Saturday, February 2, 2013

Si Pemurah Senyum yang Tak Segan Membunuh




‘Abdulloh bin Ahmad bin Hambal mengatakan: Bapakku telah bercerita kepadaku, Ya’kub berkata: Bapakku telah bercerita kepadaku, dan juga Yahya bin ‘Urwah bin Az Zubair bercerita kepadaku, ia dari bapaknya yaitu Urwah, ia dari ‘Abdulloh bin ‘Amr bin Al ‘Aash, aku bertanya kepadanya:

ما أكثر ما رأيت قريشا أصاب من رسول الله صلى الله عليه وسلم فيما كانت تظهر من عداوته

Sejauh mana gangguan orang-orang Quroisy terhadap Rosululloh Salallahu alaihi wasallam yang kamu lihat?

Ia menjawab : Saya pernah hadir bersama mereka ketika pembesar-pembesar mereka berkumpul di Hijr, lalu mereka membicarakan Rosululloh Salallahu alaihi wasallam mereka mengatakan :

ما رأينا مثل ما صبرنا عليه من هذا الرجل قط سفه أحلامنا وشتم آبائنا وعاب ديننا وفرق جماعتنا وسب آلهتنا، لقد صبرنا منه على أمر عظيم

Kita sama sekali belum pernah melihat sesuatu seperti apa yang kita sabarkan dari orang ini. Ia telah membodoh-bodohkan akal kita, mencaci bapak-bapak kita, menghina diin kita, memecah belah persatuan kita dan mencela ilaah-ilaah(sesembahan-sesembahan) kita, sungguh kita telah bersabar terhadap permasalahan yang besar.

Atau kata-kata semacam itu. Ketika dalam keadaan seperti itu tiba-tiba Rosululloh Salallahu alaihi wasallam datang ke arah mereka dengan berjalan. Sampai beliau menyentuh rukun Ka’bah. Kemudian beliau melewati mereka ketika bertowaf di Ka’bah. Maka ketika beliau melewati mereka, mereka mencibir beliau lantaran kata-kata yang beliau katakan. Maka saya melihat wajah beliau berubah. Kemudian beliau berlalu. Lalu beliau melewati mereka yang kedua kalinya. Maka mereka mencibir beliau sebagaimana sebelumnya. Maka saya melihat wajah beliau berubah. Kemudian beliau berlalu. Lalu beliau melewati mereka yang ketiga kalinya. Maka mereka mencibir beliau sebagaimana sebelumnya, maka beliau bersabda:

تسمعون يا معشر قريش، أما والذي نفس محمد بيده، لقد جئتكم بالذبح

Kalian dengar wahai orang-orang Quroisy. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tanganNya, sesungguhnya Aku datang kepada kalian untuk menyembelih kalian.


Maka kata-kata beliau ini memukul mereka sampai-sampai tidak ada seorangpun diantara mereka kecuali seolah-olah ada seekor burung yang hinggap di atas kepalanya (maksudnya: diam tertegun-pentj). Sehingga orang yang sebelumnya paling keras diantara mereka, ia berusaha menenangkan beliau dengan perkataan yang paling baik, ia mengatakan: ”Pergilah wahai Abul Qoosim sebagai orang yang benar, Demi Alloh engkau bukan orang yang bodoh”. Rosululloh Salallahu alaihi wasallam pun pergi. Sampai keesokan harinya mereka berkumpul di Hijr dan saya ketika itu bersama dengan mereka. Lalu sebagian mereka mengatakan kepada sebagian yang lain: ”Kalian ingat apa yang kalian telah katakan kepadanya dan apa yang telah kalian dengar darinya, sehingga ketika dia mengejutkan kalian dengan sesuatu yang tidak kalian sukai kalian tinggalkan dia?!” Lalu ketika mereka sedang seperti itu tiba-tiba muncul Rosululloh Salallahu alaihi wasallam lalu mereka mengerumuni dan mengepung beliau. Mereka mengatakan:

أنت الذي تقول كذا وكذا؟؟

”Apakah kamu yang mengatakan begini dan begini?”.

