Wednesday, November 28, 2012

RUKUN ISLAM ADA ENAM ???



Padahal kitab itu dilarang untuk dibaca bukan karena kitab itu adalah menyesatkan dan pembacanya pasti tersesatkan..!, akan tetapi ketakutan penguasa Ale Saud yang menjadikan mazhab wahhabi sebagai mazhab resminya akan ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh ke tong sampah oleh kaum muslimin. Dan lebih dari itu adalah ketakutan penguasa Ale Saud dimana kaum muslimin akan semak
in cerdas dan akan kembali ke jalan yang benar yaitu jalan ahlu sunnah wal jammaah.

Ada dialog menarik antara dua orang kakak beradik. Sang kakak alim kabir, sang adik bahlul dan pembohong besar serta ahmaq. Sebagai rasa tanggung jawab besar dihadapan Allah swt nanti, maka sang kakak harus meluruskan pikiran sang adik yang melenceng. Cuman sayang sang adik yang otak dan pikiran warasnya telah di gerayuti oleh syetan dan iblis maka, nasehat berharga dari sang kakak malah menjadi penyebab perpisahan abadi diantara keduanya. Tentu penggalan dialog dibawah ini adalah bagian dari kelanjutan dialog-dialog mereka sebelumnya.

Syeh Sulaiman sang kakak bertanya kepada adiknya, M Abdul Wahahhab dan berkata:” Ada berapakah rukun Islam ya Muhammad ..?. Adiknya menjawab: “Lima”. Kemudaian Syeh Sulaiman menjawab: “ Ketahuilah bahwa engkau telah membuat rukun Islam itu enam”, yang ke enam adalah bahwa barangsiapa yang tidak mengikutimu maka mereka telah keluar dari Islam. Dan inilah rukun Islam ke enam menurut mazhabmu”. Cek…!! Da’awi Munawiin li Dakwati Syekh Muhammad Abdul Wahhab, di kumpulkan dan di susun oleh Abdul Aziz bin Muhammad bin Abdul Latif al-Wahhabi, Cetakan Darul Wathan Saudi Arabiah, Cetakan pertama, Tahun 1412 M.

Tentu saja ketika kita menjuluki sekte wahhabi sebagai tukang kafir atau lebih tegasnya adalah tukang jagal kaum muslimin, berdasarkan kaidah yang bisa diambil dari dialog dua kakak beradik ini “Barang siapa yang tidak mengikuti mazhab Wahahbiyah maka mereka adalah kafir”. Dan dialog inilah menjadi penyebab Syeh Sulaiman yang alim itu di penjara dan dibunuh oleh pengikut wahhabiyah.

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa yang terjadi adalah fakta sejarah, bertahun-tahun pengkafiran terhadap mazhab yang tidak seakidah dengan sekte wahhabiyah sudah berjalan sejak lama dan julukan kafir, musrik dan bid’ah juga disematkan pada masyarakat kampung halamanya di dusun gersang Annajd. Cek..! Kitab Ad-duru Assaniyah fi Rasaili An-najdiah, Halaman 10/193.

Dan Kitab As-shawa’igu A-rububiyah fi Madzhabil Wahhabiyah, adalah salah satu kitab yang isinya sebagian berupa nasehat-nasehat sang kakak kepada adiknya. Namun sayang ajakan kembali kepada Allah swt dari sang alim ini justru di tampik. Kalau saja pengikut wahhabiyah membaca kitab yang ditulis oleh ulama alim besar, berakhlak mulia ini, maka saya yakin kebenaran yang selama ini tertutupi pasti akan terbuka. Namun sayangnya kitab yang sedianya adalah untuk menasehati aliran wahhabiyah ini dilarang untuk dibaca dan selama 200 tahun lebih hingga kini, kitab itu dianggap sebagai kitab dholal.

Padahal kitab itu dilarang untuk dibaca bukan karena kitab itu adalah menyesatkan dan pembacanya pasti tersesatkan..!, akan tetapi ketakutan penguasa Ale Saud yang menjadikan mazhab wahhabi sebagai mazhab resminya akan ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh ke tong sampah oleh kaum muslimin. Dan lebih dari itu adalah ketakutan penguasa Ale Saud dimana kaum muslimin akan semakin cerdas dan akan kembali ke jalan yang benar yaitu jalan ahlu sunnah wal jammaah. Tidak percaya..??? cek Kitab Kutub Khadarul Ulama Minha, Oleh Abi Ubaidah mashur dengan sebutan Hasan Ale Salman al-Wahhabi, Cetakan pertama, Daru Shami’i, Riyadh. Halaman 1/271. Tahun 1415 HQ.

Pengkafiran dan penjagalan massal satu kampung terhadap umat yang tidak seakidah adalah kisah nyata dan tragedi pahit dari sejarah pengkafiran umat manusia hingga zaman kita ini. Desa Al-kharaj [Perkampungan luas kira-kira 80 kilo metr dari Riyadh. Cek Al-mu’jamu Al-jughrafi lil Biladi Al-arabiyah As-saudiyah, Halaman 1/391] adalah saksi bisu atas pembantaian atas nama menegakkan agama tauhid itu. Cek..!! Ar-rasaili As-syahsiyah lil Imam Muhammad bin Abdul Wahhab, Nomor surat 34, Halaman 232.

Ya Ikhwani Al-wahhabi..hehehe… lihat betapa mesranya ana, meskipun kita berseberangan dalam akidah, namun ana masih manggil dengan kata “saudara-saudaraku” untuk sekte wahhabi, ini karena rasa tanggung jawab saya dihadapan Allah swt sebagai taklif ilahi yang harus ana sampaikan….. jika kalian pencari kebenaran dan ingin menyebarkan kebenaran maka, cek kitab-kitab yang ana sebutkan diatas.

Dan harapan ana, kalian ngak usah ninggalin mazhabmu. Tetaplah berpegang teguh di jalan Ibnu Taimiyah dan M Abdul Wahhab karena disana kalian bisa hidup bergelimpangan harta karun melimpah ruah meskipun kalian nggak “syughul”…!!. Musa’adah dari Ale Saud..? karena jasa kalian dalam menegakkan agama tauhidnya Ale Saud ?. preet !!

Rujukan:

As-shawa’iqu Ar-rububiyah fi Madzhabil Wahhabiyah

Da’awi Munawiin li Dakwati Syekh Muhammad Abdul Wahhab, di kumpulkan dan di susun oleh Abdul Aziz bin Muhammad bin Abdul Latif al-Wahhabi, Cetakan Darul Wathan Saudi Arabiah, Cetakan pertama, Tahun 1412 M

Kitab Ad-duru Assaniyah fi Rasaili An-najdiah, Halaman 10/193.

Kutub Khadarul Ulama Minha, Oleh Abi Ubaidah mashur dengan sebutan Hasan Ale Salman al-Wahhabi, Cetakan pertama, Daru Shami’i, Riyadh. Halaman 1/271. Tahun 1415 HQ.

Ar-rasaili As-syahsiyah lil Imam Muhammad bin Abdul Wahhab, Nomor surat 34, Halaman 232.
Al-mu’jamu Al-jughrafi lil Biladi Al-arabiyah As-saudiyah, Halaman 1/391
 

No comments:

Post a Comment