Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
-- FB MAKAN KORBAN,.. HATI-HATI --
SHARE / BAGIKAN, biar semua orang tau dan berhati2 ketika Bermain Facebook
INNALILLAHI WAINNA ILAIHI RAJI'UN,... Semoga tidak terulang lagi,..
Jadikanlah FB sebagai ladang kebaikan,..
BUKITTINGGI, HALUAN — Hati-hati jika ingin membuat janji pertemuan dengan seseorang yang baru dikenal melalui jejaring sosial. Di Kabupaten Agam, seorang siswi bernama Rusyda Nabila panggilan Bila (16) dari Pondok Pesantren (Ponpes) Diniyah V Jurai Sungai Pua Kabupaten Agam, dibunuh oleh seseorang yang baru dikenalnya di jejaring sosial Facebook. Sebelumnya, korban telah dinyatakan hilang oleh keluarganya semenjak 20 Maret 2013 lalu.
Ayah korban Kairis (49) sangat terpukul dengan kejadian ini. Sebelumnya dia bersama warga sekampung telah sibuk mencari anaknya kian kemari, namun tak ditemukan. Ia mengatakan bahwa Bila adalah anak yang baik, serta rajin menolong orang tua. Bahkan di sekolah, Bila selalu mendapat peringkat 10 besar. Bila juga sangat aktif dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler di sekolah dan jarang ke luar rumah jika tidak ada kegiatan penting di sekolah.
Saat meninggalkan rumah di Jorong V Suku Jalan Raya Ateh Lubuk Nagari Sungai Pua, gadis dengan tingginya sekitar 156 meter, berat badan sekitar 49 kilogram yang berparas cantik dan berkulit kuning langsat itu mengenakan jilbab warna hitam, baju kaos lengan panjang warna hijau lumut, celana jeans warna biru, serta memakai sandal merek Eiger warna hitam.
Karena tak jua menemukan anaknya, Khairis pada Kamis 4 April 2013 melapor ke Polsek Banuhampu Sungai Pua.
Kasus pembunuhan itu sendiri terungkap setelah jajaran Polresta Bukit Tinggi yang langsung dipimpin oleh Wakapolresta Bukit Tinggi Kompol Arief Budiman membekuk tersangka pembunuhan itu pada Senin (29/4) sekitar pukul 16.00 WIB, serta menemukan jenazah korban pada malam harinya sekitar pukul 22.00 WIB.
Korban ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Selain telah membusuk, daging jenazah korban juga telah rapuh. Untuk menemukan jenazah korban, petugas kepolisian dibantu Tagana dan warga sekitar harus menggali beberapa lokasi di areal persawahan, karena tersangka sempat lupa lokasi menguburkan korbannya.
Tersangka pembunuhan itu sendiri diketahui bernama Wisnu Sadewa (31), warga Jorong Dalam Koto Nagari Pakan Sinayan Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam, yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir angkot. Di kalangan warga sekitar, tersangka dikenal sebagai lelaki yang memiliki istri banyak, bahkan ada yang berpendapat bahwa tersangka sedang menuntut ilmu hitam.
Namun kepada penyidik kepolisian, tersangka pembunuhan itu mengaku aksi tunggalnya itu dilakukan untuk menguras harta korbannya dengan cara apapun, termasuk dengan membunuhnya. Tersangka juga mengaku sangat membutuhkan uang banyak untuk biaya istrinya yang sedang hamil.
Wakapolresta Bukit Tinggi Kompol Arief Budiman kepada wartawan di Mapolresta Bukit Tinggi pada Selasa (30/4) kemarin menceritakan, korban mengenal tersangka melalui Facebook. Untuk membujuk agar bisa bertemu korban, tersangka menggunakan nama palsu di Facebook dengan nama Rani Nurdianti, yang didukung dengan foto profil perempuan berkerudung.
Arief mengatakan, dari pemeriksaan awal, kuat dugaan bahwa tersangka telah merencanakan pembunuhan tersebut. Pihak kepolisian juga akan meminta izin kepada keluarga korban untuk melakukan otopsi, untuk mengungkap kejahatan tersangka, apakah korban diperkosa dulu sebelum dibunuh atau tidak.
“Tersangka dijerat pasal 340 jo 338 KUHP jo pasal 80 ayat 3 Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Tersangka juga bisa terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup, karena telah melakukan pembunuhan berencana,” tegas Arief.
Arief menambahkan, dari hasil penyelidikan petugas kepolisian bersama sejumlah operator seluler, diketahui ada empat orang lainnya yang telah berjanji untuk bertemu dengan tersangka. Diduga kuat empat orang itu menjadi target pembunuhan tersangka. Namun sebelum terjadi, rencana jahat itu telah digagalkan Polresta BukitTinggi.
Sumber : Harian Umum Haluan.
Dahsyatnya Bangun Pagi, Tahajud , Subuh dan Dhuha
Silakan LIKE dan SHARE, Semoga bermanfaat
dan menginspirasi dan menjadi renungan bagi sahabat yang lainnya.
silakan gabung juga di Buah Hatiku
Semoga ada hal yang bermanfaat yang terdapat di dalamnya
_______
Foto dan berita ini kami kutip dari: http:// sphotos-c.ak.fbcdn.net/ hphotos-ak-frc1/ 308627_502455773154855_1896 389294_n.jpg
—
-- FB MAKAN KORBAN,.. HATI-HATI --
SHARE / BAGIKAN, biar semua orang tau dan berhati2 ketika Bermain Facebook
INNALILLAHI WAINNA ILAIHI RAJI'UN,... Semoga tidak terulang lagi,..
