Perdana Mentri Linggis Cameron "Apa yang Kita Hadapi di mali adalah Ekstremis, Islam, al-Qaeda"
“Apa yang kita hadapi adalah ekstremis, Islam, al-Qaeda. Sama seperti kita harus berurusan dengan itu (teroris) di Pakistan dan di Afghanistan sehingga dunia perlu datang bersama-sama untuk menghadapi ancaman ini di Afrika Utara, “Ujar Cameron, PM Inggris..
Berbicara tentang krisis Mali , Cameron tambahkan , “Surga baru teroris di depan pintu Eropa.” Selama berbulan-bulan , para analis barat terus mengangkat bahwa jika gerakan Islam di Afrika dibiarkan, penyelundupan senjata dan penyebaran kegiatan Jihadis tak terhindarkan bisa mencapai pantai utara Mediterania.
Melihat situasi yang ada , Cameron menprediksi baru-baru ini, ia katakan bahwa, ”Konflik di Mali bisa bertahan selama satu “dekade” dan bukan bulan.”
Dari sudut pandang kepentingan ekonomi Eropa , serangan mujahidin di selatan instalasi gas Aljazair Amenas adalah kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini secara dramatis menunjuk kerentanan gas Afrika Utara dan instalasi minyak yang jadi pemasok untuk sebagian besar keamanan energi Eropa. Untuk benua Eropa, pasokan gas Afrika Utara merupakan alternatif biaya paling efisien untuk ekspor energi Rusia. Aljazair memasok Eropa dengan 20 persen dari kebutuhan gas. Yang dipertaruhkan juga, adalah kekayaan alam lainnya dari Afrika Barat: pertambangan emas menyediakan Mali dengan 66 persen dari pendapatan ekspornya, belum lagi sumber daya uranium semakin didambakan diwilayah Nigeria. Inilah yang diamankan oleh eropa.
Intervensi militer Prancis di Mali difasilitasi oleh kesepakatan konsensus di antara para perencana militer Perancis bahwa misi militer itu bisa dilakukan . Namun, untuk kekurangan Perancis dalam hal logistik dan kapasitas drone.., negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Belgia, Spanyol dan Denmark telah berjanji untuk mengangkut pesawat dan dukungan logistik. Negara-negara lain, seperti Inggris dan Amerika Serikat, akan menyediakan intelijen dan kontra-terorisme cadangan sumber daya.
Uni Eropa akan mengirim misi-450 anggota pelatihan militer mulai bulan depan. Ini juga akan mengalokasikan 50 juta Euro untuk dukungan logistik untuk pasukan internasional diamanatkan (AFISMA) serta 250 juta Euro untuk pembangunan dan bantuan transisi di Mali. Dan operasi militer di Mali bisa menjadi sebuah operasi yang mahal. Untuk Perancis, biaya perang di Mali diperkirakan sekitar 400.000 euro per hari.
sumber : eramuslim
No comments:
Post a Comment