Azza Jamilah Untuk Al-Mustaqbal.net
Buku “Tegar Di Atas Tauhid, Uraian Aplikasi Kalimat Tauhid Dalam Kehidupan” merupakan buku karya Ustadz Abu Sulaiman Aman Abdurrahman atau yang akrab disapa Ustadz Aman. Buku ini adalah kumpulan dari ceramah beliau yang telah diterbitkan oleh P-TA Press, Banten,Indonesia. Dari balik jeruji penjara thoghut beliau menulis dan menyampaikan nasihat kepada kaum Muslimin agar segera meluruskan tauhid dan membersihkannya dari segala macam syirik. Beliau mengibaratkan realitas tauhid kaum Muslimin hari ini seperti matahari yang masih ditutupi awan hitam yang tebal, masih dipenuhi syubhat dan penyimpangan. Akan tetapi dengan banyaknya risalah dan nasihat yang disampaikan oleh ulama yang berdiri di atas manhaj Al Haq, diharapkan awan hitam yang menjadi penghalang tersebut akan tersingkap, sehingga matahari akan kembali bersinar, sebagaimana cahaya tauhid yang tidak lagi tertutup dan dikaburkan oleh syubhat dan penyimpangan.
Buku setebal 237 halaman ini diberi pengantar oleh Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Dalam pengantarnya, Ustadz Abu, demikian beliau akrab disapa, menulis bahwa “Kunci Dinul Islam adalah Iman dan Tauhid, maka bila iman dan tauhid ini dipahami sesuai dengan ketetapan Allah dan Rasul-Nya, akan dapat mewujudkan amal shaleh yang diridlai Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tetapi bila iman dan tauhid hanya dipercayai tanpa pemahaman yang benar, maka amalnya menyimpang dari syari’at dan sunnah, akhirnya menjerumuskan kepada bencana syirik, bid’ah dan kemurtadan. Na’udzu billah mindzalik.” Ustadz Abu Bakar Ba’asyir juga berharap buku ini menjadi bacaan di kalangan pondok pesantren, madrasah, perguruan tinggi, ormas, parpol bahkan di kalangan thoghut baik sipil maupun militer.
Pada bagian pertama, buku ini menjelaskan inti dakwah para nabi dan rasul, sehingga isinya adalah kupasan tentang kufur kepada thoghut, iman kepada Allah dan keterangan bahwa dua hal tersebut merupakan syarat diterimanya amal seseorang. Lalu dilanjutkan dengan penjelasan hakikat Islam dan hakikat syirik serta penekanan bahwa Islam dan syirik adalah dua hal yang kontradiktif dan tidak bisa bersatu. Maka dari hal-hal tersebut itulah, seharusnya kaum Muslimin memahami bahwa realitas ulil amri yang wajib ditaati itu sesungguhnya saat ini belum ada di negeri ini.
Dalam bagian-bagian berikutnya kemudian dibahas tentang fir’aunisme, keberpihakan kepada thoghut dan penetapan status hukumnya serta nestapa kaum muqalidin dalam syirik dan kekafiran. Dalam bagian ini, ustadz Aman menekankan bahwa banyaknya orang yang mengaku masih Muslim padahal pada kenyataannya mereka melakukan banyak ke-syirikan, agar selalu mengingat hadits : “Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.”(HR Muslim) dikarenakan banyak orang yang merasa sombong dan merasa masih berada dalam kebenaran padahal dalam keseharian mereka berkecimpung dalam ke-syirikan demokrasi dan parlemen. Beliau juga menasihatkan, “Kalian harus ingat bahwa al-haq itu adalah tetap al haq walaupun kalian menyebutnya kesesatan, dan syirik itu tetap syirik walaupun kalian mempolesnya dengan polesan yang menipu” (halaman 126).
Ketika sudah memahami makna iman, makna syirik dan kekafiran, besar harapan kaum Muslimin akan berjuang menjadi bagian dari golongan orang-orang yang selamat, yakni orang-orang yang menampakkan Millah Ibrahim dan orang-orang yang memisahkan diri terhadap orang-orang musyrik. Juga berusaha menjauhi sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan yang menyebabkan celaka dan binasa, yakni ; kitman, talbis dan tawalliy kepada kekufuran. Karena memang begitulah tabiat dari Da’wah Tauhid, yang akan memisahkan seseorang dan menjauhkannya dari kekufuran serta akan mendekatkan dan menyerahkan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata. Da’wah yang akan menyebabkan seseorang terasing dan terusir dari keluarga dan negerinya. Da’wah yang bisa menyebabkan seseorang kehilangan harta benda, kebebasan yang dimiliki dan bahkan jiwanya, karena thawaghit (thoghut-thoghut ) tidak rela kehilangan pamor dan kekuasaan mereka.
“Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya Aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.” (QS Maryam ;43).Dan ajakan dalam salah satu ayat surah Maryam itulah yang digunakan ustadz Aman untuk nasihat, mengajak “Ayah Ibu Bergabunglah Bersama Kami” dalam bagian akhir buku sebelum buku ini ditutup dengan “Pledoi Ustadz Aman Abdurrahman Hafidzahullah” dengan penjelasan bahwa yang bersalah itu Fir’aun, bukan para Muwahhid yang selalu berusaha istiqomah berada pada Al-Haq. Jadi, buku ini adalah ajakan dan nasihat kepada kita semua agar selalu memurnikan tauhid dan meniti Al-Haq hingga maut menjemput kita kelak.
Wallahu’alam bis Showab!
Judul Buku : Tegar Di Atas Tauhid, Uraian Aplikasi Kalimat Tauhid Dalam Kehidupan
Penulis : Ustadz Abu Sulaiman Amman Abdurrahman
Kata Pengantar : Ustadz Abu Bakar Ba’asyir
Penerbit : P-TA Press
Cover : Soft
Ukuran : 13.5 x 20.5 cm
Harga : Rp 40.000
Pemesanan : Faruq (0857 8263 4355), BCA atas nama Mulyadi, no rek : 868 054 8537 , atau Al-Mustaqbal.net (0857 18300 445)
No comments:
Post a Comment