Friday, July 5, 2013

Penggulingan 2 Presiden di Mesir, Diwarnai Darah dan Air Mata

Jakarta - Dalam jangka waktu dua tahun, terjadi penggulingan dua presiden di Mesir. Tidak sedikit nyawa melayang, juga harta benda yang dikorbankan dalam proses ini. Ini detik demi detik proses demokrasi di negeri piramid .

Pada tahun 2011, jutaan rakyat Mesir turun ke jalan untuk menggulingkan Presiden Husni Mubarak. Setelah itu, diadakan pemilihan presiden yang membuat Mohamed Morsi terpilih. Namun baru setahun menjawat, Morsi pulak digulingkan.

Berikut perjalanan waktu penggulingan dua presiden di Mesir:

Tahun 2011

25 Januari

Munculnya protes dari warga Mesir yang berlangsung tak lama setelah jatuhnya pemerintahan diktator di Tunisia. Aksi protes berpusat di Tahrir Square, Kahirah, yang melibatkan jutaan warga di seluruh negeri pada tanggal 1 Februari.

11 Februari

Presiden Husni Mubarak mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaannya di tangan tentera yang dipimpin oleh Marsekal Hussein Tantawi. Sekitar 850 orang meninggal dalam kerusuhan.

12 Februari
Tentera menjanjikan sebuah transisi perdamaian di dalam demokrasi. Lalu mereka mencabut perlembagaan dan membubarkan parlimen.

3 Mac

Tentera memecat perdana menteri Ahmed Shafiq dan menggantikannya dengan Essam Sharaf.

15 Mac

Tentera membubarkan polisi keselamatan Mubarak.

19 Mac

Warga Mesir menyetujui perlembagaan baru.

28-29 Jun 

Lebih dari 1,000 orang cedera ketika demonstran dan polis  bertempur di Tahrir Square.

19 November

Dalam seminggu pertempuran yang terjadi antara polis  dan demonstran anti-tentera 42 orang meninggal.

28 November

Mesir mengadakan tahap pertama pilihanraya umum setelah revolusi. Parti-parti Islam memenangi sekitar dua - pertiga kerusi parlimen, yang mana jumlah setengahnya dari Ikhwanul Muslimin.

2012

1 Februari

Terjadi kerusuhan pasca pertandingan bolasepak. Dipercayai ini masih berkaitan dengan politik di Mesir. Sebanyak 74 orang meninggal.

2 Jun 

Mubarak dan mantan menteri dalam negeri Habib al-Adly dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup atas kematian demonstran selama pemberontakan.

30 Jun 

Mohammad Morsi memenangi pemilihan presiden dengan 51.7 persen suara dilantik menjadi penguasa sipil dan Islamis pertama di Mesir.

12 Ogos

Morsi menggunting dokumen perlembagaan yang menyerahkan kekuasaan kepada tentera dan Tantawi.

22 November

Morsi mengeluarkan keputusan tentang kekuasaan baru untuk dirinya. Dia membatalkan dekrit pada 8 Disember.

15 dan 22 Disember

Mesir masuk ke dalam krisis politik. Pembangkang merasa dikhianati. Mereka menuding Morsi lebih mementingkan kepentingan Ikhwanul Muslimin. Demonstrasi oleh pendukung dan penentang Morsi berubah menjadi rusuhan yang mematikan.

2013

24 Januari

Terjadi Kekerasan antara demonstran dan polis  pada malam perayaan kejatuhan Mubarak. Hampir 60 orang terbunuh dalam satu minggu aksi.

30 Jun 

Demonstrasi besar-besaran warga Mesir meminta penggulingan Morsi dimulai. Mereka turun ke jalan-jalan untuk menggulingkan presiden terpilih itu.

1 Julai

Pihak pembangkang  memberikan Morsi tempoh sehari untuk berhenti atau menghadapi pembangkangan sipil. Mereka didukung oleh pihak tentera. Bahkan tentera memberi ultimatum bahawa mereka akan melakukan intervensi jika tuntutan rakyat tidak dipenuhi dalam waktu 48 jam.

2 Julai

Sejumlah lelaki bersenjata membunuh 16 orang dan melukai 200 orang dalam satu rapat umum untuk mendukung Morsi di Kahirah.

3 Julai

Panglima Angkatan bersenjata, Abdel Fattah al-Sisi, memecat Morsi dan menyatakan bahawa hakim Mahkamah  Tinggi Mesir, Adly Mansour sebagai presiden sementara negeri itu. Sisi juga mengumumkan pembekuan penyusunan konstitusi Islam.asal

detikNews

No comments:

Post a Comment