Yaitu perkataan beliau yang mereka dengar bahwa beliau mencela ilaah-ilaah (sesembahan-sesembahan) dan diin mereka. Maka Rosululloh Salallahu alaihi wasallam menjawab:

نعم أنا الذي أقول ذلك

”Ya, akulah yang mengatakan hal itu.”

Lalu kulihat salah seorang diantara mereka memegang tempat pertemuan sorban beliau. Dan Abu Bakar Ash Shiddiiq berdiri menghalangi beliau dan mengatakan sambil menangis: ”Apakah kalian akan membunuh orang hanya karena ia mengatakan Alloh Robbku?” Kemudian mereka meninggalkan beliau, dan sungguh hal itu adalah sesuatu yang paling keras apa yang didengar oleh orang-orang Quroisy dari beliau yang pernah aku lihat." (7036 dari Al Musnad yang ditahqiiqoleh Ahmad Syaakir dan ia mengatakan sanad hadits ini shohiih). Dan apa yang dia katakan ini benar (yaitu bahwa hadits ini shohiih). Dan di dalam riwayat yang lain dalam Al Musnad juga (II/204) bahwasanya ketika Nabi Salallahu alaihi wasallam sholat yang kedua kalinya di Ka’bah, tiba-tiba ‘Uqbah bin Abiy Mi’yath datang lalu memegang pundak Nabi Salallahu alaihi wasallam dan melilitkan bajunya pada leher beliau. Lalu dia mencekik beliau dengan sekeras-kerasnya. Kemudian Abu Bakar ra datang lalu memegang pundaknya dan mendorongnya dari Rosululloh Salallahu alaihi wasallam, Abu Bakarmengatakan: ”Apakah kalian akan membunuh orang karena dia mengatakan Alloh Robbku dan dia datang dengan membawa bukti-bukti dari Robb kalian.”[i]

Ingat, di antara nama beliau adalah Adh-Dhohuk Al-Qottal (murah senyum dan tak segan membunuh), beliau adalah nabi rahmat sekaligus nabi yang “penyembelih”. Beliau shallallahu alaihi wa sallam tidak datang selain untuk menyembelih orang-orang kafir dan keras kepala, sebagaimana dalam sebuah riwayat Ahmad dari Ibnu Umar :

( بعثت بين يدي الساعة بالسيف حتى يعبد الله وحده لا شريك له وجعل رزقي تحت ظل رمحي وجعل الذل والصغار على من خالف أمري ومن تشبه بقوم فهو منهم )

“Aku diutus menjelang hari kiamat dengan pedang hingga Alloh saja yang disembah, tidak ada lagi sekutu bagi-Nya. Dan rezekiku dijadikan di bawah bayangan tombakku, serta dijadikan hina dan rendah orang yang menyelisihi perintahku. Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia seperti mereka.”[ii] ( Hadits Hasan. Diriwayatkan dari Ibnu Umar oleh Ahmad, Musnad, 2:50, 92, Ibnu Abi Syaibah, Mushannaf, 4:212, 6: 471, at-Thabrani, Musnad Syamiyyin, 1:135, al-Baihaqi, Syu’abul Iman, 2:75, dan Ibnu Abi Syaibah di dalam kitab al-Mushannaf menyebutkan riwayat dari Thawus secara mursal, 4:216, 6:470).

----------------------------------------------------------------------

[i] Millah Ibrahim, Bab II, Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi, fakkallahu asroh

[ii] Hakikat Perang Salib Modern, Syaikh Al-Mujahid Yusuf bin Shalih Al-Uyairi, rahimahullah



Sumber : http://www.shoutussalam.com/read/jihady/12987/si-pemurah-senyum-yang-tak-segan-membunuh/

No comments:

Post a Comment