Semua kita, sangat rindu dan sangat berharap dapat ziarah ke Masjid Rasulullah; Masjid Nabawi al-Syarif di Madinah al-Munawwarah. Apalagi, dapat berlama-lama berdiam di 'raudhah', sembari mengisi waktu dengan shalat dan tilawah Al-Qur'an.
Raudhah adalah taman dari taman surga yang ada di dunia, lokasinya antara rumah (sekarang makam Rasulullah) dengan mimbar beliau Shallallahu 'alaihi wasallam.
Saya berdo'a semoga sobat sekalian, mendapat karunia dari Allah, bisa menunaikan haji dan umrah, sekaligus ziarah ke masjid Nabawi. AMIN
***
Di antara amalan sunnah saat ziarah masjid nabawi, adalah menyampaikan salam kepada baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Selanjutnya memberi salam kepada Abu Bakar Shiddiq radhiyallahu 'anhu, yang dimakamkan tepat di samping Rasulullah, dan kemudian disusul Umar Ibn Khattab radhiyallahu 'anhu.
Sekilas terlintas di benak kita, alangkah bahagianya Abu Bakar dan Umar radhiyallahu 'anhuma, ketika di dunia, mereka selalu bersama Rasulullah, mendampingi beliau dalam setiap peperangan, di Madinah, dan ke manapun Rasulullah pergi.
Lebih bahagia lagi, saat kemudian mereka wafat, dan tetap dapat berdampingan bersama Rasulullah, nabi yang sangat mereka cintai.
Suatu hari, Harun al-Rasyid bertanya kepada Imam Malik tentang kedudukan Abu Bakar dan Umar di sisi Rasulullah saat beliau masih hidup, maka Imam Malik menjawab: "Kedudukan mereka di sisi Rasulullah saat hidup, sama seperti posisi mereka setelah wafat".
(Minhaj as-Sunnah: juz VII, h.371)
Pernyataan serupa juga diriwayatkan dari Ali Ibn Husain Ibn Ali Ibn Abi Thalib. (Kitab al-Mujalasah wa Jawahir al-Ilm, Abu Bakar al-Dainuri al-Maliki: juz IV,h. 254, no. 1411):
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ ، نَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَبِيبٍ ، نَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادٍ الْمَكِّيُّ ؛ قَالَ : سَمِعْتُ سُفْيَانَ بْنَ عُيَيْنَةَ يَقُولُ : قَالَ رَجُلٌ لِعَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ أَجْمَعِينَ : كَيْفَ كَانَ مَنْزِلَةُ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ فَقَالَ : مَنْزِلَتُهُمَا مِنْهُ مَنْزِلَتُهُمَا مِنْهُ الْيَوْمَ
***
Bukankah ini adalah bukti nyata, bahwa Abu Bakar dan Umar radhiyallahu 'anhuma adalah sahabat karib, yang sangat dekat dan dicintai Rasulullah. Hingga walau mereka telah wafat, kedekatan itu masih tetap langgeng dan dapat disaksikan oleh semua manusia.
Demi Allah, setelah melihat langsung bukti ini, hatiku bertambah cinta kepada kedua sahabat mulia ini. Dan aku tambah yakin, sungguh zhalim orang-orang yang melaknat bahkan mengkafirkan mereka berdua. Bahkan, sebagian mereka melaknat kedua sahabat Rasulullah, di depan makam beliau !
Sobat, jika kelak Allah memberimu kesempatan emas untuk mengucapkan salam kepada Rasulullah di depan makam beliau, maka janganlah lupa ucapkan salam kepada kedua Khalifah dan sahabat setianya.
Raudhah adalah taman dari taman surga yang ada di dunia, lokasinya antara rumah (sekarang makam Rasulullah) dengan mimbar beliau Shallallahu 'alaihi wasallam.
Saya berdo'a semoga sobat sekalian, mendapat karunia dari Allah, bisa menunaikan haji dan umrah, sekaligus ziarah ke masjid Nabawi. AMIN
***
Di antara amalan sunnah saat ziarah masjid nabawi, adalah menyampaikan salam kepada baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Selanjutnya memberi salam kepada Abu Bakar Shiddiq radhiyallahu 'anhu, yang dimakamkan tepat di samping Rasulullah, dan kemudian disusul Umar Ibn Khattab radhiyallahu 'anhu.
Sekilas terlintas di benak kita, alangkah bahagianya Abu Bakar dan Umar radhiyallahu 'anhuma, ketika di dunia, mereka selalu bersama Rasulullah, mendampingi beliau dalam setiap peperangan, di Madinah, dan ke manapun Rasulullah pergi.
Lebih bahagia lagi, saat kemudian mereka wafat, dan tetap dapat berdampingan bersama Rasulullah, nabi yang sangat mereka cintai.
Suatu hari, Harun al-Rasyid bertanya kepada Imam Malik tentang kedudukan Abu Bakar dan Umar di sisi Rasulullah saat beliau masih hidup, maka Imam Malik menjawab: "Kedudukan mereka di sisi Rasulullah saat hidup, sama seperti posisi mereka setelah wafat".
(Minhaj as-Sunnah: juz VII, h.371)
Pernyataan serupa juga diriwayatkan dari Ali Ibn Husain Ibn Ali Ibn Abi Thalib. (Kitab al-Mujalasah wa Jawahir al-Ilm, Abu Bakar al-Dainuri al-Maliki: juz IV,h. 254, no. 1411):
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ ، نَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَبِيبٍ ، نَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادٍ الْمَكِّيُّ ؛ قَالَ : سَمِعْتُ سُفْيَانَ بْنَ عُيَيْنَةَ يَقُولُ : قَالَ رَجُلٌ لِعَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ أَجْمَعِينَ : كَيْفَ كَانَ مَنْزِلَةُ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ فَقَالَ : مَنْزِلَتُهُمَا مِنْهُ مَنْزِلَتُهُمَا مِنْهُ الْيَوْمَ
***
Bukankah ini adalah bukti nyata, bahwa Abu Bakar dan Umar radhiyallahu 'anhuma adalah sahabat karib, yang sangat dekat dan dicintai Rasulullah. Hingga walau mereka telah wafat, kedekatan itu masih tetap langgeng dan dapat disaksikan oleh semua manusia.
Demi Allah, setelah melihat langsung bukti ini, hatiku bertambah cinta kepada kedua sahabat mulia ini. Dan aku tambah yakin, sungguh zhalim orang-orang yang melaknat bahkan mengkafirkan mereka berdua. Bahkan, sebagian mereka melaknat kedua sahabat Rasulullah, di depan makam beliau !
Sobat, jika kelak Allah memberimu kesempatan emas untuk mengucapkan salam kepada Rasulullah di depan makam beliau, maka janganlah lupa ucapkan salam kepada kedua Khalifah dan sahabat setianya.
No comments:
Post a Comment