka sama, tetapi mereka telah
dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut
telah terbelah untuk Nabi Musa a.s., demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam. Jika ia berkata: “Tidak ada dalil.”, maka hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mau terima.
Firman
Allah s.w.t. yang berbunyi: “Wa man a’rodho an dzikri fa inna lahu ma’i syatan
dhanka wanah syuruhu yaumal qiyaamati a’ma.
(Yang
bermaksud) “Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranKu) maka ia akan
merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar ini ketika menghadapi
pertanyaan dalam kubur).”
Demikian
pula ayat: “Yu tsabbitulladzina aamanu bil qoulaits tsabiti filhayatiddunia
wafil akhirati. (Yang bermaksud) “Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin
dengan khalimah yang teguh didunia dan diakhirat.”
Abu-Laits
meriwayatkan dengan sanadnya dari Saad bin Almusayyab dari Umar r.a. berkata:
Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
“Jika
seorang mukmin telah masuk kedalam kubur, maka didatangi
oleh dua Malaikat yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya
dan menanyainya, sedang ia mendengar suara derap sandal sepatu
mereka ketika kembali, lalu ditanya oleh kedua Malaikat itu: Siapa
Tuhanmu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu dijawab:
Allah tuhanku, dan agamaku Islam dan Nabiku Nabi Muhammad s.a.w.
oleh dua Malaikat yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya
dan menanyainya, sedang ia mendengar suara derap sandal sepatu
mereka ketika kembali, lalu ditanya oleh kedua Malaikat itu: Siapa
Tuhanmu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu dijawab:
Allah tuhanku, dan agamaku Islam dan Nabiku Nabi Muhammad s.a.w.
Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan kau dalam
khalimah itu, tidurlah dengan tenang hati. Itulah ertinya Allah
menetapkan mereka dalam khalimah hak. Adapun orang kafir zalim
maka Allah menyesatkan mereka dengan tidak memberi petunjuk
taufiq pada mereka, sehingga ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa
Tuhanmu, apa agamamu dan siapa Nabimu, maka jawab orang kafir
atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh Malaikat dikatakan: Tidak tahu,
maka langsung dipukul sehingga jeritan suaranya terdengar semua
yang dialam kecuali manusia dan jin. (Dan andaikan didengar oleh
manusia pasti pingsan)
Abu
Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda kepada Umar r.a
: “Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua Malikat yang akan
mengujimu didalam kubur iaitu Mungkar Nakier hitam keduanya kebiru-biruan
siungkeduanya mengguriskan bumi, sedang rambut keudanya sampai
ketanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang menyambar?” Umar bertanya: “Ya Rasullullah, apakah ketika itu aku cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini?” Nabi Muhammad s.a.w menjawab: “Ya.” Umar berkata: “jika sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah s.w.t.. Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq.”
ketanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang menyambar?” Umar bertanya: “Ya Rasullullah, apakah ketika itu aku cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini?” Nabi Muhammad s.a.w menjawab: “Ya.” Umar berkata: “jika sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah s.w.t.. Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq.”
Abul-Laits
berkata: “saya telah diberitahu oleh Abul- Qasim bin Abdurrahman bin Muhammad
Asysyabadzi dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w
bersabda: “Tiada seorang yang mati melainkan ia mendengkur yang didengari oleh
semua binatang kecuali manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pingsan, dan
bila dihantar kekubur, maka jika solih (baik)
berkata:
“Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada
kebaikan, nescaya kamu akan menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik maka
berkata: “Jangan keburu, andaikata kamu mengtahui apa yang didepan aku daripada
bahaya, nescaya kamu tidak akan keburu.
Kemudian
jika telah ditanam dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam
kebiru-biruan datang dari arah kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya:
Tidak boleh datang dari arahku sebab adakalanya ia semalaman tidak tidur kerana
takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak
oleh baktinya pada kedua orang tuanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia
biasa berjalan tegak kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu datang dari
arah kanannya, maka ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku,
kerana ia pernah sedekah kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu ia datang
dari kirinya maka ditolak oleh puasanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia
biasa lapar dan haus kerana takut saat seperti ini, lalu ia dibangunkan
bagaikan dibangunkan dari tidur, lalu ia bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang
orang yang membawa ajaran kepadamu itu? Ia tanya: Siapakah itu? Dijawab:
Muhammad s.a.w? Maka dijawab: Saya bersaksikan bahawa ia utusan Allah.
Lalu berkata kedua Malaikat:
Lalu berkata kedua Malaikat:
Engkau
hidup sebagai seorang mukmin, dan mati juga mukmin. Lalu
diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang
dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan
dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur kerana Nabi Muhammad s.a.w juga berlindung kepada Allah dari siksa kubur.”
diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang
dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan
dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur kerana Nabi Muhammad s.a.w juga berlindung kepada Allah dari siksa kubur.”
A’isyah
r.a. berkata: “Saya dahulunya tidak mengetahui
adanya siksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita
Yyahudi, minta-minta dan sesudah saya beri ia berkata: “Semoga Allah melindungi kamu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi Muhammad s.a.w maka Nabi Muhammad s.a.w memberitahu kepadaku bahawa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang muslim berlindung kepada Allah s.w.t. dari siksa kubur, dan bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang soleh, sebab selama ia masih hidup maka Allah s.w.t. telah memudahkan baginya segala amal soleh.
adanya siksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita
Yyahudi, minta-minta dan sesudah saya beri ia berkata: “Semoga Allah melindungi kamu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi Muhammad s.a.w maka Nabi Muhammad s.a.w memberitahu kepadaku bahawa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang muslim berlindung kepada Allah s.w.t. dari siksa kubur, dan bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang soleh, sebab selama ia masih hidup maka Allah s.w.t. telah memudahkan baginya segala amal soleh.
Sebaliknya
bila ia telah masuk kedalam kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan,
sehingga ia sangat menyesal sematamata, kerana itu seorang yang berakal harus
berfikir dalam hal orangorang yang telah mati, kerana orang-orang yang telah
mati itu, mereka sangat ingin kalau dapat akan sembahyang dua rakaat, berzikir
dengan tasbih, tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika didunia, tetapi tidak
diizinkan, lalu mereka hairan pada orang-orang yang masih hidup
menghambur-hamburkan waktu dalam permainan dan kelalaian semata-mata.
Saudaraku
jagalah dan siap-siapkan harimu, sebab iasebagai pokok kekayaanmu, maka mudah
bagimu mendapatkan atau mencari untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak
sepi dan tidak laku, kerana itu rajin-rajinlah kau mengumpulkan sebanyak
mungkin daripadanya, sebab akan tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab
pada saat itu ia berharga, maka kau tidak akan dapat mencari atau mencapainya.
Kami mohon semoga Allah s.w.t. memberi taufiq untuk bersiap-siap menghadapi
saat keperluan dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang menyesal
sehingga ingin kembali kedunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Allah s.w.t.
memudahkan atas kami sakaratulmaut, dan kesukaran kubur, demikian pula pada
semua kaum muslimin dan muslimat.
No comments:
Post a Comment