BULAN panjang pertempuran di Republik Afrika Tengah jelas mengakibatkan kehancuran. Dilaporkan hampir semua masjid di negara Afrika kecil tersebut hancur, meninggalkan populasi Muslim yang cukup besar tanpa tempat ibadah.
“Kehancuran sangatmengerikan,” kata Samantha Power, Duta Besar AS untuk PBB berbicara kepada wartawan yang baru saja pada hari Selasa lalu melakukan pantauan ke negara Afrika tersebut, demikian Aljazeeramelaporkan.
Dia mengunjungi salah satu masjid yang tersisa di lingkungan Muslim di ibukota, Bangui dan menggambarkan penduduk sebagai “populisasi yang ketakutan”.
Di PK5, satu-satunya kabupaten Muslim di ibukota, dkabarkan Muslimlah takut untuk berpergian mengenakan jilbab, bahkan merekapun terpaksa melahirkan di rumah, bukan di rumah sakit.
Selama utusan PBB mengunjungi Republik Afrika Tengah bulan lalu, utusan AS lainnya mengatakan bahwa 417 masjid di negara itu telah hancur.
Republik Afrika Tengah, adalah sebuah negara yang terkurung daratan yang kaya mineral. Pada Maret 2013 timbul gejolak, ketika François Bozize seorang Kristen digulingkan yang telah berkuasa dalam kudeta sejak tahun 2003.
Selama beberapa bulan terakhir, milisi Kristen anti-Balaka telah melakukan aksi pembunuhan, penculikan, penyiksaan dan penangkapan brutal
Menurut PBB, lebih dari satu juta telah mengungsi sejak letusan kekerasan pada Desember 2012.
Kekerasan antar-agama telah merenggut ribuan nyawa dan satu juta orang pengungsi dari negara berpenduduk 4,6 juta itu. [ra/islampos]
No comments:
Post a Comment