**************************
Hidayatullah.com–Persatuan
Di bawah ini, suratnya, agar menjadi perhatian umat Islam di seluruh Indonesia.
وَمَا لَكُمْ أَلَّا تُنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا يَسْتَوِي مِنكُم مَّنْ أَنفَقَ مِن قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ أُوْلَئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِّنَ الَّذِينَ أَنفَقُوا مِن بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلّاً وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [QS: al-Hadid: 10]
Kehidupan minoritas Rohingya yang tertindas di Myammar (Burma). Jumlah penduduky sekitar Myanmar 60 juta, mayoritas mereka beragama Budha. Umat Islam hanya 5% saja. Sumber makanan harian utama mereka adalah beras. Pekerjan harain kebanyakan petani dan nelayan, dengan sumbar asli dari Allah Subhanahu Wata’ala,
Wilayah Arakan adalah wilayah terletak di Utara Barat Myanmar bersebelahan dengan Bangladesh. Mereka ditolak dari hak kewarganegaraan oleh tentara yang lalim, menyebabkan orang kaya menjadi miskin. Mereka bekerja sebagai buruh semenjak tahun 1962 – 2010.
Di Bangladesh
----------------
250.000 pelarian Rohingya berada di Bangladesh, sejak tahun 1978 - 2010 Kehidupan mereka tanpa bekal makanan dan pakaian /obat-obatan. Keadilan Internasional menjadi bisu dan dunia Islam sibuk dengan urusan politik, meski saudara-saudara mereka sedang mati kelaparan. Kehidupan mereka yang tersengsara tanpa bantuan kemanusian dari mana-mana. Tiada yang tahu mengapa mereka menjadi pelarian seperti ini? Dunia tidak pula mengetahui mereka di mana?
Di Thailand Seperti Neraka, Makan Babi Jadi Terpaksa
--------------------------
Pengungsi juga pelarian yang tak pernah ada yang memikirkan nasibnya
Sebanyak 50.000 pelarian Rohingya berada di Thailand sejak tahun 1988. Kehidupan mereka tanpa bicara dan perikemanusian.
Begitu juga sifat kezaliman dan penghinaan atas umat suci manusia dengan wajah buruk dan kulit kehitaman.
Di India
---------
10.000 ribu warga Rohingya di India tanpa bicara yang tidak ada bertanggungjawab atas diri mereka sebagai pelarian. Selain itu, 1.200 di kenali (Boat People) dikurung di penjara sejak tahun 2007 sehingga kini, dan mereka tidak dapat berhubungan dengan keluarga satu sama lain, menyebabkan anak-anak mereka menjadi anak yatim.
Di Malaysia
------------
Sebanyak 20.000 pelarian Rohingya berada di Malaysia sejak tahun 1990. Kebanyakkan anak-anak mereka menjadi buta huruf dan terlantar. Tidak mempunyai negara dan identitas jelas untuk kehidupan mereka. Di kalangan mereka, masalah kemiskinan dan kesehatan meningkat. Kematian dan keadilan luar bicara. Harapan Mereka hanya Kepada Allah SWT semata.
Nasib anak-anak Rohingnya Tanpa Dosa di Malaysia
--------------------------
Anak-anak pelarian Rohingya bersertifikat kelahiran di Malaysia menjadi anak-anak terlantar. Sehingga mereka dewasa sejak tahun 1988 hingga kini kebanyakkan antara mereka menjadi buta huruf di Negara Saudara Seagama mereka sendiri.
- Siapakah akan mengambil beban atas tanggungjawab ini sebagai seorang (Al-Ansor)?
- Jika mereka dibiarkan dan terlantar, maka diantara generasi muda kita akan menjadi berakhlak buruh dan merusakan image Negara Melayu dan kelemahan umat akan segera datang.
- Siapakah yang akan dapat menyelesaikan masalah secara baik dengan sifat “Ummatun Wahidah” Islam adalah sesame bersaudara, Ihsan adalah sifat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alahi Wassallam
Kemalangan Harian
----------------------
Satu kemalangan lain pengungsi Muslim Rohingya di sebagian besar kecelakaan di jalan karena mereka tidak pernah mendapat pelatihan khusus atau lisensi pengemudi (SIM), sebagai akibat selalu ditolak oleh departemen tertentu karena dianggap sebagai warga pelarian. Atau surat dari UNHCR tidak diakui sebagai dokumen perjalanan yang sah oleh otoritas tertentu.
Persatuan Islam untuk Kemajuan Rohingya [United Islamic Rohingya Organization For Development Arakan, Burma/UNIROD] sedang berusaha membantu dan melindungi mereka dan mempertahankan wilayah Arakan, sebuah wilayah bersejarah Islam.
Besar harapan, agar Rohingya berkerjasama bersama umat Islam internasional, khususnya Rakyat Malaysia dan Indonesia yang dikenal mayoritas Islam.
ttd
Ust Mohammad Islam Sultan Ahmad
Pendakwah, No,1278, Taman Emas Jalan Baru, 13600 Perai, Seberang Perai, P.Pinanag.
Email : unirod.2168@yahoo.com
http://hidayatullah.com/
Red: Cholis Akbar
(nahimunkar.com)
SUMBER : http://nahimunkar.com/
No comments:
Post a Comment