Wednesday, August 29, 2012

Wawancara Eksklusif Bersama Ummu Tsabit - “Ustadz Rois itu Suami, Pemimpin,Guru dan Teman”



Ummu Fauzi Untuk Al-Mustaqbal.net

Mendapat kesempatan wawancara dengan Ummu Tsabit rasanya seperti mendapat rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Ketika saya pergi ke Nusa Kambangan beberapa saat yang lalu, saya berharap bertemu beliau tidak sengaja atau ummahat lain yang bersedia saya wawancara dan ternyata harapan saya belum terpenuhi. Tapi, Allah Ta’ala Maha Pemurah, saya akhirnya dapat link juga ke beliau dan terjadilah wawancara ini.

Meskipun ini wawancara tertulis, tapi tetap saja saya membayangkan Ummu Tsabit sedang menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Seorang wanita yang dalam bayangan saya sangat tegar, tabah dan sabar. Bagaimana tidak tegar dan tabah, jika menerima kenyataan suami sedang berada dalam penjara thoghut dengan vonis, MATI ! Bagaimana tidak saya bilang beliau seorang yang sabar, dalam ujian yang begitu berat, beliau masih bersedia berbagi tips dan nasihat untuk saya (khususnya) dan pembaca Al-Mustaqbal.net.

Berikut ini adalah transkrip hasil wawancara tersebut ;

Ummu Fauzi (UF) ; Assalamu’alaykum. Apa kabar, Ustadzah ?

Ummu Tsabit (Uts) ; Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah baik. Gak usah panggil ustadzah. Belum pantas sebutan itu ke ana.

(Tuuch kan, padahal benar-benar saya merasa beliau adalah seorang ustadzah, tempat orang-orang seperti saya ini belajar arti kata tabah, tegar, sabar dan istiqomah menghadapi ujian. Apalagi beliau juga seorang pengajar di pondok.)

UF : Aktifitas apa yang sedang ustadzah lakukan saat ini, sulitkah membagi waktu dengan berbagai aktifitas ketika secara fakta menjadi orang tua tunggal ?

(Uts) ; Aktifitas utama adalah mengurus dan mendidik anak, juga ikut membantu menyampaikan materti di pondok.Membagi waktunya, gampang-gampang susah.Tapi Alhamdulillah Allah selalu memberi kemudahan.

UF : Bagaimana perasaan ustadzah ketika pertama kali mendengar ustadz ditangkap ?

UTs : Satu sisi senang, karena jadi tahu keberadaan suami yang sebelumnya tidak diketahui dimana keberadaannya. Satu sisi sedih, karena keberadaannya ternyata di kantor polisi.

UF : Apa vonis untuk ustadz dan apa tuduhannya ?

UTs : Vonisnya MATI. Sedangkan tuduhannya adalah mengatur dan terlibat peledakan kedubes Australia.

UF : Tolong berbagi nasihat untuk kami ya Ustadzah, bagaimana menjaga ke-istiqomah-an dalam dien ini ketika ujian demi ujian menghadang ?

UTs : Tawakkal kepada Allah dan percaya serta yakin bahwa setiap ujian dan musibah yang Allah berikan adalah sebagai bentuk kecintaan Allah terhadap kita.

UF : Menurut Ustadzah, ketrampilan atau skill apa saja yang perlu dipersiapkan seorang istri mujahid dan ummahat secara umum, sehingga bisa mandiri secara finansial ketika suami tertawan atau mendapat karunia syahid ?

UTs ; Persiapkan skill sebagai seorang istri secara umum, baik menjahit, memasak dll yang bisa kita lakukan di rumah dengan meminimalisir resiko ikhtilath. Atau bagi yang memiliki kemampuan mengajar, kembangkan potensi itu baik mengajar misalnya di PAUD, privat, dll.

UF : (Ketika mengetik pertanyaan berikut ini, saya teringat kembali sulitnya perjalanan ke LP Kembang Kuning, Nusa Kambangan. Perjalanan jauh dan tentu memerlukan ongkos yang tidak sedikit jika menggunakan kendaraan umum. Belum lagi biaya tambahan yang harus dikeluarkan jika ketinggalan fery penyeberangan dan kendaraan truk untuk keluarga tahanan yang besuk, karena harus membayar untuk naik perahu dan menyewa mobil begitu mendarat di Nusa Kambangan) Bagaimana Ustadzah menjaga kedekatan anak-anak sementara tempat Ustadz ditahan sangat jauh dan begitu sulit perjalanan yang harus ditempuh untuk besuk ?

UTs : Sering komunikasi dengan suami dan memahamkan kepada anak bahwa abinya sangat menyayanginya. (Dan untuk jawaban ini, saya harus menahan air mata saya menitik ketika mengetik ulang)

UF : Adakah pengalaman atau kejadian yang begitu berat untuk dilalui ketika menempuh perjalanan besuk ke Nusa Kambangan?

UTs : Ada. Terutama perbedaan perlakuan petugas thoghut antara istri-istri mujahid dibanding dengan kasus yang lainnya.

UF : Apa harapan khusus dari Ustadzah untuk anak-anak dan keluarga ? Serta harapan apa untuk kami, para akhwat dan para ummahat ?

UTs : Menjadi seorang anak yang sholeh yang berani berjihad menegakkan tauhid dan menjalankan syari’at. Adapun untuk para akhwat dan para ummahat; setia dan istiqomah dalam mendampingi suami di jalan Allah serta mendidik anak supaya menjadi singa-singa Alllah. 

UF ; (Ini biasanya selalu menjadi pertanyaan terakhir dan teristimewa, Ustadzah...untuk memberi "gambaran" yang selalu ingin kami tiru agar kami juga bisa menjadi istri yang menjadi pen-suport utama suami) Apa arti seorang ustadz Rois buat ustadzah ?

UTs ; Beliau itu seorang suami, pemimpin, guru dan teman.

Benarlah adanya, Wanita yang saya wawancarai kali ini adalah wanita hebat, yang mendukung dan men-suport suami dalam jalan jihad. Wanita perkasa, yang rasa cinta dan kesetiannya mengiringi ketegaran dan kesabaran. Dan semua itu berakhir pada kata “Istiqomah” ! Semoga pembaca Al-Mustaqbal.net mengambil ibroh dan pelajaran seperti kepada para ummahat yang telah saya wawancarai sebelumnya.

sumber : http://www.al-mustaqbal.net/index.php/muslimah/item/452-wawancara-eksklusif-bersama-ummu-tsabit-%E2%80%9Custadz-rois-itu-suami-pemimpinguru-dan-teman%E2%80%9D

No comments:

Post a Comment