Syekh Abu Saad Al Amili-hafidzahullah-dalam bukunya Menuju Pokok Persoalan Realitas Dan Perang Media Jihadi menjelaskan betapa pentingnya peran dan fungsi media jihadi di tengah-tengah umat.
Beliau menyampaikan bahwa para pengelola media jihadi harus menyadari bahwa mereka adalah bagian tak terpisahkan dari tentara Ahlul Haq yang tengah bersiap untuk menyongsong musuh, menghidupkan kembali ke tengah kancah ummat ini Jihad Ofensif (Jihad Al Talab) dan bukan lagi hanya sekedar melaksanakan Jihad defensif (Jihad Difaa’i). Kita telah melalui fase defensif, dan seluruh perdebatan seputarnya telah menarik perhatian musuh dan dimanfaatkannya untuk melumpuhkan Jihad Ofensif, yang sesungguhnya merupakan ujung senjata tertajam yang dimiliki Ummah Islam.
Beliau melanjutkan penjelasannya, bahwa saat ini musuh telah memobilisasi berbagai batalion sihir media dengan target membangun reputasi yang buruk tentang Mujahidin dan menfitnah Jihad mereka yang mulia. Propaganda penyesatan mereka menimpakan pukulan yang besar terhadap Jihad yang penuh berkah ini dan menyebabkan patah atau tertundanya banyak proyek-proyek Jihadi, sesuai taqdir Allah yang hanya Dia Yang Tahu hikmahnya. Akhirnya, Allah berkehendak untuk menyingkapkan kemunafikan berbagai media ini, hingga wajahnya yang buruk terungkap ke hadapan Ummah. Kesemua hal ini terjadi dengan ijin Allah, melalui usaha berbagai media jihadi. Musuh tidak dapat lagi leluasa menebar fitnah dengan memanfaatkan media penyesat ini, karena Mujahidin dan para pendukung mereka, melalui media jihadi, telah memasuki arena ini dari berbagai pintu dan celah, sehingga musuh tidak mampu membendungnya. Selalu ada celah di mana kalimat kebenaran dapat disampaikan; kepalsuan dipatahkan; gambaran utuh tentang medan pertempuran dapat dipublikasi dan kelemahan musuh (yang selama ini disembunyikan) dapat terungkap. Sehingga musuh bertambah bingung dan gugup dalam menghadapi gelombang Jihad yang penuh berkah.
Mengelola Media Jihadi, Sebuah Anugerah
==========================
Usaha dan keberadaan media jihadi ini adalah anugerah dan pemberian sangat besar untuk Jihad dan Mujahidin. Mereka (para media jihadi) seperti benih yang ditanam, maka harus dipelihara dengan baik, disiram, sehingga benih itu akan tumbuh dan menjadi pohon yang kuat, lalu berbuah berbagai hal bermanfaat, dengan ijin Allah. Juga diperlukan improvisasi dan pengembangan tanpa henti melalui segenap para ahli kita di bidang masing-masing, – dan walhamdulillah jumlah mereka ini terus bertambah. Mereka tidak kekurangan apa-apa, kecuali harus lebih meningkatkan koordinasi, profesionalisme, dan menyempurnakan shaf barisannya, agar dapat menunaikan kerja-kerja media yang terorganisasi dengan baik, menepati perencanaan dan jadual yang terarah, dan di bawah kepemimpinan yang waspada dan berjalan di atas petunjuk kebenaran, sebagaimana amal-amal jihadi di medan perang.
Peran yang dimainkan adalah; sudah tentu menghimpun dukungan moral, spiritual, dan logistik kepada tentara kita yang tengah berperang. Ia juga memberikan kontribusi yang besar dalam amaliyat da’wah dan I’dad; juga dalam front peperangan psikologi tanpa henti, dengan menebarkan kebingungan di barisan musuh dan menanamkan teror di hati mereka. Apa yang mereka lakukan setaraf/sepadan dengan yang telah dilakukan segenap Ikhwan Mujahidin di front pertempuran.
Kami telah menyaksikan –Segala Puji bagi Allah, semakin luasnya kemampuan mimbar-mimbar media jihadi. Kami dapat mengukur tingkat pengaruhnya dengan mengevaluasi bagaimana musuh menghadapi mereka; musuh berusaha dengan seluruh sumber daya yang mereka mampu untuk menghentikan segenap media jihadi ini, memotong komunikasi mereka dengan massa dari Ummah dan rakyatnya.
Nasihat Kepada Para Pengelola Media Jihadi
==========================
Syekh Abu Saad Al Amili-hafidzahullah-memberikan nasihat penting kepada para pengelola media jihadi, yakni agar mereka meneruskan kerja dengan dedikasi penuh dan keteguhan baja. Jadikan seluruh manusia tahu dan memahami, bahwa kesatuan media jihadi adalah salah satu batalion dari batalion-batalion Jihad, kesatuan tentara dari kumpulan tentara yang sama, salah satu muka dari satu koin Jihad yang sama. Amal yang kalian lakukan sepadan dengan pertempuran yang dikobarkan di garis depan, karena front terdepan peperangan dengan front media jihadi adalah dua sisi dari koin uang yang sama.
Berikutnya, mereka harus selalu mengembangkan metode kerja, dan (tak kalah penting) bagaimana materi-materi media Jihadi dapat tersebar luas dan terdistribusi; di sisi lain meningkatkan keamanan dan metode perlindungan, sehingga mereka dapat meneruskan kerja-kerjanya, dan pada saat yang sama melindungi serta mengamankan rahasia segenap ‘member’ dan penulis dari intaian thowaghit. Sungguh, nilai dan arti penting mereka terhadap proyek jihadi tidak kalah dengan para prajurit di medan tempur.
Selanjutnya beliau memberikan nasihat agar para pengelola media jihadi selalu melipatgandakan dan konsolidasikan koordinasi dengan segenap mimbar Jihadi dan website yang ada, dengan tujuannya untuk saling berbagi pengalaman; bekerjasama dalam bidang yang ada dan keahlian untuk melayani Jihad dan Mujahidin. Sehingga tidak ada masa kosong terjadi. Jika satu mimbar (karena suatu hal) absen, maka yang lain melanjutkan aktifitasnya sehingga Mujahidin tidak terputus berkomunikasi dengan seluruh pendukungnya.
Dan terakhir, mereka harus mengokohkan hubungan dengan Mujahidin, meningkatkan berbagai saluran komunikasi yang mungkin; berkomunikasi dengan mereka dan menjaga keamanan dan kerahasiaan. Sehingga dapat segera mempublikasikan berbagai hal dari Mujahidin, atau segera mengingatkan Mujahidin tentang berbagai perkembangan terkait masa depan Jihad. Tidak lupa, segenap mimbar dan forum Jihadi ini harus melindungi dan menjaga sebaik-baiknya informasi tentang ‘member’ mereka. Jangan lupa, kekuatan dan ketahanan mereka terletak pada keamanan; dan motivasilah seluruh ‘member’ untuk meningkatkan kreatifitas, dan produktifitas yang bermanfaat bagi kebangkitan Jihad ini.
Wallahu’alam bis showab
M Fachry
(al-mustaqbal.net/KabarDuniaIslam)
No comments:
Post a Comment