Dr. Abdullah Azzam rahimahullah
Ayat-ayat Al-Qur’an Makkiyah turun selama tiga belas tahun menjelaskan kalimat “Laa ilaaha illallah”, menjelaskan aqidah, sehingga aqidah tersebut tertanam ke dalam jiwa. Yang demikian itu karena agama ini seluruhnya tegak di atas kalimat “La Ilaaha Illallah”. Semua perundang-udangannya, perincian dan hukum-hukumnya tegak di atas prinsip Uluhiyah.
Agama ini ibarat sebuah pohon yang akarnya menghunjam ke dasar bumi dan cabang-cabangnya besar. Apabila pohon itu besar, maka akar pohon tersebut harus betul-betul dalam, agar dapat menopang besarnya pohon itu. Demikian pula akar-akar agama, yakni “La Ilaha Illallah” – haruslah merupakan iman yang menancap dalam-dalam ke dasar hati sehingga dapat menopang pohon agama ini seluruhnya.
Karena itu orang-orang yang menyangka (yakni orang-orang yang menyeru manusia kepada agama Allah) bahwa mengemukakan sistem ekonomi Islam, atau sistem sosial menurut Islam, atau sistem politik Islam, atau sistem akhlak (etika) Islam kepada manusia dapat membuat mereka menyukai Islam dan dapat membuat mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka itu tidak memahami tabi’at agama ini dan tidak pula mengetahui hakikat dari manhaj operasionalnya.
Wahai saudara-saudaraku ! Kita mendakwahi manusia dan semua manusia bukan dengan membuat mereka tertarik pada cabang-cabang Islam, akan tetapi menda’wahi mereka dengan cara menanamkan aqidah ke dalam hati mereka. Sesudah aqidah tersebut tertanam di hati mereka maka otomatis mereka akan mengerjakan segala sesuatunya.
Adapun jika kita menyeru mereka dengan aspek-aspek yang ada di dalam Islam seperti misalnya hukum shalat, hukum wudhu’, hak dan kewajiban kaum wanita, keadilan dan lain-lain, maka persoalan tersebut akan menjadi ruang pembicaraan terus-menerus bagimu. Dan setiap hari mereka akan mengajukan berbagai macam pertanyaan yang harus engkau jawab. Ketahuilah, bukan seperti ini cara yang ditempuh agama Islam untuk pertama kalinya.
Sesungguhnya mereka yang berusaha untuk menarik manusia kepada agama Allah dengan jalan mengenalkan mereka kepada sistem ekonomi atau sistem sosial sebelum mengenalkan mereka dengan “La ilaha ilallah”, maka mereka itu seperti orang-orang yang menebarkan bibit tanaman di udara lantas menunggu-nunggu bibit itu tumbuh menjadi pohon di udara.
(KabarDuniaIslam/al-mustaqbal.net)
No comments:
Post a Comment