Ibnu Subandi untuk Al-Mustaqbal.net
YERUSALEM - Tahun 2010 pemerintah zionis Israel berencana mendatangkan, kaum “Yahudi yang hilang” akan didatangkan dalam kurun waktu dua tahun ke depan dengan bantuan organisasi-organisasi sayap kanan dan religius yang akan berupaya menempatkan mereka di pemukiman-pemukiman Tepi Barat untuk menggagalkan upaya pembekuan sementara pemukiman Yahudi laknatullah.
Dan rencana tersebut mulai dijalankan, dengan mendatangkan 53 orang Yahudi yang mengaku sebagai keturunan dari suku Yahudi yang hilang menurut Alkitab. Mereka beramai-ramai meninggalkan desa mereka di timur laut India dan sampai di Israel, Senin (24/12/2012).
Salah seorang dari mereka, yang disebut sebagai suku Bnei Menashe, mengatakan mereka adalah keturunan dari orang-orang Yahudi yang terusir dari Israel kuno ke India pada abad ke-8 sebelum Masehi. Seorang kepala rabbi Israel mengenali mereka sebagai suku yang hilang pada tahun 2005 dan sekitar 1.700 orang pindah ke Israel sebelum pemerintah berhenti memberikan mereka visa.
Michael Freund, seorang aktivis Israel yang mengatasnamakan mereka mengatakan hampir 300 orang akan tiba dalam beberapa minggu mendatang.
Lhing Lenchonz, 26 tahun, tiba dengan suaminya dan anaknya yang masih berusia delapan bulan. Dia mengatakan “setelah menunggu selama ribuan tahun, impian kami menjadi kenyataan.”
Suku Bnei Menashe
Bnei Menashe adalah salah satu dari 10 suku Yahudi yang hilang, seorang kepala rabbi Israel mengenali mereka sebagai suku yang hilang pada tahun 2005.
Menurut “Shavei Israel” ada bukti-bukti yang menyatakan bahwa Bnei Menashe adalah orang Yahudi. Tradisi mereka termasuk ritual dukacita, menjaga kesehatan, dan penggunaan kalendar lunar, sangat dekat dengan tradisi Yahudi umumnya.
Bnei Menashe berasal dari suku Shinlung, yang jumlahnya lebih dari satu juta dan kebanyakn tinggal di negara bagian Manipur dan Mizoram, dekat perbatasan Myanmar. Mereka adalah pemeluk animisme yang kemudian dijadikan pengikut Kristen oleh para misionaris Inggris satu abad lalu. Namun, sebagian kecil dari mereka mengaku tetap mempertahankan ikatan dengan Yudaisme masa lampau.
Nama Bnei Menashe dimunculkan pertama kali oleh rabi Eliyahu Avichail, saat mereka mengadakan “pendidikan keyahudian” di sebuah kamp khusus di India. Avichali telah bekerjasama dengan suku Shinlung yang menganut Kristen sejak awal tahun 1980an. Ia mengatakan, dirinya percaya dengan nubuat Bibel yang mengabarkan tentang datangnya Hari Kiamat–sebuah ajaran Kristen Evangelis yang mengatakan bahwa pada hari akhir nanti “seluruh dunia akan melawan Israel”, dalam pertempuran yang terjadi di Yerusalem.
“Saya yakin, kita sangat dekat dengan waktu kedatangan Mesiah, dan kita harus memastikan, saat waktunya tiba seluruh Yahudi telah berkumpul di tanah Israel. Ada 6 juta lebih orang dari suku Yahudi yang hilang, dan mereka harus segera dibawa ke Israel.”
Berkumpullah kalian wahai orang – orang Yahudi di Israel!
Berkumpullah kalian wahai Yahudi di Israel agar memudahkan mujahidin dan kaum muslimin memerangi serta membunuh kalian, sebagaimana dikabarkan oleh manusia terbaik Nabi Muhammad SAW kepada umat Islam. Bahwa umat Islam akan memerangi dan membunuh kaum Yahudi, walaupun kalian bersembunyi dibalik batu.
Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan terjadi hari kiamat, hingga muslimin memerangi Yahudi. Orang-orang Islam membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Namun batu atau pohon berkata, “Wahai muslim, wahai hamba Allah, inilah Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuh saja. Kecuali pohon Gharqad (yang tidak demikian), karena termasuk pohon Yahudi.” (HR Muslim dalam Shahih Jami’ Ash-shaghir no. 7427)
Sumber : diolah dbs
Sumber : http:// www.al-mustaqbal.net/new/ news/enemies/ puluhan-orang-suku-bnei-men ashe-yahudi-yang-hilang-te lah-hijrah-ke-israel/
YERUSALEM - Tahun 2010 pemerintah zionis Israel berencana mendatangkan, kaum “Yahudi yang hilang” akan didatangkan dalam kurun waktu dua tahun ke depan dengan bantuan organisasi-organisasi sayap kanan dan religius yang akan berupaya menempatkan mereka di pemukiman-pemukiman Tepi Barat untuk menggagalkan upaya pembekuan sementara pemukiman Yahudi laknatullah.
Dan rencana tersebut mulai dijalankan, dengan mendatangkan 53 orang Yahudi yang mengaku sebagai keturunan dari suku Yahudi yang hilang menurut Alkitab. Mereka beramai-ramai meninggalkan desa mereka di timur laut India dan sampai di Israel, Senin (24/12/2012).
Salah seorang dari mereka, yang disebut sebagai suku Bnei Menashe, mengatakan mereka adalah keturunan dari orang-orang Yahudi yang terusir dari Israel kuno ke India pada abad ke-8 sebelum Masehi. Seorang kepala rabbi Israel mengenali mereka sebagai suku yang hilang pada tahun 2005 dan sekitar 1.700 orang pindah ke Israel sebelum pemerintah berhenti memberikan mereka visa.
Michael Freund, seorang aktivis Israel yang mengatasnamakan mereka mengatakan hampir 300 orang akan tiba dalam beberapa minggu mendatang.
Lhing Lenchonz, 26 tahun, tiba dengan suaminya dan anaknya yang masih berusia delapan bulan. Dia mengatakan “setelah menunggu selama ribuan tahun, impian kami menjadi kenyataan.”
Suku Bnei Menashe
Bnei Menashe adalah salah satu dari 10 suku Yahudi yang hilang, seorang kepala rabbi Israel mengenali mereka sebagai suku yang hilang pada tahun 2005.
Menurut “Shavei Israel” ada bukti-bukti yang menyatakan bahwa Bnei Menashe adalah orang Yahudi. Tradisi mereka termasuk ritual dukacita, menjaga kesehatan, dan penggunaan kalendar lunar, sangat dekat dengan tradisi Yahudi umumnya.
Bnei Menashe berasal dari suku Shinlung, yang jumlahnya lebih dari satu juta dan kebanyakn tinggal di negara bagian Manipur dan Mizoram, dekat perbatasan Myanmar. Mereka adalah pemeluk animisme yang kemudian dijadikan pengikut Kristen oleh para misionaris Inggris satu abad lalu. Namun, sebagian kecil dari mereka mengaku tetap mempertahankan ikatan dengan Yudaisme masa lampau.
Nama Bnei Menashe dimunculkan pertama kali oleh rabi Eliyahu Avichail, saat mereka mengadakan “pendidikan keyahudian” di sebuah kamp khusus di India. Avichali telah bekerjasama dengan suku Shinlung yang menganut Kristen sejak awal tahun 1980an. Ia mengatakan, dirinya percaya dengan nubuat Bibel yang mengabarkan tentang datangnya Hari Kiamat–sebuah ajaran Kristen Evangelis yang mengatakan bahwa pada hari akhir nanti “seluruh dunia akan melawan Israel”, dalam pertempuran yang terjadi di Yerusalem.
“Saya yakin, kita sangat dekat dengan waktu kedatangan Mesiah, dan kita harus memastikan, saat waktunya tiba seluruh Yahudi telah berkumpul di tanah Israel. Ada 6 juta lebih orang dari suku Yahudi yang hilang, dan mereka harus segera dibawa ke Israel.”
Berkumpullah kalian wahai orang – orang Yahudi di Israel!
Berkumpullah kalian wahai Yahudi di Israel agar memudahkan mujahidin dan kaum muslimin memerangi serta membunuh kalian, sebagaimana dikabarkan oleh manusia terbaik Nabi Muhammad SAW kepada umat Islam. Bahwa umat Islam akan memerangi dan membunuh kaum Yahudi, walaupun kalian bersembunyi dibalik batu.
Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan terjadi hari kiamat, hingga muslimin memerangi Yahudi. Orang-orang Islam membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Namun batu atau pohon berkata, “Wahai muslim, wahai hamba Allah, inilah Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuh saja. Kecuali pohon Gharqad (yang tidak demikian), karena termasuk pohon Yahudi.” (HR Muslim dalam Shahih Jami’ Ash-shaghir no. 7427)
Sumber : diolah dbs
Sumber : http://
No comments:
Post a Comment