Demokrasi bagaikan fatamorgana. Terlihat indah dan menjanjikan namun realitasnya rusak dan mengecewakan. Tapi, mengapa masih banyak umat Islam yang berharap kepadanya ?
Demokrasi adalah fitnah dajjal terbesar masa kini. Keberadaannya dibela sekaligus dicela. Demokrasi terkadang dianggap sebagai sumber kebebasan, kadang disamakan dengan syuro (musyawarah) oleh syetan2 berwujud manusia demi melegalkan hawa nafsu iblisnya. Kadang dinisbatkan kepada jabatan Yusuf a.s. di sisi rajanya, atau kekuasaan Raja Najasy. Lebih seringnya demokrasi digunakan dengan dalih maslahat dan istihsan (anggapan baik). Apakah dengan semua alasan-alasan tersebut menjadikan demokrasi sejalan dengan Islam ?
Syekh Abu Muhammad Ashim Al Maqdisy seorang Ulama Tauhid Wal Jihad, Ulama Ahlu Sunnah Wal Jamaah, Ulamanya para Mujahidin Al Qaeda & Taliban menjawab seluruh pertanyaan penting tentang hakikat demokrasi, hukum dan konsekuensi bagi para penganutnya. Beliau menjelaskan pula syubhat-syubhat yang menjangkiti para pengagum demokrasi. Sebuah penjelasan dan bayan yang mencerahkan.
Link Download
http://www.mediafire.com/
http://www.mediafire.com/
No comments:
Post a Comment