Wednesday, April 24, 2013

Garuda, Tuhan Agama Hindu


Garuda adalah raja para burung yang kadang bertindak sebagai pembawa pesan antara para dewa dan manusia. Garuda memiliki kepala, sayap, cakar dan paruh elang serta tubuh dan tangan manusia.

Vinata adalah Ibu Garuda dan ayahnya adalah Kaspaya, kakek pembuat hukum yang melakukan pertapaan di tepi sungai Lamhitya.

Ketika Garuda menetas dari telurnya, dia sangat kelaparan. Ibunya mengirim Garuda kepada ayahnya untuk meminta nasihat, kemudian Garuda dikirim ke sebuah tempat dimana ia dapat menemukan makanannya. Di tempat tersebut Garuda diperbolehkan memakan penduduk asli, dan Garuda dinasihati agar jangan memakan Brahmana, golongan dari pendeta dan rohaniwan, yang hidup bersama para penduduk.

Namun secara tidak sengaja Garuda memakan seorang Brahmana, yang kemudian nyangkut di tenggorokannya. Brahmana tersebut kemudian mengatakan bahwa ia akan menyerahkan hidupnya hanya jika Garuda melepaskan semua saudaranya. Mengetahui hal ini dan khawatir seorang Brahmana terbunuh, Kaspaya memerintahkan Garuda untuk memuntahkan kembali semua penduduk asli yang dimakannya bersama Brahmana tersebut.

Masih merasa lapar, ayah Garuda kemudian mengirim Garuda ke samudera di mana seekor gajah dan kura-kura raksasa sedang berkelahi. Garuda menyambar mereka dan membawa keduanya ke angkasa. Ketika Garuda bertengger di sebuah dahan pohon, dahan itu patah dan Garuda khawatir patahan dahan tersebut membunuh sapi-sapi suci dan kaum Brahmana, jadi ia berusaha menangkap patahan dahan tersebut.

Melihat hal tersebut, Wishnu, dewa Hindu bertangan empat, bertanya apa yang dilakukan Garuda. Garuda menjawab bahwa tidak ada pohon atau gunung yang mampu mendukung bobot tubuhnya, Wishnu kemudian menawarkan lengannya untuk jadi tenggeran Garuda.

Meskipun setelah makan, Garuda tetap merasa kelaparan sehingga Wishnu menawarkan lengannya. Ketika Garuda memakannya, lengan Wishnu tidak menunjukkan luka sedikitpun. Karenanya Garuda menundukkan kepala kepada Wishnu menyadari sifat ketuhanan Wishnu dan kawan heroik sepanjang masa. Dalam banyak syair kepahlawanan India, Garuda digambarkan membawa dewa Wishnu.

Pada suatu waktu saat ibu Garuda ditawan Kadru, ibu bangsa ular, Garuda berusaha membebaskannya. Sebagai tebusan, para ular meminta secangkir Amerta, minuman para Dewa yang dihasilkan dari mengaduk-aduk samudra yang berada di tangan para dewa. Garuda kemudian mencuri tirta Amerta (air keabadian) dari para dewa agar dapat membebaskan ibunya. Ketika akan minum air tersebut, dewa Indra, dewa cuaca dan raja khayangan, merebut cangkir yang menampung tirta Amerta. Meskipun demikian beberapa tetes tirta Amerta terjatuh yang kemudian dijilat oleh para ular, hal itu menjadikan mereka abadi dan lidah mereka bercabang. Dalam versi lain, Garuda menumpahkan tirta Amerta sebanyak empat kali di empat tempat yang berbeda di mana festival Kumb Mela, atau pertemuan kendi air, sekarang diadakan. Perjalanan Garuda ini memakan waktu 12 hari, setara dengan 12 tahun bagi manusia, yang mana ritual mandi di empat sungai suci diadakan.


Sumber : http://www.sanatansociety.org/hindu_gods_and_goddesses/garuda.htm


*********************

Bagaimana wahai kaum muslimin..? masihkah kalian membangga-banggakan garuda? mengeluk-elukan garuda? masihkah kalian melagukan Garuda akulah pendukungmu? garuda di dadaku? TIDAK KAH KALIAN TAKUT PEDIHNYA NERAKA DAN KEKAL DIDALAMNYA karena Sesembahan ini....??? atau kalian sudah tak mempunyai akal lagi hingga lebih rendah dari binatang ternak..???

UR CHOICE...!!!


KETERANGAN GAMBAR : Dewa Garuda.

No comments:

Post a Comment