Setelah sebelumnya diberitakan bahwa satu tentara pembunuh syaikh Usamah bin Ladin hidup MERANA setelah dipecat dari dinas kemiliteran dan satu tentara lainnya dalam team yang sama berubah menjadi BANCI, kini satu lagi tentara yang bergabung dalam pembunuhan syaikh Usamah mengalami nasib tragis. Salah seorang pasukan SEAL AS yang ikut membunuh syaikh Usamah Bin Laden dikabarkan mengalami GANGGUAN INGATAN karena mengalami trauma di bagian otaknya.
Pengadilan terhadap prajurit Amerika Serikat (AS) yang terjerat dalam kasus WikiLeaks, Bradley Manning, memunculkan informasi mengenai penyergapan syaikh Usama bin Ladin. Pasukan SEAL yang disebut dengan nama “John Doe” akan memberikan kesaksian dalam pengadilan Manning. Pria itu harus menjelaskan bagaimana dokumen yang dirilis oleh Manning ke situs WikiLeaks bisa ditemukan di markas syaikh Usamah Bin Ladin di Abbottabad, Pakistan.
Menurut dokumen di pengadilan Manning, personel SEAL itu mengalami gangguan ingatan yang cukup mengganggu seperti halnya lupa menaruh di mana kunci mobilnya. Meski demikian, John Doe masih ingat betul bagaimana kronologis pembunuhan Bin Laden.
Bagi Amerika, kesaksian para pemburu Syaikh Usamah Bin Laden akan sangat berguna untuk melacak hal-hal yang berkaitan dengan penemuan dokumen keamanan AS di markas Bin Laden. Hal itu jelas dipandang sebagai ancaman negara. Demikian, seperti diberitakan Daily Mail, Selasa (11/6/2013).
Sejauh ini, Manning dituduh membantu musuh penjajah Amerika, dan mengkhianati Undang-Undang Spionase penjajah Amerika. Pria berusia 25 tahun itu terancam dijatuhi vonis penjara seumur hidup bila dinyatakan bersalah.
Pada Mei 2010, Manning memang dipandang sebagai pahlawan penjajah AS (Amerika Serikat) karena membocorkan rahasia itu. Namun penjajah AS memandang Manning sebagai pengkhianat negara karena mendistribusikan rahasia yang bisa membantu musuh membunuh prajurit-prajurit penjajah AS.
Manning sendiri mengaku bahwa dirinya mencuri informasi-informasi rahasia itu setelah kecewa dengan tindakan penjajah AS di Irak dan Afghanistan. Menurutnya, aktivitas penjajah AS di kedua negara itu hanyalah membunuh dan menangkapi warga sipil.
Sumber: Daily Mail
No comments:
Post a Comment