Jadikanlah FB sebagai ladang kebaikan,..
BUKITTINGGI, HALUAN — Hati-hati jika ingin membuat janji pertemuan dengan seseorang yang baru dikenal melalui jejaring sosial. Di Kabupaten Agam, seorang siswi bernama Rusyda Nabila panggilan Bila (16) dari Pondok Pesantren (Ponpes) Diniyah V Jurai Sungai Pua Kabupaten Agam, dibunuh oleh seseorang yang baru dikenalnya di jejaring sosial Facebook. Sebelumnya, korban telah dinyatakan hilang oleh keluarganya semenjak 20 Maret 2013 lalu.
Ayah korban Kairis (49) sangat terpukul dengan kejadian ini. Sebelumnya dia bersama warga sekampung telah sibuk mencari anaknya kian kemari, namun tak ditemukan. Ia mengatakan bahwa Bila adalah anak yang baik, serta rajin menolong orang tua. Bahkan di sekolah, Bila selalu mendapat peringkat 10 besar. Bila juga sangat aktif dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler di sekolah dan jarang ke luar rumah jika tidak ada kegiatan penting di sekolah.
Saat meninggalkan rumah di Jorong V Suku Jalan Raya Ateh Lubuk Nagari Sungai Pua, gadis dengan tingginya sekitar 156 meter, berat badan sekitar 49 kilogram yang berparas cantik dan berkulit kuning langsat itu mengenakan jilbab warna hitam, baju kaos lengan panjang warna hijau lumut, celana jeans warna biru, serta memakai sandal merek Eiger warna hitam.
Karena tak jua menemukan anaknya, Khairis pada Kamis 4 April 2013 melapor ke Polsek Banuhampu Sungai Pua.
Kasus pembunuhan itu sendiri terungkap setelah jajaran Polresta Bukit Tinggi yang langsung dipimpin oleh Wakapolresta Bukit Tinggi Kompol Arief Budiman membekuk tersangka pembunuhan itu pada Senin (29/4) sekitar pukul 16.00 WIB, serta menemukan jenazah korban pada malam harinya sekitar pukul 22.00 WIB.
Korban ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Selain telah membusuk, daging jenazah korban juga telah rapuh. Untuk menemukan jenazah korban, petugas kepolisian dibantu Tagana dan warga sekitar harus menggali beberapa lokasi di areal persawahan, karena tersangka sempat lupa lokasi menguburkan korbannya.
Tersangka pembunuhan itu sendiri diketahui bernama Wisnu Sadewa (31), warga Jorong Dalam Koto Nagari Pakan Sinayan Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam, yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir angkot. Di kalangan warga sekitar, tersangka dikenal sebagai lelaki yang memiliki istri banyak, bahkan ada yang berpendapat bahwa tersangka sedang menuntut ilmu hitam.
Namun kepada penyidik kepolisian, tersangka pembunuhan itu mengaku aksi tunggalnya itu dilakukan untuk menguras harta korbannya dengan cara apapun, termasuk dengan membunuhnya. Tersangka juga mengaku sangat membutuhkan uang banyak untuk biaya istrinya yang sedang hamil.
Wakapolresta Bukit Tinggi Kompol Arief Budiman kepada wartawan di Mapolresta Bukit Tinggi pada Selasa (30/4) kemarin menceritakan, korban mengenal tersangka melalui Facebook. Untuk membujuk agar bisa bertemu korban, tersangka menggunakan nama palsu di Facebook dengan nama Rani Nurdianti, yang didukung dengan foto profil perempuan berkerudung.
Arief mengatakan, dari pemeriksaan awal, kuat dugaan bahwa tersangka telah merencanakan pembunuhan tersebut. Pihak kepolisian juga akan meminta izin kepada keluarga korban untuk melakukan otopsi, untuk mengungkap kejahatan tersangka, apakah korban diperkosa dulu sebelum dibunuh atau tidak.
“Tersangka dijerat pasal 340 jo 338 KUHP jo pasal 80 ayat 3 Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Tersangka juga bisa terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup, karena telah melakukan pembunuhan berencana,” tegas Arief.
Arief menambahkan, dari hasil penyelidikan petugas kepolisian bersama sejumlah operator seluler, diketahui ada empat orang lainnya yang telah berjanji untuk bertemu dengan tersangka. Diduga kuat empat orang itu menjadi target pembunuhan tersangka. Namun sebelum terjadi, rencana jahat itu telah digagalkan Polresta BukitTinggi.
Sumber : Harian Umum Haluan.
Dahsyatnya Bangun Pagi, Tahajud , Subuh dan Dhuha
Silakan LIKE dan SHARE, Semoga bermanfaat
dan menginspirasi dan menjadi renungan bagi sahabat yang lainnya.
silakan gabung juga di Buah Hatiku
Semoga ada hal yang bermanfaat yang terdapat di dalamnya
_______
Foto dan berita ini kami kutip dari: http://
No comments:
Post a Comment