Wednesday, July 25, 2012

Iran Ingin Mengepung Saudi dengan Mengusai Yaman



Marebpress.net hari Sabtu, 21 Juli 2012, memosting tulisan yang memuat analisa seorang penulis Saudi yang melihat adanya upaya Iran mengepung Arab melalui Yaman.

Sebagaimana berita yang beredar di media local bahwa kekuatan intelijen Iran pun bermain di Yaman sehingga presiden abdu rabbih Manshur hadi mengecam hal tersebut. Berikut kami paparkan petikan tulisan marebpress.net: 

Kabar Riyadh mengatakan bahwa para Mullah dan politisi Iran telah dikuasai oleh histeria bercampur dengan khayalan petualangan. Mereka yakin bahwa revolusi Arab adalah terinspirasi dari mereka yang muncul dari rahim revolusi Khomeini dan harus ditelusuri jejaknya.

Mereka terus berusaha mengejar fatamorgana itu dengan mengutus duta dan menyerukan tujuannya bahwa mereka sebagai poros semua perubahan baru dalam revolusi Arab.

Seorang penulis Sauadi, Yusuf Al-Kuwailit,dalam sebuah surat kabar mengatakan: “Hingga kita sampai pada pemahaman umum antara hubungan internasional yang didasarkan pada kepentingan tertentu dan orang yang menginginkan muatan lain dengan kekuatan yang palsu sebagai alternatife dari diplomasi flekibel yang melampaui ikatan nasionalisme dan sekte.

Iran mencoba menorobos “sekat” Arab dengan alasan mereka sebagai sumber inspirasi revolusi, sementara pola pikir ini bertentangan dengan fakta.

Ia menambahkan bahwa revolusi Iran yang digawangi para mullah itu menentang sistem kepemilikan klasik, sedangkan revolusi Arab berdiri tegak melawan tentara-tentara, mereka merebut kekuasaan melalui barak.

Dan komandan revolusi Arab ini adalah para pemuda yng tidak berafiliasi pada satu golongan atau partai. Hingga, kalau saja para Islamis membajaknya, karena mereka tanzhim terbesar dan memiliki kemampuan untuk menggerakkan, maka sumbernya adalah tetap para pemuda yang tidak mengetahui apapun walau nama Khomeini.

Penulis menegaskan bahwa Iran memperoleh aliansinya yaitu Suriah yang merupakan tali pusar geografis Arab. Akan tetapi hubungan ini dibangun diatas fanatisme sekte yang sempit, mengumumkan permusuhan terhadap barat dan menuntut menghapus perdamaian dengan Israel di waktu Iran saling mengisi dengan kebijakan Israel pada masa Khomeini.

Dan karena Suriah terpengaruh oleh Arab yang dilanda badai revolusi Arab. Itu adalah pukulan besar bagi Iran dan Hizbullah. Karena yang menolong mereka dari kalangan alawiyyin (pemerintah Suriah) adalah mereka yang melawan revolusi. Ini menegaskan bahwa Iran tidak memberikan pengaruh dengan mengekspor “klaim” revolusi bagi bangsa Arab dan Suriah adalah bukti terbesarnya.

Al-Kuwailit berkata:”Kalau begitu apa yang harus dilakukan? Pertanyaan ini yang dilontarkan para mullah yaitu pergi jauh dari dilemma Suriah atau mencari port lain. Disini, mulailah perencanaan memasukkan Houthi yang di Yaman sebagai kompensator untuk Suriah.

Keberhasilan kerja didasarkan pada dukungan materiil dan militer, dan itulah hubungan yang dibangun selama beberpa tahun. Meskipun syi’ah zaidi bertentangan dengan Istna ‘asy’ariyyah Iran, tetapi Houthi menemukan solusi untuk membangun Negara syi’ah mereka.

Dan tentunya perkara-perkara itu tidak berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan Iran, revolusi telah merubah parameter , tidak lagi sengketa antara sekte dan suku dengan pemerintah. Dan itu adalah celah yang tidak membenarkan tendensi Houthi Jafari, selama struktur suku dan sektarian bersinggungan dengan doktrin baru dalam sejarah Yaman.

Penulis juga menjelaskan bahwa penargetan Yaman oleh Iran untuk mengepung Saudi dan Negara-negara teluk dari selatan dan menjadikan Irak sebagai titik pengepungan . namun situasinya berbeda, baik itu Suriah atau di Negara Arab lainnya, yang mana Iran telah mencoba untuk menarik mereka ke medan perang.

Iran menemukan bahwa sekat-sekat itu lebih besar dibandingkan konsep doktrin, karena parameter politik telah terbalik., dan telah menjadi player, baik itu Negara super power maupun regional, menghadapi arus rakyat yang tidak menjadikan otoritas sebagai penggerak dalam transaksi.

Dengan adanya Iran yang ,menjadi masalah isu tertentu yaitu sektarian yang berada dibawah kedok nasional Persia. Inilah persepsi publik Arab yang datang menabraknya terlempar pada embargo internasional, yang membuat manuvernya hanya sebatas mimpi fatamorgana di tengah padang gurun Arab.

sumber: http://www.voa-islam.com/news/analysis/2012/07/22/19965/iran-ingin-mengepung-saudi-dengan-mengusai-yaman/

No comments:

Post a Comment