NTB (KabarDuniaIslam) - Setelah melalui dua kali kunjungan kepada pihak kepolisian dan DPRD kabupaten Dompu NTB, dalam rangka menyampaikan kegalauan hati keluarga tentang nasib Sirajudin atau lebih dikenal dengan nama Eja. Diduga Eja satu dari ketiga orang yang diklaim pihak kepolisian sebagai terduga 'teroris' dan tewas ditembak Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat penyergapan di Kelurahan Kandai kecamatan Woja Dompu, awal Januari lalu.
Pihak keluarga Sirajudin mengaku sangat kecewa terhadap DPRD dan kepolisian Dompu, hal ini dikarenakan tidak adanya tindak lanjut dari kabar anaknya tersebut. "Kami sangat kecewa dan kami bingung, kemana lagi kami harus mengadu dan memperjuangkan kepulangan anak kami Sirajudin" Ungkap Fikram (Orangtua Sirajudin).
Ditemui dirumahnya di Dusun Woro Desa Baka Jaya, bapak Sirajudin, Fikram, menuturkan bahwa kami merasa dipermainkan oleh pihak aparat yaitu Polisi karena beberapa waktu lalu diberitahukan oleh sumber di Polres Dompu bahwa satu dari tiga korban penembakan dan penyergapan di sebelah Utara terminal Ginte, beberapa waktu lalu adalah Sirajudin. “Dua anggota Polisi mendatangi rumah kami dan memberitahukan hal itu,” ujar Fikram. Bahkan, kata Fikram, Polisi juga sempat mengambil gambar mereka dengan kamera, entah untuk apa.
Paman Sirajudin, Sudirman, membenarkan keterangan orangtua Sirajudin itu. Bahkan, banyak juga saksi yang mendengar dan melihat kedatangan kedua Polisi itu. “Kami minta agar mayat Sirajudin dikembalikan,” Ujar Sudirman saat itu.
Begitu juga ketika mereka Ke DPRD Dompu hari rabu (6/2/2013) kemarin bersama rombongan keluarga. "Pihak DPRD menjanjikan selama tiga hari untuk berdialog dengan kepolisian, namun sampai hari ini, hasil dialog tersebut tidak ada realisasinya", ungkap Fikram.
Ketika ditanya harapan Fikram tentang nasib anaknya, beliau menjawab "Kami sekeluarga mengharapkan peran dari Ormas - Ormas Islam, PUSHAM UII, FUI dan lain-lain untuk membantu kami, karena kami hanya orang biasa yang tidak punya kekuatan materi dan sebagainya untuk memperjuangkan hak kami terhadap jasad anak kami Sirjudin, kepolisian dan DPRD kami ragukan karena tidak ada hasilnya" ungkap Fikram.
Lanjut Fikram, "Kami adalah muslim, dan anak kami juga muslim, apakah wajar jasad anak kami disimpan seperti itu selama sebulan lebih ini, kemana MUI dan lainnya???" ungkap Fikram. Sampai detik ini, pihak keluarga masih menunggu kabar Jenazah Sirajudin. Besar harapan pihak keluarga agar semua pihak bisa membantu karena tanpa ada peran serta dari pihak lain, maka proses pemulangan jenazah Sirajudin akan terkendala berbagai hal, ini tidak lepas dari pengalaman jenazah - jenazah yang lain yang proses pemulangannya sulit.
Sumber : Umar Mar
(KabarDuniaIslam)
No comments:
Post a Comment