Ikhwati fillah, belum lama ini kita umat islam diresahkan dengan kemunculan ajaran sesat yang disebut Bahaiyyah, padahal negeri kita sudah banyak ajaran-ajaran khurafat yang siap menerkam kaum muslimin dari segala penjuru, maka supaya umat islam lebih waspada mengenai ajaran sesat ini pada kesempatan ini kita akan sedikit mengupas tentang ajaran Bahaiyyah.
Ajaran Bahaiyyah atau juga disebut Babiyyah merupakan ajaran kebatinan campuran dari islam, yahudi, nashrani, budha, zoroaster, kebatinan dan lain-lainnya, disepakati ulama bahwa mereka sudah keluar dari Islam.
Ajaran ini muncul di Iran pada awal abad 19 yang bersumber dari ajaran Syiah yang mengagungkan imam-imam mereka, bahwa mereka mendapat wahyu, dan bahwa Nabi Muhammad shallawahu alaihi wasallam bukan penutup para nabi.
Ajaran Bahaiyah diambil dari orang yahudi, sebagaimana kita tahu bahwa yahudi menyusup kedalam barisan Syiah semenjak ajaran tasyayu ini muncul,dengan kedok membela dan mencintai ahlul bait, namun ingin menghancurkan islam dari dalam.
Ajaran Bahaiyyah dipelopori oleh seorang yang bernama : Ahmad Al Ahsai yang aslinya adalah seorang yahudi inggris yang tinggal di Iran.
Lalu dikembangkan oleh Ali Muhammad, atau Muhammad Ali As Syirazi, yang sebenarnya termasuk dalam golongan Syiah Imam Dua belas, lalu keluar dan membentuk madzhab sendiri dan mengaku sebagai Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu. Kemudian setelah itu mengaku kalau Allah telah menyatu dalam dirinya, sehingga dia menjadi tuhan. Maha Suci Allah dari kedustaan yang dibuatnya.
Mirza Ali Muhammad yang diberi gelar Baba ( Bapak ) mulai dakwahnya tahun 1260 H ( 1844 M ) di Syiraz yaitu selatan Iran, yang katanya untuk memperbaiki keadaan dan kondisi masyarakat saat itu.
Kemudian mengaku menjadi utusan Allah dan membawa kitabnya Al Bayan yang konon didalamnya syariat yang diturunkan Allah Taalaa, dan bahwa kerasulannya menghapus syariat Islam, dan membuat hukum-hukum bari bagi pengikutnya yang bertentangan dengan Islam seperti : puasa hanya 19 hari dan menjadikan waktu untuk istirahat yang disebut Hari raya Nauruz.
Pendiri ajaran ini telah membuat satu muktamar di Badats di Iran tahun 1264 H (1848 M) menjelaskan tentang akidah kelompok ini dan mengumumkan keluarnya dari Islam.
Ajaran ini banyak ditentang ulama, bahkan mereka dikafirkan, namun setelah perang antara mereka dan kaum muslimin dia berhasil dikalahkan dan dihukum salib tahun 1265 H.
Ajaran ini lebih sesat dari Qadiyaninya Mirza Ghulam Ahmad,karena juga mengingkari hari kiamat, surga dan neraka, dan menyerupai ajaran Brahmana dan Budha, menggabungkan antara Yahudi, Nashrani dan Islam, artinya menghapuskan perbedaan semua agama atau lebih dikenal sekarang dengan istilah Wihdatul Adyan.
Dan mereka melaksanakan haji ke Uka di Palestina, dimana markas mereka masih disana sampai sekarang. Menjadikan kiblat mereka ke Uka tempat dimana Baha atau khalifah mereka berada.
Ajaran Bahaiyyah memiliki kitab sendiri yang disebut : Al Bayan dengan mengatakan bahwa kitab ini menghapus Al Quran- Naudzu biLlah – dan mengaku bahwa ini terdapat dalam Al Quran sebagaimana firman Allah :
عَلَّمَهُ الْبَيَانَ [الرحمن:4]
Artinya : (Dia Mengajarkannya Al Bayan).[QS Ar Rahman : 4]
Yang dimaksudkan Al Bayan adalah kitab yang dibawanya, dan dia juga mengarang kitab lain yang berjudul Al Athrasy.
Yang penting adalah mereka memiliki kesesatan yang banyak, dan berhasil menyebarkannya dan memiliki pengikut yang tidak sedikit, ini karena ajaran seperti ini tumbuh di Iran yang merupakan tempat yang subur bagi ajaran sesat seperti Ismailiyah, dan syiah yang merupakan pangkal ajaran sesat.
Begitu pula ajaran ini didukung kekuatan penjajah, yaitu yang tujuannya untuk membenarkan penjajahan mereka dan menghapuskan syariat jihad melawan penjajah seperti halnya Qadiyani.
Setelah kematiannya, maka kepemimpinan dilanjutkan oleh menterinya Baha Husain bin Mirza yang lahir di Iran tahun 1233 dan mati tahun 1309, lalu kelompok ini dikenal dengan Bahaiyah dinisbatkan kepadanya.
Kesimpulan :
Ajaran ini merupakan campuran dari seluruh agama yang ada dan tidak membedakan antara satu dengan lainnya.
Ajaran ini dibuat oleh penjajah yang tujuannya supaya kaum muslimin loyal terhadap mereka dan meninggalkan syariat jihad.
Ajaran ini intinya untuk mengkaburkan ajaran islam yang sebenarnya, sehingga kaum muslimin jauh dari agamanya.
Ajaran ini seperti disepakati ulama telah keluar dari Islam, dan tidak ada hubungannya dengan Islam.
Wallahu alam bishowab
No comments:
Post a Comment