Ketua Jamiat Ulma I India menyuarakan keprihatinannya tentang pembantaian etnis Muslim Rohingya di Myanmar, dan menyerukan diakhirinya krisis kemanusiaan di negara Asia tenggara tersebut.
Maulana Syed Arshad Madani mengutuk pemerintah Myanmar untuk menjadi acuh tak acuh terhadap pembantaian kaum Muslim oleh ekstrimis Buddha.
Dia juga mengkritik sikap diam masyarakat internasional dan organisasi HAM di seluruh dunia tentang nasib tragis Muslim di Myanmar.
Sebelumnya pada hari Jumat, ratusan umat Islam Indonesia berdemonstrasi di luar Kedutaan Myanmar di ibukota Jakarta, mendesak diakhirinya pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar.
Laporan mengatakan 650 dari hampir satu juta Muslim Rohingya tewas dibantai pada tanggal 28 Juni di wilayah barat Rakhine, sementara 1.200 orang lainnya hilang dan 80.000 orang telantar.
PBB menyatakan Muslim Rohingya sebagai salah satu minoritas yang paling teraniaya di dunia. Hak-hak dasar mereka dirampas termasuk pendidikan dan pekerjaan dan serta harus tunduk pada pemerasan dan tindakan koersif lainnya.
Pemerintah Myanmar menolak mengakui Rohingya, menganggap mereka bukan pribumi dan mengklasifikasikan mereka sebagai migran ilegal, meskipun mereka telah tinggal di negara itu selama beberapa generasi.
—
No comments:
Post a Comment