Ibnu Subandi untuk Al-Mustaqbal.net
BAMAKO – Pasukan salibis Perancis mulai menggempur Mali bagian utara pada Jumat pekan lalu, dengan alasan membantu pemerintah Mali untuk menghentikan laju pergerakan kaum ekstrimis Islam (baca : mujahidin). Namun, atas pertolongan Allah Azza wa Jalla pasukan salib Perancis dapat dilawan dan seorang pilot Perancis tewas dihantam muntahan peluru mujahidin. Alhamdulillah!
Ketidak sanggupan pasukan Perancis melawan serangan balasan mujahidin Imarah Islam Azawad, membuat negara – negara salibis internasional siap membantu dalam segala hal.
Hingga Senin (14/1/2013), detail pengerahan dan komitmen pengerahan pasukan multinasional di Mali adalah sebagai berikut:
Perancis:
Angkatan Bersenjata Perancis menggelar operasi militer yang diberi nama sandi Operasi Serval, dengan rincian:
1. 200 prajurit dari Operasi Epervier di Chad telah diterbangkan ke Bamako, ibu kota Mali. Sebagian dari pasukan tersebut berasal dari korps Legiun Asing Perancis. Selain itu, satu kompi pasukan dari Resimen Infantri Marinir ke-2 yang bermarkas di Auvours, Perancis, juga telah diberangkatkan ke Bamako, Sabtu (12/1/2013).
2. Sejumlah helikopter tempur Gazelle dari Resimen Helikopter Pasukan Khusus ke-4 Perancis, yang dilengkapi rudal antitank HOT dan kanon 20mm. Resimen ke-4 yang bermarkas di Pau, Perancis, mengoperasikan 12 unit helikopter tempur ini.
3. Empat pesawat tempur Mirage 2000D yang berpangkalan di Chad, yang didukung dua pesawat tanker C135 untuk pengisian bahan bakar di udara. Secara keseluruhan, Perancis mengoperasikan dua pesawat pengintai Mirage F1 CR, enam Mirage 2000D, tiga pesawat tanker C135, satu pesawat angkut C130, dan satu pesawat angkut Transall C160 ditempatkan di pangkalan udara N’Djamena, Chad, selama menjalankan operasi Operasi Epervier di Chad sejak 1986.
4. Empat pesawat tempur Rafale dikerahkan dari pangkalan mereka di Saint-Dizier, Perancis, ke Mali, hari Minggu (13/1/2013). Empat Rafale itu kini juga ditempatkan di N’Djamena, Chad.
Inggris:
1. Inggris mengirim dua pesawat angkut berat C-17 untuk mengangkut pasukan dan peralatan militer ke Mali. Satu C-17 dilaporkan sudah berada di Perancis, sementara satu lagi siap diberangkatkan dari pangkalan udara RAF Brize-Norton di Inggris.
2. Sejauh ini Inggris tidak menawarkan mengirim pasukan tempur. Meski demikian, Menteri Urusan Afrika Mark Simmonds mengatakan, personel militer Inggris bisa dilibatkan dalam melatih pasukan Mali.
Amrika Serikat:
Pejabat AS telah menyatakan akan menawarkan pesawat nirawak (drone) untuk membantu pasukan Perancis di Mali. Namun menurut Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius, AS membantu di sektor komunikasi dan transpor.
Jerman:
Jerman telah menyatakan tidak akan mengirim pasukan tempur ke Mali. Namun, juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman Stefan Paris mengatakan, Jerman sedang mempertimbangkan bantuan yang bisa diberikan, termasuk bantuan logistik dan medis.
Uni Eropa:
Uni Eropa menyatakan akan mempercepat pengiriman personel militer gabungan untuk melatih pasukan Mali. Diperkirakan mereka akan tiba di Mali pada paruh kedua Februari hingga awal Maret. Namun, UE tidak akan berperan dalam misi pertempuran.
Burkina Faso:
Burkina Faso akan mengirim 500 tentara ke Mali dan menempatkan 500 tentara lagi guna menjaga wilayah perbatasan utara.
Niger:
Niger Akan mengirim 500 tentara ke Mali. Tanggal keberangkatan belum ditentukan.
Nigeria:
Nigeria berjanji mengirim pasukan, tetapi jumlahnya belum diketahui.
Senegal:
Senegal akan mengirim 500 tentara untuk bergabung dengan misi tempur pasukan Mali.
{Dan Kemuliaan itu milik Allah, Rasul-Nya dan Orang-orang yang Beriman, akan tetapi orang-orang kafir, Munafik, dan murtad tidak mengetahuinya}
Jangan lupa untuk selalu mendoakan Para Mujahidin dalam Doa-doa Khusyu’ kalian
Sumber : diolah dari kompas
Sumber : http://al-mustaqbal.net/
No comments:
Post a Comment