Oleh Von Edison Alouisci
Dalam kitab Tauhid-nya, Ibnu Abdil Wahhab menulis sebuah bab dengan judul:
في باب : {فَلَمَّا آتاهُما صالِحاً جَعَلا لَهُ شُرَكاءَ فيما آتاهُما}
Bab “Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu.”
Pada bab itu ia menukil pernyataan Ibnu Hazm yang menekankan bahwa menamakan anak dengan nama yang mengandung penghambaan kepada selain Allah itu adalah syirik, seperti nama Abdu ‘Amr (hamba ‘Amr), Abdul Ka’bah (hamba Ka’bah) dan semisalnya.
Jika demikian halnya berarti wahaber pengikut setianya yang suka pakai embel embel nama as salafi,salafiyah juga syirik.ini berarti pula mensyirikkan pengikutnya sendiri alias menipu pengikutnya sendiri ! koplak !
selanjutnya ia juga menyebutkan sebuah kisah yan mencoreng kesucian dan kema’shuman Nabi Adam as. dan Hawwa istrinya. Ia menuduh keduanya telah menyekutukan Allah SWT. Iblis merayu Adam as. dan Hawwa agar menamai anak mereka dengan nama Abdul Hârits, tetapi keduanya menolak rayuan itu. Iblis pun terus menerus merayunya sehingga setelah berkali-kali kematian anak mereka segera setelah lahir, mereka setuju dengan permintaan Iblis untuk menamai anak mereka dengan nama Abdul Hârits demi kecintaan mereka kepada putra mereka yan baru saja lahir. Apa yang dilakukan Adam dan Hawwa adalah yang dimaksud dengan firman Allah SWT.: “… maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu.” (QS. Al A’raf [7]: 190).
(Hadis riwayat Ibnu Abi Hâtim) (baca Kitab at Tauhid –dengan syarah Fathu al Majîd oleh Syeikh Abdur Rahman Âlu Syeikh-: 444. Dar al Kotob)
Hadis/riwayat di atas adalah hadis palsu yang kebatilannya telah nyata bagi pelajar pemula dalam ilmu hadis.
MARI KITA BUKTIKAN !
Dari pernyataan Ibnu Hazm –yang tak henti-hentinya dikultuskan dan dibanggakan kaum Wahhabi, bahkan oleh Ibnu Abdil Wahhab sendiri termasuk dalam bab ini-. Ibnu Hazm berkata:
Kemusyrikan yang mereka nisbatkan kepada Adam bahwa beliau menamai anaknya dengan nama Abdul Hârits adalah kisah khurafat, maudhûah/palsu dan makdzûbah/kebohongan, produk orang yang tidak beragama dan tidak punya rasa malu. Sanadnya sama sekali tidak shahih. Ayat itu turun untuk kaum Musryikin. (Baca !! Fathu al Majîd Syarah kitab at Tauhid:442).
Kisah itu kendati diatas namakan Ibnu Abbas ra. akan tetapi dapat dipastikan bahwa ia adalah hasil bualan kaum Ahli Kitab (Yahudi & Nashrani).
Renungkan baik-baik, bagaimana Syeikh Ibnu Abdil Wahhab dalam kitab at-Tauhid yang kecil itu yang ia karang untuk menetapkan hak Allah atas hamba-hamba-Nya, ternyata ia hanya mampu menegakkan konsep Tauhidnya di atas pondasi hadis palsu ??
Jika demikian kadar ilmu Imam Wahhabi yang dibanggakan para pemujanya sebagai sang Imam yang akan mengawal perjalanan ajaran Tauhid Murni dari kemusyrikan jelas adalah Majhul.mana mungkin mau memurnikan ajaran tauhid sementara landasannya menggunakan hadits Palsu. Itu sangat tidak masuk akal dan siapapun yang berpikir waras tentu mana mau menjadikan hadits palsu sebagai tolok ukur mengikuti sunnah Rasulullah apalagi Rasulullah sendiri tdak pernah mengkafirkan nabi nabi sebelumnya !!
Jika ternyata kemampuan ilmu dan penguasan disiplin ilmu Hadis Imam mereka sedangkal ini, lantas bagimanana ilmu murid-murid dan para pengikutnya ?? bukankah berarti mereka juga mengikuti hadits palsu itu gara gara imam mereka berdalil dgn hadits palsu ?? yang tidak berakal siapa ??
RENUNGILAH DENGAN AKAL SEHAT.TAFAKUR.
GAMBAR ADALAH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB YANG DI BANGGAKAN WAHABER
No comments:
Post a Comment